• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.3 Teori Penawaran

Petani tidak akan melaksanakan perluasan maupun melaksanakan pemeliharaan usaha taninya jika dirasa tidak menguntungkan. Salah satu faktor yang menguntungkan itu adalah tingkat pendapatan dan stabilitas harga dari hasil usaha tani yang dikelola, petani sangat mengharapkan harga yang cukup tinggi untuk membayar ganti rugi biaya secara tunai dan hasil upaya yang dikeluarkan sewaktu memproduksi hasil usaha taninya (Mosher,1987).

Sampai dimana keinginan para penjual menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh berbagai faktor. Diantaranya yang terpenting adalah:

1. Harga barang itu sendiri.

2. Harga barang-barang lain

3. Ongkos produksi, yaitu biaya untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan mentah

4. Tujuan-tujuan dari perusahaan tersebut.

5. Tingkat teknologi yang digunakan (Sukirno,1995).

Penawaran dapat didefinisikan sebagai kualitas barang yang ingin dan dapat ditawarkan produsen ke pasar pada berbagai tingkat harga dan waktu. Penawaran mencerminkan hubungan langsung antara barang dan kuantitas (jumlah barang secara fisis), hukum penawaran menyatakan apabila harga barang naik produsen berkeinginan menawarkan lebih banyak barang (output) ke pasar.Permintaan dalam terminologi ekonomi adalah jumlah yang diinginkan dan dapat dibeli konsumen dan

pasar pada berbagai tingkat harga sebagaimana halnya dengan konsep penawaran ini dilibatkan dengan hubungan kualitas (Downey dan Erickson,1996).

Lipsey (1996) menyimpulkan mengenai faktor-faktor yang menentukan jumlah yang ditawarkan, yaitu jumlah yang perusahaan bersedia memproduksi dan menawarkan untuk dijual, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut : 1. Harga komoditi itu sendiri.

2. Harga masukan-masukannya.

3. Tujuan Perusahaan.

4. Tahap perkembangan teknologi.

Penawaran memiliki hubungan antara jumlah atau kuantitas yang ditawarkan dan harga, jika faktor lainnya tetap sama; hubungan positif yang terjadi menunjukkan bahwa kuantitas atau jumlah yang ditawarkan bervariasi dalam arah yang sama dengan harga. Jumlah komoditi yang akan ditawarkan atau dijual oleh perusahaan disebut sebagai kuantitas yang ditawarkan untuk komoditi tersebut. Kuantitas atau jumlah yang ditawarkan merupakan arus, yaitu banyaknya arus persatuan waktu.

Hipotesis ekonomi yang mendasar adalah bahwa untuk kebanyakan komoditi, harga komoditi dan kuantitas atau jumlah yang akan ditawarkan berhubungan secara positif, dengan semua faktor yang lain tetap sama, dengan kata lain semakin tinggi harga suatu komoditas, semakin besar jumlah komoditas yang akan ditawarkan, sebaliknya semakin rendah harga suatu komoditas, semakin sedikit pula jumlah komoditas.

P (price) S (supply)

P1

P0 P2

Q (quantity) Q2 Q0 Q1

Gambar 3. Pergerakan Penawaran Terhadap Suatu Barang

Berubahnya jumlah barang atau jasa ditawarkan akibat dari naik turunnya harga disebut dengan pergerakan jumlah penawaran pada Gambar 3 dapat dilihat pada harga meningkat dari Po ke P1 kuantitas barang pun meningkat dari Q0 ke Q1. Harga barang

itu sendiri S1S S2

P

S1 S S2

Q1 Q Q2 Jumlah Barang yang ditawarkan Gambar 4. Pergeseran Penawaran Terhadap Jumlah Suatu Barang

Pergeseran kurva penawaran dari S ke S2 pada Gambar 4 menunjukkan adanya kenaikan dalam penawaran. Suatu kenaikan penawaran berarti bahwa lebih banyak barang yang ditawarkan pada tiap tingkat harga. Pergeseran kekanan berarti terjadi perubahan pada faktor-faktor penggeser kurva penawaran seperti turunnya harga input produksi komoditas kentang, tidak menguntungkannya harga

komoditas-komoditas kompetitor perubahan harga pada komoditas-komoditas komplemen, adanya perbaikan tekonologi yang berhubungan dengan efisiensi produksi.

