• Tidak ada hasil yang ditemukan

Opini BPK atas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Tahun 2008 – 2015 adalah: (LKPD) Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Tahun 2008– 2015 adalah:

Dalam dokumen PROFILDPPKA2016 (Halaman 84-94)

IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

3.5 Opini BPK atas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Tahun 2008 – 2015 adalah: (LKPD) Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Tahun 2008– 2015 adalah:

a. LKPD Tahun 2008 dengan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) yaitu Aset tetap dalam Neraca Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta per31 Desember 2008 senilai Rp3.255.476.545.350,00 tidak dapat diyakini kewajarannya karena Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta belum melakukan penilaian atas saldo awal aset tetap dan pencatatan asset tetap pada sebagian besar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) belum dilakukan sepenuhnya sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

b. LKPD Tahun 2009 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragraph penjelas yaitu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta pada Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral masih mencatat aset daerah yang telah digunakan oleh kabupaten/kota diwilayah Daerah Istimewa Yogyakarta karena asset tersebut belum dilakukan penyerahan secara resmi dengan Berita Acara Serah

78 Terima(BAST).

c. LKPD Tahun 2010 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dengan paragrap penjelas yaitu Pemerintah Daerah Daerah IstimewaYogyakarta belum menyajikan investasi non permanen dengan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan dan aset tetap belum dilakukan penyusutan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

d. LKPD Tahun 2011 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaitu Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyajikan laporan keuangan secara wajar untuk semua hal yang material.

e. LKPD Tahun 2012 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaitu Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyajikan laporan keuangan secara wajar untuk semua hal yang material.

f. LKPD Tahun 2013 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaitu Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyajikan laporan keuangan secara wajar untuk semua hal yang material.

g. LKPD Tahun 2014 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaitu Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyajikan laporan keuangan secara wajar untuk semua hal yang material.

h. LKPD Tahun 2015 dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yaitu Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyajikan laporan keuangan secara wajar untuk semua hal yang material.

79 BAB IV

PENGELOLAAN ASET PEMERINTAH DAERAH DIY

Penerapan otonomi Daerah memberikan peluang kepada Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan yang tepat guna sesuai kebutuhan masyarakat. Agar tujuan mulia tersebut dapat tercapai, maka suatu Pemerintah Daerah yang baik akan menerapkan prinsip pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien. Dalam kerangka ini, salah satu elemen pentingnya adalah pengelolaan barang milik daerah karena sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 pengertian uang termasuk didalamnya berupa barang yang dapat dijadikan Barang Milik Negara/Daerah.

Sejalan dengan hal tersebut Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam pengelolaan barang Daerah berpedoman pada :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang

Milik Daerah

Berdasarkan peraturan di atas ruang lingkup Pengelolaan Barang Milik Daerah adalah :

a. Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran b. Pengadaan

c. Penggunaan d. Pemanfaatan

e. Pengamanan dan Pemeliharaan f. Penilaian

g. Pemindahtanganan h. Pemusnahan i. Penghapusan j. Penatausahaan

k. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian

A.PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK DAERAH (BMD)

Perencanaan Kebutuhan BMD disusun dengan memperhatikan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi OPD serta ketersediaan BMD yang ada. Usulan Rencana Kebutuhan BMD (RKBMD) Tahun Anggaran 2017 dari OPD di lingkungan Pemda DIY telah ditelaah oleh DPPKA DIY selaku Pejabat Penatausahaan Barang kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan Sekda DIY. Usulan Rencana Kebutuhan BMD (RKBMD) Tahun Anggaran 2017 dari OPD di lingkungan Pemda DIY baru tentang Usulan RKBMD Pengadaan Barang Inventaris.

B. PENGGUNAAN BARANG MILIK DAERAH (BMD)

Penetapan status penggunaan BMD di lingkungan Pemda DIY Tahun 2016, yakni BMD yang digunakan untuk :

a. Penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD; dan b. Dioperasikan oleh pihak lain

Status Penggunaan BMD ditetapkan oleh Gubernur atau didelegasikan kepada Sekda selaku Pengelola Barang terhadap BMD yang tidak mempunyai bukti kepemilikan.

