• Tidak ada hasil yang ditemukan

6. Data Hasil Pengukuran Fasilitas Umum Sarana Ekonomi di

Kecamatan Sungai Kunjang ... 25 7. Jumlah Fasilitas Umum yang ada di Kecamatan Sungai Kunjang ... 25

DAFTAR GAMBAR

Nomor Tubuh Utama Halaman

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Tubuh Utama Halaman 8. Data Kelurahan di Kecamatan Sungai Kunjang ... 35 Gambar

1. Alat yang Digunakan Pada Saat Penelitian ... 36 2. Hasil Pemetaan Fasilitas Umum di Kecamatan Sungai Kunjang ... 37

BAB I

PENDAHULUAN

Gambaran permukaan bumi yang diperkecil kenampakanya dengan dilengkapi simbol-simbol dan skala tertentu, ditampilkan pada suatu bidang datar dinamakan peta. Sebagai suatu gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak di permukaan Bumi, peta sangat dibutuhkan dalam semua bidang. Pentingnya dalam menggunakan peta, kita dapat mengetahui segala hal yang berada di permukaan bumi, seperti letak suatu wilayah, jarak antarkota, lokasi pegunungan, sungai, danau, jalan raya, dan sebagainya Anonim (2005).

Dewasa ini perkembangan teknologi, sudah dikenal adanya peta digital (digital map), yaitu peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan media komputer. Data yang diperoleh berupa data digital dan hasil yang diperoleh lebih mengandung seni yang bagus, menarik dan mendekati sebenarnya. Sehingga hal ini sangat menarik bagi penggunanya dan tidak membingungkan. Peta digital ini dibuat dengan menggunakan software GIS (Geography Information System) Anonim (2005) dalam Prihandito (1988).

Pada Kecamatan Sungai Kunjang yang merupakan bagian dari Samarinda Kota perlu adanya peta Kecamatan yang baru yang lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang tersedia di Kecamatan Sungai Kunjang. Karena belum tersedianya peta Kecamatan Sungai Kunjang yang baru serta posisi fasilitas umum yang ada di Kecamatan Sungai Kunjang. Hasil peta tersebut merupakan media informasi bagi siapa saja yang memerlukan serta dapat bermanfaat bagi pengembangan wilayah. Selain itu masyarakat Kecamatan Sungai Kunjang juga dapat mengetahui batas-batas setiap Kelurahan yang berada di Kecamatan Sungai Kunjang. Selama ini Kecamatan Sungai Kunjang belum menyediakan

peta yang menampilkan posisi fasilitas umum yang ada di Kecamatan Sungai Kunjang sehingga masyarakat yang tinggal di Kecamatan Sungai Kunjang tidak mengetahui fasilitas umum apa saja yang tersedia di dalamnya.

Sehubungan dengan hal tersebut akan membuat peta fasilitas di Kecamatan Sungai Kunjang. Peta ini berisikan memetakan beberapa fasilitas umum yang penting-penting saja seperti sarana ibadah, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana perekonomian, dan kantor-kantor pemerintahan. Peta ini akan digunakan sebagai media informasi bagi siapa saja yang memerlukan serta bermanfaat mendukung kemajuan Kecamatan Kota tersebut dan sarana pengembangan wilayah yang akan datang.

Penelitian ini bertujuan membuat peta fasilitas umum di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang tata letak fasilitas umum yang ada di Kecamatan Sungai Kunjang. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang jumlah fasilitas umum yang ada di Kecamatan Sungai Kunjang.

Hasil yang diharapkan adalah peta fasilitas wilayah Kecamatan Sungai Kunjang serta masyarakat di Kecamatan Sungai Kunjang dapat mengetahui keberadaan fasilitas umum yang ada di wilayahnya dan mengetahui jumlah fasilitas umum yang ada di Kecamatan Sungai Kunjang.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Peta

Pengertian peta secara umum adalah gambaran dari permukaan bumi yang digambar pada bidang datar, yang diperkecil dengan skala tertentu dan dilengkapi simbol sebagai penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun hakikatnya semua mempunyai inti dan maksud yang sama.

Menurut Andika (2009) peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu peta sistem proyeksi peta pada awal abad ke 2 (87M – 150M), Claudius ptolomaeus mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta–peta karya Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberi nama “atlas Ptolomaeus” ilmu yang membahas mengenai peta adalah kartografi. Sedangkan orang ahli membuat peta disebut kartografer

.

