• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanaman Kelapa Sawit

Setelah pembukaan lahan selesai dikerjakan, suatu areal sudah dapat disiapkan untuk rencana pelaksanaan penanaman. Kegiatan penanaman terdiri atas pengajiran, pembuatan lubang tanam, dan menanam. Keberhasilan penanaman kelapa sawit sangat dipengaruhi oleh faktor iklim, penyediaan bibit, persiapan lahan, tenaga kerja, sarana pengangkutan dan pembuatan jalan (Setyamidjaja, 2006).

1. Pemancangan Mata Lima a. Tujuan

Pemancangan mata lima bertujuan agar memudahkan pekerjaan seperti pemeliharaan, pemanenan dan serta memberikan

24

ruang pada tanaman untuk mendapatkan sinar matahari penuh serta agar kebun terlihat rapi apabila dilihat dari segala arah.

b. Dasar Teori

Pemancangan mata lima dilakukan untuk mencegah dan mengatasi timbulnya pengaruh kuranganya cahaya matahari serta mendapatkan letak barisan yang teratur, maka pengaturan arah barisan tanam kelapa sawit sangat penting agar penggunaan cahaya matahari seefesien mungkin bagi setiap tanaman (Risza, 2014).

c. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah meteran 100 m. Sedangkan bahan yang digunakan adalah pancang bambu.

d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan.

2) Menentukan petak yang akan dilakukan pemancangan. 3) Pancang titik tanam dilakukan arah barat ke timur

4) Melakukan penentuan titik AS diambil pada titik tanam sebelumnya yang sudah ada.

5) Pemancangan dilakukan 3 orang.

6) Langkah pertama, menarik meteran membentuk segitiga dengan ukuran jarak antar barisan 8 m dan jarak antar tanaman 9,2 m. 7) Kemudian memberi pancang bambu pada setiap sisinya

8) Setelah itu menarik meteran sepanjang 55,2 m sebanyak 5 titik tanam dan beri pancang bambu.

9) Melakukan pemancangan berulang sampai mencapai 136 titik tanam.

25

e. Hasil Yang Dicapai

1 orang pekerja tetap diwajibkan memancang 25 titik tanam dan dilakukan 5 orang/HK.

f. Pembahasan

Di perusahaan Niagamas pemancangan titik tanam dilakukan oleh pekerja tetap, kegiatan pemancangan titik jarak tanam adalah kegiatan untuk menentukan titik tanam yang menggunakan kawat seling agar barisan sawit lurus dan berbentuk segitiga sama sisi dengan jarak 8 m dan untuk mempermudah dalam penanaman kelapa sawit sehingga tanaman terlihat rapi dan tanaman juga bisa mendapat penyinaran matahari secara merata serta untuk mengetahui jumlah populasi dalam 1 ha, sehingga dalam pengaturan pembuatan titik tanam harus diperhatikan penghitungan jarak tanam kelapa sawit dalam luasan 1 ha.

2. Pembuatan Lubang Tanam a. Tujuan

Dengan pembuatan lubang tanam mengurangi kemasaman tanah dan mengontrol ukuran lubang yang dibuat.

b. Dasar Teori

Pembuatan lubang tanam dapat dilakukan secara mekanis dengan menggunakan alat post hole digger. Sistem tanam yang

dianjurkan membuat lubang tanam 1 bulan sebelum tanam

(Syakir, 2010). c. Alat

26

d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan alat untuk membuat lubang tanam. 2) Menentukan petak yang akan dibuat lubang tanam

3) Menyiapkan cangkul, membuat lubang tanam dengan ukuran 40 cm x 50 cm x 40 cm pada titik tanam yang sudah diberi ajir/pancang.

4) Memisahkan tanah lapisan atas ke-1 (top soil) ke bagian kiri dan tanah lapisan ke-2 bagian kanan dengan menggunakan cangkul 5) Membiarkan lubang untuk beberapa hari agar lubang terkena

sinar matahari sehingga penyakit yang ada didalam tanah bisa mati.

e. Hasil Yang Diharapkan

1 orang pekerja diwajibkan harus membuat lubang tanam sebanyak 17 lubang dan dilakukan sebanyak 8 orang/HK. Sedangkan

mahasiswa dapat membuat lubang tanam sebanyak 1 lubang/mahasiswa.

f. Pembahasan

Di PT. Niagamas Gemilang pembuatan lubang tanam dilakukan oleh pekerja tetap dengan menggunakan cangkul. Jika pada lokasi lubang tanam terdapat tunggul kayu yang tidak dapat dibongkar maka lubang tanam dapat digeser sedikit tetapi tetap mengikuti arah barisan.

