GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.3. Defenisi Sistem, Pemodelan Sistem dan Tujuan dari Pemodelan Sistem
3.3.2. Pemodelan Sistem
Model merupakan representasi sistem dalam kehidupan nyata yang menjadi fokus perhatian dan menjadi pokok permasalahan12. Dalam memodelkan sebuah sistem, sangat penting untuk memahami konsep dari sebuah sistem dan sistem pembatas. Sistem nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan. Dengan demikian pemodelan adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu13
1. Entity
. Dalam pembentukan model, harus diperhatikan faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku dari sistemnya, atau dengan kata lain memperhatikan pengertian konsep sistemnya. Lingkungan sistem adalah perubahan yang terjadi di luar sistem, perubahan tersebut seringkali mempengaruhi sebuah sistem. Dalam pemodelan sistem, sangat penting untuk pembatas antara sistem dan lingkungannya.
Untuk mengerti dan menganalisis sebuah sistem, beberapa istilah perlu untuk didefinisikan, yaitu:
Entitas adalah objek yang menjadi perhatian dalam suatu sistem contohnya: server, costumer, mesin, dll.
2. Atribut
Atribut adalah properti dati entitas (contoh: prioritas costumer yang menunggu). Satu hal yang perlu diingat bahwa nilai atribut mengikat entiti
12
Suryani Erma. Pemodelan dan Simulasi. Yogyakarta: Graha Ilmu 1996 hal. 1. 13
Simatupang Togar. Pemodelan Sistem. Bandung: Sudio Manajemen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. 1994. Hal 1
tertentu. Sebuah part (entiti) memiliki atribut (arrival, time, due date, priority, dan color) yang berbeda dengan part yang lain.
3. Activity
Aktivitas adalah suatu kejadian yang dilakukan entitas dalam selang waktu tertentu (contoh: costumer menabung pada kasir di bank).
4. State
State dari sistem adalah variabel yang digunakan untuk menerangkan keadaan
sistem pada suatu waktu berkaitan dengan tujuan pengamatan sistem yang ingin dicapai. Contohnya yaitu pada sistem antrian kasir bank dimana variabel
state meliputi: jumlah teller yang sibuk, jumlah costumer dalam antrian.
5. Event
Event adalah kejadiaan sesaat atau tiba-tiba yang dapat mempengaruhi state
dari sistem (contoh: kedatangan costumer dalam sistem antrian kasir di bank. 6. Variable
Variabel merupakan potongan informasi yang mencerminkan karakteristik suatu sistem. Variabel berbeda dengan atribut karena tidak mengikat suatu entitas melainkan sistem secara keseluruhan sehingga semua entiti dapat mengandung variabel yang sama (contoh:, panjang antrian batch size).
Dalam lingkungan sistem yang dipelajari biasanya sebuah bagian dari sistem yang lebih besar, yang biasanya disebut supra sistem. Supra sistem ini biasanya diketahui dan diamati oleh analis. Objek-objek di dalam sistem bisa berinteraksi dan bias juga tidak berinteraksi dengan objek-objek pada supra sistem yang tidak termasuk di dalam sistem.
Istilah yang digunakan dalam lingkungan sistem antara lain:
1. Endogen digunakan untuk menggambarkan aktivitas yang terjadi di dalam sistem.
2. Eksogen digunakan untuk melukiskan lingkungan yang mempengaruhi sistem, suatu sistem yang tidak dipengaruhi oleh pengaruh dari luar disebut juga sistem tertutup.
Aktivitas merupakan salah satu elemen sistem. Aktivitas adalah proses yang menyebabkan perubahan dalam sistem, yang dapat mengubah atribut, bahkan entiti. Aktivitas dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Deterministik yaitu jika keluarannya dapat dijelaskan secara lengkap berdasarkan masukannya.
2. Stokastik yaitu jika pengaruh aktivitas berubah secara acak terhadap banyak keluaran yang mungkin. Keadaan aktivitas skokastik adalah acak, maka aktivitas merupakan bagian dari lingkungan.
