• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan (variable 9)

Indek kepuasan masyarakat terhadap penanganan,pengaduan saran dan masukan tahun 2015 mencapai 88,36 atau nilai 3,53 pada tingkat kepuasan per responden, capaian ini menerangkan bahwa penanganan pengaduan pada proses pemberian layanan pada SKPD sudah ditindaklanjuti secara baik.

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 97 Tujuan 5

Menciptakan iklim yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan investasi

1. Sasaran 1 :

Tersedianya Dokumen Tata Ruangan sebagai Acuan Pemanfaatan Ruang N

o Indikator Kinerja Utama Sat Target 2015 2014 2015 Realisasi Capaian (%) 1 Jumlah ketersediaan dokumen

penataan ruang dok 2 3 - 0

Rata – Rata Capaian Kinerja -

Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Tersedianya Dokumen Tata Ruangan sebagai Acuan Pemanfaatan Ruang adalah sebesar 0 % atau Tidak tercapai . Namun capaian ini bukan merupakan kegagalan kinerja hal ini terjadi dikarenakan evaluasi terhadap peraturan daerah tentang RTRW hanya dapat dilaksanakan setiap 5 (lima) tahun sekali. Kemudian sebagai penunjang pengendalian dan pengawasan pemanfaatan tata ruang, pada tahun 2015 telah tersusun Peta Digitasi Citra Satelit Resolusi Tinggi dan Kajian evaluasi Perda.

Dalam rangka mewujudkan ruang wilayah yang memenuhi kebutuhan pembangunan yang berwawasan lingkungan, efisiensi dan bersinergi terhadap alokasi investasi, Pengawasan dan Pengendalian penataan ruang diharapkan untuk dapat :

a. Memberikan kepastian hukum dalam hal pemanfaatan ruang sehingga diharapkan mampu merangsang partisipasi masyarakat dan minat investasi masyarakat dunia usaha.

Sebagai payung hukum dalam penyelenggaraan penataan ruang, maka Peraturan Penataan Ruang diharapkan dapat mewujudkan rencana tata ruang yang dapat mengoptimalisasikan dan memadukan berbagai kegiatan sektor pembangunan, baik dalam pemanfaatan sumberdaya alam maupun sumberdaya

b. Sebagi upaya mengkoordinasikan antar sektor pembangunan kabupaten sehingga diharapkan adanya keserasian antara pembangunan antar wilayah. Capaian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kemampuan suatu daerah menyediakan dan menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan yang sehat bagi penduduk maka semakin tinggi pula pemerintah daerah menyediakan lingkungan yang nyaman bagi penduduk.

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 98 c. Mengarahkan pembangunan yang lebih tegas dalam rangka upaya

pengendalian pengawasan pelaksanaan pembangunan fisik secara teratur baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga mampu meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan pemanfaatan ruang secara optimal.

2. Sasaran 2 :

Meningkatanya pelayana perijinan yang tertib,tepat waktu transparan dan akuntabel

No Indikator Kinerja Utama Sat Target

2015 2014 Realisasi 2015 Capaian (%) 1 Prosentase Jumlah ijin yang

diterbitkan % 100 108,6 100 100

2 Prosentase penerbitan perijinan

yang tepat waktu % 100 63 100 100

Rata – Rata Capaian Kinerja 100

Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah dalam Meningkatanya pelayana perijinan yang tertib,tepat waktu transparan dan akuntabel adalah sebesar 85.8 % atau baik. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 (dua) Indikator Kinerja yang telah dapat memenuhi target.

Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, Permohonan Ijin yang diterbitkan sebanyak 3760 Ijin meningkat 502 atau 15,4 % dibandingkan dengan capaian 2014 yang hanya 3.258 ijin dengan 46 jenis perijinan.

