• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam tugas akhir ini akan dilakukan analisa statik non linier bagi dua sistem struktur yang menggunakan sistem penahan gaya lateral yang berbeda yaitu tube dan tube in tube, dengan gaya geser dasar pada saat performance point yang sama. Struktur dimodelkan tiga dimensi sebagai portal terbuka dengan menggunakan piranti lunak ETABS 9.0.Portal merupakan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dengan asumsi berada di lokasi wilayah gempa 5 dan berada di lokasi tanah lunak.

4.1 Data analisis pembebanan struktur. • Mutu Bahan :

f’c = 30 MPa fy = 400 MPa

• Beban hidup : 2,50 KN/m2

• Beban mati : Beton Bertulang : 24,00 KN/m3 Dinding : 2,5 KN/m2

• Beban Mati Tambahan ( partisipasi, flapon, tegel + spesi, M dan E) Atap : 0,8 KN/m2

Lantai : 0,8 KN/m2

• Faktor keutamaan ( I ) = 1,0 Kategori gedung sebagai perkantoran. • Factor reduksi gempa ( R ) = 8,5

Gambar 4.1 Respons spektrum gempa rencana

Dengan kombinasi beban yang digunakan adalah sebagai berikut : • Kombinasi 1 (comb 1) = 1,4 D • Kombinasi 2 (comb 2) = 1,2 D + 1,6 L • Kombinasi 3 (comb 3) = 0,9 D + 1,0 E • Kombinasi 4 (comb 4) = 0,9 D – 1,0 E • Kombinasi 5 (comb 5) = 1,2 D + 1,0 L + 1,0 E • Kombinasi 6 (comb 6) = 1,2 D + 1,0 L – 1,0 E

Dimana : D = beban mati L = beban hidup E = beban gempa

4.2 Pemodelan elemen struktur

Elemen elemen struktur dimodelkan dalam program ETABS sebagai berikut :

1. Pelat

Dalam program ETABS, pelat lantai dapat dimodelkan menjadi tiga tipe yang berbeda, antara lain :

a) Shell

Tipe pla lantai shell memiliki kekakuan membrane pada kedua arah tegak lurus bidang dan out of plane bending stiffness

b) Membrane

Pelat lantai dengan jenis ini hanya memiliki kekakuan membrane pada kedua arah tegak lurus bidangnya.

c) Plate

Plat lantai jenis ini hanya memiliki out of lane plate bending stiffness.

Tipe pelat yang digunakan pada model struktur tugas akhir ini adalah tipe plat membrane, sehingga beban yang bekerja akan didistribusikan kebalok pada kedua arah bidang tegak lurus pelat. Pelat lantai juga dimodelkan untuk bekerja sebagai rigid diaphragm karna lantai tingkat dan atap dengan ikatan struktur gedung model dianggap sangat kaku pada bidangnya terhadap beban kerja horizontal.

2. Pondasi

Pemodelan pondasi dilakukan dengan menganggap bahwa pondasi memberikan kekangan translasi dan rotasi yang cukup pada semua arah sumbu bangunan. Berdasarkan asumsi yang digunakan tersebut, pondasi dimodelkan sebagai perletakan jepit pada lantai dasar bangunan, yaitu pada ujung ujung bawah kolom lantai dasar.

3. Balok

Balok dimodelkan sebagai elemen frame dengan memiliki hubungan (joint) yang kaku sehingga momen momen maksimum tempat terjadinya sendi plastis adalah pada kedua ujung balok.

4. Kolom

Kolom dimodelkan sebagai elemen rangka dengan memiliki hubungan (joint) yang kaku sehingga momen momen maksimum tempat terjadinya sendi plastis adalah pada kedua ujung kolom, namun bagian kolom yang diperbolehkan plastis hanya kaki kaki kolom lantai dasar.