B. Macam-macam Peta

Menurut Basuki (2006) secara umum bentuk peta itu sangat banyak sekali, tetapi seperti yang sudah dijelaskan diatas peta mempunyai kegunaan yang berbeda-beda.

1. Peta Luas

Peta luas adalah peta yang menggambarkan suatu daerah yang luas seperti peta dunia, peta daerah amerika utara, peta benua, peta samudera, peta kutub utara dan kutub selatan, dan lain sebagainya.

2. Peta Sempit

Peta sempit adalah peta yang hanya menampilkan sebagian kecil suatu area. Contoh peta sempit yaitu peta desa atau pedesaan, peta kota atau

perkotaan, peta gorong-gorong kampung, peta gedung, denah rumah, dan lain sebagainya.

C. Bentuk lain dari Peta

1. Atlas

Atlas adalah gabungan dari beberapa peta yang dikumpulkan dalam sebuah buku yang memiliki judul atlas serta jenis-jenis atlas yang ada di buku tersebut.

2. Bola Dunia

Bola Dunia adalah suatu bentuk tiruan bola bumi yang dibuat dalam skala yang kecil untuk dapat lab.

D. Kegiatan dalam Proses Pembuatan Pemetaan

Dalam hal pembuatan, kegiatan yang harus dilakukan dalam proses pemetaan adalah :

1. Mengumpulkan data

Beberapa cara pengumpulan data dalam proses pemetaan, yaitu :

a. Survei lapangan yaitu dengan melakukan pengukuran langsung di lapangan, pada suatu wilayah tertentu yang akan dipetakan.

b. Foto udara/citra landsat (penginderaan jauh) yaitu dengan melakukan pengidentifikasian pada suatu foto udara/citra landsat.

c. Studi pustaka/peta (untuk peta tematik). 2. Mengolah data

Pada umumnya data yang terkumpul harus dipindahkan ke komputer. Program untuk pemindahan data ini umumnya telah disiapkan oleh pembuat. Sebelum data dimasukkan kedalam komputer, data harus

dibuat dalam format yang bisa dibaca oleh komputer sehingga dibutuhkan oleh pembaca program Basuki (2006).

3. Pemberian Simbol

Menyajikan dalam bentuk simbol untuk melengkapi suatu keterangan pada peta baik yang kuantitatif maupun kualitatif. Adapun simbol-simbol yang digunakan adalah:

a. Simbol titik yaitu simbol yang digunakan untuk menunjukkan suatu lokasi dengan karakteristik tertentu.

b. Simbol garis yaitu simbol yang digunakan untuk menunjukkan suatu kenampakan berlajur, baik yang riel maupun imajinatif, kuantitatif maupun kualitatif. Misalnya jalan dengan berbagai kategori, batas unit pemetaan, ataupun batas imajinatif seperti batas administrasi. c. Simbol luasan (area) yaitu simbol yang digunakan untuk

menunjukkan suatu kenampakan tertentu hingga dapat menampilkan nilai kuantitatif suatu data ikutan di atas peta.

d. Text yaitu simbol yang digunakan untuk memberikan suatu keterangan pada peta, hingga dapat memberikan informasi kepada pengguna peta.

e. Memproduksi peta yaitu melakukan semua kegiatan dari pengumpulan data, pengelolahan data, hingga data tersebut dapat menjadi sebuah peta yang bisa di baca dan dipahami oleh setiap orang yang memerlukannya, serta diharapkan dapat bermanfaat untuk semua keperluan dalam bidang apapun.

E. Syarat-syarat Peta

Peta yang lengkap dan baik harus memenuhi syarat-syarat peta, tanpa adanya syarat-syarat peta yang jelas peta tersebut tidak akan dapat dipergunakan. Menurut Lestari (2011) ada beberapa syarat dalam pembuatan peta, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Peta harus conform, artinya bentuk daerah, pulau, benua yang digambar pada peta harus sama bentuknya dengan kenyataan di lapangan.

2. Peta harus ekuivalen, artinya daerah yang digambar sama luasnya jika dilakukan dengan skala peta.

3. Peta ekuidistan, artinya jarak-jarak yang digambar di peta harus tepat perbandingannya dengan jarak sesungguhnya di lapangan.

4. Peta harus rapi dan bersih.

5. Peta tidak boleh membingungkan. 6. Peta harus mudah dipahami.

7. Peta harus ada indeks, daftar isi, keterangan. 8. Peta harus jelas.

F. Unsur-unsur Peta

1. Judul

Judul mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin di letakkan di kanan atas.

2. Legenda

Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.

3. Orientasi

Pada umumnya, arah utara ditunjukkan oleh tanda panah ke arah atas peta. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur, koordinat dapat sebagai petunjuk arah.

