• Tidak ada hasil yang ditemukan

C.1

Kabupaten Sukabumi

Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu sentra produksi pepaya, dan Desa Parakan Salak merupakan salah satunya. Responden pengepul mengirim pepanya ke daerah Jakarta dan sekitarnya. Pengepul mendapatkan pepaya dari petani sekitar yang telah memiliki kerja sama dan dari kebunnya sendiri. Pengepul membeli pepaya dari petani dengan sistem grading, yaitu Rp 3,500.00 untuk super dan Rp 1,500.00 untuk BS (Broken Stock). Pengepul juga melakukan kegiatan pascapanen mulai dari penyortiran hingga pengiriman pepaya. Setelah melalui tahap penyortiran kemudian pepaya ditimbang, pada tahap ini akan diketahui jumlah pepaya super dan BS (Broken Stock) dari masing- masing petani. Alur kegiatan penanganan pascapanen yang dilakukan dapat dilihat pada lampiran 4.

Kapasitas satu kali pengiriman maksimal dapat mencapai 4 ton, sementara itu pengepul melakukan pengiriman dua kali dalam satu minggu. Pengiriman dilakukan menggunakan mobil pick up terbuka yang berjumlah dua mobil. Pengiriman dilakukan pada malam hari setelah pengemasan pepaya selesai. Terdapat tiga tipe saluran pemasaran pepaya yaitu tipe rantai pasok II, tipe rantai pasok III, tipe rantai pasok IV. Pengepul memilih melakukan sebagian besar pengiriman pepayanya sendiri karena jarak antara tempat pengepul dan pedagang yang relatif dekat, selain itu agar pengepul dapat menjual pepayanya dengan harga yang lebih tinggi dibanding hanya menjadi penyedia barang saja. Pengepul memilih menjual pepaya kategori B dan pepaya kategori C dengan mengirim ke supplier ke pedagang grosir dari pada langsung ke pengecer untuk menghemat biaya pengiriman.

Dari seluruh pengiriman pepaya hampir setengahnya di kirim ke toko buah dan supermarket. Pepaya yang dikirim ke supermarket merupakan pepaya dengan kategori super. Pepaya dengan kategori C dikirim ke pedagang grosir di Pasar Anyar Tanggerang. Pepaya dengan kategori B kebanyakan dikirim melalui supplier. Para supplier tersebut biasanya melakukan penyortiran terlebih dahulu sebelum mengirim dan menjual pepayanya ke pengecer-pengecer kios buah di pasar-pasar tradisional. Pengepul mengirim langsung pepayanya ke pengecer (kios buah) dengan kualitas super. Rantai Pasok pepaya asal Sukabumi dapat dilihat pada Gambar 14.

26

C.2

Kabupaten Banyumas

Kabupaten Banyumas tepatnya Kecamatan Rawalo juga merupakan salah satu sentra produksi Pepaya California yang cukup besar. Sebagian besar penduduk desa di Kecamatan Rawalo ini menanam Pepaya California. Responden pengepul merupakan pengepul di sekitar Kecamatan Rawalo yang mendapat pasokan pepaya dari petani-petani desa sekitar kecamatan tersebut. Saluran pasokan pepaya responden pengepul kebanyakan di kirim ke luar daerah seperti Jakarta, Bekasi, Jepara, Semarang dan sekitarnya, karena untuk pasar local pepaya California masih kurang diminati.