Hal ini disebabkan oleh kesadaran masyarakat dalam mengurus dan memiliki surat ijin kepemilikan dan dibandingkan dengan capaian kinerja sasaran pada tahun 2014, maka kinerja sasaran tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,55 % yang capaiannya hanya 3000 ijin dengan, Sebagai gambaran kepuasan masyarakat terhadap kinerja BPMPTSP. Indeks kepuasan masyarakat tahun 2015 meningkat menjadi 83,38 % dari capaian tahun 2014 yang sudah mencapai 80,8 % atau Kategori Baik

Keberhasilan Kinerja ini dapat dicapai melalui kebijakan kebijakan yang antara lain :

a. Menciptakan iklim yang kodusif dan memanfaatkan potensi serta peluang penanaman modal;

b. Memberikan intensif untuk menarik minat investor.

c. Meningkatkan profesionalisme SDM dan kualitas Sarana dan Prasarana penunjang pelayanan perizinan

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 99 Dalam upaya mendorong peningkatan Penanaman Modal dan Investasi melalui Kebijakan bidang perijinanan,Tahun 2015, implementasi kebijakan tersebut belum mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan nilai investasi yang hanya mencapai Rp. 377.509.000.000 atau hanya mencapai 94,08 % dari target Daerah yang sebesar Rp.401.230.000.000,- atau turun 10,24 % dibanding capaian nilai investasi tahun 2014.

Prosentase penerbitan perijinan yang tepat waktu sebesar 100 % atau sebanyak 3760 ijin yang diterbitkan dapat terselesaikan sesuai prosedur pelayanan berlaku

Tahun 2015, Rasio Bangunan ber IMB baru mencapai 1,6 % atau baru sekitar 4177 bangunan berijin dari 254.982 Total jumlah bangunan yang ada dikabupaten semarang, capain ini meningkat dengan Pengajuan permohonan IMB yang pada tahun 2015 sebesar 1142 pengajuan IMB atau meningkat 13,3 % dibanding tahun 2014.

Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Mewujudkan tranparansi Pelayanan perijinan adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan Efesiensi Dalam dalam memberikan Pelayanan melalui peningkatan kerjasama sector pelayanan

b. Mengimplementasikan Prosedur Pelayanan sebagai bentuk kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

c. Mendorong kreatifitas dan responsivitas Pegawai sebagai upaya memahami kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta mengembangkan program-program sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

d. Sarana dan Prasarana sebagai penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan public

3. Sasaran 3 :

Meningkatnya keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi hukum

No Indikator Kinerja Utama Sat Target

2015 2014 Realisasi 2015 Capaian (%) 1 Prosentase penyelesaian

pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman dan keindahan)

% 100 97,12 93,10 93.1

2 Prosentase Penurunan

pelanggaran ketertiban % 0,102 0,86 0,1 102

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 100 Rata – rata capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Semarang dalam Meningkatnya keamanan dan budaya tertib masyarakat, penegakan keadilan serta supremasi hukum

pada tahun 2015 adalah sebesar 96,55 % atau sangat baik .

Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 1 (satu) indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target. Dari 255 kasus pelanggaran K3 yang dapat terselesaikan pada tahun 2015 adalah sebanyak 237 kasus, dalam hal ini pelanggaran yang ditangani oleh satuan polisi pamong praja menurun signifikan sebesar 27,3 % atau dibandingkan kasus pelanggaran yang terjadi dan dapat diseleseaikan pada tahun 2014 yang sebanyak 351 Pelanggaran.

selanjutnya sebagai upaya peningkatan keamanan dan ketertiban pada masyarakat, melalui peningkatan pelaksanaan koordinasi lintas sektoral yang melibatkan seluruh aspek masyarakat dan aparat pemerintah ternyata mampu menurunkan tingkat pelanggaran ketertiban kabupaten semarang sebesar 0,1 % atau 85 kasus, capaian ini meningkat dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang mencapai 625. kasus hal ini disebabkan oleh ;

a. Peningkatan kompetensi SDM Ketertiban melalui pendidikan dan pelatihan secara reguler

b. Peningkatanalokasi anggaran yang diberikan oleh Pemerintah ternyata memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap kinerja ;

c. Pemenuhan Ketersedian sarana dan prasarana yang tersedia untuk melakukan penegakan Perda dan menciptakan ketentraman serta ketertiban di tengah masyarakat ;

d. Sosialisasi dan pembinaan terkait antisipasi konflik ketentraman dan ketertiban mampu memberikan pengaruh secara signifikan terhadap penciptaan kondisi ketentraman dan ketertiban dimasyarakat

