• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA Jl. Karangmenjangan No. 18 Surabaya Telp. 031

e-mail : bblksub@yahoo.co.id website :

Tahun 2015

BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA

KEMENTERIAN KESEHATAN RI DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA . 031-5021451, Fax. 031-5020388 website : www.bblksurabaya.com

BALAI BESAR LABORATORIUM KESEHATAN SURABAYA

(2)
(3)

ii DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

IKHTISAR EKSEKUTIF ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 2

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi ... 2

1.4 Sistematika Penulisan ... 5 BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 6

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 14

3.1 Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja ... 14

3.1.1 Pengukuran Kinerja ... 14

3.1.2 Analisis Pencapaian Kinerja ... 16

3.2 Sumber Daya ... 42

3.2.1 Sumber Daya Manusia ... 42

3.2.2 Sumber Daya Anggaran ... 44

3.2.3 Sumber Daya Sarana dan Prasarana ... 44

BAB IV PENUTUP ... 46

LAMPIRAN

(4)

iii

Hal.

Tabel 2.1 Matrik Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

Tahun 2015-2019 ... 6

Tabel 2.2 Matrik Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2015 ... 8

Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahunan 2015 ... 11

Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Tahun 2015 ... 12

Tabel 3.1 Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2015 ... 15

Tabel 3.2 Jumlah Pemutahiran Metode dan atau Penambahan Parameter Uji untuk Surveilans Tahun 2013-2015 ... 19

Tabel 3.3 Jumlah Pemutahiran Metode dan atau Penambahan Parameter Uji Pelayanan Laboratorium Tahun 2013-2015 ... 20

Tabel 3.4 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium yang Terakreditasi Tahun 2013-2015 ... 22

Tabel 3.5 Jumlah Kerjasama Kelembagaan/Customer Tahun 2013-2015 ... 26

Tabel 3.6 Tingkat Kesehatan BLU tahun 2013-2015 ... 27

Tabel 3.7 Persentase Capaian Realisasi Output tahun 2013-2015 ... 28

Tabel 3.8 Capaian Kinerja Pelayanan Dibandingkan dengan Target Tahun 2013-2015 ... 30

Tabel 3.9 Capaian Kinerja Pendapatan BBLK Surabaya Dibandingkan dengan Target Tahun 2013-2015 ... 32

Tabel 3.10 Tingkat Kepesertaan Penyelenggaraan PME Regional dan Nasional Tahun 2013-2015 ... 33

Tabel 3.11 Jumlah Parameter PME Regional dan Nasional Tahun 2013-2015 ... 35

Tabel 3.12 Hasil Penilaian Indeks Survey Budaya Tahun 2014-2015 ... 38

Tabel 3.13 Jumlah Modul SILK yang Diimplementasikan Tahun 2013-2015 ... 40

Tabel 3.14 Persentase Ketepatan Waktu Kalibrasi Alat sesuai Jadwal Tahun 2014-2015 ... 41

Tabel 3.15 Utilisasi Alat Laboratorium Tahun 2013-2015 ... 42

Tabel 3.16 Sumber Daya Manusia Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2015 ... 43 Tabel 3.17 Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Tahun 2015 per Jenis Belanja . 44

(5)

iv

Hal.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Surabaya Tahun 2015 ... 4 Gambar 3.1 Hasil Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat di BBLK Surabaya

Tahun 2013-2015 ... 17 Gambar 3.2 Target dan Realisasi Kinerja Pelayanan Tahun 2013-2015 ... 31

(6)

v

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2015. Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI yang telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU), menerapkan visi

“Menjadi laboratorium kesehatan nasional yang terkemuka di Indonesia tahun 2019”, dengan misi antara lain :

1) Memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan laboratorium yang terstandarisasi.

2) Melaksanakan bimbingan teknik, Pemantapan Mutu Eksternal, pemeriksaan spesimen Surveilans dan Kejadian Luar Biasa di wilayah regional dan nasional.

3) Meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumber daya manusia yang berkesinambungan.

4) Mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada serta melaksanakan manajemen keuangan yang akuntabel.

Kinerja pelayanan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya meliputi : 1. Instalasi Patologi, terdiri dari :

a. Laboratorium Hematologi b. Laboratorium Kimia Klinik 2. Instalasi Mikrobiologi, terdiri dari :

a. Laboratorium Mikrobiologi Klinik b. Laboratorium TBC

c. Laboratorium Biomolekuler

3. Instalasi Virologi

a. Pemeriksaan Kultur Virus b. Pemeriksaan Biomolekuler

(7)

vi 5. Instalasi Bakteriologi Sanitasi 6. Instalasi Kimia Kesehatan

7. Instalasi Penerimaan, Pengambilan Sampel dan Penyerahan Hasil, pemeriksaan terdiri dari :

a. Radiologi Diagnostik

b. Electrocardiography (ECG) c. Patologi Anatomi

d. USG e. Treadmill f. Audiometri

8. Instalasi Media Reagensia dan Hewan Percobaan

Penyediaan media untuk kultur TBC dan kultur bakteri lainnya serta penyediaan cat Ziehl Neelsen.

9. Instalasi Bimbingan Teknik

Sebagai tempat praktek kerja lapangan, orientasi dan kunjungan serta magang untuk pegawai/mahasiswa/siswa dari institusi/lembaga pendidikan kesehatan dan non kesehatan, instansi pemerintah/swasta maupun perorangan.

Seluruh kegiatan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya baik Bidang Pelayanan, Pemantapan Mutu dan Bimbingan Teknik serta Keuangan dan Administrasi Umum telah berjalan sesuai tugas pokok dan fungsi serta Rencana Strategis Bisnis yang telah ditetapkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sesuai motto organisasi :

” Untuk Anda Kami Memberikan Yang Terbaik ”

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya yang meliputi pencapaian indikator kinerja dan anggaran dalam kurun waktu tahun 2015.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya merupakan rangkuman dari suatu proses dimana setiap bidang di lingkungan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya melakukan evaluasi kinerjanya masing-masing yang memuat keberhasilan maupun kegagalan dalam pencapaian kinerja selama tahun anggaran 2015 yang wajib dipertanggungjawabkan.

