• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemupukan Urea Pada TBM A. Perencanaan :

Dalam dokumen PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 61-74)

F. Komentar terhadap pelaksanaan kegiatan

4.4.1. Pemupukan Urea Pada TBM A. Perencanaan :

- Luas : 25 Ha

- Lokasi : Divisi 1, blok 14 - Kondisi lahan : Berbukit

- Penggunaan bahan :

No Nama bahan Satuan Jumlah Harga Biaya

1 Pupuk Urea Kg 300 7,000 2,100,000

- Penggunaan alat

No Nama alat Satuan Jumlah Harga Biaya

1 Ember Unit 8 15,000 120,000

2 Tapuk Unit 8 2,000 16,000

- Penggunaan tenaga kerja No Jenis sub

kegiatan

Waktu pelaksanaan

Satuan Jumlah Harga Biaya

1 Penabur Pupuk 7 jam HK 8 66,675 533,400

B. Organisasi

- Bentuk Struktur Organisasinya :

Asisten Divisi Mandor 1 Mandor Lapangan Pekerja Asisten Traksi Kepala Gudang

62 - Tanggung jawab dan Wewenang masing-masing personil :

a. Asistent Divisi :

 Memiliki wewenang untuk mengarahkan mandor 1 dalam pelaksanaan pemupukan dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya.

 Meminta pupuk ke kepala gudang untuk pemupukan besok hari.  Mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya tiap hari. b. Mandor 1 :

 Memiliki wewenang untuk mengarahkan mandor lapang dan pekerja.  Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pemupukan pada blok yang

telah diperintahkan oleh asistent. c. Kepala Gudang :

 Bertanggung jawab atas semua barang yang masuk dan keluar dari gudang.

 Menyuruh Karyawan gudang untuk menguntil pupuk sesuai dengan permintaan.

 Mempunyai wewenang untuk menegur bawahannya langsung di gudang.

d. Asisten Traksi :

 Mengatur dump truck yang akan membawa pupuk ke lapangan.

 Mempunyai wewenang untuk menegur bawahannya langsung di lapangan.

e. Mandor lapang :

 Memiliki wewenang mengarahkan pekerja untuk pelaksanaan pemupukan dan cara pelaksanaan serta bertanggung jawab dalam pengawasan pekerja.

 Mengurus semua peralatan, bahan dan tenaga kerja yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan.

f. Karyawan Gudang :

63 g. Operator Truk :

 membawa pupuk ke lapangan untuk diecer sesuai dengan perintah mandor lapang.

h. Pekerja :

 Melakukan pemupukan.

 Bertanggung jawab dalam pelaksanaannya sesuai dengan instruksi dari mandor lapang.

C. Actuating

 Pelaksanaan pemupukan diawali dengan penaburan untilan pupuk di lokasi yang telah ditentukan.

 Terlebih dahulu pekerja menggunakan peralatan keselamatan kerja yaitu menggunakan sepatu boot, sarung tangan dan topi.

 Setelah itu baru melakukan penaburan pupuk dengan dosis 1 kg / pokok.  Penebaran pupuk dilakukan dengan cara melingkar tanaman sawit.

 Frekuensi pelaksanaan pemupukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM) ini yaitu 2 kali dalam 1 tahun.

D. Control/ pengawasan

Pengawasan kegiatan ini diawasi langsung oleh asisten divisi, mandor 1 dan mandor lapang. Pengontrolan dilakukan dengan cara melihat aplikasi penaburan pupuk dilapangan apakah dilakukan secara merata dipiringan, jika tidak mandor 1 atau mandor lapang akan memberikan arahan atau teguran bagi pekerja untuk proses sebaran pupuk haruslah merata dan jangan sampai ada yang menumpuk. Setelah proses pemupukan dilakukan bekas karung pupuk yang telah kosong itu dikumpulkan dan dibawa ke gudang untuk dihitung apakah pupuk telah teraplikasi keseluruhan tanaman, sesuai dengan jumlah karung pupuk yang telah di bawa ke lapangan. Prestasi kerja dalam pemupukan adalah 3,13 Hk/ha.