Semua pepaya yang akan dikirim baik untuk pasar lokal maupun luar kota berasal dari Kecamatan Rawalo. Pemanenan dapat dilakukan oleh pengepul maupun petani sendiri, namun kebanyakan dilakukan oleh pengepul. Aliran kegiatan pascapanen pepaya dapat dilihat pada lampiran 5. Pemetik merupakan pegawai lepas yang digaji oleh pengepul. Pemetik mendapat upah Rp 200/kg – Rp 300/kg dari hasil petikan pepaya mereka. Harga yang berlaku ada dua sistem yaitu grade dan all grade , untuk grade A Rp 1,300.00 dan B Rp 9,00.00 untuk all grade Rp 1,500.00. Terdapat tiga tipe saluran pemasaran pepaya yaitu tipa rantai pasok II, tipe rantai pasok III, dan tipe rantai pasok V. Pengepul hanya bertindak sebagai penyedia barang saja untuk alokasi pepaya tujuan luar kota karena pengepul belum memiliki cukup modal untuk melakukan pengirman sendiri ke luar kota. Sebagian besar alokasi juga dilakukan untuk pemesanan kategori B-C. Oleh karena itu harga jual pengepul di Kabupaten Banyumas lebih rendah dari harga jual pepaya di Kabupaten Sukabumi. Rantai pasok pepaya California dapat dilihat pada Gambar 15.

Gambar 15. Rantai pasok pepaya California dari Banyumas 100 % 4.41 95.58 % 36.76 % 36.76 % 22.04 % Responden petani di Banyumas

Pasar Induk Kramat Jati

Pasar Induk Cibitung

Jepara dan Semarang Supplier

Mini market Cilacap Pengepu

Gambar 14. Rantai pasok pepaya California dari Sukabumi Responden

petani di Sukabumi

Pedagang grosir (Pasar Anyar Tanggerang) Pengepul desa

Toko Buah dan Supermarket di Bogor, Jakarta dan

Tanggerang Supplier Pengecer (Kios buah)

100 %

44.86%

29.45%

19.8 %

5.89 %

27

Pengepul mampu menyediakan pepaya hingga 80 ton/bulan baik untuk pasar lokal dan luar kota. Pengepul melakukan pengiriman untuk pasar lokal, sedangkan untuk pengiriman ke daerah lain pengepul hanya bertindak sebagai penyedia barang saja. Jumlah order dalam satu minggu untuk ke luar kota dapat mencapai 26 ton. Pepaya kategori Super I dan Super II masing-masing dijual ke Semarang dan Jepara. Jumlah pepaya yang dikirim ke Semarang dan Jepara adalah 3 ton/minggu dengan dua kali pengirima. Pepaya kategori B-C dikirim ke Pasar Induk Kramat Jati di Jakarta dan Pasar Induk Cibitung di Bekasi dengan jumlah 10 ton/minggu dengan dua kali pengiriman.

Jumlah pepaya yang dikirim ke pasar lokal, yaitu mini market di Cilacap adalah 1.2ton/minggu. Pengiriman dilakukan dua kali dalam seminggu masing-masing berjumlah 600 kg. Biaya pengiriman ditanggung oleh pengepul, dengan kategori pepaya yang dijual adalah super II dengan harga jual antara Rp 2800 – Rp 3500/kg. Harga jual masing-masing kategori dapat dilihat pada Lampiran 9.

C.3

Kabupaten Kebumen

Lokasi sentra produksi di Kabupaten Kebumen yang menjadi tempat penelitian adalah Desa Banjar Reja di Kecamatan Puring. Di lokasi ini terdapat satu pengepul besar yang memasok Pepaya California ke beberapa daerah seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Slawi. Pengepul tersebut hanya bertindak sebagai penyedia barang saja, karena biaya pengiriman ditanggung oleh pihak pemesan yakni supplier.

Pengepul memanen pepaya dari lahan petani di beberapa desa sekitar Kecamatan Puring dengan sistem harga grade yaitu pepaya kategori A Rp 2300/kg dan pepaya kategori B Rp 1600/kg. Pepaya yang dipetik di lahan seluruhnya di bawa ke gudang dan disortir kemudian ditimbang untuk dicatat jumlahnya sesuai kategori dan asal pepayanya. Oleh karena itu petani tidak mengetahui jumlah pepaya yang terbuang, karena sudah terjalin hubungan saling percaya antar pengepul. Aliran kegiatan pascapanen dapat dilihat pada lampiran 6. Terdapat dua tipe saluran pemasaran yaitu tipe rantai pasok III dan tipe rantai pasok V. Pengepul hanya bertindak sebagai penyedia barang, namun sebagian besar pepayanya dijual untuk pesanan pepaya kategori A ke supplier-supplier yang memasok pepaya ke supermarket. Oleh karena itu meskipun sama-sama hanya sebagai penyedia barang harga jual pepaya pengepul Kabupaten Kebumen lebih tinggi dari harga jual pepaya Kabupaten Banyumas. Rantai pasok pepaya dapat dilihat pada Gambar 16.

