• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Terhadap Inisiasi Aktor dalam Pemulihan Ekosistem Laut Bangsring Perspektif Politik Lingkungan Bangsring Perspektif Politik Lingkungan

Pembahasan dan Analisa

B. Analisa Terhadap Inisiasi Aktor dalam Pemulihan Ekosistem Laut Bangsring Perspektif Politik Lingkungan Bangsring Perspektif Politik Lingkungan

Inisiasi disini adalah perencanaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Perencanaan tersebut dilakukan secara bertahap dan dengan wawasan yang matang. Terbukti dari berkembangnya perencanaan yang telah dilakukan selama ini.

Yang menjadi menarik disini inisiasi yang dilakukan adalah masyarakat sendiri, jika melihat hal tersebut maka adanya kemandirian yang tinggi dalam masyarakat Desa Bangsring. Sesuai dengan konsep civil society yang dikemukakan oleh Hikam. Memang sebelum tahun 2008 masyarakat Desa Bangsring mempunyai pola pikir antroposentrisme dimana mengganggap manusia mempunyai hak atas semuanya dan yang mempunyai nilai atau moral hanya manusia saja. Sehingga makhluk hidup maupun benda mati lainnya tidak berhak menentukan haknya. Jadi makhluk hidup maupun benda mati ada untuk memuaskan kehendak manusia. Terbukti dari rusaknya Laut Bangsring yang memunahkan terumbu karang dan meniadakan biota laut yang ada.

Namun setelah ada seorang yang menjadi penggerak dalam melakukan perubahan, lambat laun masyarakat Desa Bangsring mulai sadar akan pentingnya melesatrikan lingkungan. Terlebih laut yang menjadi penggerak ekonomi dan

17

kehidupan Desa Bangsring. Sehingga keadaan tersebut mampu merubah mindset masyarakat menjadi biosentrisme.

Walaupun awal pemulihan yang dilakukan oleh Ikhwan menggunakan biaya pribadi, namun hasil yang di dapat memberi perubahan bagi wajah lingkungannya. Sehingga lambat laun kegiatan pemulihan yang dilakukan oleh ikhwan dapat menarik perhatian pemerintah setempat untuk turut melestarikan dan menjaga lingkungan. Sehingga dari hal tersebut dapat memberikan pengaruh terhadap pembuat kebijakan untuk lebih memperhatiakan lingkungan.

Politik lingkungan disini juga menganalisis peran institusi/ pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumberdaya alam dan lingkungan. Civil society seperti organisasi bukan peerintahan yang melakukan kampanye dan advokasi mempunyai pengaruh besar dan memainkan peran yang kuat dalam tata kelola sumberdaya alam dan lingkungan karena kegiatan mereka bisa mempengaruhi pembuatan kebijakan dan keputusan pemerintah untuk kepentingan lingkungan.

Terbukti dengan data di lapangan dimana civil society mempunyai pengaruh yang besar terhadap pengelolaan lingkungan yang akhirnya dapat mempengaruhi pembuatan kebijakan dan keputusan pemerintah melalui diberlakukannya Perdes tentang Zona Perlindungan Bersama (ZPB) di Desa Bangsring. Sehingga letak politik lingkungannya yaitu dimana masyarakat sipil dapat mempengaruhi pembuat kebijakan untuk lebih pro terhadap lingkungan.

87

Bab V

Penutup

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul Penelitian Inisiasi Aktor Dalam Pemulihan Ekosistem Laut Bangsring Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Dalam Perspektif Politik Lingkungan antara lain:

1. Kegiatan yang dilakukan oleh aktivis lingkungan dalam pemulihan ekosistem laut bangsring diantaranya adalah (1) Merubah Pola Tangkap karena pola tangkap yang tidak ramah lingkungan dapat berdampak terhadap kelestarian ekosistem laut. Sehingga kegiatan pemulihan berawal dari perubahan pola tangkap yang dilakukan nelayan bangsring, (2) Pelestarian Terumbu Karang, kegiatan ini dilakukan untuk memulihkan ekosistem laut, karena terumbu karang merupakan rumah bagi keberlangsungan dan perkembangbiakan ikan, (3) Pengembangan Kawasan Konservasi (ZPB), adanya kawasan konservasi (ZPB) dapat sebagai tempat pemijahan ikan karang dengan menjaga kondisi karang hidupnya, (4) Restocking, yaitu penyebaran benih-benih ikan untuk memulihkan ekosistem ikan di laut bangsring, (5) Penyuluhan akan Pentingnya Lingkungan, kegiatan ini penting dilakukan untuk memberi pengetahuan dan informasi terkait pentingnya kelestarian lingkungan, (6) Pengembangan Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) Samudera

Bakti, dengan adanya kelompok Samudera bakti dapat memaksimalkan pengawasan dan pengendalian terhadap ekosistem laut secara mandiri.