4.3 Deskripsi Model Struktur

Dimensi dari model struktur yang dibuat adalah 36 m x 36 m, dimana sumbu x dan sumbu y bangunan memiliki 6 bentang yang masing masing 6 meter. Sesuai dengan tema tugas akhir yang dibahas, maka pemodelan dibuat menjadi 2 tipe, yaitu model dengan sistem tube dan sistem tube in tube. Kedua tipe tersebut divariasikan dengan jumlah lantai 10, 15, 20 ; sehingga jumlah model ada 6 buah. Denah dari kedua tipe ini adalah sebagai berikut :

Gambar 4.2 Denah struktur bangunan Tube.

1. Model struktur 10 lantai

Tabel 4.1 Data elemen struktur 10 lantai

Gambar 4.4 Modal 3D sistem struktur 10 lantai Tingkat Portal 10 tingkat Balok (cm) Kolom dalam (cm) Kolom luar (cm) 1 - 5 30x60 55x50 60x60 6-10 30x60 40x40 50x50

2. Model Struktur 15 lantai

Tabel 4.2 Data elemen struktur 15 lantai

Gambar 4.5 Modal 3D sistem struktur 15 lantai Tingkat Portal 15 tingkat Balok (cm) Kolom dalam (cm) Kolom luar (cm) 1 - 5 30x60 55x50 65x65 6 - 10 30x60 40x40 50x45 11 - 15 30x60 35x35 40x35

3. Model struktur 20 lantai.

Tabel 4.3 Data elemen struktur 20 lantai

Gambar 4.6 Modal 3D sistem struktur 20 lantai Tingkat Portal 20 tingkat Balok (cm) Kolom dalam (cm) Kolom luar (cm) 1 - 5 30x60 60x60 70x70 6 - 10 30x60 55x55 60x60 11 - 15 30x60 45x45 50x50 16 - 20 30x60 40x40 40x40

4.4 Karakteristik Pemodelan

Pemodelan yang dibuat dalam tugas akhir ini memiliki beberapa karakteristik perencanaan sebagai batasan analisa yakni diantaranya sebagai berikut :

1. Pemodelan sendi plastis

Untuk analisa elastik elemen elemen struktur kaku tidak membentuk sendi sehingga tidak memberikan pengaruh bagi perilaku elastic struktur, sementara pada analisa nonlinier terjadi perubahan perilaku elemen dari yang awalnya kaku menjadi sendi sehingga perlu dilakukan pendefinisian sendi plastis dalam model yang dieksekusi. Properti sendi plastis yang di define pada rangka memberikan batasan perpindahan akibat gaya dan rotasi akibat momen sehingga terbentuk sendi plastis pada lokasi yang ditentukan. Untuk berbagai tipe elemen struktur yang diizinkan membentuk sendi plastis pada elemen struktur yang diizinkan untuk plastis didefinisikan pada program ETABS sebagai berikut :

a. Balok.

Semua balok pada struktur didefinisikan sebagai sendi plastisnya dimana pada balok sendi plastis akan terbentuk pada kedua ujung balok akibat momen pada arah lenturnya sehingga sendi plastis pada balok di define sebagai default-M3-0 dan defauit-M3-1

b. Kolom

Hanya kolom lantai dasar saja yang didefinisikan mengalami sendi plastis. Pada kolom, sendi plastis dapat terbentuk pada kedua ujungnya akibat kombinasi lentur tekan pada kedua arah bekerjanya beban gempa, sehingga sendi plastis di-define sebagai default-PM-M-0 dan default-PM-M-1.

Kolom lantai teratas boleh didefinisikan mengalami sendi plastis, akan tetapi pada model diasumsikan tidak terjadi sendi plastis.