Dasar hukum penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2015 sebagai berikut :

1) Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

2) PerMenPAN & RB No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

3) PerMenPAN & RB No. 20 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

4) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

5) Keputusan Dirjen Bina Upaya Kesehatan Nomor : HK.02.04/I/1568/12 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja UPT di Lingkungan Ditjen Bina Upaya Kesehatan 6) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

(9)

2 1.2 Maksud dan Tujuan

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2015 dimaksudkan untuk mengetahui pencapaian kinerja terhadap sasaran melalui indikator-indikator dan targetnya seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini bermanfaat untuk sarana monitoring dan evaluasi kinerja dalam kurun waktu 01 Januari – 31 Desember 2015, sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan kinerja tahun berikutnya.

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya mempunyai tugas melaksanakan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat, dan pemberian bimbingan teknis di bidang laboratorium kesehatan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BBLK Surabaya menyelenggarakan fungsi :

1. pelaksanaan pelayanan laboratorium klinik, uji kesehatan dan laboratorium kesehatan masyarakat;

2. pemantauan, analisis dan evaluasi pemantapan mutu laboratorium kesehatan;

3. pelaksanaan bimbingan teknis laboratorium kesehatan di wilayah kerja;

4. pelaksanaan sistem rujukan laboratorium kesehatan;

5. pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan di bidang laboratorium kesehatan; dan

6. pelaksanaan urusan keuangan dan administrasi umum BBLK.

Realisasi dari fungsi-fungsi tersebut di tahun 2015 dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Sebagai laboratorium pemeriksa dan penerima rujukan spesimen laboratorium klinik dan kesehatan masyarakat.

2) Penyelenggara Pemantapan Mutu Eksternal/PME tingkat Nasional (Imunologi dan Kimia Kesehatan) serta tingkat regional (Hematologi, Kimia Klinik, Imunologi dan Mikrobiologi).

(10)

3 3) Pelayanan Kejadian Luar Biasa (KLB) :

- Dibentuk tim KLB (Tim Gerak Cepat) yang dapat dihubungi selama 24 jam termasuk hari libur.

- On the job training pengambilan spesimen KLB di lapangan.

4) Laboratorium Nasional Polio secara kultur virus dan ITD (Intratypic Differentiation) dengan metode PCR.

5) Laboratorium Nasional Campak dan Rubella secara Imunologi, kultur virus, PCR dan Genotyping.

6) Laboratorium Regional PCR Avian Influenza (H5N1 dan H7N9) dan H1N1.

7) Laboratorium Rujukan Nasional TBC untuk pemeriksaan kultur dan tes kepekaan.

8) Laboratorium pemeriksa Yersinia pestis secara Mikrobiologi.

9) Laboratorium pemeriksa Difteri (kultur, varian, toxigenic dan Ribotyping) serta Deteksi Antitoksin terhadap Difteri dengan metode netralisasi.

10) Laboratorium pemeriksa toksikologi logam berat pada spesimen manusia.

11) Sebagai laboratorium pemeriksa Narkotika dan Psikotropika.

12) Laboratorium pemeriksa kultur udara ruang.

13) Penyediaan media untuk kultur TBC dan kultur bakteri lainnya serta penyediaan cat Ziehl Neelsen.

14) Melaksanakan bimbingan teknis untuk petugas laboratorium di 30 Puskesmas di Jawa Timur serta 7 BLK Provinsi yang menjadi binaan

BBLK Surabaya.

15) Sebagai tempat praktek kerja lapangan, orientasi dan kunjungan serta magang untuk pegawai/mahasiswa/siswa dari institusi/lembaga pendidikan kesehatan dan non kesehatan, instansi pemerintah/swasta maupun perorangan.

Struktur Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 52 Tahun 2013 tanggal 22 Juli 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan di Lingkungan Kementerian Kesehatan ditetapkan bahwa struktur organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai berikut :

(11)

4 Gambar 1.1 Struktur Organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan

Surabaya Tahun 2015

Kepala Bagian Keuangan

& Administrasi Umum

Kepala Sub Bagian Keuangan & Barang

Milik Negara Kepala Sub Bagian

Administrasi Umum

Kepala Bidang Pelayanan

Kepala Bidang Pemantapan Mutu &

Bimbingan Teknis

Kepala Instalasi Patologi

Kepala Instalasi Mikrobiologi

Kepala Instalasi Kimia Kesehatan

Kepala Instalasi Penerimaan, Pengambilan Sampel & Penyerahan Hasil

Kepala Instalasi Imunologi

Kepala Instalasi Bakteriologi Sanitasi

Kepala Instalasi Virologi

Kepala Instalasi Bimbingan Teknis

Kepala Instalasi Data dan Informasi Kepala Instalasi

Media, Reagensia &

Hewan Percobaan

Kepala Instalasi Sterilisasi

Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana

K E L O M P O K J A B A T A N F U N G S I O N A L Satuan Pengawas Intern

( S P I )

K E P A L A

Kepala Seksi Laboratorium Kesehatan

Masyarakat Kepala Seksi

Laboratorium Klinik &

Uji Kesehatan

Kepala Seksi Bimbingan Teknis Kepala Seksi

Pemantapan Mutu

(12)

5 1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Akuntabilitas Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2015 sebagai berikut :

Kata Pengantar Daftar Isi

Ikhtisar Eksekutif BAB I

Pendahuluan, menjelaskan tentang latar belakang penyusunan laporan akuntabilitas kinerja, maksud dan tujuan, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya, dan sistematika penulisan.

BAB II

Perencanaan Kinerja, menjelaskan tentang perencanaan dan perjanjian kinerja (dokumen penetapan kinerja), meliputi :

- Gambaran singkat sasaran strategis dan sasaran program/kegiatan yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 ( lima ) tahun dan sasaran pada tahun yang bersangkutan.

- Dalam rangka memperjelas pengukuran kinerja, maka diuraikan indikator dan targetnya.