4. Skala

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya di lapangan. Skala ditulis di bawah judul peta, di luar garis tepi, atau di bawah legenda. Menurut Basuki (2006) skala peta dapat dinyatakan dalam beberapa cara, antara lain:

a. Angka perbandingan

Misal 1:1.000.000 menyatakan 1 cm atau 1 inchi di peta sama dengan 1.000.000 cm atau 1.000.000 inchi di permukaan bumi.

b. Perbandingan nilai

Misal 1 inchi untuk 16 mil, 1 cm untuk 1 km c. Skala bar atau skala garis

Garis ini ditempatkan atau digambarkan dalam peta dan dibagi-bagi dalam interval yang sama.

5. Simbol

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:

a. Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional. b. Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan

c. Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu.

6. Warna Peta

Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol ada 5 yaitu hijau, kuning, coklat, biru muda, dan biru tua.

7. Tipe Huruf

Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam-macam penggunaan letering:

a. Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta b. Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa 8. Garis Astronomis

Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukkan letak astronomis.

9. Insert

Insert adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam insert antara lain:

a. Insert penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali.

b. Insert penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting.

c. Insert penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama.

10. Garis Tepi Peta

Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta. 11. Sumber/tahun pembuatan

Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh.

G. Jenis Peta Berdasarkan Skala

Peta tidak sama besarnya (ukuranya). Ada peta yang berukuran besar dan ada peta yang berukuran kecil. Besar-kecilnya peta ditentukan oleh besar-kecilnya skala yang digunakan. Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (lapangan) Hidayat

(2010).

Berdasarkan skalanya peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu: 1. Peta kadaster/teknik

Peta kadaster/teknik adalah peta yang mempunyai skala antara 1:100 sampai 1:5.000. peta ini digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh kerena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas agrarian (Badan pertahanan Nasional).

2. Peta skala besar

Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1:5.000 sampai 1:250.000. peta skala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relative sempit, misalnya peta kelurahan, peta kecamatan.

3. Peta skala sedang

Peta skala sedang adalah peta yang mempunyai skala antara 1:250.000 sampai 1:500.000 peta skala sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta propinsi jawa tengah, peta propinsi Maluku.

4. Peta skala kecil

Peta skala kecil adalah peta yang mempunyai skala 1:500.000 sampai 1: 1000.000 atau lebih. Peta skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya peta negara, benua bahkan dunia.

H. Fasilitas Umum

Kota Kecamatan yang baik pasti ada yang namanya fasilitas umum yang utuh demi mendukung kemajuan Kota tersebut. Fasilitas tersebut sangat diperlukan masyarakat, maka dari itu perlu adanya pemetaan fasilitas umum, agar masyarakat setempat dapat menggunakannya. Fasilitas umum yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Sarana kesehatan meliputi : Puskesmas dan Rumah Sakit.

2. Sarana Pendidikan meliputi : Gedung Sekolahan SD, SMP dan SMA.

3. Sarana Ibadah meliputi : Masjid dan Gereja.

4. Sarana Umum lainnya meliputi : Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan, POM Bensin, Kantor Perusahaan, Bank dan Pasar.

I. Sistem Informasi Geografi (SIG)

1. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

Menurut Anonim (2010) Sistem Informasi Geografi (SIG)/Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi berbasis komputer, yang digunakan untuk memproses data spasial yang ber-georeferensi (berupa detail, fakta, kondisi, dan sebagainya) yang disimpan dalam suatu basis data dan berhubungan dengan persoalan serta keadaan dunia nyata, memprediksi suatu hasil dan perencanaan strategis. 2. Komponen-komponen Dalam Sistem Informasi Geografi (SIG)

Secara umum Sistem Informasi Geografi (SIG) bekerja berdasarkan integrasi 5 komponen, yaitu: Hardware, software, data, manusia dan metode.

a. Hardware

SIG membutuhkan hardware atau perangkat keras seperti: digitizer, plotter/printer, scanner, komputer yang memiliki spesifikasi lebih tinggi dibandingkan dengan sistem informasi lainnya untuk menjalankan software-software SIG, seperti kapasitas Memory (RAM), Hard-disk, Prosesor serta VGA Card. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG baik data vektor maupun data raster penyimpananya membutuhkan Memory yang besar dan prosesor yang cepat.

b. Software

Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan

menampilkan informasi geografis. Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

1) Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis 2) Sistem manajemen basis data

3) Tool yang mendukung query geografis, analisis dan visualisai 4) Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada

tool geografi. c. Data

Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental SIG bekerja dengan dua tipe model data geografis yaitu model data vector dan model data raster.

