AKUNTABILITAS KINERJA
2) Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium
Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium adalah jumlah parameter pemeriksaan baru per tahun meliputi penambahan metode dan atau parameter uji pada Seksi Lab. Klinik & Uji Kesehatan serta Seksi Lab.
Kesehatan Masyarakat.
Tahun 2015 ditargetkan 3 metode dan atau parameter uji baru pada Seksi Lab. Klinik dan Uji Kesehatan serta Seksi Lab.
Kesehatan Masyarakat, dan tercapai 9 metode dan atau parameter baru (300% dari target).
Jumlah pemutahiran metode dan atau parameter uji pelayanan laboratorium tahun 2015 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Jumlah Pemutahiran Metode dan atau Penambahan Parameter Uji Pelayanan Laboratorium Tahun 2013-2015
No.
Bidang Pemeriksaan /
Instalasi
Jumlah metode / parameter baru
2013 2014 2015
1. Patologi - 1) Glukose (metode
Hexokinase) 2) Kreatinin (metode
Enzimatik)
21
No.
Bidang Pemeriksaan /
Instalasi
Jumlah metode / parameter baru
2013 2014 2015
2) Salmonella Tubex
4. PPS-PH 1) CR Radiologi (metode digital komputer)
- -
Total 8 4 9
Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator
sasaran ini sebesar Rp 3.020.636.500 dan terealisasi sebesar Rp 2.922.888.143 atau 96,76% dari anggaran yang tersedia.
Permasalahan/kendala : Tidak ada
Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada
22 3) Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi
Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi adalah jumlah parameter yang terakreditasi tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah parameter yang terakreditasi tahun sebelumnya pada Seksi Lab. Klinik & Uji Kesehatan serta Seksi Lab.
Kesehatan Masyarakat.
Tahun 2015 ditargetkan 47 parameter pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi pada Seksi Lab. Klinik dan Uji Kesehatan serta Seksi Lab. Kesehatan Masyarakat, dan tercapai 48 pemeriksaan (102,13% dari target).
Pada tahun 2015 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
mengajukan penambahan 3 ruang lingkup akreditasi ISO 17025:2005, meliputi : Timbal (Pb), Klorida (Cl) dan Sulfat
(SO4).
Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, jumlah parameter uji pelayanan laboratorium tahun 2013-2015 sebagai berikut : Tabel 3.4 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium yang Terakreditasi
Tahun 2013-2015
No. Bidang Pemeriksaan/
Instalasi
Jumlah parameter yang terakreditasi
Keterangan
2013 2014 2015
1. Hematologi 8 8 8 1) Hb
2) Jumlah Leukosit 3) Jumlah Eritrosit 4) Jumlah Trombosit 5) PCV
6) MCV 7) MCH 8) MCHC
2. Kimia Klinik 11 11 11 1) Albumin
2) Total protein 3) Cholesterol total 4) Trigliserida 5) Uric acid 6) BUN 7) Creatinin
23
No. Bidang Pemeriksaan/
Instalasi
Jumlah parameter yang terakreditasi
Keterangan
& uji sensitivitas 3 kuman
8), 9) Kultur sputum (aerob) & uji sensitivitas 3 kuman
10),11) Kultur faeces &
uji sensitivitas 4 kuman
12) Pengecatan Gram 13) Pengecatan Zn
4. Virologi 2 2 2 1) Kultur Virus Polio
2) Kultur Virus Measles
5. Imunologi 7 7 7 1) RPR
24 Tiap tahun dilaksanakan asesmen ulang terhadap akreditasi ISO yang telah diperoleh, meliputi : ISO 17025:2005, ISO 9001:2008 dan ISO 15189:2007. Sedangkan untuk Akreditasi KALK dilakukan self assessment oleh Tim KALK.
Kegiatan akreditasi yang dilaksanakan di BBLK Surabaya antara lain :
a. Akreditasi ISO 17025:2005
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai Laboratorium Penguji, pertama kali terakreditasi pada Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 17025:2005 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal 25 September 2008 dengan Nomor Akreditasi LP-399-IDN untuk ruang lingkup pada Laboratorium Kimia Kesehatan & Toksikologi, Mikrobiologi, Virologi, Kimia Klinik, Hematologi dan Imunologi.
