• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E.2. Perilaku Pemilih

E.2.1. Kategori Pemilih

4. Pemilih Skeptis

Pemilih jenis ini tidak memiliki orientasi ideologi cukup tinggi dengan sebuah partai politik atau seorang kontestan, juga tidak menjadikan kebijakan sebagai sesuatu yang penting.Keinginan untuk terlibat dalam sebuah partai politik pada pemilih jenis ini sangat kurang, karena ikatan ideologis mereka memang rendah sekali. Mereka juga kurang memedulikan ‘platform’ dan kebijakan sebuah partai politik. Kalaupun berpartisipasi dalam pemungutan suara, biasanya mereka melakukannya secara acak atau random. Mereka berkeyakinan bahwa siapapun dan partai apapun yang memenangkan pemilu tidak akan bisa membawa bangsa ke arah perbaikan yang mereka harapkan. Selain itu, mereka tidak memiliki ikatan emosional dengan sebuah partai politik atau seorang kontestan.

Dalam penelitian ini, alat peraga kampanye yang ditempatkan di transportasi umum merupakan media luar ruang. Jangkauannya terbatas, kecuali orang yang lewat dan sempat mencuri perhatian untuk membacanya sekalipun sepintas lalu, tetapi memiliki kelebihan karena bisa tahan lama.23

23

Hafied Cangara. Op. Cit., hal. 378

Media luar ruang cukup memberi pengaruh pada orang yang lalu lalang atau yang melihat media tersebut. pembuatan media seperti ini dapat dipesan oleh partai-partai

politik atau kandidat pemilu pada perusahaan reklame. Tentu saja diharapkan agar media luar ruang dibuat lebih menarik karena sifatnya visual. Untuk media luar ruang sedapat mungkin menggunakan foto yang close-up dan tidak memuat banyak pesan tertulis sebab media seperti ini tujuannya hanya untuk mengingatkan orang pada sang kandidat.24 Masyarakat yang telah mengingat dapat mencari tahu asal usul maupun track record kandidat dan partainya, sehingga dapat membantu seorang pemilih dalam menentukan pilihannya pada saat pemilu berlangsung. Alat peraga kampanye yang membantu masyarakat untuk mengetahui calon kandidat legislatif, tetapi selama kampanye berlangsung masyarakat dapat saja mengubah pikirannya dalam pemilihan. Hal ini dapat dilihat dengan berbagai macam tipe-tipe perilaku pemilih. Kategori pemilih ini yang dapat menjadi penentuan masyarakat memilih seorang kandidat berdasarkan pikiran rasionalnya, kritis, tradisional, skeptis atau dari beberapa faktor pendukung dalam kampanye seperti alat peraga kampanye dalam media luar ruang.

F. Hipotesis

Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo dan kata thesis. Hypo yang berarti kurang dan thesis yang berarti pendapat.25

24Ibid

., hal. 406

Dengan demikian hipotesis diartikan sebagai teori yang kurang sempurna. Dirumuskan dengan cara lain hipotesis berarti kesimpulan yang belum final karena belum diuji

25

Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos., M.Si. 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya Edisi kedua, Jakarta: Kencana. Hal. 85

atau dibuktikan kebenarannya.26

- Hipotesis Alternatif (Ha) : bahwa penempatan alat peraga kampanye di transportasi umum berpengaruh untuk pilihan para pemilih di Dapil III pada pemilihan legislatif DPRD Kota Medan 2014.

Berdasarkan uraian pada kerangka teori dan pengertian yang dikemukakan maka hipotesis yang diajukan penulis adalah sebagai berikut:

- Hipotesis Nol (H0) : bahwa penempatan alat peraga kampanye di transportasi umum tidak berpengaruh untuk pilihan para pemilih di Dapil III pada pemilihan legislatif DPRD Kota Medan 2014.

G. Kerangka Konseptual

Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam definisi konsep akan dibentuk menjadi suatu gambar/model paradigma berpikir penelitian sebagai berikut:

26

H.Hadari Nawawi dan H.MMartini Hadari.2006. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. hal. 33

• Penempatan

• Jenis

• Isi / Pesan

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

H. Defenisi Konsep

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan defenisi konsep sebagai berikut:

1. Alat Peraga Kampanye

Alat peraga kampanye merupakan media luar ruang yang dipakai oleh kandidat politik untuk memperkenalkan diri secara persuatif (tidak memaksa) yang menyertakan profil diri, serta pesan singkat menarik kepada masyarakat.

- Penempatan : Wadah atau ruang bagi alat peraga kampanye, ditempatkan di luar ruang yang menjadi bagian dalam masyarakat dan menjangkau khalayak.

- Jenis : Media luar ruang yang memiliki berbagai jenis dan fungsi dari setiap alat peraga kampanye. Bentuk/jenis alat peraga kampanye dipakai pada masa kampanye dilaksanakan dan saat kampanye berlangsung.