2. Pengecekan Mode Dominan pada Model struktur

Pada analisa static pushover hanya bias dilakukan apabila ragam getar mode 1 adalah mode yang dominan (>70%) pada struktur bangunan terhadap beban lateral, karna itu perlu pengecekan dominasi mode 1 pada model yang digunakan. Pada program ETABS, modal participation factor dapat diketahui dari out put table. Berikut ini adalah hasil yang diberikan program ETABS :

Tabel 4.4 Dominasi ragam getar mode 1 pada model yang digunakan. Bangunan

Tingkat

α Ket

Tube Tube in Tube

10 70.56 76.65 Mode 1 dominan

15 81.98 84.74 Mode 1 dominan

4.5 Pembatasan waktu getar alami

Pembatasa Waktu Getar Alami Fundamental untuk mencegah penggunaan stuktur gedung yang terlalu fleksibel, nilai waktu getar alami fundamental T1 dari struktur gedung harus dibatasi, bergantung pada

koefisien ξ untuk wilayah gempa tempat struktur gedung beraga dan

jumlah tingkatnya n menurut persamaan T1< ξ n

Tabel 4.5 Koefisien ξ yang membatasi waktu getar alami fundamental struktur gedung Wilayah Gempa ξ 1 2 3 4 5 6 0,20 0,19 0,18 0,17 0,16 0,15

Dimana koefisien ξ yang digunakan adalah 0,16 ( wilayah gempa 5 ) Tabel 4.6 Periode model struktur Tube dan Tube in Tube

Jumlah lantai (n)

Max T1 yang diizinkan

(s) T1 model (s) Ket 10 1.6 Tube 1.2363 Ok Tube in Tube 1.0774 Ok 15 2.4 Tube 1.9504 Ok Tube in Tube 1.7132 Ok 20 3.2 Tube 2.4974 Ok Tube in Tube 2.2711 Ok

4.6 Pengecekan Kinerja Batas Layan

Kinerja batas layan struktur gedung dicek apakah memenuhi yang diizinkan atau tidak. Berikut ini adalah hasil pengecekan kinerja batas layan model :

Contoh Perhitungan 10 Lantai

Simpangan Tingkat ke 10 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 10 : 0.087532 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Simpangan Tingkat ke 9 : 0.078701 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Selisih simpangan antara tingkat 10 : 0.087532 - 0.078701 = 0.009 m Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 10 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002) 0,009 m < 0,014 m ……… ok!

Simpangan Tingkat ke 9 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 9 : 0.078701 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Simpangan Tingkat ke 8 : 0.069091 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Selisih simpangan antara tingkat 9 : 0.078701 - 0.069091 = 0.010 m Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 9 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002). 0,010 m < 0,014 m ……… ok!

Simpangan Tingkat ke 10 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 10 : 0.115584 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Simpangan Tingkat ke 9 : 0.10987 m (diperoleh dari ETABS 9.0 )

Selisih simpangan antara tingkat 10 : 0.115584 - 0.10987 = 0.006 m Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 10 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002) 0,006 m < 0,014 m ……… ok!

Simpangan Tingkat ke 9 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 9 : 0.10987 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Simpangan Tingkat ke 8 : 0.101039 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Selisih simpangan antara tingkat 9 : 0.10987 – 0.101039 = 0.009 m Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 9 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002) 0,009 m < 0,014 m ……… ok!

Table 4.7 Kinerja batas layan model struktur 10 lantai

Story

Simpangan antar

tingkat (m) Simpangan max ijin (m) Keterangan Tube Tube in Tube 0.03*H/R 30mm Tube Tube in Tube

10 0.009 0.006 0.014 0.03 Ok! Ok! 9 0.010 0.009 0.014 0.03 Ok! Ok! 8 0.010 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 7 0.011 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 6 0.011 0.014 0.014 0.03 Ok! Ok! 5 0.010 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 4 0.010 0.014 0.014 0.03 Ok! Ok! 3 0.008 0.013 0.014 0.03 Ok! Ok! 2 0.006 0.013 0.014 0.03 Ok! Ok! 1 0.003 0.009 0.014 0.03 Ok! Ok!

