• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemutusan Hubungan Kerja Pada Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja

Dalam dokumen T1 212011614 Full text (Halaman 26-64)

Berdasarkan pasal 1 ayat 25 Undang Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa Pemutusan Hubungan Kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan pengusaha.Sementara Asyhadie (2006) menjelaskan pemutusan hubungan kerja atau sering disebut dengan istilah PHK dapat terjadi karena telah berakhirnya waktu tertentu yang telah disepakati/diperjanjikan sebelumnya dan dapat pula terjadi karena adanya perselisihan antara buruh dan majikan, meninggalnya buruh atau karena sebab lainnya.Jenis-jenis Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menurut Asyhadie (2006) adalah sebagai berikut:

1. Pemutusan Hubungan Kerja Demi Hukum

Pemutusan hubungan kerja demi hukum merupakan pemutusan hubungan kerja yang terjadi dengan sendirinya sehubungan dengan berakhirnya jangka waktu perjanjian yang dibuat oleh majikan dan buruh.

22

Pihak buruh dapat memutuskan hubungan kerjanya dengan persetujuan pihak majikan pada setiap saat yang dikehendakinya, bahkan juga berhak memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpa persetujuan majikannya.

3. Pemutusan Hubungan Kerja oleh Majikan

Pemutusan hubungan kerja oleh majikan adalah yang paling sering terjadi, baik karena kesalahan pihak buruh maupun karena kondisi perusahaan sendiri.

4. Pemutusan Hubungan Kerja oleh Pengadilan

Masing-masing pihak dalam perjanjian kerja dapat meminta Pengadilan Negeri agar hubungan kerja diputus berdasarkan alasan penting.

Dengan demikian, pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah terputusnya keterikatan kerja pekerja dengan organisasi/perusahaan karena sesuatu hal yang mengakibatkan berakhirnya hubungan kerja. PHK dapat terjadi dari pihak perusahaan maupun karena keinginan pekerja sendiri.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif dimana peneliti berusaha untuk mengetahui bagaimana implementasi administrasi personalia pada perusahaan penyedia jasa pekerja di PT. Surya Wahana Perkasa Salatiga. Berdasarkan cara memperolehnya, sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dari data primer dan sekunder (Sugiyono, 2010). Data primer diperoleh melalui wawancara,

23

sedangkan data sekunder didapat dari dari profil dan gambaran perusahaan, informasi di internetdan sumber informasi atau pustaka lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada pimpinan kepala cabang PT. Surya Wahana Perkasa Salatiga, staf administrasi, dan staf lapangan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan wawancara. Metode wawancara digunakan untuk mengetahui lebih mendalam terhadap peristiwa yang dialami dan dirasakan subjek penelitian.

Teknis analisis data dalam penelitian adalah: 1. Pengumpulan Data.

Pada tahap analisis data yang pertama adalah pengumpulan data-data yang diperoleh dari responden yang terkait dengan topik penelitian.

2. Reduksi Data.

Pada tahap ini penulis merangkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dari setiap data yang berkaitan dengan topik penelitian.

3. Penyajian Data.

Penyajian data yaitu mendiskripsikan kembali data-data yang telah direduksi mengenai topik penelitian.

24

Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari hasil analisis data yang sesuai topik penelitian.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Peusahaan

PT. Surya Wahana Perkasa (PT. SWP) yang berkedudukan di Surabaya didirikan dengan akta nomor 16 tanggal 13 Agustus 2012 yang dibuat dihadapan Tosin, SH notaris di Surabaya. Sampai dengan saat ini jumlah pekerja outsourcing yang dimiliki oleh perusahaan ini sudah mencapai kurang lebih dua ribu pekerja. PT. Surya Wahana Perkasa merupakan perusahaan penyedia jasa pekerja yang selalu berhubungan dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja serta melayani untuk jenis pekerjaan seperti cleaning service, jasa keamanan, pemborongan pekerjaan dan transporter.

Visi dari PT. Surya Wahana Perkasa adalah menjadi perusahaan penyedia jasa pekerja yang terpercaya karena profesional yang mengutamakan pelayanan prima dan mempunyai manfaat optimal bagi perusahaan pengguna. Visi tersebut hendak diwujudkan dengan misi sebagai berikut :

 Mewujudkan kesejahteraan pekerja dengan prioritas mencerdaskan dan meningkatkan Sumber Daya Manusia.