- Kebijakan dan strategi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya untuk mencapai visi, misi serta sasaran.

BAB III

Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan tentang pengukuran kinerja, capaian kinerja tahun 2015, analisis akuntabilitas kinerja dan realisasi anggaran serta sumberdaya yang digunakan dalam rangka pencapaian kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

BAB IV

Penutup, mengemukakan simpulan umum dari capaian kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja.

Lampiran

 Kontrak Kinerja

 Formulir Penetapan Kinerja

 Formulir Rencana Kinerja Tahunan

(13)

6 BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan Kinerja merupakan proses penetapan target, indikator kinerja tahunan dan anggaran berdasarkan program, kebijakan serta sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2015 untuk mencapai visi misi organisasi.

Secara singkat dapat digambarkan sasaran strategis dan target kinerja yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2015- 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Matrik Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2015-2019

No Sasaran IKU Satuan

Target IKU

2015 2016 2017 2018 2019 1 1. Terwujudnya

kepuasan pelanggan

a. Tingkat Kepuasan Stakeholder per tahun

Nominal

IKM 86 87 88 89 90

b. prosentase keluhan

pelanggan yang ditindaklanjuti

Persen 83 87 90 95 100

2 2. Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan

a. Jumlah pemutahiran Metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans

Metode/

parameter 3 4 5 6 7

b. Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium

Metode/

parameter 3 4 6 7 8

c. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang

terakreditasi

Parameter 47 48 52 58 68

3. Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring lab.

a. Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif

Kerjasama 16 18 20 22 24

(14)

7 Sumber : Rencana Strategis Bisnis BBLK Surabaya Tahun 2015-2019

No Sasaran IKU Satuan

Target IKU

2015 2016 2017 2018 2019 4. Terwujudnya

tata kelola yang baik

a. Tingkat

Kesehatan BLU Score 83 83,5 84 84,5 85

b. Kesesuaian perencanaan dengan realisasi output

Persen 90 92,5 95 97,5 100

c. Capaian kinerja

pelayanan Persen 100 100 100 100 100

d. Capaian kinerja

pendapatan Persen 100 100 100 100 100

5. Terwujudnya penyelenggar a PME

a. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional &

Nasional

Persen 92 94 96 98 100

b. Jumlah

parameter PME Regional &

Nasional

Parameter 52 54 54 55 56

6. Terwujudnya budaya kerja

a. Indeks survey

Budaya Nilai 80 85 90 95 100

3 7. Terwujudnya SDM yang kompeten

a. Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai

Persen 92 94 96 98 98

8. Terwujudnya SILK

terintegrasi

a. Jumlah modul SILK yang diimplementasika n

Modul 3 5 7 9 10

9. Terwujudnya Sarpras yang handal

a. Ketepatan Kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal

Persen 90 92 94 96 98

b. Utilisasi alat

laboratorium Persen 90 92 94 96 100

(15)

8 Sasaran dan Indikator Kinerja Tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel 2.2 Matrik Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2015

Sumber : Rencana Strategis Bisnis BBLK Surabaya Tahun 2015-2019

No Sasaran IKU Satuan Target

1 Terwujudnya kepuasan pelanggan

a. Tingkat Kepuasan

Stakeholder per tahun Nominal IKM 86 b. Prosentase keluhan

pelanggan yang ditindaklanjuti

Persen 83

2 Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan

a. Jumlah pemutahiran Metode dan atau

penambahan parameter uji untuk Surveilans

Metode/

parameter 3

b. Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium

Metode/

parameter 3

c. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi

Parameter 47

3. Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring lab.

a. Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif

Kerjasama 16

4. Terwujudnya tata kelola

yang baik a. Tingkat Kesehatan BLU Score 83

b. Kesesuaian perencanaan

dengan realisasi output Persen 90 c. Capaian kinerja pelayanan Persen 100 d. Capaian kinerja

pendapatan Persen 100

5. Terwujudnya penyelenggara PME

a. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional

Persen 92

b. Jumlah parameter PME

Regional & Nasional Parameter 52 6. Terwujudnya budaya

kerja a. Indeks survey Budaya Nilai 80

7 Terwujudnya SDM yang kompeten

a. Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai

Persen 92

8. Terwujudnya SILK terintegrasi

a. Jumlah modul SILK yang

diimplementasikan Modul 3

9. Terwujudnya Sarpras yang handal

a. Ketepatan Kalibrasi alat

laboratorium sesuai jadwal Persen 90 b. Utilisasi alat laboratorium Persen 90

(16)

9 Laporan akuntabilitas kinerja mengacu pada Rencana Strategis Bisnis, hasil pengukuran kinerja serta mengarah pada tujuan dan sasaran.

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, dimana tujuan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Maka dalam rangka pencapaian visi dan misi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya, ditetapkan tujuan sebagai berikut :

1. Peningkatan jumlah rujukan pemeriksaan yang berkualitas.

2. Peningkatan pelayanan prima dari segi parameter, mutu, metode dan kecepatan yaitu dengan terwujudnya jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium yang cepat, tepat dan bermutu serta terciptanya berbagai jenis pelayanan yang mendukung pemeriksaan kesehatan dan pemantauan kesehatan.

3. Pengembangan kerjasama lintas sektoral dalam IPTEKDOK maupun pelayanan masyarakat yaitu dengan terwujudnya profesionalisme melalui bimbingan teknik dalam bidang laboratorium.

4. Pengembangan profesionalisme dan manajemen sumber daya secara periodik yaitu dengan terwujudnya institusi dengan fungsi manajemen yang baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel.

Sasaran

Sasaran strategis menggambarkan upaya strategis yang akan diwujudkan oleh suatu UPT vertikal dalam rangka merealisasikan visi UPT vertikal dalam kurun waktu periode RSB. Sasaran strategis Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya periode 2015-2019 sebagai berikut : 1) Terwujudnya Kepuasan Pelanggan

2) Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan

3) Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring laboratorium 4) Terwujudnya tata kelola yang baik

5) Terwujudnya penyelenggara PME 6) Terwujudnya budaya kerja

7) Terwujudnya SDM yang kompeten 8) Terwujudnya SILK terintegrasi 9) Terwujudnya sarpras yang handal

(17)

10 Strategi

Untuk mencapai dan merealisasikan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka disusunlah strategi sebagai berikut :

1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai jasa pelayanan pemeriksaan laboratorium dan pemantauan kesehatan.