Alat Peraga Kampanye

Perilaku Pemilih

• Rasional

• Kritis

- Isi/pesan : Merupakan suatu pesan singkat yang didasarkan pada pertimbangan kesederhanan, kedekatan dengan situasi khalayak, kejelasan, keringkasan, kebaruan, konsistensi, kesopanan, dan kesesuaian objek kampanye.

2. Perilaku Pemilih

Perilaku pemilih merupakan tindak respon terhadap lingkungan politik tertentu yang berkenaan dengan distribusi dan pemanfaatan kekuasaan dalam masyarakat, bangsa, dan negara yang muncul dengan berbagai bentuk, dalam pengambilan keputusan pada pemilu.

a. Pemilih Rasional

Pemilih dalam hal ini lebih mengutamakan kemampuan partai politik atau calon kontestan dalam program kerjanya.

b. Pemilih Kritis

Pemilih yang kritis ini akan selalu menganalisis kaitan antara sistem nilai partai (ideologi) dengan kebijakan yang dibuat.

c. Pemilih Tradisional

Pemilih tradisional sangat mengutamakan kedekatan sosial-budaya, nilai, asal-usul, paham dan agama sebagai ukuran untuk memilih sebuah partai politik. Biasanya pemilih jenis ini lebih mengutamakan figur dan kepribadian pemimpin dan nilai historis sebuah partai politik atau seorang kontestan.

Pemilih jenis ini tidak memiliki orientasi ideologi cukup tinggi dengan sebuah partai politik atau seorang kontestan, juga tidak menjadikan kebijakan sebagai sesuatu yang penting.

I. Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah operasionalisasi dari variabel, berupa pengukuran (measurement) atau pengujian (test) suatu variabel. Pengukuran atau pengujian tersebut bisa dilihat dari indikator, kriteria, tolak ukur, alat ukur, alat uji untuk menentukan kualitas atau kuantitas sesuatu variabel.unsur-unsur yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga dengan pengkuran tersebut dapat diketahui indikator- indikator apa saja untuk mendukung analisa dari variabel-variabel tersebut.27 Berdasarkan judul skripsi terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Masing-masing variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Variabel Bebas (X) : Alat Peraga Kampanye

a. Sub Variabel X1 : Penempatan Alat Peraga Kampanye - Alat peraga kampanye ditempatkan di transportasi umum

- Jangkauan alat peraga kampanye pada pengguna

transportasi umum

b. Sub Variabel X2 : Jenis Alat Peraga Kampanye - Spanduk yang ditempatkan di becak bermotor - Stiker yang ditempel pada angkutan umum

27

- Digital Billboard yang ditempatkan di angkutan umum c. Sub Variabel X3 : Isi/Pesan

- Kelengkapan isi dari alat peraga kampanye - Kejelasan isi dari alat peraga kampanye 2. Variabel Terikat (Y) : Perilaku Pemilih

a. Pemilih Rasional

- Policy problem solving tinggi : Mengutamakan kemampuan

partai dan kinerja kerja caleg dengan partai Dapil III

- Ideologi rendah : program kerja caleg Dapil III atau partai hanya sebagai faktor pendukung.

b. Pemilih Kritis

- Policy problem solving tinggi : pengetahuan pemilih

tentang visi,misi dan track record caleg Dapil III

- Ideologi tinggi : memilih berdasarkan kesamaan ideologi, platform (partai nasionalis,agama,dll) dan partai pengusung caleg Dapil III

c. Pemilih Tradisional

- Policy problem solving rendah : Pemilih yang dapat

dimobilisasi selama kampanye di Dapil III

- Ideologi tinggi : mengutamakan kedekatan sosial-budaya, nilai, asal-usul, paham dan agama caleg dan partai Dapil III d. Pemilih Skeptis

- Policy problem solving rendah : pemilih yang tidak melihat

- Ideologi rendah : pemilih yang tidak tahu sosial- budaya,agama maupun paham partai maupun caleg Dapil III

J. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu pengkajian dalam menjawab serta mempelajari peraturan yang terdapat dalam suatu penelitian.Ditinjau dari sudut filsafat, metodologi penelitian merupakan epistimologi penelitian, yaitu yang menyangkut bagaimana kita mengadakan penelitian.28

J.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian dalam penelitian ini adalah :

Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Jenis penelitian ini digunakan karena peneliti ingin menggambarkan pengaruh alat pearaga kamapanye yang ditempatkan pada transportasi umum sebagai mediakampanye luar ruang calon legislatif Daerah pemilihan III di Kota Medan pada Pemilihan Legislatitf 2014.

J.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Daerah pemilihan (Dapil) III yang terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Medan Baru, Medan Petisah, Medan Barat dan Medan Helvetia. Pemilihan lokasi di daerah ini karena peneliti melihat adanya beberapa

28

Prof. Dr. Husni Usman, M.Pd., M.T dan Purmono Setiady Akbar, M.Pd. 2009. Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara. hal.41.

calon legislatif Dapil III yang memakai alat peraga kampanye melalui transportasi umum.

J.3 Populasi dan Sampling

Dokumen terkait