• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMOTONGAN LOGAM

Dalam dokumen DASAR PENGELASAN (Halaman 57-69)

Proses pemotongan thermal banyak jenisnya, dimana secara garis besarnya dapat dibagi sebagai berikut: pemotongan gas oxyfuel (oxyfuel gas cutting) dan potong busur (arc cutting). Pemilihan proses pemotongan tergantung dari logam yang akan dipotong, alat yang tersedia, jumlah pemotongan yang akan dikerjakan dan kemudahan menjangkau benda kerja.

Informasi lebih lengkap mengenai proses pemotongan logam, dapat ditemukan pada AWS Welding Handbook, Volume 2.

1.7.1. Oxyfuel Gas Cutting

Proses pemotongan oxyfuel gas cutting mempergunakan campuran bahan bakar gas dengan oksigen. Baja carbon dan baja paduan rendah dengan kandungan chromium kurang dari 9 %, acetylene adalah bahan bakar gas yang paling lazim digunakan untuk memotong. Acetylene yang dicampur dengan oksigen, digunakan sebagi pemanas awal logam dasar sebelum dipotong. Aliran oksigen murni disemburkan untuk pemotongan sebenarnya dengan reaksi eksothermal temperatur tinggi oksigen dengan besi. Oksida logam dan logam cair kemudian dihembuskan dari daerah pemotongan oleh energi kinetik aliran oxygen. Proses pemotongan oxyfuel gas diperlihatkan pada Gambar 100-62 yang menggunakan istilahkerf (potong lebar) dan tarik hasil potong.

Propane atau natural gas bisa menggantikan acetylene sebagai bahan bakar gas. Propane lebih aman dipakai dari pada acetylene. Gas ini disimpan dalam bentuk cairan dan kebutuhan terhadap penanganan silinder lebih sedikit.

Pengganti acetylene lain adalah methylacetylene-propadiene stabilized (MPS) sebagai pemilik acetylene. MPS adalah suatu campuran beberapa hydrocarbon, termasuk propadiene, propane, butane, butadiene dan methylacetylene. MPS membakar lebih panas dari pada propane atau natural gas, dan lebih mudah digunakan dibandingkan dengan acetylene untuk cutting preheat, karena gas ini memiliki distribusi panas lebih banyak dibandingkan dengan nyala api. Seperti halnya propane, MPS adalah suatu cairan dan juga perlu penanganan silinder lebih sedikit. Menggunakan bahan bakar gas lain seperti propane dan MPS, umumnya tergantung dari tersedianya bahan tersebut, persyaratan keselamatan dan nilai ekonomis.

Baja-baja tahan oksidasi, seperti stainless steel dan baja-baja dengan kandungan chromium lebih dari 9 % lebih sulit dipotong. Apabila mencoba memotong baja tahan oksidasi dengan oxyfuel gas, akan terbentuk oksida keras dengan titik-titik yang menghambat proses pemotongan. Terhadap baja ini, pemotongan bisa dipermudah dengan cara memasukkan flux atau serbuk besi ke dalam aliran oxygen. Flux cutting menggunakan suatu flux yang akan bereaksi secara kimia dengan chromium oksida yang terbentuk selama pemotongan, untuk menghasilkan suatu senyawa dengan titik leleh lebih mendekati oksida besi tersebut. Powder cutting menggunakan serbuk logam kaya-besi yang mempercepat reaksi oksidasi dan menaikkan suhu pelelehan dan spalling action logam dasar.

Pedoman untuk masalah-masalah yang timbul selama flame cutting diperlihatkan pada Gambar 100-63.

1.7.2. Arc Cutting

Arc cutting atau potong busur artinya, pemotongan logam dengan cara melelehkan dengan mempergunakan panas busur yang terbentuk diantara elektroda dengan logam induk.

Air Carbon Arc Cutting

Air carbon arc cutting atau disebut juga dengan air arc gouging dapat menghasilkan pemotongan dengan kualitas memuaskan pada bahan-bahan ferrous dan non ferrous. Pelelehan terjadi karena busur yang terbentuk diantara elektroda carbon-graphite terumpan dengan logam dasar. Logam yang meleleh kemudian didorong oleh hembusan udara berkecepatan tinggi. Udara diarahkan sedemikian rupa sehingga segera mendorong lelehan logam yang berada dibelakang busur.