1) Model Data Vektor

Informasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam bentuk x, y koordinat. Suatu lokasi point dideskripsikan melalui sepasang koordinat x, y. Bentuk garis, seperti jalan dan sungai dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-koordinat point. Bentuk poligon, seperti zona project disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup.

2) Model Data Raster

Model data ini terdiri dari sekumpulan grid/sel seperti peta hasil scanning maupun gambar/image. Masing-masing grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana image hasil penginderaan jarak jauh dari sebuah satelit. Masing-masing pixel direpresentasikan sebagai panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari posisi permukaan

bumi dan diterima oleh satelit dalam satuan luas tertentu yang disebut pixel.

d. Manusia

Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata. Sama seperti pada sistem Informasi lain pemakai SIG pun memiliki tingkatan tertentu, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari.

e. Metode

SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan.

f. Proses

Sebelum data geografi digunakan dalam SIG, data tersebut harus dikonversi kedalam format digital. Proses tersebut dinamakan digitasi. Tipe data yang digunakan dalam SIG mungkin perlu ditransformasi atau dimanipulasi dengan beberapa cara agar sesuai dengan sistem. Misalnya terdapat perbedaan dalam skala, sehingga sebelum dimasukkan dan diintergrasikan harus ditransformasikan dahulu kedalam skala yang sama. Transformasi ini bisa bersifat sementara untuk ditampilkan saja atau secara permanen untuk proses analisis. Transformasi juga berlaku untuk sistem koordinat yang digunakan.

Tahapan selanjutnya adalah editing merupakan tahap koreksi atas hasil digitasi. Koreksi tersebut dapat berupa penambahan atau pengurangan arc atau feature yaitu dengan mengedit arc yang berlebih (overshot) atau menambahkan arc secara manual seperti membuat poligon, line maupun point.

Pengelolaan data-data deskriptif, dalam hal ini meliputi annotasi (pemberian tulisan pada coverage), labelling (pemberian informasi pada peta bersangkutan), dan attributing yaitu tahap dimana setiap label ID hasil proses labelling diberi tambahan atribut yang dapat memberikan sejumlah informasi tentang poligon atau arc yang diwakilinya. Dalam proyek SIG yang kecil informasi geografi cukup disimpan sebagai file-file komputer.

J. GPS (Global Position System)

1. Pengertian GPS (Global Position System)

GPS atau singkatan dari Global Positioning System merupakan suatu teknologi pemantau posisi dibumi yang memanfaatkan teknologi satelit. Untuk menjalankan sistem ini, selain satelit GPS juga dibutuhkan perangkat penerima sinyal GPS (GPS receiver). GPS receiver inilah yang berfungi sebagai titik tujuan yang menentukan lokasi bumi Supriono

(2010).

2. Fungsi GPS (Global Position System)

Kini GPS dengan aplikasi peta digital terbaru, memiliki fungsi yang semakin menarik :

a.

Mengetahui koordinat suatu titik.

Titik koordinat yang dimaksud adalah titik pertemuan penggabungan dari tiga garis sumbu dipermukaan bumi yaitu x,y dan z. Secara umum dikenal dengan nama easting, northing dan elevation. Easting adalah titik sumbu garis dipermukaan bumi yang diambil dari arah timur ke barat, sedangkan northing adalah titik sumbu garis dipermukaan bumi yang diambil dari arah utara ke selatan dan titik elevation adalah titik garis yang diambil dari arah atas ke bawah atau bisa dikatakan titik ketinggian.

BAB III

METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat

1. Waktu

Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, meliputi penyusunan proposal selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 18 Nopember 2011 sampai 21 Februari 2012 dan 1 bulan proses penelitian mulai tanggal 17 Juli 2012 sampai 26 Agustus 2012 untuk melakukan proses pengambilan data lapangan.

2. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda sebagai obyek yang dikaji sedangkan data lapangan di laboratorium Penginderaan Jauh dan SIG GeoInformatika, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

B. Alat dan Bahan

1. Peralatan yang digunakan: a. GPS Navigasi

b. Charger Baterai c. Kabel Data

d. Kendaraan (motor) e. Komputer/Laptop

f. Peta Administrasi Kecamatan Sungai Kunjang g. Alat tulis (pulpen dan pensil, dll)

2. Bahan

a. Tally Sheet berguna untuk mencatat data. b. Baterai digunakan untuk mengaktifkan GPS.

c. Buku catatan berguna untuk mencatat data yang mendukung penelitian.

d. Citra ALOS 2006 digunakan untuk memastikan posisi koordinat yang sebenarnya.