E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil

Kegiatan pemupukan sangat tergantung pada cuaca pada hari tersebut, kalau pada pagi harinya hujan, maka kegiatan pemupukan tidak dilaksanakan. Selain itu, pada saat melakukan pemupukan pekerja sulit untuk mengaplikasikan pupuk karena kondisi gulma yang ada diterasan lumayan tinggi.

64 Tindakan yang diambil adalah menambah karyawan pemupukan agar waktu dapat diefisiensikan sehingga pemupukan yang dilakukan selesai pada waktunya.

F. Komentar terhadap pelaksanaan pekerjaan

Pelaksanaan pemupukan urea pada perusahaan ini telah berjalan dengan baik, karena kegiatan ini dilakukan 2 kali dalam 1 tahun. Tetapi yang menjadi masalahnya adalah kondisi gulma yang agak tinggi sehingga menyebabkan karyawan sulit dalam melakukan pemupukan dan membutuhkan waktu yang agak lama. Dalam kegiatan ini mahasiswa hanya melakukan pengamatan dilapangan mengingat faktor keselamatan mahasiswa.

Gambar 12 : Penaburan pupuk urea

Tanggal Pelaksanaan, 14 April 2015 Disetujui oleh Pembimbing Lapang

Supriyanto, SP Asisten kepala

65 4.4.2. Pemupukan Janjang Kosong Pada TBM

A. Perencanaan :

- Luas : 24 Ha

- Lokasi : Divisi 1, blok 17 - Kondisi lahan : Berbukit

- Penggunaan bahan :

No Nama bahan Satuan Jumlah Harga Biaya

1 Janjang kosong Ton 33,6 - -

- Penggunaan alat

No Nama alat Satuan Jumlah Harga Biaya

1 Gancu Unit 8 40,000 320.000

- Penggunaan tenaga kerja No Jenis sub

kegiatan

Waktu pelaksanaan

Satuan Jumlah Harga Biaya

1 Penabur janjang kosong

7 jam HK 8 66,675 533,400

B. Organisasi

- Bentuk Struktur Organisasinya :

Asisten Divisi Mandor 1 Mandor Lapangan Pekerja Asisten Traksi Kepala Pabrik

67 - Tanggung jawab dan Wewenang masing-masing personil :

a. Asistent Divisi :

 Memiliki wewenang untuk mengarahkan mandor 1 dalam pelaksanaan aplikasi janjang kosong.

 Memberitahukan perencanaan kepada asisten traksi.

 Meminta pupuk ke kepala gudang untuk pemupukan besok hari.  Mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya tiap hari. b. Mandor 1 :

 Memiliki wewenang untuk mengarahkan mandor lapang dan pekerja.  Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pemupukan pada blok yang

telah diperintahkan oleh asistent. c. Kepala Pabrik :

 Bertanggung jawab atas semua barang yang masuk dan keluar dari gudang.

 Menyuruh Karyawan pabrik untuk memuat janjang kosong ke dalam mobil sesuai dengan permintaan.

 Mempunyai wewenang untuk menegur bawahannya langsung di gudang.

d. Asisten Traksi :

 Mengatur dump truck yang akan membawa janjang kosong ke lapangan.

 Mempunyai wewenang untuk menegur bawahannya langsung di lapangan.

e. Mandor lapang :

 Memiliki wewenang mengarahkan pekerja untuk pelaksanaan penaburan janjang kosong dan cara pelaksanaan serta bertanggung jawab dalam pengawasan pekerja.

 Mengurus semua peralatan, bahan dan tenaga kerja yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan.

68 f. Karyawan pabrik :

 Memuat janjang kosong ke dalam mobil sesuai dengan perintah kepala gudang.

g. Operator Truk :

 membawa janjang kosong ke lapangan untuk diecer sesuai dengan perintah mandor lapang.

h. Pekerja :

 Melakukan penaburan janjang kosong.

 Bertanggung jawab dalam pelaksanaannya sesuai dengan instruksi dari mandor lapang.

C. Actuating

 Pelaksanaan pemupukan diawali dengan penaburan janjang kosong ke lokasi yang telah ditentukan.