2) Melaksanakan Pemantapan Mutu Eksternal.

3) Meningkatkan profesionalisme SDM sesuai standar kompetensi.

4) Melaksanakan fungsi manajemen secara baik dan konsisten serta pengelolaan keuangan yang mandiri dan manajemen keuangan yang akuntabel.

5) Menyediakan sarana dan prasarana laboratorium yang memadai.

Kebijakan

Kebijakan adalah strategi untuk menentukan garis besar atau dasar- dasar pokok pedoman pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Maka ditetapkan kebijakan sebagai berikut :

1) Pencapaian mutu laboratorium sesuai dengan standar ISO/IEC 17025:2005, ISO 15189:2007, ISO 9001:2008, KALK dan ISO 17043:2010.

2) Melaksanakan Pemantapan Mutu Eksternal (sebagai peserta dan penyelenggara).

3) Melakukan jejaring antar lembaga kesehatan, laboratorium dan institusi pendidikan.

4) Penerapan sistem manajemen yang baik dan konsisten dalam 4 aspek, yaitu : customer satisfaction, proses intern, keuangan, learning

and growth.

5) Melaksanakan pengelolaan keuangan yang mandiri dan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan SAK.

6) Melaksanakan pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana laboratorium.

Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji Rencana Kinerja Tahunan yang sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan

(18)

11 perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah.

Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2015 mengacu pada Rencana Strategis Bisnis Tahun 2015-2019.

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah menetapkan Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 dengan uraian sebagai berikut :

Tabel 2.3 Rencana Kinerja Tahunan 2015

No Sasaran IKU Satuan Target

1 Terwujudnya kepuasan pelanggan

a. Tingkat Kepuasan

Stakeholder per tahun Nominal IKM 86 b. Prosentase keluhan

pelanggan yang ditindaklanjuti

Persen 83

2 Terwujudnya peningkatan

standar mutu pelayanan a. Jumlah pemutahiran Metode dan atau

penambahan parameter uji untuk Surveilans

Metode/

parameter 3

b. Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium

Metode/

parameter 3

c. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi

Parameter 47

3. Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring lab.

a. Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif

Kerjasama 16

4. Terwujudnya tata kelola

yang baik a. Tingkat Kesehatan BLU Score 83

b. Kesesuaian perencanaan

dengan realisasi output Persen 90 c. Capaian kinerja pelayanan Persen 100 d. Capaian kinerja

pendapatan Persen 100

5. Terwujudnya penyelenggara PME

a. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional

Persen 92

b. Jumlah parameter PME

Regional & Nasional Parameter 52 6. Terwujudnya budaya

kerja a. Indeks survey Budaya Nilai 80

(19)

12 Tabel 2.4 Penetapan Kinerja Tahun 2015

No Sasaran IKU Satuan Target

7 Terwujudnya SDM yang

kompeten a. Prosentase SDM yang

memiliki kompetensi yang sesuai

Persen 92

8. Terwujudnya SILK

terintegrasi b. Jumlah modul SILK yang

diimplementasikan Modul 3

9. Terwujudnya Sarpras

yang handal a. Ketepatan Kalibrasi alat

laboratorium sesuai jadwal Persen 90 b. Utilisasi alat laboratorium Persen 90

No Sasaran IKU Satuan Target

1 Terwujudnya kepuasan

pelanggan a. Tingkat Kepuasan

Stakeholder per tahun Nominal IKM 86 b. Prosentase keluhan

pelanggan yang ditindaklanjuti

Persen 83

2 Terwujudnya peningkatan

standar mutu pelayanan a. Jumlah pemutahiran Metode dan atau

penambahan parameter uji untuk Surveilans

Metode/

parameter 3

b. Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium

Metode/

parameter 3

c. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi

Parameter 47

3. Terwujudnya peningkatan kemitraan dan jejaring lab.

a. Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif

Kerjasama 16

4. Terwujudnya tata kelola

yang baik a. Tingkat Kesehatan BLU Score 83

b. Kesesuaian perencanaan

dengan realisasi output Persen 90 c. Capaian kinerja pelayanan Persen 100 d. Capaian kinerja

pendapatan Persen 100

5. Terwujudnya

penyelenggara PME a. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional

Persen 92

b. Jumlah parameter PME

Regional & Nasional Parameter 52

(20)

13 Jumlah Anggaran Kegiatan : Rp 24.727.990.000

Jumlah Anggaran Kegiatan (Revisi) : Rp 26.727.990.000

No Sasaran IKU Satuan Target

7 Terwujudnya SDM yang

kompeten a. Prosentase SDM yang

memiliki kompetensi yang sesuai

Persen 92

8. Terwujudnya SILK

terintegrasi a. Jumlah modul SILK yang

diimplementasikan Modul 3

9. Terwujudnya Sarpras

yang handal a. Ketepatan Kalibrasi alat

laboratorium sesuai jadwal Persen 90 b. Utilisasi alat laboratorium Persen 90

(21)

14 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Pengukuran dan Analisis Pencapaian Kinerja 3.1.1 Pengukuran Kinerja

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan wujud nyata instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan / kegagalan kepada pemberi mandat atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LAKIP). Penyusunan LAKIP Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya tahun 2015 didasarkan kepada pengukuran dan evaluasi pelaksanaan atas rencana strategis.

Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan (Permenpan 09/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan IKU di lingkungan Instansi Pemerintah). Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dalam kurun waktu Januari – Desember 2015.

Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya Tahun 2015.

Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja.