Kekuatan-kekuatan yang akan menentukan tingkat harga adalah permintaan dan penawaran. Jika penawaran tetap, maka dengan naiknya permintaan mengakibatkan harga naikdanberkurangnya permintaan mengakibatkan hargaturun.

Di samping itu, harga juga mempengaruhi permintaan dan penawaran. Kalauharga tinggi, maka permintaan akan berkurang, sebaliknya penawaran akan bertambah dan demikian sebaliknya, kalau harga rendah, permintaan akanbertambah banyak dan penawaran akan menurun (Mahmud,1976).

P

P* E

S

D

Gambar 5. Permintaan dan Penawaran

0 Q* Q

Bila kurva penawaran diletakkan bersama dengan kurva permintaan pada gambar yang menghubungkan harga barang dengan jumlah yang dibeli atau yang diproduksi, dan diasumsikan semua tetap (cateris paribus), maka akan diperoleh keseimbangan harga dan barang sebagaimana tergambar pada Gambar 3. Pada Gambar 3, terlihat bahwa mekanisme pasar mengarahkan suatu barang atau jasa untuk berubah sedemikian rupa sehingga terjadi keseimbangan (equal) pada titik E dimana jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta (Qe) pada

harga Pe). Pada titik keseimbangan ini tidak ada kekurangan maupun kelebihan atas barang yang ditawakan di pasar (Pindycjk and Rubinfield, 2009).

Di dalam jangka pendek harga hasil–hasil pertanian cenderung untuk mengalami naik turun yang relatif besar. Harganya boleh mencapai tingkat yang tinggi sekali pada suatu masa, dan mengalami kemerosotan yang sangat buruk pada masa berikutnya. Ketidakstabilan harga tersebut disebabkan permintaan dan penawaran ke atas pertanian yang sifatnya tidak elastis. Sifatini menyebabkan perubahan yang sangat besar ke atas tingkat harga apabila permintaan atau penawaran mengalami perubahan. Faktoryang menimbulkan ketidakstabilan harga pertanianjangka pendek dapat dibedakan kepada dua sumber,(a)naik-turunnya permintaan, dan(b)naik- turunnya penawaran (Sukirno,1995).

Ada beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas permintaan berbagai barang. Diantaranya yang terpenting adalah :

1. Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang bersangkutan.

2. Persentase pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang (Sukirno, 1995).

Untuk melihat perkembangan harga kentang tingkat produsen di Sumatera Utara pada tahun 2002-2012 :

Tabel 2 Perkembangan Harga Kentang di Sumatera Utara Tahun 2003 s/d 2012 Dua

Bulanan 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

I 5050 3460 3590 3880 7520 5390 3100 4160 3650 4350 II 6880 4520 2870 3870 5770 5650 4000 6070 3620 5450 III 7520 3830 2820 3290 2500 6530 4160 3360 3590 3150 IV 6530 3820 2500 4500 5050 5850 2650 3500 4280 3680 V 4655 3880 3590 4340 4520 3020 4360 3130 4150 3650 VI 5390 3870 3830 4020 4655 5800 4280 3680 3660 3670 Sumber: Dinas Pertanian Sumatera Utara. Diolah 2014.

Perubahan harga akan merubah jumlah penawaran. Olehsebabitukonsep elastisitas juga dapat digunakan untuk menerangkan perubahan penawaran.Elastisitas permintaan mengukur responsif permintaan yang ditimbulkan oleh perubahan harga.

Sedangkan elastisitas penawaran mengukur responsifpenawaran sebagai akibatperubahan harga (Sukirno,1995).

Bentukpasarpersainganmurniterdapatterutamadalambidangproduksidan

perdagangan hasil-hasil pertanian. Dalam keadaanpersaingan mumi jumlah produsen/penjual memang banyak tetapi usahanya relative kecil sehinggamasing-masing hanya menyelenggarakan sebagian kecil saja dari seluruh penawaran. Hal ini terjadikarenadalamkeadaandemikianseorangprodusen/penjualseorang diritidak dapat mempengaruhi harga yang berlaku di pasar dengan jalanmenambah atau mengurangi produksinya (Gilarso,1994).

Dokumen terkait