C. PEMANFAATAN BARANG MILIK DAERAH (BMD)

Pemanfaatan BMD di lingkungan Pemda DIY yaitu pendayagunaan BMD yang tidak digunakan untk penyelenggraan tugas dan fungsi OPD dan/atau optimalisasi BMD dengan tidak mengubah status kepemilikan. Bentuk-bentuk Pemanfaatan BMD yang telah dilaksanakan oleh Pemda DIY yakni :

80

BMD (Tanah dan/atau Bangunan) yang dioptimalkan melalui sewa ada sebanyak 107 (seratus tujuh) bidang. Salah satu BMD Pemda DIY yang dioptimalkan melalui Sewa adalah Jogja Expo Center (JEC).

b. Pinjam Pakai

BMD (Tanah dan/atau Bangunan) yang dioptimalkan melalui pinjam pakai sebanyak 79 (tujuh puluh sembilan) bidang. Salah satu BMD Pemda DIY yang dioptimalkan melalui Pinjam Pakai dengan Pemkab Kulon Progo yang digunakan untuk Rumah Potong Hewan dan Pasar Hewan di Pengasih, Kulon Progo.

c. Bangun Guna Serah (BGS)

BMD yang dioptimalkan melalui bentuk Bangun Guna Serah sebanyak 1 (satu) bidang, yakni Tanah di Jl. Malioboro yang digunakan untuk Mall Malioboro dan Hotel Ibis.

D.PENGAMANAN BARANG MILIK DAERAH (BMD)

Pengamanan BMD di Lingkungan Pemda DIY meliputi : a. Pengamanan Fisik

Pengamanan Fisik untuk Tanah/bangunan dengan memasang pagar pembatas, memasang tanda kepemilikan berupa papan nama, dan melakukan penjagaan, agar tidak disalahgunakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu Pengamanan Fisik BMD berupa Gedung/Bangunan dan Kendaraan Dinas yakni dengan Pengasuransian.

b. Pengamanan Administrasi

Pengamanan Administrasi dengan menatausahakan dokumen BMD ke dalam SIPKD Modul Aset, menyimpan dokumen bukti kepemilikan tanah secara tertib dan aman ke dalam Safe Deposit Box di Bank BPD DIY. Selain itu pengamanan administrasi atas BMD berupa Tanah yakni dengan pembuatan Warkah Tanah.

c. Pengamanan Hukum

Pengamanan Hukum terhadap BMD berupa tanah yaitu dengan melakukan pensertifikatan tanah apabila belum memiliki sertifikat tanah.

E. PENILAIAN BARANG MILIK DAERAH (BMD)

Penilaian BMD dilakukan dalam rangka penyusunan neraca Pemda, Pemanfaatan, atau Pemindahtanganan.

Untuk penyusunan neraca Pemda DIY, Penilaian BMD dilakukan dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2015 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah DIY. Pemda DIY pada tahun 2015 mulai menerapkan Penyusutan BMD dengan berpedoman pada Peraturan Gubernur Nomor 118 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusutan Barang Milik Daerah berupa Aset Tetap.

Untuk pemanfaatan dan pemindahtanganan BMD, Pemda DIY masing-masing mempunyai Tim Penilaian, yakni Tim Pemanfaatan BMD dan Tim Penjualan BMD yang ditetapkan dengan SK Gubernur.

F. PEMINDAHTANGANAN BARANG MILIK DAERAH (BMD)

BMD yang tidak diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintah daerah dapat dipindahtangankan. Pemindahtanganan BMD dapat berbentuk :

1. Penjualan 2. Tukar menukar 3. Hibah

4. Penyertaan Modal Pemda

Pemidahtanganan BMD melalui Penjualan di lingkungan pemda DIY dapat dilaksanakan dengan Penjualan Umum dan Lelang melalui KPKNL.