Pengukuran kinerja ini dilakukan dengan menghitung pencapaian kinerja dengan cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek masukan, keluaran, dan hasil. Hasil pengukuran kinerja tahun 2015 terhadap pencapaian komponen kinerja dituangkan ke dalam formulir pengukuran kinerja berikut ini :

(22)

15 Tabel 3.1 Formulir Pengukuran Kinerja Tahun 2015

No Sasaran IKU Satuan Target Realisasi %

Capaian 1 Terwujudnya kepuasan

pelanggan

a. Tingkat Kepuasan Stakeholder per tahun

Nominal

IKM 86 85,6 99,53%

b. Prosentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

Persen 83 100 120,48%

2 Terwujudnya peningkatan standar mutu pelayanan

a. Jumlah pemutahiran Metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans

Metode/

parameter 3 5 166,67%

b. Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji

pelayanan laboratorium

Metode/

parameter 3 9 300%

c. Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi

Parameter 47 48 102,13%

3. Terwujudnya

peningkatan kemitraan dan jejaring lab.

a. Jumlah kerjasama kelembagaan /

customer yang berjalan efektif

Kerjasama 16 24 150%

4. Terwujudnya tata kelola yang baik

a. Tingkat Kesehatan

BLU Score 83 93,5 112,65%

b. Kesesuaian

perencanaan dengan realisasi output

Persen 90 100 111,11%

c. Capaian kinerja

pelayanan Persen 100 105,94 105,94%

d. Capaian kinerja

pendapatan Persen 100 105,82 105,82%

5. Terwujudnya penyelenggara PME

a. Tingkat kepesertaan penyelenggaraan PME Regional & Nasional

Persen 92 91,43 99,38%

b. Jumlah parameter PME

Regional & Nasional Parameter 52 47 90,38%

6. Terwujudnya budaya

kerja a. Indeks survey Budaya Nilai 80 75,59 94,49%

7 Terwujudnya SDM yang kompeten

a. Prosentase SDM yang memiliki kompetensi yang sesuai

Persen 92 98,37 106,92%

8. Terwujudnya SILK terintegrasi

a. Jumlah modul SILK yang

diimplementasikan

Modul 3 3 100%

9. Terwujudnya Sarpras yang handal

a. Ketepatan Kalibrasi alat laboratorium sesuai jadwal

Persen 90 86,49 96,10%

b. Utilisasi alat

laboratorium Persen 90 100 111,11%

(23)

16 Jumlah Anggaran Kegiatan TA 2015 : Rp 24.727.990.000

Jumlah Anggaran Kegiatan TA 2015 (Revisi) : Rp 26.727.990.000

Jumlah Realisasi Anggaran Kegiatan TA 2015 : Rp 23.911.652.395 (89,46%)

3.1.2 Analisis Pencapaian Kinerja

Dilihat dari capaian masing-masing indikator, untuk tahun 2015 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya dapat melaksanakan tugas utama yang menjadi tanggung jawab unit organisasi.

Pencapaian kinerja pada masing-masing indikator sasaran dapat diuraikan sebagai berikut :

1. a. Sasaran : Terwujudnya kepuasan pelanggan b. Indikator Kinerja :

1) Tingkat Kepuasan Stakeholder per tahun

Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh BBLK. Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pedoman survey kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik (Permenpan No. 16 tahun 2014).

Hasil evaluasi IKM tahun 2015 yang dilaksanakan Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya memperoleh kategori A (sangat baik) dengan score 86,07 pada Juni 2015 dan 85,14 pada Desember 2015 (dari target score 86) sehingga diperoleh skor rata- rata tahun 2015 adalah 85,6. Dengan demikian indikator ini telah tercapai 99,53% dari target.

Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, hasil evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2013-2015 sebagai berikut :

(24)

17

Gambar 3.1 Hasil Evaluasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) di BBLK Surabaya Tahun 2013-2015

Untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan, dilaksanakan kegiatan pemasaran dan pengembangan pasar melalui : website yang selalu update, pembagian leaflet, brosur, penawaran general check up ke pelanggan lama dan baru.

Selain itu BBLK Surabaya berpartisipasi pada kegiatan :

- “Gelar Pameran Inovasi Pelayanan Publik” yang diadakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada 14-16 Juni 2015 di GOR Sidoarjo.

- “Surabaya Health Season” berupa umbul-umbul yang dipasang di jalan protokol Surabaya.

- Iklan dalam Buku Pintar Kesehatan Ibu dan Anak Bagi Calon Pengantin yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator

sasaran ini sebesar Rp 56.250.000 dan terealisasi sebesar Rp 55.425.000 atau 98,53% dari anggaran yang tersedia.

0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00

Juni Desember Juni Desember Juni Desember

2013 2014 2015

87,07 87,21 85,71 85,64 86,07 85,14

SCORE IKM

TAHUN

(25)

18 Permasalahan/kendala :

Tidak ada

Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada

2) Prosentase keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti

Keluhan pelanggan yang ditindaklanjuti adalah jumlah pengaduan/komplain tertulis yang dilaporkan ke unit pengelola pelayanan pelanggan dan telah direspon/ditindaklanjuti oleh manajemen setiap bulan, dibandingkan dengan jumlah semua pengaduan/komplain tertulis yang dilaporkan dalam periode bulan yang sama.

Pada tahun 2015 ditargetkan 83% komplain ditindaklanjuti dan

terealisasi 100% komplain yang telah ditindaklanjuti dari 14 komplain yang ada (capaian 120,45% dari target).

Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, pada tahun 2013 dan 2014 terdapat 100% komplain yang ditindaklanjuti.

Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator

sasaran ini sebesar Rp 18.750.000 dan terealisasi sebesar Rp 18.475.000 atau 98,53% dari anggaran yang tersedia.

Permasalahan/kendala : Tidak ada

Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada

(26)

19 2. a. Sasaran : Terwujudnya peningkatan standar mutu

pelayanan b. Indikator Kinerja :

1) Jumlah pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans

Jumlah pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji untuk Surveilans adalah jumlah metode dan atau parameter pemeriksaan baru dibandingkan tahun sebelumnya.

Pemeriksaan Surveilans adalah pemeriksaan untuk mendiagnosa secara cepat penyakit berpotensi wabah sebagai peran BBLK dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) untuk memantau masalah kesehatan di Indonesia.