 Terlebih dahulu pekerja menggunakan peralatan keselamatan kerja yaitu menggunakan sepatu boot, sarung tangan dan topi.

 Setelah itu baru melakukan penaburan janjang kosong dengan dosis 100 kg / pokok.

 Penaburan janjang kosong dilakukan dengan cara melingkar dengan jarak 0,5 meter dari pangkal batang.

 Frekuensi pelaksanaan pemupukan pada tanaman belum menghasilkan (TBM) ini yaitu 1 kali dalam 1 tahun.

D. Control/ pengawasan

Pengawasan kegiatan ini diawasi langsung oleh mandor 1 dan mandor lapang. Pengontrolan dilakukan dengan cara melihat aplikasi penaburan janjang kosong dilapangan apakah dilakukan secara merata dipiringan, jika tidak mandor 1 atau mandor lapang akan memberikan arahan atau teguran bagi pekerja untuk proses penyebarab janjang kosong haruslah merata dan jangan sampai ada yang menumpuk. Norma dalam pengaplikasian janjang kosong ini adalah 0,28 Hk/ha.

69 E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil

Kendala pada kegiatan penaburan janjang kosong ini adalah penaburannya tidak menggunakan angkong tetapi dengan cara estafet.

Tindakan yang diambil adalah menambah karyawan penaburan janjang kosongnya agar waktu dapat diefisiensikan sehingga penebarannya dilakukan selesai pada waktunya.

F. Komentar terhadap pelaksanaan pekerjaan

Pengaplikasian janjang kosong pada perusahaan ini telah berjalan dengan baik, karena kegiatan ini dilakukan 1 kali dalam 1 tahun. Pengaplikasian janjang kosong ini dapat bermamfaat untuk menggantikan fungsi pupuk anorganik guna mendapatkan laju pertumbuhan tanaman dan produsi TBS yang maksimal.

Tetapi yang menjadi masalahnya adalah dilakukan dengan cara estafet menyebabkan karyawan sulit dalam melakukan pengaplikasian dan membutuhkan waktu yang agak lama. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan pengamatan dilapangan dan bekerja dilapangan, dengan waktu yang dibutuhkan dalam penaburan janjang kosong yaitu 25 menit sedangkan bagi pekerja 15 menit.

Gambar 13 : penaburan jangkos (pekerja) Gambar 14 : penaburan jangkos

Tanggal Pelaksanaan, 17 April 2015 Disetujui oleh Pembimbing Lapang

Supriyanto, SP Asisten kepala

70 4.4.3. Pemupukan Urea Pada TM

A. Perencanaan :

- Luas : Ha

- Lokasi : Divisi II, blok 25 - Kondisi lahan : Berbukit

- Penggunaan bahan :

No Nama bahan Satuan Jumlah Harga Biaya

1 Pupuk Urea Kg 4,800 7,000 33,600,000

- Penggunaan alat

No Nama alat Satuan Jumlah Harga Biaya

1 Ember Unit 12 15,000 180,000

2 Tapuk Unit 12 2,000 24,000

- Penggunaan tenaga kerja No Jenis sub

kegiatan

Waktu pelaksanaan

Satuan Jumlah Harga Biaya

1 Penabur Pupuk 7 jam HK 12 66,675 800,100

B. Organisasi

- Bentuk Struktur Organisasinya :

Asisten Divisi Mandor 1 Mandor Lapangan Pekerja Asisten Traksi Kepala Gudang

71 - Tanggung jawab dan Wewenang masing-masing personil :

a. Asistent Divisi :

 Memiliki wewenang untuk mengarahkan mandor 1 dalam pelaksanaan pemupukan dan bertanggung jawab dalam pelaksanaannya.

 Meminta pupuk ke kepala gudang untuk pemupukan besok hari.  Mengawasi pelaksanaan kerja dan memeriksa hasilnya tiap hari. b. Mandor 1 :

 Memiliki wewenang untuk mengarahkan mandor lapang dan pekerja.  Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pemupukan pada blok yang

telah diperintahkan oleh asistent. c. Kepala Gudang :

 Bertanggung jawab atas semua barang yang masuk dan keluar dari gudang.