81

G.PENATAUSAHAAN BARANG MILIK DAERAH (BMD)

Pencatatan barang inventaris pada Pemda DIY menggunakan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Modul Aset. SIPKD Modul Aset mulai digunakan pada tahun 2014, penggunaan aplikasi ini diharapkan nantinya dapat diintegrasikan dengan SIPKD Akrual.

Sampai dengan Tahun Anggaran 2016, Pemda DIY masih tetap berupaya melakukan pengembangan menu-menu yang ada dalam Aplikasi SIPKD Modul Aset.

Sedangkan untuk BMD yang berupa Barang Persediaan dalam melakukan pencatatan, Pemda DIY menggunakan Aplikasi Persediaan. Dalam Aplikasi Persediaan, pencatatan barang persediaan dilakukan sesuai dengan Kebijakan Akuntansi Pemda DIY, yakni menggunakan metode perpetual dan First In First Out (FIFO).

H.Upaya yang terus menerus dilakukan dalam rangka meningkatkan Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) di Pemda DIY, antara lain :

1. Melakukan pendampingan secara kontinyu kepada para Pengurus Barang Pengguna dan Petugas Akuntansi OPD/Unit Kerja dalam rangka penyusunan laporan Inventarisasi Barang Inventaris dan Barang Persediaan.

2. Menyelesaikan status kepemilikan tanah-tanah yang dikuasai dan tercatat dalam daftar inventaris Pemda DIY.

3. Melakukan pensertifikatan dan warkah sertifikat tanah.

4. Mendayagunakan BMD dengan menyewakan, meminjampakaikan, kerjasama pemanfaatan, BGS, BSG, dan Kerjasama Penyediaan Infrastruktur. (Heranamawanty, 2016)

82 4.1 Pengelolaan Aset Pemerintah Daerah

Gambar III.2.2.1 Gedung JEC Gedung JEC- Satu dari Aset yang di optimalkan

Upaya yang telah dilakukan dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan aset daerah antara lain:

1. pendampingan kepada pengurus barang dan petugas akuntansi unit kerja dalam menyusun inventarisasi barang milik daerah.

2. menyelesaikan status kepemilikan tanah-tanah yang dikuasai dan tercatat dalam daftar inventarisasi barang pemerintah

3. melakukan pensertifikatan

dan warkah sertifikat tanah. 4. mendayagunakan kekayaan

daerah dengan menyewakan, meminjam pakaikan, kerjasama pemanfaatan dengan pihak ketiga dan kerjasama penyediaan infrastruktur.

Gambar III.2.2.2 Pembukaan surat penawaran penjualan barang inventaris Tahun 2015.

83 Gambar III.2.2.3 Penjelasan

penjualan Gedung UPTD BPSDSMP Dinas Pertanian DIY Tahun 2015

5. mempromosikan aset idle melalui pengecekan lokasi, menitipkan informasi kepada warga sekitar lokasi atau pihak kelurahan apabila ada yang berminat untuk menyewa.

4.2 Keamanan Aset Pemerintah Daerah

Manajeman Keamanan meliputi keamanan Administrasi dalam hal ini Aplikasi yg dipakai untuk pencatatan aset Kartu Inventaris Barang (KIB) A s.d Kartu Inventaris Barang (KIB) F menggunakan sistem informasi pengelolaan keuangan daerah (SIPKD). Keamanan Hukum, dalam hal ini tanah-tanah pemda selalu disertifikatkan Hak Pakai Pemda DIY. Sertifikat asli disimpan di deposit box di BPD.

Keamanan Fisik, dalam hal ini tanah / bangunan kosong kami pasang tanda kepemilikan tanah / bangunan agar tidak disalahgunakan pihak-pihak yg tidak bertanggung jawab. Selain itu dilakukan pengamanan aset melalui Asuransi BMD yg berupa Asuransi Kendaraan dan Bangunan.

4.3. Sistem dan Prosedur Aset Pemerintah Daerah. Flowcard-Flowcard

87 FLOWCHAT

Dalam dokumen PROFILDPPKA2016 (Halaman 84-94)