Tahun 2015 ditargetkan 3 metode dan atau parameter baru untuk uji surveilans, dan tercapai 5 metode dan atau parameter baru (capaian 166,67% dari target).

Jumlah pemutahiran metode dan atau parameter uji untuk surveilans tahun 2013-2015 sebagai berikut :

Tabel 3.2 Jumlah Pemutahiran Metode dan atau Penambahan Parameter Uji untuk Surveilans Tahun 2013-2015

No.

Bidang Pemeriksaan/

Instalasi

Jumlah metode / parameter baru

2013 2014 2015

1. Virologi - -

- ITD (metode Real Time PCR)

- VDPV (metode Real Time PCR)

- Campak (metode Real Time PCR) - Rubella (metode Real Time PCR) - Deteksi Antitoksin

terhadap Difteri (metode neutralisasi)

Total - - 5

(27)

20 Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator

sasaran ini sebesar Rp 1.294.558.500 dan terealisasi sebesar Rp 1.252.666.347 atau 96,76% dari anggaran yang tersedia.

Permasalahan/kendala : Tidak ada

Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada

2) Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium

Pemutahiran metode dan atau penambahan parameter uji pelayanan laboratorium adalah jumlah parameter pemeriksaan baru per tahun meliputi penambahan metode dan atau parameter uji pada Seksi Lab. Klinik & Uji Kesehatan serta Seksi Lab.

Kesehatan Masyarakat.

Tahun 2015 ditargetkan 3 metode dan atau parameter uji baru pada Seksi Lab. Klinik dan Uji Kesehatan serta Seksi Lab.

Kesehatan Masyarakat, dan tercapai 9 metode dan atau parameter baru (300% dari target).

Jumlah pemutahiran metode dan atau parameter uji pelayanan laboratorium tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel 3.3 Jumlah Pemutahiran Metode dan atau Penambahan Parameter Uji Pelayanan Laboratorium Tahun 2013-2015

No.

Bidang Pemeriksaan /

Instalasi

Jumlah metode / parameter baru

2013 2014 2015

1. Patologi - 1) Glukose (metode

Hexokinase) 2) Kreatinin (metode

Enzimatik) 3) Trigliseride

(metode Glyserol blanking)

4) HbA1C (metode Enzimatik)

1) Mikro Albumin 2) Laju Endap Darah

(metode automatik)

(28)

21

No.

Bidang Pemeriksaan /

Instalasi

Jumlah metode / parameter baru

2013 2014 2015

2. Mikrobiologi - - 1) Kultur M.tb dengan

media cair MGIT 2) Tes kepekaan obat

(OAT) Lini I dengan media cair MGIT 3) Tes kepekaan obat

(OAT) Lini II dengan media cair MGIT 4) M.tb dengan metode

Line Probe Assay (LPA)

5) MH (Reitz serum) dengan metode mikroskopis fluoresens 3. Imunologi 1) Ana Test

2) ds DNA 3) Ca 15-9 4) Ca 15-3 5) Ca 125 6) FT3

7) Anti TP EIA

- 1) NS1 Dengue

2) Salmonella Tubex

4. PPS-PH 1) CR Radiologi (metode digital komputer)

- -

Total 8 4 9

Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator

sasaran ini sebesar Rp 3.020.636.500 dan terealisasi sebesar Rp 2.922.888.143 atau 96,76% dari anggaran yang tersedia.

Permasalahan/kendala : Tidak ada

Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada

(29)

22 3) Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi

Jumlah pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi adalah jumlah parameter yang terakreditasi tahun berjalan dibandingkan dengan jumlah parameter yang terakreditasi tahun sebelumnya pada Seksi Lab. Klinik & Uji Kesehatan serta Seksi Lab.

Kesehatan Masyarakat.

Tahun 2015 ditargetkan 47 parameter pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi pada Seksi Lab. Klinik dan Uji Kesehatan serta Seksi Lab. Kesehatan Masyarakat, dan tercapai 48 pemeriksaan (102,13% dari target).

Pada tahun 2015 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

mengajukan penambahan 3 ruang lingkup akreditasi ISO 17025:2005, meliputi : Timbal (Pb), Klorida (Cl) dan Sulfat

(SO4).

Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, jumlah parameter uji pelayanan laboratorium tahun 2013-2015 sebagai berikut : Tabel 3.4 Jumlah Pemeriksaan Laboratorium yang Terakreditasi

Tahun 2013-2015

No. Bidang Pemeriksaan/

Instalasi

Jumlah parameter yang terakreditasi

Keterangan

2013 2014 2015

1. Hematologi 8 8 8 1) Hb

2) Jumlah Leukosit 3) Jumlah Eritrosit 4) Jumlah Trombosit 5) PCV

6) MCV 7) MCH 8) MCHC

2. Kimia Klinik 11 11 11 1) Albumin

2) Total protein 3) Cholesterol total 4) Trigliserida 5) Uric acid 6) BUN 7) Creatinin

(30)

23

No. Bidang Pemeriksaan/

Instalasi

Jumlah parameter yang terakreditasi

Keterangan

2013 2014 2015

8) SGOT 9) SGPT 10) Glukosa

11) Urinalisis Automatic

3. Mikrobiologi 13 13 13 1) TBC Direct

2) TBC DST 3) TBC Kultur

4), 5) Kultur urine & uji sensitivitas 3 kuman

6), 7) Kultur pus (aerob)

& uji sensitivitas 3 kuman

8), 9) Kultur sputum (aerob) & uji sensitivitas 3 kuman

10),11) Kultur faeces &

uji sensitivitas 4 kuman

12) Pengecatan Gram 13) Pengecatan Zn

4. Virologi 2 2 2 1) Kultur Virus Polio

2) Kultur Virus Measles

5. Imunologi 7 7 7 1) RPR

2) TPHA

3) HBsAg ELISA 4) Anti HCV ELISA 5) Anti HIV ELISA 6) IgM Measles ELISA 7) IgM Rubella ELISA

6. Kimia Kesehatan 4 4 7 1) Besi (Fe)

2) Mangan (Mn) 3) Kadmium (Cd) 4) Kromium (Cr) Tambahan 2015 : 1) Timbal (Pb) 2) Klorida (Cl) 3) Sulfat (SO4)

Total 45 45 48

(31)

24 Tiap tahun dilaksanakan asesmen ulang terhadap akreditasi ISO yang telah diperoleh, meliputi : ISO 17025:2005, ISO 9001:2008 dan ISO 15189:2007. Sedangkan untuk Akreditasi KALK dilakukan self assessment oleh Tim KALK.