 Mewujudkan peningkatan produksi, produktivitas dan nilai tambah pekerja yang berkelanjutan den berkesinambungan.

25

 Mewujudkan nilai-nilai normative dalam operasional perusahaan yang menghormati hak asasi manusia.

Sebagai upaya untuk mengembangkan perusahaan, PT. SWP membuka kantor cabang di Salatiga, dengan tujuan perluasan area bisnis. Hal tersebut didorong dengan adanya kerjasama PT. SWP dengan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang makanan (sosis dan nugget) yang berada di Salatiga. Pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia untuk perusahaan tersebut dipercayakan kepada pihak PT. SWP mulai dari proses perekrutan, seleksi, pemberian gaji dan tunjangan seperti jaminan kesehatan. Dengan kata lain, pengguna jasa menyerahkan kepada pihak PT. Surya Wahana perkasa dalam mengelola adminstrasi personalia.

Keberadaan kantor cabang PT. SWP Salatiga selama dua tahun terakhir dipimpin oleh seorang kepala cabang dengan dibantu dua staf kantor, yakni untuk staf administrasi dan staf lapangan. Staf administrasi bertugas untuk menangani pelamar yang melamar serta mengurus administrasi di perusahaan. Sedangkan staf yang bertugas di lapangan bertugas untuk pekerjaan yang berhubungan langsung di lapangan seperti memasang lowongan dan mengabsen para pekerja. Sampai saat ini pekerja yang dikelola oleh di PT. SWP cabang Salatiga kurang lebih sudah mencapai lima ratus pekerja. Melihat semakin berkembangnya bisnis dibidang penyediaan jasa pekerja, membuat peluang bisnis PT. SWP semakin terbuka dan akan bekerjasama dengan banyak perusahaan lain.

26

Dalam penelitian ini peniliti lebih memfokuskan pada bagaimana implementasi pengelolaan administrasi personalia pada perusahaan penyedia jasa pekerja di PT. Surya Wahana Perkasa Salatiga dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia pada pihak pengguna jasa (klien).

Adapun struktur organisasi sebagai berikut

Gambar 1.2

STRUKTUR ORGANISASI PT. SURYA WAHANA PERKASA

M. Finance & Acc Teguh Budi Mulyono

Direktur Djarot Tedjo Baskoro

M. HRD & GA Djoko Suhendro M. Operation

Gandik Evianto

M. Bussines & Dev David Marketing Admin Staff Deputy Security Acc. Payable Payroll Koordinator Acc. Recievable CRO Rekrutment Danru Agent Anggota Agent Q & Training General Support Off. Representative Supervisor Admin

27

Keterangan : Posisi dari kantor cabang PT. Surya Wahana Perkasa Salatiga

B. Hasil Penelitian

1. Perencanaan SDM Pada Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja

Perencanaan sumber daya manusia secara umum dilakukan untuk merencanakan kebutuhan SDM yang dibutuhkan. Dalam rangka merencanakan tersebut maka PT. SWP Salatiga selalu melakukan perekrutan untuk memenuhi kebutuhan SDM dari pengguna jasa. Seperti yang dijelaskan oleh Bowo selaku pimpinan kepala cabang:

“kita melakukan perencanaan dengan tiap minggu melakukan interview untuk stok buat kebutuhan pekerja dari perusahaan pengguna, karena kadang perusahaan mintanya bisa sewaktu-waktu”wawancara 19 Maret 2014)

Dari hasil wawancara diatas bisa diketahui bahwa PT. SWP Salatiga dalam melakukan perencanaan SDM yang sederhana yaitu hanya proses antisipasi untuk permintaan tenaga kerja yang mendadak. Hal tersebut dilakukan karena untuk menjaga ketersediaan SDM untuk saat ini maupun untuk di masa yang akan datang. Perusahaan pengguna jasa terkadang meminta pekerja outsourcing bisa mendadak karena untuk kebutuhan dari perusahaan pengguna jasa sendiri. Sebagai perusahaan penyedia jasa pekerja yang bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dari pengguna jasa, suatu perencanaan memang seharusnya dilakukan. Kebutuhan pekerja yang tidak menentu, yang bisa sewaktu-waktu membuat PPJP harus selalu siap untuk kebutuhan