C. Prosedur Penelitian

1. Persiapan

Persiapan meliputi surat perijinan, pembuatan tally sheet, penyusunan rencana kerja, konsultasi pembimbing.

2. Pengambilan data lapangan a. Data primer

Data primer berupa koordinat fasilitas umum, nama fasilitas umum. Pengambilan data di lapangan dilakukan dengan menggunakan alat GPS. Pengambilan data di lapangan mengambil titik-titik koordinat sebuah fasiltas penting yang sering digunakan oleh masyarakat diantaranya adalah Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Pendidikan, Sarana Ibadah, Pasar, Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan dan Bank yang ada di Kecamatan Sungai Kunjang.

Cara menggunakan GPS di lapangan adalah sebagai berikut: 1) Menekan tombol power yang berada di kiri atas pada GPS. 2) Menunggu sebentar hingga terhubung dengan satelit.

3) Perhatikan pada layer monitor GPS, maka akan tampil icon seperti di windows, map, compass, setup, dan lain-lain.

4) Kemudian masuk ke fitur map maka akan tampil tanda panah. Tanda tersebut merupakan kedudukan posisi GPS sekarang. Apabila garmin belum ada petanya maka GPS tersebut masih kosong atau belum diinstall peta, maka GPS tersebut bisa diinstall terlebih dahulu.

5) Setelah GPS telah diinstall peta maka langkah selanjutnya adalah masuk ke fitur windows kemudian menekan tombol mark, untuk menyimpan titik koordinat dimana posisi titik berada saat ini.

6) Selanjutnya memilih rename point dengan menuliskan nama yang diinginkan misalnya "P1".

7) Apabila sudah selesai disimpan, maka selanjutnya pindah titik yang lain, misalnya posisi titik selanjutnya adalah Masjid, kemudian klik tombol mark, dan memilih rename point dengan menuliskan nama yang diinginkan misalnya "P2”. Setelah itu memilih waypoint dari GPS maka akan tampil dua titik koordinat yaitu posisi P1 dan P2 yang telah disimpan sebelumnya.

8) Rename point yang di tulis hanya menggunakan simbol saja. Nama titik koordinat yang diambil kemudian di tulis lebih lengkap ke dalam buku catatan. Data tersebut selanjutnya dibuat dalam bentuk tabulasi seperti tabel berikut:

Tabel 1. Tabel Fasilitas Umum di Kecamatan Sungai Kunjang

No. Nama Fasum Titik Koordinat Lokasi

Easting Norting Elevation

1 2 3 4 5 6 1. Sarana Kesehatan 1.1 Puskesmas Induk 1.2 Puskesmas Bantu 1.3 Klinik 2. Sarana Pendidikan 1.1 SDN 009 1.2 SMPN 1.3 SMA/SMK 1.4 universitas 3. Sarana Ibadah 1.1 Masjid 1.2 Gereja

4. Kantor- kantor Pemerintahan

1.1 Kelurahan 1.2 Kecamatan 5. Sarana Perekonomian 1.1 Bank 1.2 Pasar Tradisional 1.3 Terminal 1.4 SPBU b. Data Sekunder

Berupa data tabuler antara lain jumlah penduduk, nama fasilitas umum, luas wilayah per Kelurahan, dan batas Kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Sungai Kunjang.

D. Pengolahan data

Data yang sudah diambil dari lapangan diolah dengan menggunakan komputer dengan aplikasi software ArcGIS 9.3. Dipadukan dengan citra ALOS tahun 2006 hingga mendapatkan hasil yang akurat berupa peta utilitas kota Kecamatan Sungai Kunjang. Pengolahan data terdiri dari input data koordinat di lapangan, proses georeferencing, overlay, digitasi peta, input atribut dan layout. Untuk lebih jelas langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

a. Data hasil pengambilan titk di lapangan kemudian di masukkan ke dalam komputer dengan menggunakan aplikasi Mapsource.

b. Menyimpan data dengan type DXF* c. Membuka software ArcGIS 9.3

d. Memilih file , klik add data, pilih lokasi datanya lalu klik add.

e. Maka peta dasar akan muncul tapi tidak memiliki nilai koordinat karena berupa file jpeg (Joint Photographic Experts Group).

f. Memberi nilai koordinat menggunakan georeference.

g. Pilih add control points masukkan nilai koordinatnya lalu klik georeference.

Dokumen terkait