4. Sasaran 4 :

Tersedianya regulasi dan promosi yang mendukung investasi

No Indikator Kinerja Utama Sat Target

2015 2014 Realisasi 2015 Capaian (%)

1 Jumlah Kebijakan yang mendukung

iklim usaha dok 2 4 2 100

2 Jumlah promosi yang mendukung

investasi % 2 4 2 100

Rata – Rata Capaian Kinerja 110

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 101 regulasi dan Promosi yang mendukung investasi pada tahun 2015 adalah sebesar 100% atau sangat baik. Keberhasilan tersebut ditunjukkan oleh capaian 2 indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, telah ditetapkan kebijakan tentang penanaman modal dan perijinan yang antara lain mengatur tentang penyederhanaan proses pelayanan perijinan, transparansi pelayanan perijinan, peningkatan pelayanan public dan Peningkatan promosi potensi daerah.

Dan Untuk lebih mengenalkan potensi di Kabupaten Semarang kepada calon investor yang telah dilakukan antara lain mengikuti pameran/ekspo sebanyak 2 kali, yaitu Kabupaten Semarang Expo dan CJIBF Jakarta

Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Menyediakan regulasi dan Promosi yang mendukung investasi adalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan evaluasi terhadap kebijakan kebijakan daerah bidang penanaman modal (deregulasi) sehingga sesuai dengan kondisi terkini.

2. Meningkatanya profesionalitas aparatur daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 102 Tujuan 6

Mewujudkan infrastruktur pembangunan yang berkualitas dan merata di seluruh wilayah

1. Sasaran 1 :

Tersedianya sarana prasarana transportasi yang berkualitas dan merata

No Indikator Kinerja Utama Sat Target

2015 2014 Realisasi 2015 Capaian (%)

1 Jumlah Angkutan umum yang

layak jalan unit 1028 849 1104 107

2 Prosentase pemenuhan sarana

prasarana kelengkapan

pelayanan terminal angkutan

% 100 100 100 100

3 Prosentase ketersediaan rambu

rambu lalu lintas % 100 36,44 45,41 45,4

4 Prosentase panjang jalan dalam

kondisi baik % 75 66 70,06 101,5

5 Prosentase Jembatan dalam

kondisi baik % 75 66 70 105

Rata – Rata Capaian Kinerja 91.7

Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah pada sasaran Tersedianya sarana prasarana transportasi yang berkualitas dan merata tahun 2014 adalah sebesar 108,08 % atau Sangat Baik. Capaian kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 4 IKU Indikator Kinerja yang sudah dapat memenuhi target dan 1 Indikator Kinerja SKPD belum dapat memenuhi target.

Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, prosentase pemenuhan sarana prasarana kelengkapan pelayanan terminal angkutan sebanyak 100 % atau dapat disampaikan bahwa pada tahun 2015 ketersediaan sarana penunjang pelayanan pada terminal sudah memenuhi standar kenyamanan.

Kebutuhan rambu – rambu lalu lintas pada tahun 2015 hanya dapat terpenuhi sebanyak 208 unit atau sebanyak 45.41% atau meningkat 8,97% dibandingkan capaian kinerja tahun 2014 yang sebanyak 36.44% ,hal ini tercapai karena kebutuhan alokasi anggaran mengalami peningkatan walaupun masih belum dapat terealisasi 100%.sehingga pada realisasi pemenuhannya,diprioritaskan pada lokasi lokasi vital dan urgen.

Jumlah pemenuhan ketersediaan rambu lalu lintas Jumlah sebanyak 250 atau meningkat 14.16% dibandingkan capaian kinerja tahun 2013 yang sebanyak 219 walaupun belum mampu memenuhi target RPJMD yang sebanyak 686 buah hal ini lebih disebabkan karena pengalihan pengalokasian anggaran untuk prioritas lain.

