• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemilihan, Persiapan, dan Transaksi Proyek

Dalam dokumen BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (Halaman 25-30)

a) Memberikan dukungan kepada Penerima untuk menggunakan Project Development Fund dan dukungan instrumen public-private parinership lainnya dengan lebih baik.

b) Menyediakan dukungan teknis untuk menerapkan proyek public-private partnership mulai dar! tahap konsep sampai dengan implementasi, termasuk input dan bimbingan teknis pada identifikasi proyek, pemilihan, persiapan, analisis teknis mengenal struktur kesepakatan keuangan dengan menyiapkan garis besar kasus bisnis dan kasus bisnis akhir, menilai rencana atas penggunaan tanah dan dampak sosialnya, stardardisasi dan menyiapkan dokunentasi tender, market sounding, menilai profil risiko dan manajemen risiko, menyiapkan transaksi untuk pasar dan mengikuti penawaran kesepakatan.

c) Memilih dan menyediakan dukungan untukpilotprojects.

4) Koordinasi Antar Agensi

a) Memfasilitasi koordinasi diantara para pemangku kepentingan penerima yang terlibat di dalan pengembangan public-private partnership

b) Menyediakan dukungan untuk mengklarifikasi dan memperkuat peran dan tanggung jawab badan nasional penerima yang bekerja pada pengembangan infrastruktur dan

memungkinkannya koordinasi yang lebih baik antar pemangku kepentingan, b. IIFD dalam Kerangka Pembangunan Infrastruktur Nasional

Visi nasional pembangunan jangka panjang adalah terciptanya manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan berakblak mulia dan masyarakat yang makin sejahtera dalam pembangunan yang berkelanjutan didorong oleh perekonomian yang makin maju, mandiri, dan merata dl seluruh wilayah didukung oleh penyedlaan infrastruktur yang memadai serta makin kokohnya kesatuan dan persatuan bangsa yang dijiwai oleh karakter yang tangguh dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diselenggarakan dengan demnokrasi yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta menjunjung tegaknya supremasi hukun. Yang mana salah satu misinya mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan adalah meningkatkan pembangunan daerah; mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang masih lemah;

menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara drastis; menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagal pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi; serta nenghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender. Dalam rangka penyediaan infrastruktur tersebut pemerintah menggunakan skema belanja pemerintah, kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan hibah. Skema penyediaan infrastruktur dapat dilibat pada gambar berikut.

Gambar 6.1 IFD dalam Kerangka Pembangunan Nasional

'engadaan. Barang/Jasa ndaialh kegiatan untuk rnemperolh Barang/Jasa oleh

Kernenterian/Lernbaga]LSatuan Kerja Peranwkat Dacwahillnstitusi lainnya yang prosesnya dirmulai dari perencan-an kebutuban sampai diselesaik=inya seluruh kegialan untukc inemperolehi BaranglJasit. Pelaksanaan penyedlaan infrastruktur melalul pengadaan barang/jasa Pernerintah dilaksanakan berdasarkan Peturan Presiden (Perpres> Norfor 54 Tahun 2010 yang terakliii diubali dengan Perpres Nomor 4 Tahun 2015 tøntang Pengadaan Barang/Jasa Penerintab. Sumber pendanaan yang digunaican da[ami penyedlaan infrastrukctur melalui skema li berasaM dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nýegara/Daerah (APBN/D) melal ui iekanisme belanja barang/madal. Sedangkan, untuk penyediaan infrastrukctur dan layanan dengan mekanisiø hibah langsung, pelaksananaaiinya sesuni dengan ketentuan yang disyaratkan dalarn pcrjanjian hibah yang telah disnpakati.