28

akan pekerja. Perencanaan bisa dilakukan dengan melakukan interview tiap minggunya agar PPJP memiliki stok pekerja, yang nantinya berguna saat pengguna jasa membutuhkan pekerja secara mendadak. Sehingga segala bentuk kebutuhan akan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh pengguna jasa akan terpenuhi dan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

2. Rekrutmen SDM Pada Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja

Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja yang berfluktuatif, menjadikan PT. SWP Salatiga setiap saat harus mampu memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh pengguna jasa. Dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja pengguna jasa, PT. SWP Salatiga melakukan perekrutan calon tenaga kerja melalui metode yang dianggap lebih efektif. Seperti yang dijelaskan oleh Bowo selaku pimpinan kepala cabang dari PT. SWP mengatakan bahwa :

“kita kalo sekarang lebih efektif pasang iklan lowongan di kantor pos. Di Salatiga ada lima kecamatan yang dikatakan lebih produktif dalam arti sering dikunjungi. Kalo dulu awal-awal selain pasang iklan di kantor pos, di koran, kita juga nyebar kita nempel brosur di tempat seperti pangkalan ojek, warung-warung, seperti itu untuk awa-awal. Tapi untuk sekarang selain dari mulut ke mulut kita juga nempel di kantor pos.”(wawancara, 19 Maret 2014).

Dari hasil wawancara tersebut, dijelaskan bahwa PT. SWP Salatiga menggunakan media brosur, koran serta kantor pos. PT. SWP Salatiga memilih media tersebut karena perusahaan tergolong masih perusahaan kecil, sehingga yang dibutuhkan adalah media

29

perekrutan yang sederhana agar cepat untuk diketahui masyarakat yang membutuhkan pekerjaan. Seiring dengan berjalannya waktu, saat ini PT. SWP Salatiga lebih mefokuskan melakukan perekrutan melalui mulut ke mulut serta memasang lowong di kantor pos, karena hal tersebut dianggap lebih efektif. Tujuan dari PT. SWP Salatiga memasang lowongan di kantor pos sendiri ialah agar diketahui masyarakat yang membutuhkan pekerjaan serta agar cepat mendapatkan calon tenaga kerja yang dibutuhkan. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Mangkuprawira (2011) bahwa sumber perekrutan dibagi menjadi dua dan salah satunya ialah metode external yang diantaranya melalui lembaga pemerintahan yaitu melalui kantor pos. Memasang iklan lowongan di kantor pos memiliki masa tenggang waktu, yakni selama satu bulan dengan biaya lima belas ribu rupiah per bulan. Hal tersebut dianggap PT. SWP Salatiga lebih efisien karena bisa menghemat pengeluaran dari perusahaan. Perekrutan tenaga kerja yang dilakukan oleh PT. SWP Salatigaselain melalui iklan lowongan yang ada di kantor pos juga bisa datang langsung ke perusahaan atau dikenal dengan istilah walk-in applicant. Dari hal tersebut, sebuah perusahaan penyedia jasa pekerja dengan adanya tuntutan desakan waktu dapat melakukan sistem perekrutan yang paling efektif agar dapat segera mendapatkan para calon pekerja yang dibutuhkan. Calon pelamar bisa langsung datang ke kantor PT. SWP Salatiga untuk melamar pekerjaan. Adapun syarat-syarat yang diinformasikan kepada calon pelamar sendiri meliputi :

30

Tabel 1.1

Persyaratan Lowongan Pekerjaan

Helper Production : Engineering & Maintance:

a. Lulusan SLTA/Sederajat a. Minimal lulusan SMK jurusan

Teknik Mesin Industri

/Listrik/Mekatronika

b. Pria/Wanita usia 18-26 tahun b. Diutamakan berpengalaman 1 tahun di bagian Engineering atau Mechine Maintenance

c. Status belum menikah c. Pria usia 20 s/d 30 tahun d. Tinngi badan minimum : pria 168cm dan