Plasma Arc Cutting

Plasma arc cutting adalah proses pemotongan yang memiliki kualitas paling tinggi untuk baja paduan dan paduan non ferrous. Proses ini menghasilkan busur mampat dengan suhu dan kecepatan sangat tinggi, diantara elektroda tungsten tidak terumpan (terdapat dalam torch) dengan logam dasar. Panas tinggi tersebut secara terus menerus akan melelehkan logam, yang kemudian digeser oleh aliran gas ion kecepatan tinggi. Pemotongan busur plasma memberikan hasil cepat, bersih dengan daerah HAZ dan lapisan oksida lebih sempit dari pada proses yang lain. Plasma arc cutting menghasilkan potongan sedikit miring karena

ke

kerf rf adada a didisesebebelalah h atatasas. . TaTapeper r bibisa sa didileletatakkkkan an papada da sasatu tu sisisi si pepemomototongngan an ununtutukk mendapatkan satu sisi lurus yang dibutuhkan. Meskipun plasma arc cutting adalah proses mendapatkan satu sisi lurus yang dibutuhkan. Meskipun plasma arc cutting adalah proses paling ekonomis untuk baja-baja paduan tinggi, proses ini juga memiliki keuntungan untuk paling ekonomis untuk baja-baja paduan tinggi, proses ini juga memiliki keuntungan untuk pemo

pemotongatongan n carcarbon bon steesteel l tipitipis, s, karekarena na akan akan mengmenghashasilkailkan n kecekecepatapatan n pemotpemotongan ongan yangyang lebih besar dibandingkan oxyfuel gas cutting dengan ketebalan sampai dengan satu inci. lebih besar dibandingkan oxyfuel gas cutting dengan ketebalan sampai dengan satu inci. Gambar 100-64 adalah skema arc cutting torch

Gambar 100-64 adalah skema arc cutting torch plasma konvensional.plasma konvensional. Gambar 100-63 a. Panduan Trobleshooting pada Oxyel Gas

Gambar 100-63 a. Panduan Trobleshooting pada Oxyel Gas CuttingCutting Gambar 100-63 b. Panduan Troubleshooting pada Oxyfuel Gas

Gambar 100-63 b. Panduan Troubleshooting pada Oxyfuel Gas Cutting.Cutting. Gambar 100-64. Plasma Arc

Gambar 100-64. Plasma Arc Cutting KonvensionalCutting Konvensional 1.7.3. Aplikasi Proses Pemotongan

1.7.3. Aplikasi Proses Pemotongan

Oxyfuel gas cutting, plasma arc cutting dan

Oxyfuel gas cutting, plasma arc cutting dan powder cutting adalah proses pemotongan yangpowder cutting adalah proses pemotongan yang paling sering dipergunakan untuk memotong plat dan

paling sering dipergunakan untuk memotong plat dan pipa.pipa. Oxyfuel gas cutting digunakan secara luas untuk memotong

Oxyfuel gas cutting digunakan secara luas untuk memotong carbon steel dan low alloy carbon steel dan low alloy steelsteel karena ekonomis dan sederhana.

karena ekonomis dan sederhana. Plas

Plasma ma arc cutting arc cutting memimemiliki hasil liki hasil sangsangat at baik sekali untuk baik sekali untuk prosproses es pemotpemotonganongan, , karkarenaena memiliki hasil halus dan bersih pada semua

memiliki hasil halus dan bersih pada semua logam, baik logam ferrous maupun non logam, baik logam ferrous maupun non ferrous,ferrous, tetapi ongkos peralatannya lebih tinggi bila dibandingkan dengan oxyfuel gas cutting. Pada tetapi ongkos peralatannya lebih tinggi bila dibandingkan dengan oxyfuel gas cutting. Pada baja paduan lebih tinggi, plasma arc

baja paduan lebih tinggi, plasma arc cutting umumnya telah diganti dengan cutting umumnya telah diganti dengan powder cutting,powder cutting, kar

karena ena mutmutu u pempemotootongangan n leblebih ih baibaik k dadan n babanyanyak k menmengurgurangangi i pekpekerjerjaaaan n pempemberbersihsihanan setelah pemotongan. Powder cutting umumnya perlu pembersihan dengan menggunakan setelah pemotongan. Powder cutting umumnya perlu pembersihan dengan menggunakan me

mesisin n gegeririndnda a hihingngga ga 1/1/8 8 inincici, , adada a babahahan n yayang ng didikokototori ri ololeh eh seserbrbuk uk bebesi si sesetetelalahh pemotongan.