Pada pemodelan sistem dikenal dua sistem yaitu sistem malar (kontinu) dan sistem diskrit.
1. Sistem kontinu adalah sistem yang perubahannya secara halus. Contoh: Sistem jalur penerbangan.
2. Sistem diskrit adalah sistem yang perubahannya secara integer. Contoh: Banyaknya pengunjung pada sebuah mall.
Penggambaran sistem lebih menentukan daripada sifat sistem itu sendiri dalam menetapkan jenis model yang akan dibuat. Pembedaan antara sistem kontinu dan diskrit perlu dilakukan karena metoda pemprograman umum yang
dibuat untuk kedua sistem ini berbeda, namun tak ada aturan khusus tentang bagaimana suatu sistem tertentu digambarkan.
Berdasarkan defenisi sistem seperti yang diuraikan terdahulu, sistem dapat diklasifikasikan berdasarkan originalitas atau sifat keberadaan, wujud, sifat aktivitas dan sifat hubunganya dengan lingkungan sebagai berikut:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem Abstrak: Sistem yang berisi gagasan atau konsep Contoh: Sistem Teologi -> hubungan Manusia, Alam dan Allah Sistem Fisik: Sistem yang secara fisik dapat dilihat
Contoh: Sistem Komputer, Sistem Transportasi, Sistem Perguruan Tinggi 2. Sistem Deterministik dan Probabilistik
Sistem Deterministik: Sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat Contoh: Sistem Komput er
Sistem Probabilistik: Sistem yang tidak dapat diprediksi dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas
Contohnya: Sistem Evapotranspirasi, Sistem Serapan Hara, Sistem Fotosintesis
3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem Tertutup: Sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan
Contohnya: Sistem Reaksi Kimia dalam Tabung Reaksi yang terisolasi
Sistem Terbuka: Sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Contohnya: Sistem Tanah
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem Alamiah: Sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia.
Contohnya: Sistem Tata Surya
Sistem Buatan Manusia: Sistem yang dibuat oleh manusia
Contohnya: Sistem Komput er, Sistem Mobil, Sistem Telekomunikasi 5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Sistem Sederhana: Sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat kerumitan rendah
Contohnya: Sistem Sepeda, Sistem Mesin Ketik, Sistem Infiltrasi Tanah Sistem Kompleks: Sistem yang rumit
Contohnya: Sistem Otak Manusia, Sistem Komputer, Sistem Keseimbangan Hara Essensial dalam Tanah
Untuk mempelajari suatu sistem terkadang harus dilakukan pengujian pada sistem tersebut, namun kita tidak dapat melakukan uji coba bila sistem tersebut masih dalam tahap hipotesa. Alternatif yang terkadang harus ditempuh adalah dengan membuat prototipe dan mengujinya, tetapi cara ini dapat menjadi sangat mahal dan menghabiskan waktu. Bahkan dengan sistem yang sudah adapun seringkali pengujian tidak dapat dilakukan, misalnya dalam mempelajari sistem ekonomi dengan mengubah penawaran dan permintaan barang secara acak, selain memakan banyak waktu juga bisa juga merusak sistem tersebut.
Konsekuensinya, studi tentang sistem umumnya dilakukan pada model sistem tersebut. Jadi, model sistem tidak hanya merupakan pengganti sistem,
namun juga merupakan penyederhanaan sistem. Model sistem tidak hanya merupakan perwujudan dari tujuan tetapi juga merupakan asumsi-asumsi, karena suatu model sistem telah mengeleminir beberapa elemen yang dianggap tidak relevan.
Secara garis besar, cara pemodelan sistem dibagi 2, yaitu:
1. Penetapan struktur model yaitu menentukan kendala atau batas sistem dan menandai entitas, atribut, dan aktivitas sistem.
2. Pemasukan data yaitu untuk memberi nilai yang dapat dimiliki oleh atribut dan menentukan hubungan yang terkandung dalam aktivitas.