Selain pengadaan barang/jasa Pelerintah, untuk mempercepat pembangunan infastruktur dan meningkatkan peran badan usaa dalarn penyediaan infrstruktur, Pemerintah juga

inenerapkan mnetode JPublic Privat Parffiershrip (PPP) I KPBU/ Kerjasarna

Pemerintah-Swasta (K) Sejak Lahun 2005 Peerintah Indonesia taf melihat PPP I KPBU sebaga salah satu metode penyediaan inhfastruktur, ditanda deagan diterbikang Perpres Nomor

67 Ta un 2005 tenta g Kerjasama Penerintah dengan Badan Usala Dalam Penyediaan infrastruktur yantelahu s engaaii beberapa prubahana n terakir dicabut dena Perpres Nomor 38 Ta/un 2015 tentang Kerjasana Peerintah Dengang Bakan Usaha Dalani Penyediaan Infrastruktur. Untuk itu, penge mbangan skema PPP sebagi alternatif penyMlaan afrastrukr trus dilakukan dan sa]ah satunya dengan engadakan kerja sama

dengan pihak-pihak internasional.

meeaka eod uli rvtePrnesi (P)/KPU eraaa eei tØ

Kerja sama tersebut diwujudkan salah satunya dengan adanya pemberian hibah kepada Indonesla untuk nengenbangkan PPP dari sisi institusi. Pemberian hibah dilatarbelakangi oleh arah kebijakan dan agenda nasional dalam pembangunan infrastruktur Indonesia, dimana Pemerintah berinisiatif membentuk dedicated PPP Unit di Kementerian Keuangan yang dapat menjadi pioneer untuk melakukan percepatan dalam penyediaan infrastruktur dengan skema PPP/KPBU/KPS. Dalam rangka mendukung kebijakan infrastruktur dl Indonesia, negara-negara APEC (pada APEC Finance Ministers tahun 2013), sepakat untuk memberikan dukungannya atas inisiatif Indonesla untuk mernbentuk PPP Unit.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kanada sebagai salab satu anggota APEC telah menyatakan komitmennya untuk mendukung pendirian PPP Unit di Kementerian Keuangan dengan memberikan dana hibah sebesar USD15 (lima belas) juta dollar melalul tust Fund Bank Dunia yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun (sampa dengan Desember 2020). Dana hibah ini kemudian diadministrasikan melalui Bank Dunia dalam suatu proyek yakni Indonesla Jnfrasiructure Finance Development yang terbagi dalam porsi Recipient Executed Trui Fund (RETF) dan Bank Executed Trust Fund (BETF).

Selanjutnya, untuk mendukung dar sisi penjaminan Pemerintah mendirikan lembaga pembiyaan infrastruktur berdasarkfn Perpres Nomor 78 Tahun 20 10 tentang Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek KPBU yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur. Berdusarkan peraturan tersebut dibentuklah PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PIl) sebaga perusahaan. Penerintah yang melakukan penjaminan atas proyek KPBU. Pembentukan PT Pil didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2009 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) di Bidang Penjaminan Infrastruktur yang selanjutnya dikukubkan dengan adanya Perpres Nomor 78 Tahun 2010 tentang Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek KPBU yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur.

Skema yang saat ini diterapkan dalam pelaksanaan KPBU dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 6.2 Skema Pelaksanaan KPBU

RIHAKP EMERTA . PiA SWASTA

Lebihi lanjut, samnpai dengan Tahun 2017 penmerintah telah melaksanakan beberapa pengadaan melalui mekanismne KPBU, rinciannya dlapat dilihlat pada tabel berikut.

Tabel 6.1 Daftar Proyek KPBU PROJECT FINANCIAL

NO. PROJECTNAME COST FACIUTY Sponsor Lander Status

-&DR) FROM MOF

1 Central Java Pow PlantProject 40T Guarantee (MoF and Andaro (PT J-Powver, Ithocu, JflC, BTMU.MIzuho, SMBc, Financial Cose on the project Is under construction process6th June 2016 andCuenUy

IIOF) Bhtmasenn DDS,OCBC, Project and 1GF Indonesadan PT (Persera) currently sWiprepadgornsbuction

Guarante Bangun CdpIa Kontrakw (PT

3 Palapa Ring Poect -West Padage 128 T PDF, iGF Guarantee PT Moratndo dan PT Keosden BankMand l Ftnanal Close on11t Augusi 2016 andcurrenUy he projectuIdsrconsbucCon

and AP Triasiltra (PT proceus

Palapa Ring

4 -CentraPckage Patapa Ring PRolect 1.38 T POF, 1GF Guarantae PT LEN, PT TRG, PT BNP. PT MulU PT IIF, ONI, dan PT SMi curantly Financial Close on 29th September 2016 andthe projed Is undrconstruction and AP Kantrol Nusantara proces