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 103 kondisi layak jalan sebanyak 1104 unit atau meningkat sekitar 7,23 % dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang sebanyak 1.028 unit atau dapat disampaikan bahwa pada tahun 2015 seluruh angkutan umum diwilayah Kabupaten Semarang dalam kategori layak jalan sesuai standar uji kelayakan jalan Dinas Perhubungan dan Kominfo Kabupaten Semarang.

Jumlah angkutan barang yang memiliki ijin sebanyak 292 atau menurun 4.07% dibandingkan capaian kinerja tahun 2014 yang sebanyak 447 , hal ini dikarenakan menurunnya tingkat kesadaran pengusaha angkutan barang terhadap kebutuhan legalisasi usaha pengangkutan, sehingga pada tahun 2016 diwacanakan untuk kegiatan penegakan displin terhadap legalisasi angkatan.

Tahun 2015, Kondisi jalan kabupaten semarang yang berkondisi baik mencapai sepanjang 515,07, Km atau 70,06% dari keseluruhan panjang jalan kabupaten semarang yang mencapai 735,825 Km, capaian ini meningkat 4,06 % atau 29,87 Km dibandingkan dengan capaian 2014, sedangkan untuk pemenuhan rehabilitasi kondisi jembatan pada tahun 2015 tercapai 70,06.% atau 442,81km jembatan dalam kondisi baik,hal ini meningkat dibandingkan dengan capaian tahun 2014 yang mencapai 417,15 km.

Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Tersedianya Sarana Prasarana Transportasi Yang Berkualitas Dan Merata adalah sebagai berikut : a. Adanya kesadaran dari pemilik angkutan barang dan orang untuk melakukan

pengujian kendaraan

b. Adanya penambahan kendaraan baru, mutasi masuk dan numpang uji dari daerah lain

2. Sasaran 2 :

Tersedianya jaringan irigasi dan sumber air untuk pertanian

No Indikator Kinerja Utama Sat Target

2015 2014 Realisasi 2015 Capaian (%) 1 Rasio jaringan irigasi dalam

kondisi baik % 70.39 37.83 44.2 58,91

2 Prosentase lahan pertanian yang

teraliri jaringan irigasi % 100 80.06 86.30 86.30

Rata – Rata Capaian Kinerja 72.6

Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Tersedianya jaringan irigasi dan sumber air untuk pertanian pada tahun 2015 adalah sebesar 72.6% atau Cukup

Tahun 2015, capaian jaringan irigasi yang berkondisi baik mencapai 44,2 % 341.135 m² dari 866.184 m² luas jaringan irigasi yang ada diwilayah kabupaten

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 104 Semarang, walaupun belum dapat memenuhi target kinerja, namun capain ini meningkat 6,37 % atau bertambah 14.448 m² dari capaian kinerja kondisi jaringan irigasi dalam kondisi baik tahun 2014 yang telah mencapai 326.687 m² .

Berdasar data diatas, Kondisi jaringan tersebut mencerminkan menurunnya fungsi jaringan irigasi yang akan berakibat pada menurunnya tingkat produktivitas lahan pertanian secara optimal. Dari fungsi jaringan irigasi yang menurun tersebut dan dengan adanya peningkatan kebutuhan pangan seiring dengan peningkatan

jumlah penduduk, maka akan mengancam upaya perwujudan ketahanan pangan.