Pada tahun 2012 BBLK Surabaya berhasil melewati asesmen Re-akreditasi ISO/IEC 17025:2005, dan sertifikat ditandatangani pada tanggal 18 April 2013 dengan nomor akreditasi LP-399-IDN.
Tahun 2014 dilakukan asesmen surveilans pertama pada tanggal 5 Desember 2014 dan berdasar surat yang ditandatangani oleh Sekjen KAN pada tanggal 18 Agustus 2015, diberitahukan bahwasanya KAN memutuskan untuk mempertahankan status akreditasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya
Asesmen survailen kedua ISO/IEC 17025:2005 dan penambahan ruang lingkup yang terdiri dari 3 (tiga) parameter uji pada Instalasi Kimia Kesehatan & Toksikologi yaitu :
1. Timbal (Pb) pada contoh uji air limbah 2. Klorida (Cl) pada contoh uji air
3. Sulfat (SO4) pada contoh uji air
telah dilaksanakan pada 28-29 Desember 2015 dan didapatkan temuan ketidaksesuaian namun telah dilakukan perbaikan pada bulan Januari 2016.
25 b. Akreditasi ISO 9001:2008
Tahun 2010 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi ISO 9001:2008 oleh TUV Rheinland dengan nomor akreditasi Cert No. 01100106413 tanggal 17 Desember 2010 dan dapat mempertahankan status akreditasi pada surveilans tahun 2011-2015.
c. Akreditasi ISO 15189:2007
Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya juga telah terakreditasi ISO 15189:2007 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor akreditasi LM-029-IDN tanggal 18 April 2013.
Tahun 2015 dilakukan Re-asesmen ISO/IEC 15189:2012 pada 12 Maret 2015 dari KAN dan tim asesor KAN.
d. Akreditasi Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Tahun 2011 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi oleh KALK dengan nomor akreditasi 01/S/KALK-P/IX/2011 tanggal 5 September 2011.
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap tahun dengan melaksanakan “self assessment ” oleh tim KALK BBLK Surabaya.
e. Akreditasi ISO 17043:2010
Tahun 2015 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai penyelenggara Pemantapan Mutu Eksternal/Uji Profisiensi sedang dalam proses persiapan menuju akreditasi ISO 17043:2010
Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator
sasaran ini sebesar Rp 120.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 64.894.700 atau 54,08% dari anggaran yang tersedia. Hal ini
dikarenakan asesmen ISO 17043:2010 dan KALK baru akan terlaksana tahun 2016.
Permasalahan/kendala : Tidak ada
Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada
26 3. a. Sasaran : Terwujudnya peningkatan kemitraan dan
jejaring laboratorium
b. Indikator Kinerja : Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif
Jumlah kerjasama kelembagaan/customer yang berjalan efektif adalah jumlah kerjasama dengan lembaga/customer dalam rangka memanfaatkan pelayanan di BBLK Surabaya selama kurun waktu satu tahun.
Selain itu juga termasuk Bimbingan Teknik yang dilaksanakan BBLK Surabaya terhadap 8 wilayah binaan.
Tahun 2015 ditargetkan 16 kerjasama kelembagaan/customer, dan tercapai 24 kerjasama (150% dari target).
Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, jumlah kerjasama kelembagaan/customer tahun 2013-2015 sebagai berikut :
Tabel 3.5 Jumlah Kerjasama Kelembagaan/Customer Tahun 2013-2015
Tahun Jumlah kerjasama Keterangan
2013 20
- 13 Instansi Pendidikan - 7 Dinas Kesehatan dan
BLK di wilayah Binaan
2014 20
- 12 Instansi Pendidikan - 8 Dinas Kesehatan dan
BLK di wilayah Binaan
2015 24
- 16 Instansi Pendidikan - 8 Dinas Kesehatan dan
BLK di wilayah Binaan
Bersamaan dengan program Bimbingan Teknik, tahun 2015 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya melaksanakan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan HbsAg pada 160 petugas kesehatan di 30 Puskesmas Jawa Timur.
27 Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator
sasaran ini sebesar Rp 148.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 94.672.265 atau 63,97% dari anggaran yang tersedia.
Seluruh kegiatan telah terlaksana namun realisasi anggaran rendah dikarenakan sedikitnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang mengharuskan pengambilan sampel.
Permasalahan/kendala : Tidak ada
Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada
4. a. Sasaran : Terwujudnya tata kelola yang baik b. Indikator Kinerja :