• Tidak ada hasil yang ditemukan

UBH-KPWN

5.3 Pemilihan Lokasi Tanam UBH-KPWN

Pemiilihan lokasi sebaiknya mempertimbangkan beberapa hal agar di kemudian hari tidak ada kendala yang menyebabkan gagalnya pelaksanaan usaha. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan lokasi proyek yang

39 strategis, antara lain: ketersediaan bahan baku utama dan pembantu, ketersediaan tenaga kerja langsung, ketersediaan sarana transportasi, ketersediaan sarana telekomunikasi, dan kedekatan dengan pasar yang dituju. Jika usaha bergerak di bidang budidaya, kesesuaian kondisi lahan dan iklim juga menjadi pertimbangan yang penting. Lokasi yang dinilai layak sebagai lahan tanam JUN harus memiliki persyaratan-persyaratan sebagai berikut:

a. Bukan lahan persawahan.

b. Tidak tergenang air atau banjir setelah hujan. c. Tidak terkena naungan pohon atau bangunan.

d. Ketinggian lokasi maksimum 400 m dari permukaan laut.

e. Diprioritaskan di daerah dimana terdapat tanaman jati tumbuh dengan baik. Persyaratan lokasi penanaman ini ditetapkan oleh UBH-KPWN berdasarkan literatur penanaman tanaman jati unggul. Selain karakteristik lahan, aksesibilitas lokasi tanaman menjadi pertimbangan pula, selain memudahkan pengadaan input, akses lokasi yang mudah juga mendorong minat investor untuk melihat lokasi tanam, memudahkan pemasaran hasil panen, dan pelaksanaan pengawasan.

Salah satu penetapan lokasi yang dilakukan oleh UBH-KPWN adalah di daerah Kabupaten Bogor karena secara karakteristik Kabupaten Bogor memiliki persyaratan yang ditetapkan UBH-KPWN. Selain itu, Kabupaten Bogor masih banyak memiliki lahan yang tidak digunakan secara maksimal untuk memperoleh pendapatan bagi masyarakat sekitar.

UBH-KPWN telah menanam pohon JUN dalam umur yang berbeda-beda mulai dari umur satu sampai lima tahun yang tersebar di berbagai lokasi di

40 Kabupaten Bogor. Penyebaran tanaman JUN di wilayah Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Penyebaran Perkembangan Tanaman JUN UBH-KPWN Bogor

Kecamatan Desa Jumlah Tanaman

Parung Cogrek 8 927 Ciampea Ciampea 10 688 Bojong Rangkas 5 580 Cibadak 31 090 Cijujung 370 Bojong Jengkol 600 Cinangka 2 040 Tegal Waru 2 390 Cicadas 800

Cibungbulang Ciaruteun Ilir 52 231

Leweung Kolot 26 035 Cisauk Suradita 2 302 Rancabungur Rancabungur 1 070 Cimulang 940 Bantarsari 1 750 Bantarjaya 1 020 Cendali 1 000 Kemang Bojong 800 Tegal 700 Jasinga Jasinga 4 180 Pamegarsari 2 000 Setu 950 Total 157 463 Sumber: UBH-KPWN (2012)

Desa Cogreg, Kecamatan Parung dan Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang merupakan lokasi yang ditanami oleh tanaman jati umur empat sampai lima tahun. Desa Cogreg memiliki umur pohon empat dan lima tahun, sedangkan Desa Ciaruteun Ilir berumur empat tahun. Pemilihan lokasi Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir karena berpengaruh terhadap pendapatan petani JUN yang semakin besar. Hal ini disebabkan dalam pengelolaan kegiatan JUN banyak menyerap tenaga kerja sebagai petani penggarap yang akan mendapatkan upah dan pada akhirnya mendapatkan bagi hasil kayu jati selama lima tahun.

41 5.4 Keadaan Umum Desa Cogreg dan Ciaruteun Ilir

Letak Desa Cogreg secara administratif pemerintahan terletak di Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data potensi Desa Cogreg mempunyai luas wilayah 511 856 ha, di atas permukaan laut 100 m dan tinggi curah hujan 200 mm/thn, dan memiliki suhu udara kisaran 220-340 C. Desa Cogreg terbagi dalam 5 Dusun, 8 Rukun Warga (RW) dan 39 Rumah Tangga (RT). Jarak Kantor Desa ke Ibukota Kecamatan sejauh 6 km, untuk ke Ibukota Kabupaten Bogor sejauh 30 km, untuk ke Ibukota Provinsi Jawa Barat sejauh 120 km dan untuk ke Ibukota negara sejauh 45 km. Adapun batas-batas geografisnya adalah sebagai berikut:

Utara : Desa Cibinong dan Desa Cibadung - Kecamatan Gn. Sindur Barat : Desa Cihowe dan Desa Kuripan - Kecamatan Ciseeng Timur : Desa Waru Jaya - Kecamatan Parung

Selatan : Desa Bojong Indah dan Desa Cihowe - Kecamatan Parung dan Ciseeng Letak Desa Ciaruteun Ilir secara administratif pemerintahan terletak di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan data potensi Desa Ciaruteun Ilir mempunyai luas wilayah 246 ha, di atas permukaan laut 87 m dan tinggi curah hujan 186 mm/thn, dan memiliki suhu udara kisaran 300-320 C. Desa Ciaruteun Ilir terbagi 8 Rukun Warga (RW) dan 32 Rumah Tangga (RT). Jarak Kantor Desa ke Ibukota Kecamatan sejauh 6 km, untuk ke Ibukota Kabupaten Bogor sejauh 27 km, untuk ke Ibukota Provinsi Jawa Barat sejauh 140 km dan untuk ke Ibukota negara sejauh 65 km. Adapun batas-batas geografisnya adalah sebagai berikut:

42 Utara : Desa Cidokom - Kecamatan Rumpin

Barat : Desa Cijujung - Kecamatan Cibungbulang Timur : Desa Ciampea - Kecamatan Ciampea

Selatan : Desa Leuwi Kolot - Kecamatan Cibungbulang

5.4.1 Kependudukan Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir

Menurut Data Potensi Desa Cogreg tahun 2010, jumlah penduduk yang tercatat yaitu sebanyak 10 461 jiwa yang terdiri dari 2 329 KK. Jumlah penduduk laki-laki terdiri dari 5 312 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 5 149 jiwa. Data Potensi Desa Ciaruteun Ilir tahun 2010, jumlah penduduk yang tercatat yaitu sebanyak 10 259 jiwa yang terdiri dari 2 705 KK. Jumlah penduduk laki-laki terdiri dari 5 232 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 5 027 jiwa. Tabel 12. Mata Pencaharian Penduduk Desa Cogreg Tahun 2010

No Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Petani 616 19.97 2 Pedagang 462 14.98 3 PNS 154 4.99 4 TNI/Polri 113 3.66 5 Pensiunan/Purnawiraman 31 1.00 6 Swasta 985 31.93 7 Buruh pabrik 216 7.00 8 Pengrajin 5 0.16 9 Tukang bangunan 45 1.46 10 Penjahit 320 10.37 11 Tukang ojek 93 3.01 12 Bengkel 9 0.29 13 Supir angkutan 31 1.00 14 Dan lainnya 5 0.16 Total 3 085 100

Sumber: Potensi Desa Cogreg (2010)

Mata pencaharian masyarakat di Desa Cogreg bervariasi mulai dari petani sampai dengan supir. Struktur mata pencaharian masyarakat berdasarkan jumlah angkatan kerja Desa Cogreg dapat dilihat pada Tabel 12. Pada Desa Ciaruteun Ilir sumber mata pencaharian yang dilakukan oleh masyarakat sekitar hampir sama

43 dengan Desa Cogreg. Struktur mata pencaharian masyarakat berdasarkan jumlah angkatan kerja Desa Ciaruteun Ilir dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Mata Pencaharian Penduduk Desa Ciaruteun Ilir Tahun 2010 No Mata Pencaharian Jumlah (orang) Persentase (%)

1 Petani 206 14,58 2 Buruh tani 114 8,07 3 PNS 20 1,42 4 TNI/Polri 3 0,21 5 Pensiunan/Purnawiraman 15 1,06 6 Swasta 12 0,85 7 Pedagang 922 65,25 8 Pengrajin 5 0,35

9 Pembantu rumah tangga 30 2,12

10 Peternak 10 0,71

11 Montir 76 5,38

Total 1 413 100

Sumber: Potensi Desa Ciaruteun Ilir (2010)

Berdasarkan Tabel 12 dan Tabel 13, mata pencaharian penduduk Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir yang bekerja sebagai petani menduduki urutan kedua dengan persentase sekitar 19.97 persen atau sebanyak 616 jiwa dari angkatan kerja untuk Desa Cogreg, sedangkan pada Desa Ciaruteun Ilir sekitar 14.58 persen atau sebanyak 206 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa di kedua desa tersebut masih menggantungkan hidupnya pada bidang pertanian.

5.5 Karakteristik Responden Petani JUN di Desa Cogreg dan Desa

Dokumen terkait