• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Penelitian; Sebuah Pra Tinjauan

6.4. Pemilihan Sampel

Langkah berikutnya pada tahap perencanaan adalah pemilihan sampel. Dalam kaitan dengan pemilihan sampel, maka harus dibedakan pengertian sampel untuk penelitian bidang eksakta dan bidang sosial. Pada bidang eksakta, seringkali sampel dirujuk pada suatu sediaan baik itu material/bahan tak hidup maupun bahan hidup sebagai obyek dari penelitian itu sendiri. Dalam pengertian seperti ini, maka sampel boleh jadi merupakan suatu produk atau hasil dari suatu perlakuan selama proses penelitian. Sedangkan pada bidang sosial pengertian sampel biasanya dirujuk pada suatu atau seorang atau sekelompok orang dalam suatu populasi yang dijadikan sebagai obyek dalam penelitian. Dalam penelitian bidang eksakta juga tidak menutup kemungkinan bahwa pengertian sampel yang dimaksud sama dengan yang dirujuk dalam penelitian bidang sosial, selama penelitian bidang eksakta tersebut meliputi adanya survei atau pengamatan yang memang memerlukan pengamatan terhadap sekelompok orang atau sesuatu dalam suatu populasi.

Dalam kaitannya dengan pengertian semacam ini, tujuan utama teknik sampling adalah untuk meminimalkan, terkait dengan keterbatasan biaya, perbedaan antara nilai yang diperoleh dari sampel dengan keadaan dominan yang berlaku dari suatu populasi. Motivasi dalam sampling adalah, jika dipilih sejumlah kecil unit atau sampel, hal ini dapat memberikan -- dengan sebesar mungkin derajat keboleh jadiannya -- refleksi yang benar dari populasi yang tengah dalam penyelidikan. Teori sampling diarahkan oleh dua prinsip utama, yaitu

- Penghindaran terhadap bias dalam pemilihan sampel, dan - Kemampuan dalam memberikan ketepatan atau akurasi

maksimal untuk sumber-sumber yang tersedia

6.5. Penulisan Proposal Penelitian

Langkah terakhir dalam tahap perencanaan ini adalah menulis proposal atau usulan penelitian. Pada intinya, setelah langkah-langkah sebelumnya telah dibuat, maka semua konsep, pemikiran dan

rancangan tersebut diletakkan bersama-sama dalam suatu tulisan guna memberikan informasi yang diperlukan pada pembimbing, pihak sponsor dan yang lainnya tentang studi yang hendak dilakukan oleh peneliti. Semua informasi yang tertulis tersebut mengungkapkan pada pembaca permasalahan dalam penelitian dan bagaimana peneliti merencanakan untuk menyelidiki, dan inilah yang disebut dengan proposal penelitian. Secara umum, tujuan utama proposal penelitian adalah mengungkapkan secara lengkap dan detail rencana operasional untuk mendapatkan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan dalam rumusan masalah penelitian. Dengan diungkapkan melalui tulisan, rancangan tersebut dapat dikritisi, sehingga dapat meyakinkan -atau mungkin sebaliknya- pembaca terhadap ketepatan metodologi untuk memperoleh jawaban yang akurat dan obyektif.

Setiap lembaga atau institusi baik pendidikan maupun lainnya mempunyai format dan aturan yang bervariasi terhadap tata cara penulisan proposal penelitian. Bahkan juga akan berbeda untuk setiap disiplin ilmu masing-masing. Namun demikian, inti dalam penulisan proposal kebanyakan adalah sama, yaitu proposal haruslah memuat pernyataan atau mengungkapkan:

- Apa yang diusulkan dan mengapa - Bagaimana rencana akan dilakukan

- Mengapa memilih suatu desain penelitian atau prosedur tertentu

III. Pelaksanaan

Setelah tahap persiapan dan perencanaan dilakukan secara tuntas, maka tahap berikutnya yang juga sangat penting adalah tahap pelaksanaan. Pada tahap inilah, kemampuan peneliti benar-benar diuji untuk dapat membuktikan atau menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam masalah yang telah dirumuskan. Kadang-kadang dalam pelaksanaan penelitian akan dijumpai kenyataan yang berbeda dari yang diharapkan, atau mungkin akan ditemui suatu keadaan atau situasi yang dapat mengganggu jalannya penelitian. Terkait dengan hal tersebut, kesabaran seorang peneliti benar-benar dibutuhkan selain tentu saja kepiawaian peneliti tersebut

untuk mengatasi munculnya hal-hal yang tidak terduga sebelumnya. Pada tahapan ini ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh seorang peneliti, yaitu:

6.6. Pengumpulan Data

Langkah pertama dalam tahap pelaksanaan penelitian adalah pengumpulan data. Tentu saja pada langkah ini akan banyak variasi cara yang dijumpai dalam pengumpulan data. Hal ini sangat bergantung pada disiplin ilmu yang ditekuni peneliti serta jenis penelitian itu sendiri. Pada bidang eksakta, seringkali penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental laboratorium, sehingga semua aktifitas pengumpulan data didasarkan pada hasil yang diperoleh dari percobaan di laboratorium. Hasil ini biasanya akan dilengkapi dengan penggunaan instrumen dan peralatan canggih untuk karakterisasi dan pembuktian apakah hasil yang diperoleh telah sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria ini bisa jadi ditetapkan sendiri oleh peneliti sebelum melakukan penelitian, ataupun perbandingan dari hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti itu sendiri atau peneliti lainnya, atau bahkan kriteria yang didasarkan pada teori yang telah ada. Sedangkan pada penelitian bidang sosial, seringkali pengumpulan data dilakukan melalui metode survei atau metode lainnya. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan langkah-langkah dan desain yang telah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti.

6.7. Analisis Data

Sama halnya dengan pengumpulan data, pada langkah analisis data ini pun akan banyak dijumpai variasi bergantung pada bidang atau disiplin ilmu yang ditekuni peneliti serta bergantung juga pada jenis penelitian yang dilakukan. Jadi secara umum cara analisis informasi yang telah dikumpulkan bergantung pada:

- Cara yang dikehendaki peneliti untuk mengkomunikasikan temuannya pada pembaca

Pada bidang eksakta terutama yang berbasis penelitian eksperimental laboratorium, analisis data dilakukan dengan menginterpretasikan semua hasil yang diperoleh dari laboratorium dan instrumen. Masing-masing instrumen mempunyai cara dan teori tersendiri dalam interpretasi datanya. Terkait dengan hal ini, sangat diperlukan kemampuan dan keahlian seorang peneliti untuk melakukan interpreatsi serta mengevaluasi dan mensintesis semua informasi yang telah diperoleh. Peneliti harus mampu menghubungkan dan menarik benang merah dari semua informasi yang telah dihasilkan dari laboratorium maupun instrumen.

Sedangkan pada bidang sosial, secara umum ada dua kategori laporan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan dua kategori ini, maka analisis data juga ada sedikit perbedaan. Apabila studi yang dilakukan peneliti sepenuhnya adalah deskriptif, peneliti dapat menganalisis datanya secara manual berdasarkan catatan-catatan yang telah terdata. Namun, jika yang dikehendaki adalah analisis kuantitatif, juga diperlukan jenis analisis yang dikehendaki, misalnya distribusi frekuensi; cross-tabulations atau metode-metode statistik lainnya, seperti analisis regresi, analisis faktor, analisis varian dan sebagainya; dan bagaimana cara pelaporannya.

6.8. Penulisan Laporan Penelitian

Sebagai langkah penutup dari semua rangkaian kegiatan penelitian khususnya pada tahap pelaksanaan penelitian, adalah penulisan laporan. Seringkali langkah terakhir ini dirasakan sebagai langkah yang paling sulit dalam rangkaian kegiatan penelitian. Laporan ini menginformasikan segala yang terkait dengan kegiatan dan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian, apa yang telah ditemukan, dan apa yang menjadi kesimpulan yang ditarik dari temuan-temuan selama melakukan penelitian. Jika seorang peneliti sangat paham dan sangat jelas dalam setiap langkah dan setiap hasil

yang diperoleh selama penelitian, hal ini akan sangat memudahkan peneliti dalam penyusunan laporan karena tentu saja peneliti akan mudah dalam menulis dan menyusun rangkaian hasil temuannya. Biasanya laporan ditulis mengikuti model akademik dan mempunyai aturan dan format tersendiri serta terbagi menjadi beberapa bab (chapter). Bagian bab atau chapter ini bisa saja berbeda-beda untuk masing-masing disiplin ilmu atau bidang penelitian, namun secara garis besar tetap sama yang memuat tentang latar belakang, tujuan, metode, hasil dan ulasan serta kesimpulan.

Demikianlah perjalanan langkah-demi-langkah yang harus dilalui seseorang ketika hendak melakukan sebuah penelitian. Sekali lagi, meskipun secara detail langkah-langkah tersebut dapat berbeda-beda bergantung pada bidang penelitian dan jenisnya, namun secara umum perjalanan itulah yang harus dilalui seseorang untuk dapat menyelesaikan penelitiannya hingga tuntas.

Soal-soal untuk dipelajari:

1. Buatlah diagram perjalanan penelitian, sertai dengan keterangan singkat!

2. Gambarkan diagram proses penelitian!

3. Dari gambar nomor 2 yang anda buat, berikan penjelasan singkat terhadap masing-masing langkah dalam proses penelitian tersebut!