• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B. Penanggulangan Sampah

1. Pemecahan Masalah (Problem Solving) yaitu kemampuan dalam pemecahan masalah yang diantaranya adalah usaha menemukan urutan yang benar dari alternatif jawaban, sehingga menggerakan kita agar lebih dekat dengan tujuan kita juga proses yang dapat membantu seseorang untuk menemukan apa yang mereka inginkan dan bagaimana mencapainya dengan cara yang paling efektif dengan cara merumuskan masalah, menyusun rencana tindakan, dan melaksanakan tindakan yang mengarah pada penyelesaian masalah.

2. Peran Pemerintah (intergovermental games) yaitu bahwa keterpaduan interaksi yang konstruktif antar pemeritah, sektor swasta dan masyarakat . 3. Jaringan Komunikasi (Networking) adalah rangkaian individu sebagai

akibat terjadinya pertukaran informasi, sehingga membentuk pola-pola atau model-model jaringan komunikasi tertentu.

B. Penanggulangan Sampah 1. Pengertian Sampah

Sampah merupakan salah satu jenis biomassa yang ketersediannya dari hari ke hari cukup melimpah, terutama di kota besar. Sampah juga menjadi perhatian banyak pihak, karena berhubungan langsung dengan kebersihan dan keindahan(estetika) lingkungan dan kesehatan masyarakat, terutama di perkotaan. Sampah bisa berasal dari berbagai moda penggunaan seperti sesuatu yang sudah tidak digunakan lagi karena rusak, kelebihan dari sesuatu penggunaan (seperti kelebihan makanan), pebungkus (kemasan) barang yang berfungsi melindung barang, sisa kegiatan produksi (seperti serbuk gergaji, potongan kain, kayu) atau

barang yang berfungsi dan tidak digunakan lagi karena penggunanya memiliki barang yang lebih baru. Untuk memberi nilai tambah pada sampah, potensi pemanfaatan sampah hanya bisa digali oleh individu yang kreatif. Salah satunya adalah memanfaatkan sampah, organik maupun anorganik sebagai sumber daya kehidupan. (Hermawati, 2014).

Pengertian sampah adalah suatu yang tidak dikehendaki lagi oleh yang punya dan bersifat padat. Sementara didalam UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang kelingkungan (Slamet,2002)

Para ahli kesehatan masyarakat Amerika juga membuat batasan bahwa sampah (waste) adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil suatu kegiatan manusia yang dibuang karena sudah tidak berguna sehingga bukan semua benda padat yang tidak digunakan dan dibuang disebut dengan sampah (Notoatmodjo, 2007).

Pengertian sampah secara khusus dikemukakan oleh Azwar dalam Rizal (2011) adalah sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis karena (human waste) tidak termasuk didalamnya. Sedangkan menurut Mochtar M. Rizal (2011)

14

sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya.

Berdasarkan rumusan pengertian dan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sampah ialah semua jenis benda atau barang bangunan/kotoran manusia, hewan atau tumbuh-tumbuhan atau yang berasal dari aktivitas kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang dapat menimbulkan dan atau mengakibatkan pengotoran terhadap air, tanah dan udara sehingga dapat menimbulkan pengrusakan lingkungan hidup manusia.

2. Jenis-jenis Sampah

Sampah padat dapat dibagi menjadi beberapa kategori, menurut Rachman (2011) yaitu:

a. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya

1) Organik, misalnya, sisa makanan, daun, sayur, dan buah. 2) Anorganik, misalnya, plastik, besi, kaleng, dan lain-lain. b. Berdasarkan dapat atau tidaknya dibakar

1) Mudah terbakar, misalnya, kertas, plastik, daun kering, kayu. 2) Tidak mudah terbakar, misalnya, kaleng, besi, gelas, dan lain-lain. c. Berdasarkan dapat atau tidaknya membusuk

1) Mudah membusuk, misalnya, sisa makanan, potongan daging, dan sebagainya.

d. Berdasarkan ciri atau karakteristik sampah

1) Garbage, terdiri atas zat-zat yang mudah membusuk dan dapat terurai dengan cepat, khususnya jika cuaca panas. Proses pembusukan seringkali menimbulkan bau busuk. Sampah jenis ini dapat ditemukan di tempat pemukiman, rumah makan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya.

2) Rubbish, terbagi menjadi dua, yaitu:

a) Rubbish mudah terbakar terdiri atas zat-zat organik, misalnya, daun kering, karet, dan sebagainya.

b) Rubbish tidak mudah terbakar terdiri atas zat-zat anorganik, misalnya kaca, kaleng, dan sebagainya.

3) Ashes, semua sisa pembakaran dari industri.

4) Street sweeping, sampah dari jalan atau trotoar akibat aktivitas mesin atau manusia.

5) Dead animal, bangkai binatang besar (anjing, kucing, dan sebagainya) yang mati akibat kecelakaan atau secara alami.

6) House hold refuse, atau sampah campuran (misalnya, garbage, ashes,

rubbish) yang berasal dari perumahan.

7) Abandoned vehicle, berasal dari bangkai kendaraan.

8) Demolision waste atau construction waste, berasal dari hasil sisa-sisa pembangunan gedung, seperti tanah, batu, dan kayu.

9) Sampah industi, berasal dari pertanian, perkebunan, dan industri.

10) Santage solid, terdiri atas benda-benda solid atau kasar yang biasanya berupa zat organik, pada pintu masuk pusat pengolahan cair.

16

11) Sampah khusus, atau sampah yang memerlukan penanganan khusus seperti kaleng dan zat radioaktif.