Contoh Perhitungan 15 Lantai

Simpangan Tingkat ke 15 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 14 : 0.1166 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Selisih simpangan antara tingkat 15 : 0.1236 – 0.1166 = 0.007 m

Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 15 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002) 0.007 m < 0,014 m ……… ok!

Simpangan Tingkat ke 14 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 14 : 0.1166 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Simpangan Tingkat ke 13 : 0.1091 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Selisih simpangan antara tingkat 14 : 0.1166 – 0.1091 = 0.008 m

Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 14 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002) 0.008 m < 0,014 m ……… ok!

Simpangan Tingkat ke 15 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 15 : 0.1429 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Simpangan Tingkat ke 14 : 0.1379 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Selisih simpangan antara tingkat 15 : 0.1429 – 0.1379 = 0.005 m

Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 15 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002) 0.005 m < 0,014 m ……… ok!

Simpangan Tingkat ke 14 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 14 : 0.1379 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Simpangan Tingkat ke 13 : 0.1306 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Selisih simpangan antara tingkat 14 : 0.1379 – 0.1306 = 0.007 m

Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 14 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002) 0.007 m < 0,014 m ……… ok!

Table 4.8 Kinerja batas layan model struktur 15 lantai

Story

Simpangan antar tingkat (m)

Simpangan max ijin

(m) Keterangan

Tube Tube in Tube 0.03*H/R 30mm Tube Tube in Tube

15 0.007 0.005 0.014 0.03 Ok! Ok! 14 0.008 0.007 0.014 0.03 Ok! Ok! 13 0.008 0.009 0.014 0.03 Ok! Ok! 12 0.009 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 11 0.009 0.012 0.014 0.03 Ok! Ok! 10 0.009 0.010 0.014 0.03 Ok! Ok! 9 0.010 0.010 0.014 0.03 Ok! Ok! 8 0.010 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 7 0.010 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 6 0.010 0.012 0.014 0.03 Ok! Ok! 5 0.009 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 4 0.008 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 3 0.007 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 2 0.006 0.009 0.014 0.03 Ok! Ok! 1 0.003 0.004 0.014 0.03 Ok! Ok!

Contoh Perhitungan 20 Lantai

Simpangan Tingkat ke 20 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 20 : 0.16319 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Simpangan Tingkat ke 19 : 0.15647 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Selisih simpangan antara tingkat 20 : 0.16319 – 0.15647 = 0.007 m Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 20 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002) 0.007 m < 0,014 m ……… ok!

Simpangan Tingkat ke 19 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 19 : 0.15647 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Simpangan Tingkat ke 18 : 0.14925 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Selisih simpangan antara tingkat 19 : 0.15647 – 0.14925 = 0.007 m

Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 19 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002) 0.007 m < 0,014 m ……… ok!

Simpangan Tingkat ke 20 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 20 : 0.18494 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Simpangan Tingkat ke 19 : 0.17896 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Selisih simpangan antara tingkat 20 : 0.18494 – 0.17896 = 0.006 m Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 20 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002) 0.006 m < 0,014 m ……… ok!

Simpangan Tingkat ke 19 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 19 : 0.17896 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Simpangan Tingkat ke 18 : 0.17117 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Selisih simpangan antara tingkat 19 : 0.17896 – 0.17117 = 0.008 m Simpangan Maksimum yang diijinkan : 0.03*H/R = 0.03*4/8.5 = 0.014 m. Simp. antar tingkat 19 < Simp. maks ijin. (pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2002) 0.008 m < 0,014 m ……… ok!