pemotongan. Peralata

Peralatan air n air carbon arc cutting carbon arc cutting otomatis, dapat digunakan untuk menghaluskan permukaanotomatis, dapat digunakan untuk menghaluskan permukaan pla

plat t yayang ng kaskasar ar papada da penpengelgelasaasan n pelpelapiapisasan, n, pempembubuataatan n kakampumpuh h berberbenbentuk tuk U U untuntukuk sambungan tumpul persegi, dan pembuatan bevel las untuk

TEKNIK PENGELASAN Bag. 2

TEKNIK PENGELASAN Bag. 2

Teknik Pengelasan Bag. 2 Teknik Pengelasan Bag. 2

C.

C. Pengkutuban Pengkutuban ElektrodaElektroda 1. Pengkutuban Langsung 1. Pengkutuban Langsung

Pada pengkutuban langsung ini, kabel elektroda dipasang pada terminal

Pada pengkutuban langsung ini, kabel elektroda dipasang pada terminal negative (-) dan kabel massa pada terminal negative (-) dan kabel massa pada terminal positif (+).positif (+). Pengkutuban langsung sering disebutserkuit las listrik dengan elektroda negative

Pengkutuban langsung sering disebutserkuit las listrik dengan elektroda negative (DC-).(DC-).

2. Pengkutuban Terbalik 2. Pengkutuban Terbalik

Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal

Untuk pengkutuban terbalik, kabel elektroda dipasang pada terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal positif dan kabel massa dipasang pada terminal negative. Pengkutubannegative. Pengkutuban terbalik sering disebut sirkuit las listrik elektroda positif (DC+).

terbalik sering disebut sirkuit las listrik elektroda positif (DC+).

3. Pengaruh Pengkutuban Pada Hasil Las 3. Pengaruh Pengkutuban Pada Hasil Las

Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pengelasan tergantung kepada : Pemilihan jenis arus maupun pengkutuban pada pengelasan tergantung kepada :

a. Jenis bahan dasar yang akan dilas a. Jenis bahan dasar yang akan dilas b. Jenis elektroda yang dipergunakan b. Jenis elektroda yang dipergunakan

Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang Pengaruh pengkutuban pada hasil las adalah pada penembusan lasnya. Pengkutuban langsung akan menghasilkan penembusan yang dangkal, pengkutuban terbalik akan menghasilkan penembusan yang dalam. Pada arus bolak-balik (AC),

dapat dangkal dan dapat dalam, atau antara

dapat dangkal dan dapat dalam, atau antara keduanya.keduanya.

PERALATAN LAS LISTRIK PERALATAN LAS LISTRIK Peralatan las listrik ini terdiri dari : Peralatan las listrik ini terdiri dari :

a. Pesawat las, a. Pesawat las, b. Alat-alat bantu las, b. Alat-alat bantu las,

c. Perlengkapan keselamatan kerja, c. Perlengkapan keselamatan kerja, d. Elektroda.

d. Elektroda.

a. Pesawat Las a. Pesawat Las

Jika ditinjau dari arus yang ke

Jika ditinjau dari arus yang ke luar, pesawat las dapat digolongkan menjadi :luar, pesawat las dapat digolongkan menjadi : 1) Pesawat las arus bolak-balik (AC),

1) Pesawat las arus bolak-balik (AC), 2) Pesawat las arus searah (DC), 2) Pesawat las arus searah (DC), 3) Pesawat las arus bolak-balik dan

3) Pesawat las arus bolak-balik dan searah (AC-DC), yang merupakan gabungan dari pesawat AC dan searah (AC-DC), yang merupakan gabungan dari pesawat AC dan DC.DC. 1) Pesawat Las Arus bBolak-Balik (AC)