2. Dalam melakukan pemulihan ekosistem laut bangsring banyak kendala yang muncul, diantaranya (1) Mindset Masyarakat, masyarakat desa bangsring merujuk pada etika antroposentrisme dimana memandang yang mempunyai kuasa penuh dan nilai adalah manusia itu sendiri, alam dianggap tidak mempunyai nilai sehigga dari cara pandang tersebut dapat menyebabkan sikap eksploitasi terhadap alam tanpa memandang dampak negative yang dilakukan terhadap lingkungan, (2) Pengawasan, Pengendalian dan Penegakan Hukum dalam Pengelolaan Ekosistem Laut Bangsring, kurangnya ketegasan dari oknum penegak hukum bahkan oknum tersebut melakukan pungli dan apabila ada yang melanggar undang-undang, perda, sebagai mesin ATM (pemerasan), (5) Kualitas Sumberdaya Manusia, kurangnya pemberdayaan dan pengetahuan dapat menjadi bumerang dalam aktivitas nelayan.

3. Perhatian pemerintah daerah Dalam Inisiasi Pemulihan Ekosistem Laut Bangsring, di dalam kegiatan pemulihan ekosistem laut bangsring pemerintah daerah mendukung, terbukti dari terbentuknya perdes terkait kawasan zonasi (ZPB) di bansgring, serta sanksi bagi yang melanggarnya. Selain itu bentuk dukungannyapun berupa material seperti pemberian rumah apung atau keramba jarring untuk pembudidayaan laut seperti ikan kerapu, lobster, dan rajungan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa penelitian berjudul Inisiasi Aktor Dalam Pemulihan Ekosistem Laut Bangsring Kecamatan Wongsorejo Kabupaten

Banyuwangi DalamPerspektif Politik Lingkunganperlu membutuhkan penelaah

yang lebih mendalam dari peneliti berikutnya yaitu untuk mengungkap adanya inisiasi aktor yang terdapat di desa bangsring.

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah:

1. Perlu penelitian lanjutan untuk mengkaji terhadap inisiasi aktor dalam pemulihan ekosistem laut bangsring kecamatan wongsorejo kabupaten banyuwangi perspektif politik lingkungan.

2. Perlunya penegakan hokum yang tegas dari aktor penegakan hukum yang tanpa pandang buluh

3. Perlunya perluasan zonasi perlindungan bersama agar ekosistem laut Indonesia kian hari semakin baik.

4. Saat ini hal yang perlu di perhatikan adalah sampah. Karena di area kawasan laut bangsring masih banyak sampah berserekan.

90

Daftar Pustaka

Ahmad, Rulam. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2014

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta, Cet.XII, 2000

Bunging, Burhan. Penelitian Kualitatif edisi kedua. Jakarta: Kencana, 2011

Hidayat, Herman. Politik Lingkungan: Pengelolaan Hutan Masa Orde Baru dan Reformasi. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011

http://rumahpengetahuan.web.id/ikhwan-arie-menyelamatkan-ekosistem-selat-bali http://sains.kompas.com/read/2013/03/15/03213941/Nelayan.Penyelamat.Terumb

u.Karang

Iskandar. MetodePenelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, Cet.XII, 2000 John T. Ishiyama & Marijke Breuning. Ilmu Politik: Dalam Paradigma Abad

Ke-21, Sebuah Referensi Panduan Tematis, JIlid 1. Jakarta: KENCANA, 2013

Keraf, Sonny. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta:Kompas, 2010

Moleong , Lexy. Metode Penetian Kualitatif. Bandung: RosdaKarya, 2004 Noor, Juliansyah, S.E.,M.M. Metodologi Penelitian. Jakarta: KENCANA, 2015 Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 08 Tahun 2012

Rahmadi, Takdir. Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuwangi Tahun 2012-2032 Riyanto, Yatim. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC, 2001

Rudianto. Analisis Restorasi Ekosistem Wilayah Pesisir Terpadu Berbasis Co-Management: Studi Kasus di Kecamatan Ujung Pangkah dan Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik. http://rudianto.rjls.ub.ac.id/article-Analisis- Restorasi-Ekosistem-Wilayah-Pesisir-Terpadu-Berbasis-Co-Management-Studi-Kasus-di-Kecamatan-Ujung-Pangkah-dan-Kecamatan Bungah-Kabupaten-Gresik.html

Silalahi, Ulber MA. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT Refika Aditama, 2010

Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010

Sugiyono. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan kombinasi: Mixed Methods. Bandung: Alfabeta, 2014

Siwi Yunita Cahyaningrum. Ikhwan Arief; Menyelamatkan Ekosistem Selat Bali. Syaifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010

Dokumen terkait