Tabel 4.9 Kinerja batas layan model struktur 20 lantai

Story

Simpangan antar tingkat (m)

Simpangan max ijin

(m) Keterangan Tube Tube in Tube 0.03*H/R 30mm Tube Tube in Tube 20 0.007 0.006 0.014 0.03 Ok! Ok! 19 0.007 0.008 0.014 0.03 Ok! Ok! 18 0.008 0.009 0.014 0.03 Ok! Ok! 17 0.008 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 16 0.009 0.012 0.014 0.03 Ok! Ok! 15 0.009 0.009 0.014 0.03 Ok! Ok! 14 0.009 0.010 0.014 0.03 Ok! Ok! 13 0.010 0.010 0.014 0.03 Ok! Ok! 12 0.010 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 11 0.010 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 10 0.009 0.010 0.014 0.03 Ok! Ok! 9 0.010 0.010 0.014 0.03 Ok! Ok! 8 0.009 0.010 0.014 0.03 Ok! Ok! 7 0.009 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 6 0.009 0.011 0.014 0.03 Ok! Ok! 5 0.008 0.009 0.014 0.03 Ok! Ok! 4 0.008 0.009 0.014 0.03 Ok! Ok! 3 0.007 0.008 0.014 0.03 Ok! Ok! 2 0.005 0.007 0.014 0.03 Ok! Ok! 1 0.003 0.004 0.014 0.03 Ok! Ok!

4.7 Kinerja Batas Ultimit

Kinerja batas ultimit struktur gedung dicek apakah memenuhi yang diizinkan atau tidak. Berikut ini adalah hasil pengecekan kinerja batas layan pada model :

Contoh Perhitungan 10 Lantai Tingkat ke 10 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 10 : 0.087532 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.7 x 8.5 x 0.087532 = 0.521 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 40 m = 0.8 m

Simpangan struktur < Simpangan maksimum ; 0.521m < 0.8m …. Ok! Tingkat ke 9 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 9 : 0.078701 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.7 x 8.5 x 0.078701 = 0.468 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 36 m = 0.72 m

Simpangan struktur < Simpangan maksimum ; 0.468m < 0.72m …. Ok! Tingkat ke 10 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 10 : 0.115584 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.7 x 8.5 x 0.115584 = 0.688 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 40 m = 0.8 m

Simpangan struktur < Simpangan maksimum ; 0.688m < 0.8 m …. Ok! Tingkat ke 9 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 9 : 0.10987 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.7 x 8.5 x 0.10987 = 0.654 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 36 m = 0.72 m

Tabel 4.10 Kinerja batas ultimit model strukt ur 10 lantai. Story 0.7xRx Simpangan (m) Simpangan max ultimit (m) Keterangan Tube Tube in Tube 2% x h Tube Tube in Tube

10 0.521 0.688 0.8 Ok! Ok! 9 0.468 0.654 0.72 Ok! Ok! 8 0.411 0.601 0.64 Ok! Ok! 7 0.351 0.533 0.56 Ok! Ok! 6 0.287 0.470 0.48 Ok! Ok! 5 0.224 0.385 0.4 Ok! Ok! 4 0.162 0.317 0.32 Ok! Ok! 3 0.105 0.235 0.24 Ok! Ok! 2 0.056 0.156 0.16 Ok! Ok! 1 0.019 0.079 0.08 Ok! Ok!

Contoh Perhitungan 15 Lantai Tingkat ke 15 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 15 : 0.1236 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.1236 x 0.7 x 8.5 = 0.736 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 60 m = 1.2 m

Simpangan struktur < Simpangan maksimum ; 0.736 m < 1.2 m …. Ok! Tingkat ke 14 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 14 : 0.1166 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.1166 x 0.7 x 8.5 = 0.694 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 56 m = 1.12 m

Tingkat ke 15 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 15 : 0.1429 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.1429 x 0.7 x 8.5 = 0.850 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 60 m = 1.2 m

Simpangan struktur < Simpangan maksimum ; 0.850 m < 1.2m …. Ok! Tingkat ke 14 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 14 : 0.1379 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.1379 x 0.7 x 8.5 = 0.821 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 56 m = 1.12 m

Simpangan struktur < Simpangan maksimum ; 0.821 m < 1.12m …. Ok! Tabel 4.11 Kinerja batas ultimit model strukt ur 15 lantai.