wanita 155cm

d. Tinggi badan min 168 cm

e. Sanggup bekerja di ruangan dingin e. Sanggup bekerja di ruangan dingin

f. Tidak mempunyai gangguan pernapasan

f. Tidak mempunyai gangguan pernapasan

g. Mampu bekerja dengan target dan bekerja dalam kelompok

g. Mampu bekerja dengan target dan bekerja dalam kelompok

Quality Control Tenaga Masak/Kantin

a. minimal lulusan SLTA jurusan IPA atau SMK

a. Lulusan SLTA/sederajat

b. Berpengalaman minnimal 1 tahun dibagian QC

b. Pria usia 18-35 tahun

c. Pria/Wanita usia 18-26 tahun c. Mampu bekerja dengan target dan bekerja dalam kelompok

d. Tinggi badan min: pria 168cm dan wanita 155 cm

d. sehat jasmani dan rohani

e. Sanggup bekerja diruangan dingin e. bisa masak f. Tidak mempunyai gangguan pernapasan

g. Mampu bekerja dengan target dan bekerja dalam kelompok

31

Pada beberapa persyaratan di atas, dikatakan sanggup bekerja di ruangan dingin dan tidak memiliki gangguan pernapasan karena kondisi lingkungan kerja yang terdapat di perusahaan pengguna lebih banyak tempat bersuhu dingin untuk proses produksinya. Syarat lainnya yang ikut disertakan diantaranya surat lamaran kerja, daftar riwayat hidup, fotocopy ijasah dan daftar nilai, surat keterangan kesehatan, fotocopy SKCK, fotocopy KTP, foto berwarna ukuran 4x6 (2 lembar) dan 3x4 (2 lembar). Dari persyaratan yang ditentukan oleh PT. SWP Salatiga bisa terlihat bahwa pada dasarnya yang dibutukan adalah untuk usia pekerja yang produktif yakni minimal berusia delapan belas tahun. Selain itu juga yang memiliki pendidikan minimal SLTA. Adapula kondisi fisik yang sehat karena lingkungan kerja yang bersuhu dingin, dibutuhkan pekerja yang sehat dan kondisi fisik yang kuat. Oleh karena itu, pekerjaan tidak terlalu mengutamakan knowledge worker, sehingga yang dibutuhkan adalah ketahanan fisik yang kuat.

Adapun prosedur penerimaan surat lamaran kerja calon pekerja PT. SWP Salatiga juga bekerjasama dengan Kantor Pos. Namun demikian, sebagian besar calon pelamar menyerahkan langsung ke kantor PT. SWP Salatiga.Setelah semua persyaratan lengkap, pelamar bisa langsung menyerahkan persyaratan tersebut ke PT. SWP Salatiga langsung maupun bisa dititipkan di Kantor Pos, yang nantinya pihak PT. SWP Salatiga akan mengambilnya. Seperti yang di ungkapkan oleh Susi selaku stafadministrasi :

“bisa dititipkan di kantor pos, langsung keini juga bisa. Tapi kebanyakan kalau yang dekat itu mereka langsung ke kantor karena sekalian mereka

32

tau kantornya dimana. Kalo yang jauh biasanya lewat kantor pos.”(wawancara 25 April 2014)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dijelaskan bahwa selama ini surat lamaran yang masuk, sebagian besar pelamar menyerahkan surat lamaran langsung ke kantor PT. SWP Salatiga. Hal itu dilakukan oleh pelamar karena pelamar juga ingin mengetahui secara pasti keberdaan kantornya. Pelamar yang masuk pun kurang lebih ada tiga puluh pelamar, dilihat dari waktunya, seperti saat setelah lulusan sekolah maupun setelah lebaran. Susi selaku staf administrasi menjelaskan bahwa:

“Rata-rata kalo pas rame sehari itu kalo kayak musiman, kayak kalo habis lulusan itu banyak yang nglamar, kalo habis lebaran itu juga banyak yang nglamar. (wawancara 25 April 2014)

Dari hasil wawancara tersebut, dapat kita ketahui bahwa masa dimana banyak pelamar yang masuk saat lulusan sekolah serta setelah libur lebaran. Kondisi tersebut terjadi karena saat lulusan sekolah maupun setelah libur lebaran, sebagian besar orang membutuhkan pekerjaan. Oleh karena itu, PT. SWP Salatiga melihat peluang untuk banyaknya pelamar yang mendaftar dari masa tersebut. Pada perusahaan penyedia jasa pekerja melakukan perekrutan dari luar perusahaan karena pekerja yang diperoleh nantinya akan diperkerjakan di perusaahaan pengguna jasa. Sebagai perusahaan penyedia jasa pekerja harus mampu melihat peluang untuk mendapatkan calon pekerja. Metode perekrutan dari luar bisa melalui iklan media massa (koran), lembaga pemerintah (Kantor Pos), serta para pelamar yang datang langsung keperusahaanseperti yang dijelaskan oleh