(PT LEN

6 Batang- Semarang ToD Road Project 11T Guarantee IIGF PT JasaMarga. PT WaskitaToi Road, PT Bangun NA Apro 2016PPP & guarantee conracts sgned on 27th

pltaSarana(PT

9 pandu-Malang Tell Road Projct 5.9T [Ge Guarantee PTJasaMaga dan PT SMI (PT NA PPP&guaranteacontacssgnedon8thJune 2016 Jasamarga

PROJECT FINANCIAL

NO. PROJECT NAME COST FACIJTY Sponsor Lender Status

(IDR) FROM MOF

11 To Road Proadc Jakada-Cikampek 14.7T Co guarantee dan PT Ranggl PTJasa Mg NA PPP Agrenent sgned on the guarante agreemmnt on 22nd Februaryfi Dec 2016whe

(IGF and Sugiron Perkasa 2017

M) (PT Jasammga

Jalan Layang Campek)

12 Krian-LegundP ManyarToi Road Ped 9.02T Co guaraeo PT WaskftaTol Road,PT Energi N/A the guarane agreement on PPPAgreeentsgnedonSth 22nd FebauaryDec2016whe

(lIGF and Bumi nng, PT 2017

14 CdeunyP Sumedang-Dawuan Tol Road PrJect 8.21 T Co guarantec (IGF and Metallurgical Corp. of China, PT WIjaya Karya, NIA PPP &guarantes agreementon 22nd Febmary2017

MoF) PTNindyaKya, PT Waskta Kcrya (PT Oit Karya JabarTol)

15 Water Project BandarLampung 900 B PDF,VGF and O1GF NIA MIA FeasiEtystudyinprogrss Guarantee

c. Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa

Grant agreement section I poin A.3. menyatakan bahwa penerima hibah harus mengadopsi dan meyakinkan bahwa pyoyek dilaksanakan berdasarkan dengan "Project Operations Manual" yag diterima oleh penerima dan Bank, memberikan panduan dan prosedur detail implementasi, supervisi, dan monitoring dan evaluasi proyek antara lain meliputi (a) perencanaan pelaksanaan (b) kebutuhan pelaporan, monitoring, dan evaluasi serta manajemen keuangan dan prosedur audit, juga standar dokumentasi pengadaan (c) indikator kineija proyek (d) kriteria dan prosedur seleksi pilot project (e) detail kerangka kerja manajernen lingkungan dan sosial.

Berdasarkan hal tersebut penerima hibab telah menyusun project operations manual yang dituangkan dalam manual pengelolaan proyek (MPP) IIFD yang dibuat sebagal pedoman bagi sernua pelaksana dan pengambil keputusan dalam mengelola, memonitor, mengadministrasikan dan mengendalikan pelaksanaan proyek sehingga tujuan TF0A2268, IFD-TF dapat tercapai secara efektif dan efisien serta menganut azas transparansi dan akuntabilitas. MPP ini berlaku selama pelaksanaan proyek IIFD-TF dan digunakan setelah mendapat persetujuan (No Objection Letter/NOL) dar! Bank Dunia. MP mengatur beberapa hal antra Iain: (a) Pendahuluan, (b) Gambaran umum proyek IIPD-TF, (c) Organisasi IIFD-TF, (d) Pengelolaan keuangan, (e) Pengadaan barang dan jasa, (t) Panduan penyusunan dokumen lingkungan dan sosial, (g) Pelaporan, (b) Pengarsipan dokumen, dan (1) Ketentuan perubahan.

Manual pengadaan barang/jasa dalam rangka kegiatan IIFD-TF yang sajikan dalan MPP tersebut disusun dengan mengacu pada ketentuan berikut:

1) Naskah Perjanjian Hibah IIFD-TF Indonesia Infrastructure Finance Development

Dalam dokumen BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA (Halaman 25-30)

Dokumen terkait