• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penatalaksanaan dalam Kehamilan

Dalam dokumen MAKALAH COC STASE 12 ( INDAH NISWATI )(1) (Halaman 73-82)

TINJAUAN PUSTAKA

9. Ketidaknyamanan Pada Masa Kehamilan

2.1.6 Penatalaksanaan dalam Kehamilan

(Pusdiknakes, 2003).

9. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia (Saifuddin, 2002).

10. Selaput Kelopak Mata Pucat

Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi. Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel-selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.

11. Demam tinggi

Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

sebagai berikut :

1. Mual muntah berlebih

Penanganan Umum Mual muntah dapat diatasi dengan:

a. Makan sedikit tapi sering

b. Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak

c. Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada makanan padat

d. Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya

e. Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.

f. Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual

g. Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi

h. Istirahat cukup

i. Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)

Komplikasi :

Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh

meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)

2. Penglihatan Kabur

Penanganan Umum Penglihatan Kabur dapat diatasi dengan:

a. Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.

b. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33) Komplikasi :

Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia 3. Perdarahan Pervaginam

Penanganan Umum Perdarahan Pervaginam dapat diatasi dengan:

Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan. (Saifuddin,2002 : 18-19).

4. Bengkak pada muka dan tangan

Perawatan diri untuk ibu hamil yang mengalami kram kaki:

a. Selama akhir masa kehamilan, berbaringlah dengan kaki lebih tinggi dari badan sesering mungkin, ini tidak hanya membuat libu hamil beristirahat lebih nyaman, tetapi juga meningkatkan aliran energi pada saluran ginjal.

b. Hindari pemakaian jenis sepatu tertentu pada akhir kehamilan, terutama yang terbuat dari kulit akan melar dan longgar saat libu hamil ingin memakainya saat melahirkan.

c. Jika bengkak terjadi pada tangan dan jari, pastikan untuk melepaskan cincin sebelum terlalu sempit. Jika ibu hamil lupa dan tetap memakainya cincin itu perlu dipotong agar tidak terjadi penyumbatan.

d. Jika ibu hamil menderita kram jangan menambahkan garam pada makanan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan cairan. Ketika kram terjadi ulurkan sejauh mungkin untuk mencegah kontraksi otot.

e. Kompreskan daun kubis (lebih baik yang berwarna hijau tua) di sekeliling kaki ibu hamil kemudian dibasuh, tetapi jangan cuci daun tersebut, lalu dinginkan di lemari es kemudian dibalutkan di kaki. Biarkan sampai lembab dan layu kemudian ganti dengan yang baru sampai bengkak membaik.

Penanganan Umum Bengkak pada muka dan tangan dapat diatasi dengan:

1) Istirahat cukup

2) Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.

3) Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)

Komplikasi:

Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2) 5. Gerak Janin Berkurang atau Tidak Ada

Penanganan Umum Gerak janin berkurang atau tidak ada dapat diatasi dengan:

1) Memberikan dukungan emosional pada ibu

2) Menilai denyut jantung janin (DJJ): a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang;

b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan

menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109) Komplikasi :

Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress 6. Ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW)

Penanganan Umum Ketuban pecah sebelum waktunya dapat diatasi dengan:

1) Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG

2) Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.

3) Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.

4) Mengobservasi tidak ada infeksi

5) Mengobservasi tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112) Komplikasi:

1) Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta

2) Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)

3) Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)

7. Nyeri abdomen yang hebat

Penanganan Umum Nyeri abdomen yang hebat dapat diatasi dengan:

1) Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)

2) Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.

3) Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98) Komplikasi :

Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain:

kehamilan ektopik; pre-eklampsia; persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)

8. Sakit Kepala Hebat

Penanganan Umum Sakit kepala hebat dapat diatasi dengan:

1) Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.

2) Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33).

Komplikasi :

Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)

9. Kejang

Penanganan Umum Kejang dapat diatasi dengan:

1) Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah

2) Bebaskan jalan nafas

3) Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur

4) Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34) Komplikasi :

Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)

10. Selaput Kelopak Mata Pucat

Penanganan Umum Selaput kelopak mata pucat dapat diatasi dengan:

Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)

Komplikasi :

Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/ keguguran. (Ayurai, 2009:4).

11. Demam tinggi

Penanganan Umum Demam tinggi dapat diatasi dengan:

Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)

Komplikasi :

Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)

2.1.6.1 Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan:

Menurut Rismalinda (2015), Cara mencegah tanda bahaya kehamilan adalah sebagai berikut :

1. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).

2. Meningkatkan mutu perinatal care.

3. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.

4. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.

5. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.

6. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke

Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.

7. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.

8. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.

9. Makan makanan yang bergizi

2.1.6.2 Standar Pelayanan Antenatal di Masa Normal 1. Pengertian

Asuhan Ante Natal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, masa nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2010).

Dalam dokumen MAKALAH COC STASE 12 ( INDAH NISWATI )(1) (Halaman 73-82)