33

Yasar (2011). Para calon karyawan mendatangi perusahaan langsung untuk melamar pekerjaan yang dibutuhkan. Perekrutan yang dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa pekerja tidak jauh berbeda dengan perekrutan pada umumnya, hanya saja karyawan outsourcing direkrut oleh perusahaan penyedia jasa pekera. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Putri (2013) perekrutan dilakukan sama seperti pada umumnya, akan tetapi perekrutan dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa pekerja.

3. Proses Seleksi Pada Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja

Kegiatan seleksi dilakukan untuks menentukan orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan yang dibutuhkan. Setelah PT. SWP Salatiga menerima surat lamaran yang masuk, selanjutnya PT. SWP Salatiga menyeleksi surat lamaran tersebut untuk melihat kelengkapan syarat-syarat yang diperlukan. PT. SWP Salatiga yang pertama dilihat dari surat lamaran yang masuk yakni dari pendidikan yang minimal SLTA, serta tinggi badan yang harus sesuai persyaratan yang ada. Semua berkas lamaran yang diterima olehPT. SWP Salatiga yang sudah diseleksi kemudian dihubungi. Seperti yang dijelaskan oleh Susi selaku staf administrasi dari hasil wawancara :

yang pertama itu pendidikannya, kalo minimal kan SMA, jadi seumpama ada yang SMP, cowok itu gak bisa. Untuk fisik juga diperhatikan kalo cewek tinggi minimalnya 150 cm, kalo cowok minimal 168 cm. tapi sekarang kebanyakan 170 cm minimal, karena disana kan mesinnya tinggi-tinggi dan untuk angkat junjung juga.”(wawancara 25 April 2014)

34

Dipersyarataan pelamar diwajibkan yang mendaftar adalah minimal lulusan SLTA/SMK. Dari pelamar yang mendaftar rata-rata dari lulusan kejuruan. Hal tersebut menguntungkan pihak PT. SWP Salatiga karena setidaknya sudah memiliki ketrampilan dibandingkan dengan lulusan SLTA. Akan tetapi lulusan SLTA juga tidak menutup kemungkinan untuk dapat diterima bekerja oleh PT. SWP Salatiga. PT. SWP Salatiga melakukan penyeleksian terhadap berkas lamaran yang masuk, kemudian pelamar dihubungi untuk datang ke kantorguna melakukan interview. Setelah berkas lamaran lengkap, tahap selanjutnya PT, SWP Salatiga melakukan pemanggilan kepada calon pekerja untuk melakukan wawancara/interview. Interview dilakukan langsung oleh kepala pimpinan cabang PT SWP Salatiga. Proses interview bagi PPJP dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung dari calon pekerja. Seperti yang dijelaskan oleh Susi selaku staf administrasi PT. SWP Salatiga melalui hasil wawancara:

“interview disini kan hanya interview saja ya, tapi dalam arti dari interview kan kita lihat proses seleksi dari penampilan mereka, wawancara langsung dalam arti sambil wawancara kan rata-rata bisa melihat respon mereka, tutur katanya seperti apa, terus penampilannya

gimana, cara duduknya gimana , seperti itu.”(Wawancara 25 April 2014)

Dari interview tersebut, PT. SWP Salatiga dapat mengetahui secara langsung bagaimana respon pelamar atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seperti latar belakang keluarga, motivasi, keahlian dan lain-lain. Mulai dari tutur kata, penampilan, bahkan

35

sampai cara duduknya. Hal tersebut dilakukan oleh PT. SWP Salatiga untuk bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan diterima atau tidaknya pelamar.