3. Sumber-sumber Sampah

Menurut Hermawati, dkk (2015) sumber-sumber sampah adalah sebagai berikut:

a. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes)

Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak atau belum, bekas pembungkus baik kertas, plastik, daun, dan sebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun-daunan dari kebun atau taman.

b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum

Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik, botol, daun, dan sebagainya.

c. Sampah yang berasal dari perkantoran

Sampah ini dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan, departemen, perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas, plastik, karbon, klip dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat anorganik, dan mudah terbakar (rubbish).

d. Sampah yang berasal dari jalan raya

Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari: kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban, onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daun-daunan, plastik, dan sebagainya.

e. Sampah yang berasal dari industri (industrial wastes)

Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal dari pembangunan industri, dan segala sampah yang berasal dari proses produksi, misalnya sampah-sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu, potongan tekstil, kaleng, dan sebagainya.

f. Sampah yang berasal dari pertanian/perkebunan

Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya: jerami, sisa sayur-mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan sebagainya.

g. Sampah yang berasal dari pertambangan

Sampah ini berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya tergantung dari jenis usaha pertambangan itu sendiri, maisalnya: batu-batuan, tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang), dan sebagainya.

h. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan

Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa: kotoran-kotoran ternak, sisa-sisa makanan bangkai binatang, dan sebagainya.

4. Pengelolaan Sampah

Neolaka (2008) berpendapat bahwa pengelolaan sampah merupakan upaya menciptakan keindahan dengan cara mengolah sampah yang dilaksanakan secara

18

harmonis antara rakyat dan pengelola atau pemerintah secara bersama-sama. Sedangkan menurut Alex (2012) pengelolaan sampah adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendauran ulang atau pembuangan dari material sampah.

Penyelenggaraan pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga sebagaimana tertuang dalam pasal 19 di dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah terdiri atas pengurangan sampah dan penanganan sampah. Pengurangan sampah yang dimaksud meliputi kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendaur ulang sampah, dan pemanfaatan sampah. Pelaku usaha dan masyarakat dalam melakukan kegiatan pengurangan sampah harus menggunakan bahan produksi yang menimbulkan sampah sesedikit mungkin, dapat digunakan ulang, dapat didaur ulang, dan mudah diurai oleh proses alam seperti yang tertuang dalam pasal 20 ayat 3 dan 4.

a. Pengurangan Sampah

Pengurangan sampah, yaitu kegiatan untuk mengatasi timbulnya sampah sejak dari produsen sampah (rumah tangga, pasar, dan lainnya), mendaur ulang sampah dari sumbernya dan/atau di tempat pengolahan, dan daur ulang sampah di sumbernya dan atau di tempat pengolahan.

Pengurangan sampah akan diatur dalam Peraturan Menteri tersendiri, kegiatan yang termasuk dalam pengurangan sampah ini adalah:

1) Menetapkan sasaran pengurangan sampah

2) Mengembangkan Teknologi bersih dan label produk

4) Fasilitas kegiatan guna atau daur ulang

5) Mengembangkan kesadaran program guna ulang atau daur ulang. b. Penanganan Sampah

Kegiatan penanganan sampah yang dimaksud meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemroresan akhir sampah.

1) Pemilahan Sampah

Pemilahan sampah adalah kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai dengan jenis, jumlah dan/atau sifat sampah dengan metode yang memenuhi persyaratan keamanan, kesehatan, lingkungan, kenyamanan, dan kebersihan. Peralatan yang digunakan dalam pemilahan sampah adalah tempat sampah. Adapun persyaratan tempat sampah yaitu: a. Konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor; b. Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan; c. Ukuran sesuai sehingga mudah diangkut oleh satu orang.

2) Pengumpulan Sampah

Pengumpulan sampah adalah kegiatan pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ketempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu oleh petugas organisasi formal baik unit pelaksana dari Pemerintah Daerah maupun petugas dari lingkungan masyarakat setempat ataupun dari pihak swasta yang telah ditunjuk Pemerintah Daerah. Untuk selanjutnya dipersiapkan bagi proses pemindahan ataupun pengangkutan langsung ke lokasi pengelolaan atau pembuangan akhir. Pengumpulan ini dapat bersifat individual (door to door) maupun pengumpulan komunal.

20

Pengumpulan individual artinya petugas pengumpulan mendatangi dan mengambil sampah dari setiap rumah tangga atau kantor didaerah pelayanannya. Pola pengumpulan individual ini juga terbagi dua pola pengumpulan yaitu:

a) Pola Individual Langsung

Pengumpulan dilakukan oleh petugas kebersihan yang mendatangi tiap-tiap bangunan/sumber (door to door) dan langsung diangkut untuk dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Pola pengumpulan ini menggunakan truk pengangkut.

b) Pola Individual Tidak Langsung

Pengumpulan dilakukan oleh petugas kebersihan yang mendatangi tiap bangunan/sumber sampah (door to door) dan diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) sebelum dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kegiatan pengumpulan oleh gerobak sampah.

3) Pengangkutan sampah

Pengangkutan sampah diartikan sebagai kegiatan operasi yang dimulai dari tempat penampungan sementara sampai ketempat pengolahan /pembuangan akhir pada pengumpulan dengan pola individual langsung, atau dari tempat pemindahan, penampungan sementara sampai ketempat pengolahan/ pembuangan akhir pada pola individual tidak langsung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah mendefenisikan Pengolaan sampah adalah pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan

sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemprosesan akhir.

Dokumen terkait