Kegiatan akreditasi yang dilaksanakan di BBLK Surabaya antara lain :

a. Akreditasi ISO 17025:2005

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai Laboratorium Penguji, pertama kali terakreditasi pada Sistem Manajemen Mutu ISO/IEC 17025:2005 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal 25 September 2008 dengan Nomor Akreditasi LP-399-IDN untuk ruang lingkup pada Laboratorium Kimia Kesehatan & Toksikologi, Mikrobiologi, Virologi, Kimia Klinik, Hematologi dan Imunologi.

Pada tahun 2012 BBLK Surabaya berhasil melewati asesmen Re-akreditasi ISO/IEC 17025:2005, dan sertifikat ditandatangani pada tanggal 18 April 2013 dengan nomor akreditasi LP-399-IDN.

Tahun 2014 dilakukan asesmen surveilans pertama pada tanggal 5 Desember 2014 dan berdasar surat yang ditandatangani oleh Sekjen KAN pada tanggal 18 Agustus 2015, diberitahukan bahwasanya KAN memutuskan untuk mempertahankan status akreditasi Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya

Asesmen survailen kedua ISO/IEC 17025:2005 dan penambahan ruang lingkup yang terdiri dari 3 (tiga) parameter uji pada Instalasi Kimia Kesehatan & Toksikologi yaitu :

1. Timbal (Pb) pada contoh uji air limbah 2. Klorida (Cl) pada contoh uji air

3. Sulfat (SO4) pada contoh uji air

telah dilaksanakan pada 28-29 Desember 2015 dan didapatkan temuan ketidaksesuaian namun telah dilakukan perbaikan pada bulan Januari 2016.

(32)

25 b. Akreditasi ISO 9001:2008

Tahun 2010 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi ISO 9001:2008 oleh TUV Rheinland dengan nomor akreditasi Cert No. 01100106413 tanggal 17 Desember 2010 dan dapat mempertahankan status akreditasi pada surveilans tahun 2011-2015.

c. Akreditasi ISO 15189:2007

Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya juga telah terakreditasi ISO 15189:2007 oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan nomor akreditasi LM-029-IDN tanggal 18 April 2013.

Tahun 2015 dilakukan Re-asesmen ISO/IEC 15189:2012 pada 12 Maret 2015 dari KAN dan tim asesor KAN.

d. Akreditasi Komite Akreditasi Laboratorium Kesehatan (KALK) Tahun 2011 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya telah terakreditasi oleh KALK dengan nomor akreditasi 01/S/KALK-P/IX/2011 tanggal 5 September 2011.

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan setiap tahun dengan melaksanakan “self assessment ” oleh tim KALK BBLK Surabaya.

e. Akreditasi ISO 17043:2010

Tahun 2015 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya sebagai penyelenggara Pemantapan Mutu Eksternal/Uji Profisiensi sedang dalam proses persiapan menuju akreditasi ISO 17043:2010

Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator

sasaran ini sebesar Rp 120.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 64.894.700 atau 54,08% dari anggaran yang tersedia. Hal ini

dikarenakan asesmen ISO 17043:2010 dan KALK baru akan terlaksana tahun 2016.

Permasalahan/kendala : Tidak ada

Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada

(33)

26 3. a. Sasaran : Terwujudnya peningkatan kemitraan dan

jejaring laboratorium

b. Indikator Kinerja : Jumlah kerjasama kelembagaan / customer yang berjalan efektif

Jumlah kerjasama kelembagaan/customer yang berjalan efektif adalah jumlah kerjasama dengan lembaga/customer dalam rangka memanfaatkan pelayanan di BBLK Surabaya selama kurun waktu satu tahun.

Selain itu juga termasuk Bimbingan Teknik yang dilaksanakan BBLK Surabaya terhadap 8 wilayah binaan.

Tahun 2015 ditargetkan 16 kerjasama kelembagaan/customer, dan tercapai 24 kerjasama (150% dari target).

Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, jumlah kerjasama kelembagaan/customer tahun 2013-2015 sebagai berikut :

Tabel 3.5 Jumlah Kerjasama Kelembagaan/Customer Tahun 2013-2015

Tahun Jumlah kerjasama Keterangan

2013 20

- 13 Instansi Pendidikan - 7 Dinas Kesehatan dan

BLK di wilayah Binaan

2014 20

- 12 Instansi Pendidikan - 8 Dinas Kesehatan dan

BLK di wilayah Binaan

2015 24

- 16 Instansi Pendidikan - 8 Dinas Kesehatan dan

BLK di wilayah Binaan

Bersamaan dengan program Bimbingan Teknik, tahun 2015 Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya melaksanakan pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan HbsAg pada 160 petugas kesehatan di 30 Puskesmas Jawa Timur.

(34)

27 Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator

sasaran ini sebesar Rp 148.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 94.672.265 atau 63,97% dari anggaran yang tersedia.

Seluruh kegiatan telah terlaksana namun realisasi anggaran rendah dikarenakan sedikitnya Kejadian Luar Biasa (KLB) yang mengharuskan pengambilan sampel.

Permasalahan/kendala : Tidak ada

Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada

4. a. Sasaran : Terwujudnya tata kelola yang baik b. Indikator Kinerja :

1) Tingkat Kesehatan BLU

Tingkat Kesehatan BLU adalah perhitungan Kinerja Satker BLU Bidang Layanan Kesehatan yang meliputi Aspek Klinis dan Aspek Managerial dengan memperhatikan indikator yang dinilai menggunakan skor.