1) Pesawat Las Arus bBolak-Balik (AC)

Pesawat las jenis ini terdiri dari transformator yang dihubungkan dengan jala PLN atau dengan pembangkit listrik, motor disel, atau Pesawat las jenis ini terdiri dari transformator yang dihubungkan dengan jala PLN atau dengan pembangkit listrik, motor disel, atau motor bensin. Kapasitas trafo biasanya 200 sampai

motor bensin. Kapasitas trafo biasanya 200 sampai 500 ampere. Sedangkan voltase (tegangan) yang ke luar dari 500 ampere. Sedangkan voltase (tegangan) yang ke luar dari pesawat trafo ini antara 36pesawat trafo ini antara 36 sampai 70 volt, dan ini bervariasi menurut pabrik yang mengeluarkan pesawat las trafo ini. Gambar memperlihatkan salah satu jenis

sampai 70 volt, dan ini bervariasi menurut pabrik yang mengeluarkan pesawat las trafo ini. Gambar memperlihatkan salah satu jenis pesawat las transformator AC.

pesawat las transformator AC. 2) Pesawat Las Arus Searah (DC) 2) Pesawat Las Arus Searah (DC)

Pesawat ini dapat berupa pesawat tranformator rectifier, pembangkit listrik motor disel atau motor bensin, maupun pesawat pembangkit Pesawat ini dapat berupa pesawat tranformator rectifier, pembangkit listrik motor disel atau motor bensin, maupun pesawat pembangkit listrik yang digerakan oleh motor listrik digerakkan oleh motor listrik (motor generator).

listrik yang digerakan oleh motor listrik digerakkan oleh motor listrik (motor generator). 3) Pesawat Las AC-DC

3) Pesawat Las AC-DC

Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat las

Pesawat las ini merupakan gabungan dari pesawat las arus bolak-balik dan arus searah. Dengan pesawat ini arus bolak-balik dan arus searah. Dengan pesawat ini akn lebih banyak kemungkinanakn lebih banyak kemungkinan pemakainya karena arus yang keluar dapat searah maupun bolak-balik

(AC-pemakainya karena arus yang keluar dapat searah maupun bolak-balik (AC- DC).DC). Pesawat las jenis ini mialnya tranformator rectifier maupun pembangkit listrik motor disel. Pesawat las jenis ini mialnya tranformator rectifier maupun pembangkit listrik motor disel. b. Alat-alat bantu Las

b. Alat-alat bantu Las

Pada pengelasan terdapat alat bantu yang terdiri dari : Pada pengelasan terdapat alat bantu yang terdiri dari :

1) Kabel las, 1) Kabel las, 2) Pemegang elektroda, 2) Pemegang elektroda, 3) Palu las, 3) Palu las, 4) Sikat kawat, 4) Sikat kawat, 5) Klem masa, 5) Klem masa, 6) Penjepit. 6) Penjepit. 1. Kabel Las 1. Kabel Las

Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang

Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dengan karet isolasi.dipilin dan dibungkus dengan karet isolasi. Yang disebut kabel las ada tiga macam,

Yang disebut kabel las ada tiga macam, yaitu :yaitu : a. Kabel elektroda , yaitu

a. Kabel elektroda , yaitu kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda.kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda. b. Kabel masa, yaitu yang menghubungkan pesawat las dengan benda kerja. b. Kabel masa, yaitu yang menghubungkan pesawat las dengan benda kerja. c. Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau

c. Kabel tenaga, yaitu kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan lisrtik dengan pesawat las.jaringan lisrtik dengan pesawat las. Tabel ukuran kabel las (mm²)

Tabel Ukuran kabel tenaga untuk 3 kabel konduktor 

2. Pemegang Elektroda

Ujung yang berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Ini terdiri dari mulut penjepit dan pemegang yang dibungkus oleh bahan penyekat (biasanya dari embonit).

3. Palu Las

Palu ini digunakan untuk melepaskan dan mngeluarkan terak las pada jalur las dengan jalan memukulkan atau menggoreskan pada daerah las. Gunakanlah kaca mata terng pada waktu poembersihan terak, sebeb dapat memercikan pada mata.