3. Pengangkutan Bibit a. Tujuan

27

b. Dasar Teori

Pengangkutan adalah pekerjaan yang mengangkut bibit secara hati-hati. Dari pembibitan main nursery ke dalam truk pengangkutan, pengangkutan sebaiknya tidak dilakukan pada leher pangkal karena bisa menyebabkan bibit patah. Bibit harus diangkat dalam keadaan berdiri dan bagian bawah ditopang dengan bahu, saat meletakkan bibit disisi lubang harus dilakukan dengan hati-hati dan jangan di banting (Pahan, 2008).

c. Alat

Alat yang digunakan adalah hand counter.

d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan alat.

2) Pengangkutan dilakukan pada tanaman yang berumur lebih dari 1 tahun dan yang sudah melalui proses pangkas daun sawit untuk mengurangi penguapan dan sudah melalui proses putar bibit sebanyak 2 kali.

3) Pengangkutan dilakukan dengan cara memikul tanaman dan dibawa ke truck pengangkut yang sudah disediakan.

4) Pengangkutan dilakukan satu per satu dan setiap bibit yang dimasukkan ke truck dihitung.

5) Pengangkatan bibit harus hati – hati dengan mengangkat polibag bagian bawah dan dipukul.

6) Bibit tidak boleh dibanting karena akan mengakibatkan polibag pecah.

28

7) Bibit yang sudah didalam truck sebelum berangkat harus disiram terlebih dahulu.

e. Hasil Yang Diharapkan

Pengangkutan dilakukan oleh 3 orang pekerja buruh lepas dan mengangkut 100 pokok kelapa sawit dalam waktu 30 menit. Sesuai permintaan dari lapangan. Sedangkan mahasiswa dapat mengangkut 15 pokok kelapa sawit.

f. Pembahasan

Di perusahaan ini pengangkutan dilakukan pada pagi hari dan sebelum itu harus dilakukan penyiraman. Pengangkutan dilakukan apabila adanya permintaan dari lapangan .Bibit yang baik dan normal di angkut dengan truk, 1 truk kurang lebih 100 pokok/HK.

4. Penanaman Sisip Tanaman Kelapa Sawit a. Tujuan

Agar populasi pokok/ha penuh seperti semula dan tumbuh merata (homogen), sehingga produksi/ha di masa yang akan datang lebih tinggi.

b. Dasar Teori

Menurut Rizsa (2014), penyisipan adalah kegiatan menggantikan pokok – pokok yang mati, abnormal, terserang hama berat dan terserang penyakit.

c. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan cangkul, Sedangkan bahan yang digunakan adalah pupuk rockphospate.

29

d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan alat dan bahan.

2) Menentukan petak yang akan dilakukan penanaman sisip. 3) Membuat lubang tanam dengan ukuran 40 cm x 50 cm x 40 cm 4) Setelah lubang dibuat, masukkan pupuk rockphospat sebanyak

250 gr pada dasar lubang.

5) Setelah itu, mengeluarkan bibit kelapa sawit dari polibag dengan cara menyobek polibag, memasukkan bibit ke dalam lubang tanam.

6) Kemudian menimbun dengan tanah top soil terlebih dahulu lalu tanah subsoil, kemudian menekan – nekan tanah disekitar tanaman. Dan menaburkan pupuk rockphospat sebanyak 250 gr dibagian atas tanaman yang baru ditanam.

e. Hasil Yang Diharapkan

Penanaman sisip dilakukan oleh pekerja buruh lepas dan ditargetkan 220 - 344 pokok/HK dan mahasiswa dapat melakukan penanaman sebanyak 5 pokok/mahasiswa.

f. Pembahasan

Di PT. Niagamas Gemilang penanaman sisip dilakukan untuk menggantikan tanaman yang mati, sakit atau kerdil sehingga diperoleh tanaman yang tumbuh sehat dan seragam.

Dokumen terkait