Proses seleksi merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi/perusahaan termasuk perusahaan penyedia jasa pekerja, karena dari proses seleksi akan diketahui kemampuan dari para calon pelamar untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang sesuai untuk sebuah pekerjaan. Hal tersebut sejalan seperti yang dijelaskan oleh Bangun (2012) bahwa seleksi merupakan proses memilih calon karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Dari seleksi ini, diharapkan perusahaan menemukan orang yang tepat untuk mengisi sebuah lowongan suatu pekerjaan. Tahap-tahap seleksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan penyedia jasa pekerja mulai dari menerima lamaran yang masuk, meyeleksi surat lamaran, pemanggilan untuk interview hingga keputusan untuk diterima atau tidaknya pelamar tersebut. Proses seleksi yang dilakukan oleh PT. SWP Salatiga tersebut sependapat dengan apa yang dijelaskan oleh Yasar (2011) bahwa proses seleksi diantaranya menyeleksi para kandidat yang sesuai dengan kualifikasi, melakukan serangkaian tes melalui wawancara kepada para pelamar, membuat daftar kandidat berdasarkan hasil wawancara, mengirimkan kandidat ke perusahaan pengguna jasa, hingga pembuatan kontrak kerja.

4. Perjanjian Kontrak Kerja Pada Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja

Pada perusahaan penyedia jasa pekerja sebagai salah satu pihak yang berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dari perusahaan pengguna jasa. Hal

36

tersebut dituangkan dalam perjanjian antara perusahaan penyedia jasa pekerja dengan pengguna jasa. Selain itu, juga terdapat perjanjian kontrak kerja perusahaan penyedia jasa pekerja dengan pekerja outsourcing yang diantaranya menjelaskan kewajiban para pekerja dengan PT. Surya Wahana Perkasa Salatiga, upah, jam kerja, kompensasi, tata tertib, dan lain-lain. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh Saifudien (2009) menjelaskan bahwa isi dalam perjanjian kontrak tersebut didalamnya meliputi kompensasi, kapan dapat dihentikan, kewajiban pekerja dan lain-lain.

5. Orientasi Pada Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja

Progam orientasi dilakukan setelah perusahaan mendapatkan sumber daya manusia yang sesuai dan tepat untuk memenuhi kebutuhan dari pihak pengguna jasa. Kegiatan orientasi dilakukan bagi pekerja baru sebagi bentuk pengenalan terhadap lingkungan kerja. Seperti yang diungkapkan oleh Trendy sebagai staf lapangan PT. SWP:

“ada kegiatan orientasi langsung di pabrik yang training dari pabrik.”(wawancara 12 Juli 2014)

Dalam kegiatan orientasi tersebut pihak pengguna jasa memberikan kesempatan untuk beradaptasi dengan menyesuaikan lingkungan perusahaan pengguna. Hasil wawancara di atas menjelaskan bahwa pada PT. SWP Salatiga orientasi dilakukan oleh pihak pengguan jasa, namun tidak menutup kemungkinan PT. SWP Salatiga ikut andil dalam kegiatan orientasi. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk memperkenalkan dan

37

penyesuaian diri bagi para pekerja baru dengan kondisi yang ada di perusahaan tersebut. Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa orientasi dilakukan oleh pihak pengguna jasa yang bertujuan untuk memperkenalkan dan penyesuaian diri bagi para pekerja baru dengan kondisi yang ada di tempat kerja.

6. Pelatihan Pada Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja

Untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja dari para pekerja, maka dibutuhkan pelatihan bagi pekerja outsourcing. Pelatihan bermanfaat bagi karyawan baru, karena dapat menambah ketrampilan dari pelatihan tersebut. PT. SWP Salatiga melakukan pelatihan salah satunya untuk mengembangan skill. Seperti yang diungkapkan oleh Trendy sebagai staf lapangan PT. SWP :

“kita mengembangkan skill, kedisiplinan dari pekerja dan bekerjasama dengan formen (kepala regu), karena yang ada disitu. Ada breafing,

bimbingan dari para kinerja pekerja yang kurang.”(wawancara 12 Juli

2014)

Berdasarkan dari hasil wawancara di atas, menjelaskan bahwa PT. SWP Salatiga melakukan pelatihan bagi karyawan outsourcing untuk mengembangkan skill dari para pekerja outsourcing. Dari pelatihan yakni berupa pengembangan skill tersebut, diharapkan para pekerja dapat lebih disiplin dalam bekerja. Selain itu, PT. SWP Salatiga juga memperhatikan tingkat kedisiplinan dari para pekerja outsourcing. Oleh karena itu,

Dalam dokumen T1 212011614 Full text (Halaman 26-64)

Dokumen terkait