Untuk menjamin berlangsungnya manajemen irigasi yang baik, sebagai upaya pemeliharaan irigasi dengan melibatkan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Semarang melalui Dinas Pertanian, Perkebunan Kehutanan dan Dinas Pekerjaan Umum juga mengupayakan kerjasama dengan institusi terkait lainnya untuk menghadapi permasalahan dengan bertambah langkanya sumber air yang mengakibatkan lambatnya pertumbuhan hasil pertanian yang teririgasi. Tantangan dalam menghadapi langkanya sumber air diperbesar dengan terus bertambahnya biaya dalam penyediaan sumber air baru, pencemaran tanah di daerah irigasi, penipisan persediaan air tanah, polusi air dan penurunan mutu ekosistem yang berhubungan dengan air, serta pemborosan penggunaan air di tempat suplai air yang telah selesai dibangun, Penurunan mutu air sebagai akibat hilangnya lapisan tumbuhan pelindung karena penggundulan hutan dan praktek pengelolaan tanah yaang buruk.Luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik meningkat menjadi 44.2 % atau hanya tercapai 58.9% dari target 543.268 m² pada tahun 2015, Hal ini disebabkan oleh Penggunaan lahan produktif pertanian/irigasi untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan lingkar, perumahandan alih fungsi lahan untuk kawasan terbangun sehingga mengurangi luas sawah irigasi dan luas jaringan irigasi.

Tabel III.22

Kondisi jaringan Irigasi

Kondisi (%) Capaian 2013 (m) (m) Realisasi 2014 % Realisasi 2015 (m) %

Baik 26,71 234.456 326.687 37,83 341.135 44.2

Sedang 58,29 511.661 385.966 44,56 292.571 39.9

Rusak 15,00 131.668 152.540 17,61 138.092 15,9

Jumlah 100,00 877.785 866.184 100,00 771.798 100

Sumber: Dinas Pekerjaan Umumdan Dinas Pertanian,Perkebunan dan Kehutanan , 2015

Sedangkan untuk lahan pertanian persawahan yang teraliri oleh irigasi pada tahun 2015 mencapai 86.30 % atau 34.574 ha dari 40.063 ha luas lahan pertanian persawahan pada data Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan tahun 2015,

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 105 capaian ini meningkat dibanding tahun 2014 yang hanya mencapai 32.533 Ha atau 80.06 %, namun capaian ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan mengingat menurunnya luasan area persawahan pada tahun 2015,

3. Sasaran 3 :

Tersedianya prasarana olahraga, ruang public dan ruang terbuka hijau diperkotaan

No Indikator Kinerja Utama Sat Target

2015 2014 Realisasi 2015 Capaian (%) 1 Prosentase penyediaan Luasan

Ruang Terbuka Hijau untuk publik

% 7,3 2.21 2.23 31,3

2 Jumlah sarana olahraga unit 19 19 19 100

Rata – Rata Capaian Kinerja 65.6

Rata – rata capaian kinerja sasaran Tersedianya prasarana olahraga, ruang public dan ruang terbuka hijau diperkotaan pada tahun 2014 adalah sebesar 65.6 % atau Cukup . Kinerja tersebut ditunjukkan oleh capaian 1 indikator kinerja yang telah dapat memenuhi target. Penyedian ruang terbuka hijau berdasarkan Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau adalah 30 % dari luas wilayah kabupaten/kota, dengan luas wilayah 95.021 hektar, ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Kabupaten semarang sampai pada tahun 2015 baru mencapai 529,52 hektar atau hanya 2,23 % dari 23.755 hektar luas minimal ruang terbuka hijau yang harus tersedia.

Akan tetapi apabila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2014 terdapat kenaikan 0,31 Hektar pada tahun 2015.

Tabel III.23

Rasio Penyediaan Ruang Terbuka Hijau per satuan wilayah

No Uraian ( Ha) 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 Luas RTH 501,6 501.7 501.9 521.6 529.21 529.52

2 Luas wilayah Ber

HPL/HGB 749 749 749 749 749 749

4 lahan Pertanian 60.332.8 60.332 60.312 60.303 60.296 60.250

3 Luas Wilayah 95.021 95.021 95.021 95.021 95.021 95.021

Sumber :Bappeda,Dinas PU dan Dinas TanBunhut tahun 2015

Berdasar tabel diatas,memperlihatkan bahwa dari luas wilayah kabupaten semarang dapat diklasifikasikan bahwa 63,4 % merupakan lahan pertanian aktif, 0,7 % merupakan areal perumahan dan 2,23 % merupakan areal ruang terbuka hijau.