4. Sikat Kawat

Sikat kawat digunakan untuk :

a. Membersihkan benda kerja yang akan dilas,

b. Membersihkan terak las yang sudah dilepas dari jalur las oleh pukulan palu las 5. Klem massa

Ini adalah alat untuk menghubungkan kabel masa ke benda kerja. Terbuat dari bahan yang menghantar dengan baik (tembaga). Klem masa dilengkapi dengan pegas yang kuat, yang dapat menjepit benda kerja dengan baik. Tempat yang dijepit harus bersih dari kotoran (karet, cat, minyak dan sebagainya).

6. Penjepit

c. Perlengkapan keselamatan Kerja

Pada perlengkapan keselamatan kerja terdiri dari : 1. Helm las (topeng las),

2. Tarung tangan 3. Baju las (apron) 4. Sepatu las 5. Kamar las

1. Helem Las (Topeng Las)

Gunanya untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las (ultra violet dan infra merah).

Sinar las yang terang itu tidak boleh dilihat dengan mata l angsung sampai jarak 15 meter.Kaca dari helem las atau topeng las adalah khusus yang dapat mengurangi sinar las tersebut. Dan melindungi kaca khusus tersebut dari percikan las, dipakailah kaca kaca bening pada bagian luarnya.

2. Sarung tangan

Dibuat dari kulit atau asbes l unak. Untuk memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas, sarung tangan ini selalu harus dipakai.

3. Baju Las ( Apron)

Dibuat dari kulit atau asbes. Baju las yang lengkap dapat melindungi badan dan sebagaian kaki.

Untuk pengelasan posisi di atas kepala harus memakai baju las yang lengkap. Sedangkan pengelasan lainya cukup menggunakan apron.

4. Sepatu Las

Berguna untuk melindungi kaki dari semburan bunga api. Jika tidak ada sepatu las, pakailah sepatu biasa yang rapat, jangan sampai mudah kemasukan percikan bunga api.

5. Kamar Las

Kamar las dibuat dari bahan tahan api. Kamar las penting, yaitu agar orang yang ada di sekitar tidak terganggu oleh bahaya las.

Untuk mengeluarkan gas, sebaiknya kamar las dilengkapi dengan sistem ventilasi. Kamaar las dilengkapi dengan meja las yang bebas dari bahaya kebakaran. Di sekitar kamar las ditempatkan alat pemadam kebakaran dan pasir.

d. Elektroda

Elektroda yang dipergunakan pad alas busur mempunyai perbedaan komposisi selaput maupun kawat i nti. Diantaranya adalah elektroda berselaput .

Pada elektroda ini pengelasan fluksi pada kawat i nti dapat dengan cara destruksi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari 1,5 sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm. 1. Jenis – jenis Selaput Fluksi Elektroda

Bahan untuk selaput fluksi elektroda tergantung pada kegunaanya, yaitu antara lain selulosa, kalium karbonat, tintanikum dioksida, kaolin, kalium oksida mangan, oksida besi, serbuk besi, besi silicon, besi mangan dan sebagainya, dengan persentase yang berbeda-beda untuk tiap jenis elektroda.

2. Tebal selaput

Tergantung dari jenisnya, tebal selaput elektroda antara 10% sampai 50% dari diameter elektroda.

Pada waktu pengelasan selaput elektroda ini nakan ikut mencair dan menghasilkan gas CO2 yang melindungi cairan las, busur listrik, dan sebagian benda kerja terhadap udara luar.

Udara luar yang mengandunng O2 dan N akan dapat mempengaruhi sifat mekanik dari logam las. Cairan selaput yang disebut terak akan tereapung dadn membeku melapisi permukaan las yang masih panas.

Memilih Besar Arus Listrik

Besarnya arus listrik untuk pengelasan tergantung pada ukuran diameter dan macam-macam elektroda las. Tabel Besar arus dalam ampere dan diameter (mm)

Keterangan :

a. E menyatakan elektroda

b. Dua angka setelah E (misalnya 60 atau 70) menyatakan kekuatan tarik defosit las dalam ribuan dengan 1b/inchi² c. Angka ketiga setelah E menyatakan posisi pengelasan, yaitu :

- Angka (1) untuk pengelasan segala posisi,

- Angka (2) untuk pengelasan posisi datar dan bawah tangan.

