• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Pemeriksaan Kualitatif Zat Pewarna Sintetis pada Makanan

Pemeriksaan zat pewarna sintetis dilakukan pada 40 sampel, yaitu 20 sampel makanan jajanan dan 20 sampel minuman jajanan. Sampel makanan dan minuman jajanan diambil dari semua penjual makanan maupun minuman jajanan yang ada di SDN I-X Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan. Sampel tersebut dibawa ke Laboratorium Kesehatan Lingkungan dan Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk penentuan jenis zat pewarna sintetis memakai alat Hot Plate and Stirrer dengan menggunakan serat wool.

Makanan jajanan yang diperiksa dibagi menjadi lima kategori yaitu, kategori bumbu ( cabe bubuk cilok dan cimol), kategori saus (saus kacang (somay, cilok Bandung), saus sambal (telur gulung, bakso, bakso bakar), saus cilok dan saus cakwe). Selain itu, kategori produk daging olahan (bakso tusuk, bakso ikan, sosis sapi, kornet), kategori produk tepung olahan (cilok boga, cilok pentpl, cireng), dan produk bubur (bubur sumsum). Dari semua jenis makanan inilah yang dijadikan sampel pemeriksaan zat pewarna sintetis.

Minuman jajanan yang diperiksa dibagi menjadi tiga kategori yaitu, kategori sirop (sirop hijau, sirop strawberry, sirop kuning, sirop

37

jeruk, sirop blackcurrent), kategori minuman es (es teh manis, es timun, es susu coklat, es doger, es vanila blue, es strawberry, es krim) dan kategori air (gula bubur sumsum). Dari semua jenis minuman inilah yang dijadikan sampel pemeriksaan zat pewarna sintetis.

Standar yang digunakan untuk mengetahui zat pewarna sintetis pada makanan dan minuman jajanan yaitu memakai alat Hot Plate and Stirrer dengan menggunakan serat wool yang sesuai dengan Standar

Nasional Indonesia (SNI) 01-2891.1992. Sedangkan standar untuk mengetahui jenis zat pewarna yang ditemukan adalah Permenkes RI No.722/Menkes/Per/IX/1988.

5.1.1 Pengujian Makanan Jajanan dengan Hot Plate and Strirrer Menggunakan Serat Wool

Sampel makanan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima kategori yaitu bumbu (cabe bubuk cimol, cabe bubuk cilok), saus (saus kacang somay, saus cabe, saus sambal telur gulung, saus sambal bakso, saus sambal bakso bakar, saus kacang cilok Bandung, saus cilok, saus cakwe), produk daging olahan (bakso tusuk, bakso ikan I, sosis sapi, bakso ikan II, kornet, sosis sapi), produk tepung olahan (cilok boga, cilok pentol, cireng) dan bubur (bubur sumsum).

Hasil pemeriksaan zat pewarna sintetis secara kualitatif dengan Hot Plate and Stirrer menggunakan serat woll pada sampel makanan jajanan dapat dilihat pada gambar 5.1 berikut.

38

Gambar 5.1

Makanan Jajanan di SDN I-X Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2014 yang Diuji dengan Hot Plate and

Stirrer Menggunakan Serat Wool

Berdasarkan gambar 5.1 diatas, dapat dilihat makanan jajanan yang paling banyak mengandung zat pewarna sintetis sebesar 40% terdapat pada jenis makanan saus. Sedangkan zat pewarna sintetis yang paling sedikit ditemukan yaitu pada jenis makanan bubur sebesar 5%.

Untuk analisis kandungan zat pewarna sintetis pada makanan jajanan dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut.