 Menyuruh Karyawan gudang untuk menguntil pupuk sesuai dengan permintaan.

 Mempunyai wewenang untuk menegur bawahannya langsung di gudang.

d. Asisten Traksi :

 Mengatur dump truck yang akan membawa pupuk ke lapangan.

 Mempunyai wewenang untuk menegur bawahannya langsung di lapangan.

e. Mandor lapang :

 Memiliki wewenang mengarahkan pekerja untuk pelaksanaan pemupukan dan cara pelaksanaan serta bertanggung jawab dalam pengawasan pekerja.

 Mengurus semua peralatan, bahan dan tenaga kerja yang berhubungan dengan kegiatan yang akan dilakukan.

f. Karyawan Gudang :

72 g. Operator Truk :

 membawa pupuk ke lapangan untuk diecer sesuai dengan perintah mandor lapang.

h. Pekerja :

 Melakukan pemupukan sesuai arahan mandor.

 Bertanggung jawab dalam pelaksanaannya sesuai dengan instruksi dari mandor lapang.

C. Actuating

 Pelaksanaan pemupukan diawali dengan penaburan untilan pupuk di lokasi yang telah ditentukan.

 Terlebih dahulu pekerja menggunakan peralatan keselamatan kerja yaitu menggunakan sepatu boot dan sarung tangan.

 Setelah itu baru melakukan penaburan pupuk dengan dosis 1,25 kg / pokok.  Penebaran pupuk dilakukan dengan cara melingkar tanaman sawit.

 Frekuensi pelaksanaan pemupukan pada tanaman menghasilkan (TM) ini yaitu 2 kali dalam 1 tahun.

D. Control/ pengawasan

Pengawasan kegiatan ini diawasi langsung oleh asisten divisi, mandor 1 dan mandor lapang. Pengontrolan dilakukan dengan cara melihat aplikasi penaburan pupuk dilapangan apakah dilakukan secara merata dipiringan, jika tidak mandor 1 atau mandor lapang akan memberikan arahan atau teguran bagi pekerja untuk proses sebaran pupuk haruslah merata dan jangan sampai ada yang menumpuk. Setelah proses pemupukan dilakukan bekas karung pupuk yang telah kosong itu dikumpulkan dan dibawa ke gudang untuk dihitung apakah pupuk telah teraplikasi keseluruhan tanaman, sesuai dengan jumlah karung pupuk yang telah di bawa ke lapangan.

E. Kendala yang dihadapi dan tindakan yang diambil

Selama kegiatan pemupukan yang telah kami ikuti adapun kendala yang kami temui dilapangan yaitu pupuk terlambat datang ke lapangan. Tindakan yang diambil adalah karyawan pupuk harus dapat menyelesaikan target dengan agak terlambat pulang dari jadwal yang telah ditentukan.

73 Penabur pupuk juga sulit dalam menaburkan pupuk karena pelepah sawit yang masih rendah, sehingga harus dilakukan dengan hati – hati agar tidak kena duri kelapa sawit tersebut.

F. Komentar terhadap pelaksanaan pekerjaan

Pelaksanaan pemupukan urea pada perusahaan ini telah berjalan dengan baik, karena kegiatan ini dilakukan 2 kali dalam 1 tahun. Tukang muat pupuk seharusnya lebih cepat sampai ke gudang untuk mengambil pupuk sehingga pupuk dapat sampai ke lapangan dengan cepat dan karyawan dapat bekerja sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Sebaiknya para pekerja memakai topi kerja agar tidak kena duri pelepah mengingat tanaman kelapa sawit yang masih rendah. Dalam kegiatan ini mahasiswa hanya melakukan pengamatan dilapangan dan melakukan pekerjaan pemupukan tetapi prestasi kerjanya tidak ditentukan.

Tanggal Pelaksanaan, 4 Mei 2015 Disetujui oleh Pembimbing Lapang

Supriyanto, SP Asisten kepala

74 4.5 Manajemen Pengendalian Gulma pada Tanaman Kelapa Sawit

4.5.1 penyiangan gulma di pembibitan

Dalam dokumen PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 61-74)

Dokumen terkait