• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanganan dan Pemasaran Telur

Dalam dokumen Analisis Situasi dan id yang (Halaman 47-52)

HASIL DAN EVALUASI KEGIATAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Kegiatan

4.6 Penanganan dan Pemasaran Telur

Telur yang sudah selesai diambil dari kandang maka akan diletakkan dalam gudang telur. Pada saat masuk gudang telur, maka telur-telur ini dihitung jumlahnya sesuai dengan masing-masing kandang. Setelah dihitung maka akan dilakukan pengemasan. Pengemasan telur disini dilakukan sekaligus dengan memisahkan antara telur yang retak, telur abnormal dan telur yang utuh. Pengemasan telur juga disesuaikan dengan permintaan dari pelanggan. Telur yang kotor tidak dicuci dan tetap dikemas dan dikirimkan ke pelanggan karena menurut Fibrianti (2012) pencucian dapat mempercepat kerusakan telur akibat kutikula yang terbuka sehingga kontaminasi mikroorganisme dalam telur lebih cepat akibatnya lama penyimpanan telur menjadi lebih singkat dibandingkan telur tanpa dibersihkan. Tetapi menurut Soekarto (2013) pencucian pada telur juga berdampak positif yaitu untuk menghilangkan noda-noda kotoran yang menempel pada kulit telur supaya tampak bersih dan menarik minat pembeli. Disamping itu telur kotor akan cepat mengalami kerusakan atau menjadi busuk.

Telur abnormal yang biasanya terdapat di peternakan ini antara lain telur dengan isi kuning telur double, telur dengan bintik-bintik, telur dengan warna putih, telur dalam telur dan telur tanpa kerabang. Telur dengan kuning double terjadi karena menurut Ippo (2010) pada waktu pelepasan oleh ovarium, secara bersama-sama jatuh dua atau lebih kuning telur ke dalam infundibulum. Kemudian proses pembentukan telur berjalan sebagaimana mestinya. Telur dengan warna putih dan telur tanpa kerabang merupakan salah satu ciri ayam terinfeksi IB (Infectious Bronchitis). Telur dalam telur dapat terjadi karena oviduct terganggu sehingga telur yang sudah lengkap yang semestinya keluar akan terdorong kembali ke dalam uterus, bersamaan dengan datangnya telur dari istmus yang kemudian mengalami proses penambahan kerabang bersama-sama. Walaupun ini jarang terjadi, menjaga ketenangan ayam merupakan tindakan pencegahan dini yang efektif.

Pada pelanggan yang bernama Hengky di Surabaya, pengemasan dilakukan menggunakan egg tray karton khusus dengan lambang jangkar. Telur yang dikemas harus mempunyai kualitas yang super, tidak boleh retak dan kotor sehingga yang masuk ke dalam pengemasan ini adalah telur standar yang bersih (tidak ada kotoran maupun bintik-bintik). Pengiriman untuk Hengky ini dilakukan sebanyak tiga kali dalam seminggu sesuai permintaan dari pelanggan. Dalam 1 ikat terdapat 10 tumpukan egg tray atau terdapat 300 butir telur yang

Pada pengiriman di Jakarta, pengemasan telur menggunakan egg tray plastik. Telur yang akan dikirim ke Jakarta harus dalam kondisi yang utuh dengan bentuk telur yang standar. Telur yang kotor dan bintik-bintik dapat dimasukkan ke dalam kemasan ini asalkan telur masih dalam kondisi yang utuh (tidak retak) dan tidak abnormal. Pengiriman ke Jakarta dilakukan sebanyak dua kali dalam seminggu. Dalam 1 ikat terdapat 8 tumpuk egg tray atau terdapat 240 butir telur dengan berat rata- rata 14-15 kg

Pada pengiriman ke Ambon, kemasan yang digunakan adalah egg tray karton yang terdapat tulisan KITA. Egg tray ini berbeda dengan egg tray pada pengiriman pada Hengky di Surabaya. Telur yang masuk dalam criteria kemasan ini adalah telur yang utuh dengan ukuran yang standar dan tidak retak. Truck yang digunakan untuk mengangkut telur adalah truck yang besar dan dapat diisi dengan 4-5 ton telur. Pengiriman ke Ambon ini dilakukan sebanyak satu kali dalam satu minggu. Jadwalnya pun sering maju mundur karena disesuaikan dengan jadwal kapal laut yang akan menyeberang membawa telur ini ke Ambon. Dalam 1 ikat terdapat 6 tumpukan egg tray atau terdapat 180 butir telur dengan berat rata-rata 10-11 kg

Pada pengiriman pada pabrik roti, pabrik kerupuk kakap, Pabrik mie, Gaya Baru, Glintung, Malenggang, dan atek, pengemasan dilakukan dengan menggunakan peti. Soekarto (2013) menambahkan bahwa untuk menghindari resiko telur saling menekan, berbenturan

dan telur akan menjadi retak atau pecah sehingga harus digunakan bahan penyangga atau peredam berupa jerami, sekam padi atau guntingan kertas yang disusun dalam kotak telur.

Gambar 5. Pengemasan Gambar 6. Pengemasan menggunakan menggunakan peti egg tray plastik

Telur yang retak, abnormal dan telur kotor masuk ke dalam peti pengiriman ke pabrik ini. Telur retak dimasukkan ke dalam peti yang berbeda dengan telur yang utuh meskipun abnormal dan kotor. Di dalam satu peti terdapat 10 kg telur retak dengan harga telur per kg nya adalah Rp 13.500,-. Telur yang hampir pecah dimasukkan kedalam egg tray karton, diikat, lalu dikirim bersama dengan pesanan yang dimasukkan kedalam peti. Pada pengiriman di Singgih, Elly (Surabaya) dan Tjong Yen pengemasan juga dilakukan dengan menggunakan peti tetapi telur yang digunakan adalah telur yang utuh (tidak retak). Jadwal pengiriman pada pelanggan dapat dilihat pada tabel 15.

Tabel 15. Data pelanggan dan jadwal pengiriman telur di PT. Lawang Unggas Sentosa

Pelanggan Egg Tray/ Peti Jenis telur (telur baik/ retak) Jumlah Pengiriman Telur (Ikat/ Peti) Total Kg (Rata -rata) Jadwal Pengiri man (Hari) HENGKY Karton berlogo jangkar Baik 234 ikat (10 tumpuk) 4.400 Senin, Rabu, Jum’at JAKARTA Plastik Baik 300 ikat

(8 tumpuk) 4.300 Selasa, Kamis AMBON Karton berlogo KITA Baik 631 ikat (6 tumpuk) 7.200 Menye- suaikan

SINGGIH Peti Baik 80 peti 800 Rabu, Sabtu ELLY Peti Baik 400 peti 4.000 Senin

TJONG YEN Peti Baik 400 peti 4.000 Kamis

HANNA Peti/

kertas Retak Menyesuaikan order - Menye-suaikan ATEK Peti/ kertas Retak Menyesuai kan order - Menye- suaikan

MALENG

GANG Peti Retak Menyesuaikan order - Menye-suaikan

GLINTUNG Peti Retak Menyesuai

kan order - Menye-suaikan GAYA

BARU

Peti Retak Menyesuai kan order

- Menye- suaikan

Dalam dokumen Analisis Situasi dan id yang (Halaman 47-52)

Dokumen terkait