Namun sebagai bahan pertimbangan kebijakan perencanaan lima tahun mendatang, ketentuan terkait penyediaan ruang terbuka hijau berdasarkan

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 106 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman penyediaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/ataumengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam sehingga pemanfatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan, perkebunan dan sebagainya

Sedangkan Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya, ekonomi dan estetika yang penyediaan dan pemeliharaannya menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota dan dikelola oleh Pemerintah Daerah dengan melibatkan para pelaku pembangunan,tidak dapat dialihfungsikan serta pemanfaatannya dapat dikerjasamakan dengan pihak ketiga ataupun antar pemerintah daerah, apabila mengacu pada Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau maka luasan RTH akan menjadi lebih sedikit luasannya

4. Sasaran 4 :

Tersedianya sarana dan prasarana air bersih yang memadai

R

Rata-rata capaian sasaran Tersedianya sarana dan prasarana air bersih yang memadai adalah sebesar 83,54 % atau Baik. Hal ini ditunjukan bahwa penyediaan sarana air bersih dan optimalisasi sarana air bersih, telah meningkatkan persentase penduduk berakses air minum pada tahun 2015 sebesar 82,91% naik dibanding tahun 2014 sebesar 79,29%, angka ini lebih rendah dari target 2014 yaitu 83,12%.

Sedangkan untuk Jumlah Rumah Tangga Menggunakan Fasilitas PDAM telah mencapai 26.723 atau 74,98 % dari target 35.640 unit pada tahun 2014 yang

No Indikator Kinerja Utama Sat Target

2015 2014 Realisasi 2015 Capaian (%)

1 Prosentase rumah tangga

yang menggunakan air bersih

% 83,12 79,29 82,9 92,10

2 Jumlah instalasi PDAM unit 35.640 31.273 26.723 74,98

Rata – Rata Capaian

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 107 ditetapkan hal ini disebabkan karena anggaran yang diterima tidak sesuai dengan anggaran tematik yang telah direncanakan.

5. Sasaran 5 :

Tersedianya rumah layak huni dan rumah bersanitasi

R

Rata-rata capaian kinerja IKU pada sasaran Tersedianya rumah layak huni dan rumah bersanitasi Tahun 2015 adalah sebesar 93.7 % atau BAIK. Keberhasilan capaian kinerja tersebut ditunjukkan dengan prosentase rumah tangga layak huni pada tahun 2015 sebesar 77,72 % atau 198.172 rumah dari 254.982 jumlah keseluruhan rumah tangga capaian ini meningkat 5.431 atau 2,12.

hal ini disebabkan oleh Kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih, nyaman dan layak juga dikarenakan oleh kegiatan fasilitasi pembangunan prasarana dan sarana dasar pemukiman berbasis masyarakat

Sedangkan untuk Prosentase rumah tangga bersanitasi mencapai 79,68% mengalami kenaikan sebesar 2.2 % dari tahun 2014 atau hanya mampu mencapai 93.2 % dari target kinerja yang ditetapkan tahun 2015.

hal ini disebabkan adanya Program Lingkungan Sehat Permukiman untuk Tahun 2015 terkait dengan pembangunan dan peningkatan infrastruktur sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat, dalam terpenuhinya kebutuhan air bersih dan sarana sanitasi bagi masyarakat miskin dianggarkan 45 lokasi untuk sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin serta terbangunnya sarana dan prasarana lingkungan sehat permukiman di 93 ruas jalan, 30 paket talud, 15 paket saluran, 38 lokasi swakelola

Dalam penanganan masalah rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kelayakan sistem sanitasi lingkungan dan tingginya angka rumah tidak layak huni, pemerintah Kabupaten semarang memerlukan banyak dukungan sumber daya, baik berupa pendanaan maupun peran aktif berbagai stakeholder. Dalam Pengembangan sanitasi lingkungan berskala komunitas , Permasalahan yang timbul karena Keterbatasan lahan yang tersedia sebagai upaya perbaikan kondisi sanitasi telah diantisipasi dengan pemanfaatan lahan-lahan kosong milik umum/individu