2 (10%) 8 (40%) 6 (30%) 3 (15%) 1 (5%) Bumbu Saus

Produk Daging Olahan Produk Tepung Olahan Bubur

39

Tabel 5.1

Analisis Kandungan Zat Pewarna Sintetis Pada Makanan Jajanan di SDN I-X Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat

Kota Tangerang Selatan Tahun 2014

No. Sampel

Hasil Pemeriksaan

Jenis Zat Pewarna Sintetis 1. Cabe bubuk cimol Positif Amaranth

2. Saus kacang somay Negatif -

3. Saus cabe Negatif -

4. Bubur sumsum Negatif -

5. Bakso tusuk Negatif -

6. Bakso ikan I Negatif -

7. Sosis sapi Negatif -

8. Cilok boga Negatif -

9. Bakso ikan II Negatif -

10. Cilok pentol Negatif -

11. Saus sambal telur gulung

Positif Orange SS, Sunset yellow FCF 12. Saus sambal bakso Positif Sunset yellow FCF 13. Saus sambal bakso

bakar

Positif Turmeric 14. Saus kacang cilok

Bandung

Positif Brilliant blue FCF, Sudan G

15. Saus cilok Positif Auramin

16. Saus cakwe Positif Sunset yellow FCF

17. Cabe bubuk cilok Negatif -

18. Kornet Positif Bismark brown

19. Sosis sapi Positif Ponceau SX

20. Cireng Negatif -

Berdasarkan tabel 5.1 diatas, diketahui bahwa terdapat 6 sampel makanan jajanan positif mengandung zat pewarna sintetis yang dilarang dan 3 sampel positif mengandung zat pewarna sintetis namun tidak dilarang oleh Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988.

40

5.1.2 Pengujian Minuman Jajanan dengan Hot Plate and Strirrer Menggunakan Serat Wool

Sampel minuman dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu sirop (sirop hijau I, sirop hijau II, sirop strawberry, sirop kuning, sirop jeruk dan sirop blackcurrent), adapun jenis es (es teh manis I, es teh manis II, es teh manis III, es teh manis IV, es timun, es susu coklat I, es susu coklat II, es susu coklat III, es susu coklat IV, es doger, es vanila blue, es strawberry dan es krim) dan pada jenis air yaitu gula bubur sumsum.

Pemeriksaan zat pewarna sintetis secara kualitatif dengan Hot Plate and Strirrer menggunakan serat wool pada sampel minuman jajanan dapat

dilihat pada gambar 5.2.

Gambar 5.2

Minuman Jajanan di SDN I-X Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2014 yang Diuji dengan Hot Plate and

Stirrer Menggunakan Serat Wool

6 (30%) 13 (65%) 1 (5%) Sirop Es Air gula Ket:

41

Berdasarkan gambar 5.2, diketahui bahwa minuman es yang diperiksa merupakan jumlah sampel yang paling besar persentasenya sebesar 65%.

Untuk analisis kandungan zat pewarna sintetis pada minuman jajanan dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut.

Tabel 5.2

Analisis Kandungan Zat Pewarna Sintetis Pada Minuman Jajanan di SDN I-X Kelurahan Ciputat Kecamatan Ciputat

Kota Tangerang Selatan Tahun 2014

No. Sampel

Hasil Pemeriksaan

Jenis Zat Pewarna Sintetis 1. Sirup hijau I Positif Guinea Green B 2. Sirup hijau II Positif Guinea Green B 3. Es teh manis I Positif Aniline Yellow 4. Es teh manis II Positif Aniline Yellow 5. Es teh manis III Positif Azorubin

6. Es teh manis IV Negatif -

7. Es timun Positif Fast Green FCF 8. Es susu coklat I Positif Bismark brown

9. Es susu coklat II Positif Magenta, Enoglaucine A 10. Es susu coklat III Positif Bismark brown

11. Es susu coklat IV Positif Bismark brown, Amaranth

12. Sirop strawberry Positif Sudan II, Yellow AB 13. Sirop kuning Positif Eritrosin

14. Sirop jeruk Positif Eritrosin

15. Sirop blackcurrent Positif Formyl violet, rose bengal

16. Es doger Positif Auramin

17. Es vanila blue Positif Brilliant blue FCF 18. Es strawberry Positif Tartazin

19. Es krim Negatif -

42

Berdasarkan tabel 5.2, diketahui bahwa sebanyak 17 sampel minuman jajanan positif mengandung zat pewarna sintetis yang dilarang oleh Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988. Akan tetapi, ada 4 zat pewarna sintetis yang tidak dilarang yaitu, Aniline yellow, Bismark brown, Formyl violet, dan Rose bengal.

Dokumen terkait