Total skor yang diperoleh kemudian dikonversikan dalam nilai Indikator Kinerja Individu (IKI).

Tahun 2015 ditargetkan tingkat kesehatan BLU dengan skor 83, dan tercapai skor 93,5 (112,65% dari target).

Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, tingkat kesehatan BLU beserta skornya sebagai berikut :

Tabel 3.6 Tingkat Kesehatan BLU tahun 2014-2015

Tahun Skor Tingkat Kesehatan BLU / Nilai IKI

2014 90,25 1,75

2015 93,5 1,75

Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator

sasaran ini sebesar Rp 6.639.010.000 dan terealisasi sebesar Rp 6.359.135.995 atau 95,78% dari anggaran yang tersedia.

(35)

28 Permasalahan/kendala :

Tidak ada

Usulan Pemecahan Masalah : Tidak ada

2) Kesesuaian perencanaan dengan realisasi output

Kesesuaian perencanaan dengan realisasi output adalah realisasi output periode berjalan dibandingkan rencana capaian output periode berjalan.

Tahun 2015 kesesuaian perencanaan dengan realisasi output ditargetkan 90% dan tercapai 100% (capaian 111,11% dari target).

Anggaran TA 2015 yang digunakan untuk pencapaian indikator

sasaran ini sebesar Rp 2.337.550.000 dan terealisasi sebesar Rp 1.638.370.408 atau 70,09% dari anggaran yang tersedia.

Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya, persentase kesesuaian perencanaan dengan realisasi output sebagai berikut : Tabel 3.7 Persentase Capaian Realisasi Output Tahun 2013-2015

Uraian Perencanaan Realisasi % Capaian

Tahun 2013

Sarana Prasarana dan Peralatan

Kesehatan Lainnya 10 Unit 10 Unit 100%

Laporan Pembinaan Program 115 Laporan 115 Laporan 100%

Peningkatan SDM 115 Orang 112 Orang 97,39%

Pakaian Dinas 115 Pegawai 115 Pegawai 100%

Alat Kedokteran, Kesehatan dan KB 12 Unit 12 Unit 100%

Perangkat Pengolahan Data dan

Komunikasi 20 Unit 19 Unit 95,00%

Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) 1 Laporan 1 Laporan 100%

Laporan Akreditasi/sertifikasi 4 Laporan 4 Laporan 100%

Dukungan Sarana dan prasarana kantor 90 Unit 87 Unit 96,67%

Laporan Pembinaan Program dan

Rencana Kerja/Teknis 9 Laporan 9 Laporan 100%

(36)

29

Uraian Perencanaan Realisasi % Capaian

Barang Medik Habis Pakai 2 Paket 2 Paket 100%

Layanan Perkantoran 12 Bulan

Layanan

12 Bulan

Layanan 100%

Total / Rata-rata capaian tahun 2013 505 498 98,61%

Tahun 2014

Reagen Bahan Kontrol 1 Paket 1 Paket 100%

Peralatan Fasilitas Perkantoran 66 unit 49 unit 74,24%

Alat Pengolahan Data dan Komunikasi 14 buah 8 buah 57,14%

Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB dalam

rangka menuju pelayanan kelas dunia 64 Unit 59 Unit 92,19%

Gedung/Bangunan 24 m2 24 m2 100%

Laporan Pembinaan Program 112 Laporan 93 Laporan 83,04%

Peningkatan SDM 15 Orang 27 Orang 180%

Layanan Operasional Balai (PNBP/BLU) 1 Laporan 1 Laporan 100%

Laporan Akreditasi/sertifikasi 1 Laporan 1 Laporan 100%

Laporan Pembinaan Program dan

Rencana Kerja/Teknis 1 Laporan 1 Laporan 100%

Barang Medik Habis Pakai 1 Paket 1 Paket 100%

Layanan Perkantoran 12 Bulan

Layanan

12 Bulan

Layanan 100%

Total / Rata-rata capaian tahun 2014 312 227 88,78%

Tahun 2015

Operasional Unit Fungsional UPT 12 Bulan Layanan

12 Bulan

Layanan 100%

SDM yang ditingkatkan kapasitas dan

kemampuan teknisnya 3 Laporan 3 Laporan 100%

Laporan Teknis 5 Laporan 5 Laporan 100%

Reagen Bahan Kontrol 1 Paket 1 Paket 100%

Alat Kesehatan, Kedokteran dan KB dalam

rangka menuju pelayanan kelas dunia 15 Unit 15 Unit 100%

Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 17 Unit 17 Unit 100%

Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 31 Unit 31 Unit 100%

Layanan Perkantoran 12 Bulan

Layanan

12 Bulan

Layanan 100%

Total / Rata-rata capaian tahun 2015 96 96 100%

Referensi

Dokumen terkait

Praktik mengajar merupakan tahap utama dari kegiatan PPL. Praktikan melakukan praktik mengajar dengan pengawasan dan bimbingan dari guru pembimbing yang telah

Penyerapan Nitrogen dan Fosfor Rumput Laut di Teluk Gerupuk Berdasarkan laju penyerapan nutrien (N dan P), biomassa panen, dan luasan area bu- didaya, maka dapat dilakukan estimasi

Dari data yang ada dilanjutkan dengan perhitungan proporsi metode pengadaan barang, dimana sesuai prinsip pareto bertujuan untuk mengetahui metode mana yang mempunyai

Adanya masalah human error dalam penghitungan gaji, upah, uang lembur, insentif kehadiran, insentif mekanik, uang transport, dan uang makan, sehingga memungkinkan terjadinya

Data hasil penelitian menggiring bola zig-zag menggunakan satu kaki berikut hasil keseluruhan tes menggiring bola menggunakan satu kaki siawa kelas V putra SD Negeri 69

2.4.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor : KEP- 443/KMK.01/2001 tanggal 23

Tidak tahu Jawaban No KOLOM D Ya Tidak 1 Apakah selama bekerja anda merasa nyaman

Hasil penelitian pada BUSN devisa dalam pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa faktor profil risiko dengan rasio Non Perform