No Indikator Kinerja Utama Sat Target

2015 2014 Realisasi 2015 Capaian (%) 1 Prosentase rumah tangga layak

huni % 82.5 75.59 77.72 94.2

2 Prosentase rumah tangga

bersanitasi % 85,44 76,88 79,68 93.2

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 108 maupun jalan lingkungan yang telah disepakati bersama selain perlu adanya pelaksanaan kebijakan yang harus terintegrasi dengan program lain yang terkait peningkatan kualitas hidup masyarakat.

6. Sasaran 6 :

Tersedianya saran dan prasarana pengelolaan sampah

Rata – rata capaian kinerja sasaran Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah pada tahun 2015 adalah sebesar 93,15 % atau Baik.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum, pada Tahun 2015, Penanganan sampah telah mencapai 0,77 m³ perhari dengan produksi sampah perhari 0,96 m³ pada setiap harinya, atau hanya sekitar 80,72 % sampah telah dapat dikelola dan tertangani dengan baik dari 0.89 m³ sampah yang ditargetkan tertangani dalam satu harinya, namun capain kinerja ini mengalami sedikit peningkatan dibandingkan capaian tahun 2014 yang hanya 0.75 meter² perhari

hal ini disebabkan oleh upaya mendorong terciptanya pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup dengan tetap menjaga kelestariannya sesuai dengan Misi ke 6 RPJMD Kabupaten Semarang Tahun 2010-2015 serta untuk mencapai sasaran tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan sampah pada kegiatan Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Semarang tahun 2015 melaksanakan pengadaan kontainer sebanyak 8 unit, revitalisasi TPS sebanyak 6 unit dan terlaksananya peningkatan operasional pengangkutan sampah permukiman di 15 Kecamatan dan 112 TPS.

Volume sampah yang masuk ke TPA Blondo rata-rata ±121,940 m³/hari se-hingga volume sampah yang diproses di TPA Blondo mencapai ±150.616 m³.

Sedangkan untuk ketersediaan tempat pembuangan sampah pada rasio kebutuhan pada 1000 orang penduduk, pada tahun 2015 telah mencapai 0.77 unit pada tiap penduduk atau telah tersedia 1.293.980 tempat sampah untuk melayani 990.365 penduduk kabupaten semarang, capaian ini meningkat 0.14 unit dibanding capaian tahun 2014.

No Indikator Kinerja

Utama Sat Target 2014 2013 Realisasi 2014 Capaian (%)

1 Rasio ketersediaan tempat pembuangan sampah Per 1.000 penduduk 0.80 0.63 0.77 96.2 2 Prosentase Penanganan sampah % 89.50 79,55 80,72 90.1

Rata – Rata Capaian

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015| 109 Faktor – faktor yang mendukung keberhasilan capaian kinerja sasaran Tersedianya saran dan prasarana pengelolaan sampah adalah sebagai berikut :

a. Kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih, nyaman dan layak huni, sehingga memanfaatkan media pembuangan sampah yang telah disediakan pemerintah.

b. Tehnologi pengolahan sampah sebagai sarana untuk mengolah sampah sebagai barang tidak berguna menjadi barang yang bisa dimanfaatkan kembali.

7. Sasaran 7 :

Terpenuhinya kebutuhan energi listrik

No Indikator Kinerja Utama Sat Target

2015 Realisasi Capaian (%)

2014 2015

1 Prosentase Rumah tangga

pengguna listrik % 100 94,8 97,6 97,6

2 Jumlah instalasi listrik PLN unit 253.380 240.205 247.324 97.6

Rata – Rata Capaian Kinerja 97.6

Rata-rata capaian kinerja IKU Pemerintah Daerah pada sasaran Terpenuhinya kebutuhan energi listrik pada tahun 2015 adalah sebesar 97.6 % atau Baik. Keberhasilan kinerja tersebut mencerminkan bahwa pada tahun 2015, 247.324

Dokumen terkait