Pengepul dapat menyediakan pesanan pepaya hingga 23.5 ton/minggu. Pasokan ke Jakarta mencapai 5 ton/pengiriman dengan total pengiriman dalam satu minggu adalah 2 kali dengan kategori pepaya yang dikirim adalah A-B, begitu juga untuk pasokan ke Bandung. Pasokan pepaya ke Surabaya berjumlah 2 ton/pengiriman dengan jangka waktu 4 sampai 5 hari sekali, kategori pepaya yang dikirim adalah kategori A. Pasokan pepaya ke Slawi hanya mencapai 1.5 ton setiap satu kali dalam seminggu, pepaya yang dikirim berkategori B. Harga jual masing-masing kategori dapatt dilihat pada Lampiran 9.

28

C.4

Kabupaten Boyolali

Kabupaten Boyolali merupakan sentra produksi Pepaya Bangkok atau Pepaya Thailand. Asal pasokan pepaya yang diamati adalah pepaya yang berasal dari Kecamatan Mojosongo, dimana satu buah pepaya rata-rata memiliki berat 3kg. Rantai pasok pepaya dapat dilihat pada Gambar 17.

Pasar untuk pepaya asal Kecamatan Mojosongo adalah pasar lokal dan luar kota seperti Semarang dan Solo. Terdapat tiga tipe saluran pemasaran yaitu tipe rantai pasok I dan tipe rantai pasok II, dan tipe rantai pasok IV. Pemasaran pepaya tidak hanya dilakukan oleh pengepul tapi juga

Gambar 17. Rantai pasok Pepaya Bangkok dari Boyolali Responden

petani asal Boyolali

Pengepul Pasar Induk di

Semarang

Pasar Induk di Solo

Pasar setempat dan kios buah Petani Boyolali

Gambar 16. Rantai pasok pepaya California dari Kebumen

100 %

42.55 %

42.55 %

8.51 %

6.38 %

Responden petani asal Kebumen Pengepul Supplier di Jakarta Supplier di Bandung Supplier Surabaya Supplier Slawi Wholesaler, Supermaket, Pasar Induk Karamat Jati Pasar Induk Caringin, supermaket

29

oleh petani langsung ke pasar atau kios-kios buah. Pemetikan biasanya dilakukan oleh masing-masing petani, kemudian mereka membawanya ke pengepul desa. Aliran kegiatan pascapanen dapat dilihat pada lampiran 7. Sistem harga pembelian yang diterapkan adalah all grade. Pepaya dijual dengan dua kategori yaitu kategori I dan kategori II. Pepaya kategori I dikirim ke Semarang, sementara pepaya kategori II dikirim ke Solo. Harga jual pepaya untuk masing-masing kota dapat dilihat pada lampiran 9. Pengiriman pepaya dilakukan setiap hari ke dua kota dengan masing-masing jumlah pepaya 2.5ton. Sebagian pepaya yang tidak masuk kategori dijual kepada pengecer dan konsumen rumah tangga sekitar. Alokasi pemasaran pepaya dari pengepul dapat dilihat pada Gambar 18.

Para Pedagang kios buah umumnya membeli pepaya dari petani sekitar desa atau kecamatan. Pengecer membeli pepaya ke petani dengan sistem ijen atau buah dengan harga Rp 2500/buah – 3000/buah. Pengecer juga dapat membeli ke pengepul jika pepaya yang mereka beli dari petani telah habis. Harga yang diterapkan pengecer juga sistem ijen yaitu Rp 3000/buah – Rp7000/buah, variasi harga tergantung pada besar kecilnya buah.

Dokumen terkait