Dasar- dasar Las Gas

Las gas, yang dilapangan lebih dikenal dengan istilah las karbit, sebenarnya adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2  jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sebagai sumber panas. Dalam proses las gas ini, gas yang digunakan adalah campuran dari

gasa Oksigen (O2) dan gas lain sebagai gas bahan bakar (fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan dibengkel-bengkel adalah gas Aetilen ( dari kata “acetylene”, dan memiliki rumus kimia C2H2 ). Gas ini nmemiliki beberapa kelebihan dibandingkan gas bahan bakar lain. Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain menghasilkan temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya, baik bila dicampur dengan udara ataupun Oksigen.

Dari table diatas, gas-gas lain yang juga berperan adalah gas propane (LPG), methane dan hydrogen. Karena temperature nyala api yang dihasilkan lebih rendah dari gas asitilen maka ketiga jenis gas ini jarang dipakai sebagai gas pencampur.

Seperti disebut diatas, gas Asetilen merupakan jenis gas yang paling banyak digunakan sebagi bpencampuran dengan gas Oksigen. Jika gas Asetilen digunakan sebagi gas pencampur maka seringkali proses pengelasan disebut dengan las karbit . Gas Asetilen ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu Kalsium KARBIDA (orang-orang menyebut karbit). Dengan air. Jadi jika Kalsium Karbida ini disiram atau dicelupkan ke dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen. Jadi penyebutan nama las karbit hanya untuk mencirikan bahwa gas yang digunakan salah satunya adalah gas Asetilen.

Selain dikenal dengan nama las karbit, kadang-kadang masyarakat umum menyebut kan juga dengan nama lain yaitu las MDQ. Penyebutan nama MDQ ini sesungguhnya mengacu pada satu merk batu karbit . Jadi nama las karbit atau las asetilen atau las MDQ sebenarnya adalah satu nama proses las yan sama.

Untuk dapat melakukan pengelasan dengan car alas gas, diperlukan peralatan seperti tabung gas Oksigen dan tabung gas Asetilen, katup tabung, regulator (pengatur tekana gas), selang gas dan torch (brander). Kedua gas Oksigen dan Asetilen keluar dari masing-masing tabung dengan tekanna tertentu, mengalir menuju torch melalui regulator dan selang gas. Setelah sampai di torch kedua gas tercampur dan akhirnya keluar dari ujung nosel torch. Dengan bantuan pematik api, campuran gas yang keluar dari ujung nosel membentuk nyala api denagn intensitas tertentu

Peralatan dalam Proses Las Gas

Proses las gas (dibuku ini akan sering disebutkan las gas untuk mencirikan bahwa las yang dimaksud adalah l as yang melibatkann campuran gas Oksigen dan gas bahan bakar) umumnya dipakai secar manual yaitu dikerjakan oleh tangan juru las. Pengaturan panas dan pemberian kawat las dilakukan oleh kombinasi kedua tangan juru las. Oleh karena itu, kualitas sambungan nantinya akan diperngaruhi oleh ketrampilan dan keahlian si juru las.

Sebenarnya suadah ada pengembangan dari proses las gas ini menjadi semi-otomatis atau “dimensikan”. Tentu saja hal itu dilaarbelakangi oleh keinginan untuk mendapatkan kualitas ambungan yang lebih baik. Dengan system yang sudah otomatis maka pengaturan panas dan pemberian kawat las akan lebih baik lagi. Kebanyakan otomatis system diterapkan apada operasi-operai pemotongan pelat logam dimana pada sitem itu kecepatan pemotongn dapat diatur.

Proses las gas dapat dilaksanakan dengan pemberian kawat las (atau istilah logam pengisi) atau ti dak sama sekali. Satu syarat dimana diperlukan logam pengisi atau tidak adalah dil ihat dari ketebalan pelat yang akan di las. Jika pelat itu tipis maka untuk menyambungnya

Dalam dokumen DASAR PENGELASAN (Halaman 57-69)

Dokumen terkait