Story

0.7xRx Simpangan (m)

Simpangan max

ultimit (m) Keterangan Tube Tube in Tube 2% x h Tube Tube in Tube

15 0.736 0.850 1.2 Ok! Ok! 14 0.694 0.821 1.12 Ok! Ok! 13 0.649 0.777 1.04 Ok! Ok! 12 0.600 0.725 0.96 Ok! Ok! 11 0.547 0.661 0.88 Ok! Ok! 10 0.491 0.590 0.8 Ok! Ok! 9 0.434 0.533 0.72 Ok! Ok! 8 0.377 0.473 0.64 Ok! Ok! 7 0.317 0.410 0.56 Ok! Ok! 6 0.257 0.342 0.48 Ok! Ok! 5 0.198 0.270 0.4 Ok! Ok! 4 0.144 0.206 0.32 Ok! Ok! 3 0.093 0.142 0.24 Ok! Ok! 2 0.049 0.079 0.16 Ok! Ok! 1 0.017 0.026 0.08 Ok! Ok!

Contoh Perhitungan 20 Lantai Tingkat ke 20 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 20 : 0.16319 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.16319 x 0.7 x 8.5 = 0.971 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 80 m = 1.6 m

Simpangan struktur < Simpangan maksimum ; 0.971 m < 1.6m …. Ok! Tingkat ke 19 Sistem struktur tube :

Simpangan Tingkat ke 19 : 0.15647 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.15647 x 0.7 x 8.5 = 0.931 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 76 m = 1.52 m

Simpangan struktur < Simpangan maksimum ; 0.931 m < 1.52m …. Ok! Tingkat ke 20 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 20 : 0.18494 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.18494 x 0.7 x 8.5 = 1.100 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 80 m = 1.6 m

Simpangan struktur < Simpangan maksimum ; 1.100 m < 1.6m …. Ok! Tingkat ke 19 Sistem struktur tube in tube :

Simpangan Tingkat ke 19 : 0.17896 m (diperoleh dari ETABS 9.0 ) Kinerja batas ultimit : 0.17896 x 0.7 x 8.5 = 1.065 m.

Sesuai pasal 8.2.1 SNI 03-1726-2002,

Simpangan maksimum adalah 0.02 x h = 0.02 x 76 m = 1.52 m

Simpangan struktur < Simpangan maksimum ; 1.065 m < 1.52m …. Ok! Tabel 4.12 Kinerja batas ultimit model strukt ur 20 lantai.

Story

0.7xRx Simpangan (m)

Simpangan max

ultimit (m) Keterangan Tube Tube in Tube 2% x h Tube Tube in Tube

20 0.971 1.100 1.6 Ok! Ok! 19 0.931 1.065 1.52 Ok! Ok! 18 0.888 1.018 1.44 Ok! Ok! 17 0.842 0.963 1.36 Ok! Ok! 16 0.793 0.898 1.28 Ok! Ok! 15 0.742 0.827 1.2 Ok! Ok! 14 0.689 0.773 1.12 Ok! Ok! 13 0.637 0.716 1.04 Ok! Ok! 12 0.580 0.655 0.96 Ok! Ok! 11 0.522 0.590 0.88 Ok! Ok! 10 0.465 0.522 0.8 Ok! Ok! 9 0.410 0.464 0.72 Ok! Ok! 8 0.352 0.403 0.64 Ok! Ok! 7 0.297 0.343 0.56 Ok! Ok! 6 0.241 0.280 0.48 Ok! Ok! 5 0.187 0.216 0.4 Ok! Ok! 4 0.136 0.164 0.32 Ok! Ok! 3 0.089 0.113 0.24 Ok! Ok! 2 0.048 0.063 0.16 Ok! Ok! 1 0.016 0.022 0.08 Ok! Ok!

BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait