• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA

3.2. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2 : Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah

Informasi yang baik adalah informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhannya, baik kelengkapan materi, waktu pemberian, keakuratan data sehingga informasi akan bersifat valid dan handal. Selain itu informasi juga harus mudah diakses melalui teknologi berbasis IT, seperti website. Dalam rangka mencapai sasatan strategis tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses bidang perikanan budidaya, maka ditetapkan dua (2) IKU seperti pada tabel 8 dibawah, Realisasi IKU masih 0 (nol) dikarenakan pengukuran dilakukan pada akhir tahun akan tetapi bila dibandingkan dengan target pada triwulan III realisasi sudah sesuai sebagaimana terlampir pada tabel berikut.

33

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

A. Service Level Agreement di Ditjen Perikanan Budidaya

Upaya peningkatan reformasi dan birokrasi menuntut pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi stakeholder. Salah satu cara yang digunakan untuk menilai layanan tersebut adalah melalui IKU Service Level Agreement (SLA) yang merupakan kesepakatan formal dua entitas-pihak penyedia layanan dan penerima layanan tentang penyediaan data dan informasi serta aksesibilitasnya melalui teknologi Informasi. SLA dihitung berdasarkan (i) Penyediaan data dan Informasi, yaitu perbandingan jumlah data/informasi yang dibutuhkan dan jumlah data/informasi yang tersedia, sesuai bidang tugasnya; dan (ii) penyediaan sarana aksesibilitas data dan Informasi menggunakan Teknologi Informasi, yang dihitung melalui (a) jaringan koneksi internet berfungsi 98% dalam setahun (downtime 175 jam = 7 hari); (b) teraksesnya aplikasi sistem informasi oleh publik dalam 24 jam sehari.

Target capaian SLA tahun 2014 sebesar 75, capaian ini belum terpenuhi mengingat akan dihitung pada akhir tahun 2014. Namun demikian upaya yang dilakukan pada TW III adalah (i) pengelolaan dan up-dating data dan informasi yang dilakukan secara terus menerus melalui website; (ii) pembentukan tim website melalui SK Dirjen PB No. 3/KEP-DJPB/2014 tanggal 2 Januari 2014, dengan tugas melakukan pengelolaan website serta updating data dan informasi pada website; (iii) Sudah dilakukan penyebaran kuesioner. Saat ini, up-dating pada content/isi dilakukan minimal setiap hari. Pada triwulan mendatang, untuk mendukung capaian IKU ini maka dilakukan lanjutan pengembangan website dan dipantau kemajuannya. Up-dating data dan informasi dilakukan secara terus menerus melalui website seperti update berita terbaru

34 baik foto maupun artikel dan memberikan informasi terkait teknologi dan teknis sebagaimana terlampir pada tabel berikut.

Tabel 11. Capaian IKU 3 “Service Level Agreement Di Ditjen Perikanan Budidaya” sampai dengan Triwulan III Tahun 2014

IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan

Service Level Agreement Di Ditjen Perikanan Budidaya

Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 80% dari target 70% (114,29%)

- Target Tahunan * * * 70 75

- Realisasi Tahunan ** ** ** 80

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW I 100,00

- Target s/d TW II * * * * 0

- Realisasi s/d TW II ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW II 100,00

- Target s/d TW III * * * * 0

- Realisasi s/d TW III ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW III 100,00

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

B. Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya

Perkembangan Teknologi Informasi (TI) yang sangat pesat dewasa ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan. Penerapan teknologi informasi bagi pengguna (user) mempunyai peranan penting dan dapat menjadi pusat strategi untuk memperoleh keunggulan yang bersaing. Penggunaan teknologi informasi bagi masyarakat ditentukan oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah karakteristik pengguna informasi. Aspek keprilakuan pengguna (user) juga turut mempengaruhi persepsi dan sikap dalam menerima penggunaan teknologi informasi. Berkaitan dengan hal tersebut Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, berusaha memberikan layanan informasi kepada masyarakat melalui website www.djpb.go.id dengan harapan masyarakat dapat mengetahui lebih banyak informasi, khususnya di bidang perikanan budidaya. Melalui website tersebut, dapat disimpulkan presepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data melalui survei kemanfaatan penggunaan (user) melalui kuesioner yang meliputi: (i) kepuasan terhadap ketersediaan informasi yang ada; (ii) kegunaan informasi; dan (iii) kemudahan akses website.

Capaian persepsi user terhadap kemudahan akses informasi dan data terkini di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2013 adalah 4 (empat) dan diupayakan dapat ditingkatkan pada tahun 2014 menjadi 4,25. Pada Triwulan III Tahun 2014, capaian tersebut belum dapat diketahui karena pengukuran persepsi user dilakukan pada akhir tahun.

35

Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya

tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 4 dari target 4 (100%)

- Target Tahunan * * * 4 4,25

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW I 100,00

- Target s/d TW II * * * * 0

- Realisasi s/d TW II ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW II 100,00

- Target s/d TW III * * * * 0

- Realisasi s/d TW III ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap Target s/d TW III 100,00

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

Adapun dasar penghitungan dan teknik menghitung IKU ini dapat dilihat pada tabel - tabel berikut.

Tabel 13. Dasar Perhitungan Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya

KomponenSurvei Skor

1 2 3 4 5

kepuasan terhadap ketersediaan informasi yang ada

TidakPuas Kurang Puas Cukup Puas Puas Sangat Puas kegunaan informasi TidakBerguna Kurang Berguna Cukup Berguna Berguna Sangat Berguna

kemudahan akses website Sulit AgakSulit Cukup Mudah Mudah Sangat Mudah

Tabel 14. Teknik Menghitung Persepsi User Terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini di Ditjen Perikanan Budidaya

No Komponen Survei Skor

1 kepuasan terhadap ketersediaan informasi yang ada 3

2 kegunaan informasi 5

3 kemudahan akses website 4

4 Total 12

Rata-rata 4

Kegiatan yang telah dilakukan hingga Triwulan III untuk mendukung IKU diatas adalah (i) Survei Persepsi User terhadap Kemudahan Akses Informasi dan Data Terkini yang Disajikan (pembuatan portal survey pada website Ditjen Perikanan Budidaya sehingga peningkatan akses informasi yang lebih cepat dan terintegrasi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat pembudidaya ikan); (ii) Ekspose dan Publikasi (Cetak Buku Perbenihan Aquaculture : Hasil Ikan Induk dan Benih Ikan Unggul (Perbenihan) dan Laboratorium aquaculture : menjaga

36 Kesehatan Ikan dan Lingkungan (Keskanling), Pameran Indoaqua, dan Pameran Marine Fisheries and FAO); dan (iii) Penerbitan Tabloid (Tabloid Akua Indo terbit satu kali yaitu bulan Agustus).

Sedangkan rencana aksi berikutnya adalah pembuatan portal survey pada website Ditjen Perikanan Budidaya sehingga peningkatan akses informasi yang lebih cepat dan terintegrasi dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat pembudidaya ikan.

3.3. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya good governance & clean government

Sasaran Strategis “Terwujudnya good governance & clean government” dicapai melalui 11 (sebelas) IKU sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 15. Target dan Realisasi IKU pada Sasaran Strategis 3 “Terwujudnya good dovernance & clean government”

SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA

>100,00 100,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah tersedia dari target tersedia (100,00%)

37

15 Persentase jumlah asset BMN yang

38 A. Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB

SAP (Sistem Akuntansi Pemerintah) adalah sistem pelaporan pemerintah yang terintegrasi antara Sistem Laporan Keuangan (SAK) dan Laporan Barang Milik Negara (BMN) serta bertujuan untuk : (i) Menjaga asset Pemerintah dan instansi-instansinya melalui pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang diterima secara umum; (ii) Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran dan kegiatan keuangan Pemerintah baik secara nasional maupun instansi yang berguna sebagai dasar penilaian kinerja, untuk menentukan ketaatan terhadap otorisasi anggaran dan untuk tujuan akuntabilitas; (iii) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang posisi keuangan suatu instansi dan Pemerintah secara keseluruhan; dan (iv) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan dan keuangan pemerintah secara efisien.

Tingkat ketaatan terhadap SAP dinilai dari satker yang mengirimkan laporan keuangan secara berjenjang dan berkala setiap tanggal 10 (maksimal) bulan berikutnya melalui email ke operator SAP Eselon I ([email protected]). Capaian di tahun 2014 pada triwulan III baru mencapai 45,05% atau sebanyak 91 Satker yang menyampaikan laporan dari 202 Satker Ditjen Perikanan Budidaya, Capaian Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB dapat dilihat sebagaimana pada Tabel 16 berikut. Data dukung sebagimana pada Lampiran 1.

Tabel 16. Tabel capaian IKU 5 “Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB” sampai dengan triwulan III 2014

IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan

Tingkat Ketaatan terhadap SAP DJPB Non Kumulatif, dihitung di

akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 100 dari target 100 (100,00%)

- Target Tahunan * * * 100 100

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 100

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I >100

- Target s/d TW II * * * * 0

- Realisasi s/d TW II ** ** ** ** 100

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW II >100

- Target s/d TW III * * * * 0

- Realisasi s/d TW III ** ** ** ** 45,05

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW III >100

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

Capaian pada triwulan III adalah 45,05% lebih kecil daripada triwulan II. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai IKU “Tingkat ketaatan terhadap SAP DJPB” antara lain melalui kegiatan Rekonsiliasi Penyusunan Laporan SAI pada Semester I dan Semester II serta melalui beberapa upaya antara lain menghubungi operator SAP Satker Pusat, UPT, TP/Dekon, TP

39 SPI (Sistem Pengendalian Intern) merupakan pengidentifikasian, pemetaan, penerapan dan pengendalian terhadap rencana kegiatan pada satuan Kerja pada tahun anggaran yang berjalan sehingga berjalan dengan baik, efektif, efisien, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tujuan pelaksanaan SPIP adalah memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui (i) kegiatan yang efektif dan efisien; (ii) laporan keuangan yang dapat diandalkan; (iii) pengamanan asset negara; dan (iv) ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Capaian di tahun 2014 pada triwulan III masih “0” (nol) dikarenakan data kepatuhan SPIP untuk Triwulan III belum dinilai oleh Inspektorat Jenderal KKP. Capaian Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB dapat dilihat sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 17. Tabel Capaian IKU 6 “Tingkat Kepatuhan terhadap SPI DJPB” sampai dengan triwulan III 2014

IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan

Tingkat Ketaatan terhadap SPI DJPB Non Kumulatif, dihitung di

akhir tahun

Capaian pada tahun 2013 adalah 88,95 dari target 100 (88,95%)

- Target Tahunan * * * 100 100

- Realisasi Tahunan ** ** ** 88,95

- Target s/d TW I * * * 0 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** 0 0

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I 0 100

- Target s/d TW II * * * 0 0

- Realisasi s/d TW II ** ** ** 0 0

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW II 0 100

- Target s/d TW III * * * 0 0

- Realisasi s/d TW III ** ** ** 0 0

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW III 0 100 Ket : * : Belum ditetapkan targetnya

** : Belum dilakukan pengukuran

Nilai SPIP DJPB dihitung berdasarkan komponen penilaian seperti tahap persiapan dan tahap penyelenggaraan dengan sub-sub komponen dengan bobot penilaian sebagaimana Tabel 18.

Tabel 18. Komponen dan Bobot penilaian SPIP Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2014

No Komponen Yang Dinilai Bobot

1. Tahap Persiapan 20

a. Sosialisasi Penyelenggaraan SPIP 2

b. Pembentukan Satgas SPIP 2

c. Pelaksanaan Tugas Satgas SPIP 2

40

No Komponen Yang Dinilai Bobot

d. Pendidikan dan Pelatihan SPIP 2

e. Workshop Pedoman SPIP 2

f. Diagnostic Assesment 10

2. Tahap Penyelenggaraan 80

a. Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP 10 b. Penguatan lingkungan pengendalian 20

c. Penilaian risiko 20

d. Penyelenggaraan kegiatan pengendalian 20

e. Informasi komunikasi 5

f. Pemantauan dan pengendalian intern 5 Nilai Kumulatif (Komponen 1 dan 2) 100

Capaian TW III tersebut masih sama dengan TW II, yaitu “0”. Kegiatan yang telah dilakukan hingga TW III adalah pembentukan satgas SPIP baik level Ditjen Perikanan Budidaya ataupun Sekretariat. Satgas tersebut telah melakukan penyusunan juklak SPIP. Kegiatan lain yang telah dilakukan adalah workshop SPIP. Kendala yang dihadapi Satgas SPIP Eselon I Ditjen Perikanan Budidaya adalah pengiriman laporan SPIP persemester dari satker UPT dan Satker Pusat yang masih belum tepat waktu.

C. Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) DJPB

Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) merupakan gambaran atas kondisi keuangan, di mana didalamnya terdapat Laporan Akuntansi Keuangan, Laporan Barang Milik Negara, Tindak Lanjut temuan APIP, dan Neraca Keuangan atas Satuan Kerja. Tujuan penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang hal-hal yang termuat dalam laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi uraian tentang kebijakan fiskal, kebijakan akuntansi, dan penjelasan pos-pos laporan keuangan, daftar rinci atau uraian atas nilai pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca.

Capaian Ketersediaan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) di Ditjen Perikanan Budidaya pada Triwulan III tahun 2014 sama dengan Triwulan II adalah tersedia dari target karena data dihitung per semester. Capaian Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB dapat dilihat sebagaimana pada Tabel 19.

Tabel 19. Tabel Capaian IKU 7 “Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB” sampai dengan triwulan III 2014

IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan

Ketersediaan Catatan Atas Laporan Keuangan DJPB

Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun Capaian pada tahun 2013 adalah tersedia dari target tersedia (100,00%)

- Target Tahunan * * * 100 100

41

- Realisasi s/d TW II ** ** ** ** Tersedia

(100)

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW II >100

- Target s/d TW III * * * * 0

- Realisasi s/d TW III ** ** ** ** Tersedia

(100)

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW III >100

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

Kegiatan yang mendukung pencapaian kinerja ini adalah rekon SAI semester I tahun 2014.

Adapun kendala dalam pembuatan CALK (i) Data belum tersedia/lengkap; (ii) data masih belum sempurna; (iii) komponen laporan yang diinput jumlahnya banyak dan bervariasi; dan (iv) dalam penginputan data memerlukan waktu yang lama dikarenakan rekonsiliasi antara keuangan dan barang dan rekonsiliasi dengan pihak KPPN. Guna mendukung pelaksanaan kegiatan dimaksud maka perlu dilakukan rekonsiliasi penyusunan laporan semester I dan II.

D. Jumlah rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen PB

Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik.

Capaian jumlah rekomendasi aparat pengawas internal dan eksternal pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding total rekomendasi di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 pada triwulan III adalah 100% dari target dan nilai 1 (satu) laporan karena Laporan Hasil Pemeriksaan dari Itjen KKP yang sudah ditindaklanjuti dengan data dukung telah diberikan oleh Bagian Program untuk ditindaklanjuti kembali ke Itjen KKP dengan objek pemeriksaan nomor:2468//ITJ/RC.320/XI/2012 tentang Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya KKP TA.2011 – 2012. Laporan Semester II Tahun 2013 sudah ditindaklanjuti di penghujung tahun 2013, sementara Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) TW II 2014 dari Itjen dan BPKP belum diterbitkan sehingga belum ada kegiatan untuk menindaklanjuti. Capaian IKU ini dapat dilihat pada Tabel 20.

42 Tabel 20. Tabel Capaian IKU 8 “Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP)

yang Ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB” sampai dengan triwulan III 2014

IKU 2010 2011 2012 2013 2014 Keterangan

Jumlah Rekomendasi Aparat Pengawas Internal dan Eksternal Pemerintah (APIEP) yang ditindaklanjuti dibanding Total Rekomendasi di DJPB

Non Kumulatif, dihitung semesteran

Capaian pada tahun 2013 adalah 100% dari target 100%

(100,00%)

- Target Tahunan * * * 100 100

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I 100

- Target s/d TW II * * * * 50

- Realisasi s/d TW II ** ** ** ** 100

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW II 200

- Target s/d TW III * * * * 50

- Realisasi s/d TW III ** ** ** ** 100

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW III 200

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

Dalam pencapaian IKU pada tahun 2014, tim tindaklanjut eselon I Ditjen Perikanan Budidaya akan melakukan rekonsiliasi dan tindaklanjut laporan hasil pemeriksaan dengan Satker Pusat, DK dan TP Propinsi, TP Kabupaten UPT DJPB melalui Inspektorat Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai antisipasi pencapaian kegiatan di tahun berjalan sesuai dengan target tahun 2014 dengan melakukan tindaklanjut terus ke satker dan BPK RI, Itjen dan BPKP.

E. Nilai perencanaan kinerja DJPB

Salah satu upaya dalam rangka peningkatan pelaksanaan good governance adalah penguatan terhadap SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah), maka setiap Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah wajib melaksanakan dan melaporkan kinerja instansinya masing-masing guna peningkatan pelaksanaan good governance sebagai perwujudan untuk melaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan dan Keuangan Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Tentang Sistem Akuntaabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Penilaian penerapan SAKIP di Instansi Pemerintah yang dilakukan oleh MenPAN dan RB berdasarkan 5 (lima) komponen yaitu : (i) Nilai Perencanaan Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 35%; (ii) Nilai Pengukuran Kinerja dengan bobot penilaian sebesar 20%; (iii) Nilai

43 akhir nilai SAKIP di masing-masing Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah. Sedangkan untuk unit kerja tingkat Eselon I, penilaian dilakukan oleh Inspektorat Jenderal di masing-masing Instansi Pemerintah baik Pusat maupun Daerah.

Nilai Perencanaan Kinerja dengan bobot sebesar 35% diperoleh dari hasil penilaian terhadap dokumen-dokumen yang terkait Perencanaan Kinerja seperti : (i) Dokumen Perencanaan Strategis (Renstra); (ii) Dokumen Perencanaan Kinerja Tahunan (PKT); dan (iii) Implementasi Perencanaan Kinerja Tahunan. Rincian bobot penilaian dan hasil penilaian terhadap perencanaan kinerja dari masing-masing komponen dapat dilihat pada Tabel 21 berikut.

Tabel 21. Komponen, Bobot, dan Hasil Penilaian Perencanaan Kinerja Tahun 2013 dan Tahun 2014

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN BOBOT

PENILAIAN

NILAI DJPB 2013 2014

1 2 3 4 5

PERENCANAAN KINERJA 35% 32,92 33,03

I PERENCANAAN STRATEGIS 12,5% 11,09 11,38

a. PEMENUHAN RENSTRA 2,5% 2,5 2,5

1 Dokumen Renstra Eselon I telah ada

2 Dokumen Renstra telah memuat visi, misi, tujuan, sasaran, program, indikator kinerja sasaran, target tahunan, indikator kinerja tujuan dan target jangka menengah

3 Renstra telah menyajikan IKU

b. KUALITAS RENSTRA 6,25% 5,47 6,25

4 Tujuan dan sasaran telah berorientasi hasil 5 Program/kegiatan merupakan cara untuk mencapai

tujuan/sasaran/hasil program/hasil kegiatan

6 Indikator kinerja tujuan (outcome) dan sasaran (outcome dan output) telah memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik 7 Target kinerja ditetapkan dengan baik

8 Dokumen Renstra telah selaras dengan Dokumen RPJMN/Dokumen Renstra atasannya

9 Dokumen Renstra telah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi/latar belakang pendirian)

c. IMPLEMENTASI RENSTRA 3,75% 3,13 2,63

10 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan tahunan

11 Dokumen Renstra digunakan sebagai acuan penyusunan Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran

12 Dokumen Renstra telah direviu secara berkala

II. PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN 22,5% 21,83 21,55

a. PEMENUHAN PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN 4,5% 4,5 4,57

44

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN BOBOT

PENILAIAN

NILAI DJPB 2013 2014

1 2 3 4 5

1 Dokumen yang mencantumkan mengenai kinerja tahunan beserta targetnya pada unit kerja telah ada

2 Dokumen perencanaan kinerja telah memuat sasaran, program, indikator kinerja sasaran, dan target kinerja tahunan 3 Dokumen PK unit kerja telah ada

4 Dokumen PK disusun segera setelah anggaran disetujui 5 Dokumen PK telah memuat sasaran, program, indikator

kinerja, dan target jangka pendek 6 PK telah menyajikan IKU

b. KUALITAS PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN 11,25% 11,25 11,18 7 Sasaran telah berorientasi hasil

8 Kegiatan merupakan cara untuk mencapai sasaran 9 Indikator kinerja sasaran telah memenuhi kriteria indikator

kinerja yang baik

10 Target kinerja ditetapkan dengan baik

11 Dokumen PK telah selaras dengan dokumen PK atasannya dan Dokumen Renstra

12 Dokumen PK telah menetapkan hal-hal yang seharusnya ditetapkan (dalam kontrak kinerja/tugas fungsi)

c. IMPLEMENTASI PERENCANAAN KINERJA TAHUNAN 6,75% 6,08 5,91 13 Rencana aksi telah dimanfaatkan dalam pengarahan dan

pengorganisasian kegiatan

14 Target kinerja yang diperjanjikan telah digunakan untuk mengukur keberhasilan

15 Rencana aksi atas kinerja sudah ada

16 Rencana aksi atas kinerja telah mencantumkan target secara periodik atas kinerja

17 Rencana aksi atas kinerja telah dimonitor pencapaiannya secara berkala

Capaian Nilai Perencanaan Kinerja di Ditjen Perikanan Budidaya pada tahun 2014 adalah 120,11% dari target tahunan. Bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013 maka naik sebesar 0,30 % dari tahun sebelumnya. Akan tetapi masih terdapat beberapa kendala pada beberapa sub penilaian antara lain pada implementasi RENSTRA, kualitas perencanaan kinerja tahunan dan implementasi perencanaan kinerja tahunan yang bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013 memperoleh nilai yang lebih rendah. Kelemahan pada implementasi Renstra antara lain (i) dokumen RENSTRA belum digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rentra unit kerja dan (ii) RENSTRA belum digunakan sebagai acuan penyusunan rencana kerja dan anggaran. Bila dibandingkan dengan target pada triwulan III maka capaian melebihi 100%, karena target ditetapkan pada TW IV namun pada TW II telah dilakukan penilaian oleh ITJEN KKP. Target dan pencapaian nilai pengukuran kinerja DJPB sejak tahun 2010 sampai tahun 2014 seperti pada Tabel 22 berikut.

45

Capaian pada tahun 2013 adalah 32,92 dari target 27 (121,93%)

- Target Tahunan 27 27,5

- Realisasi Tahunan ** 30,08 33,15 32,92 33,03

- Target s/d TW I * * * * 0

- Realisasi s/d TW I ** ** ** ** 0

- Persentase Realisasi terhadap target s/d TW I 100

- Target s/d TW II * * * * 0

- Realisasi s/d TW II ** ** ** ** 33,03

- Persentase Realisasi terhadap Target Tahunan

s/d TW II 121,92 120,11

- Target s/d TW III * * * * 0

- Realisasi s/d TW III ** ** ** ** 33,03

- Persentase Realisasi terhadap Target Tahunan

s/d TW III 121,92 120,11

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya ** : Belum dilakukan pengukuran

Target ditetapkan pada TW IV, namun penilaian oleh ITJEN telah dilakukan pada TW II sehingga realisasi pada TW III merupakan realisasi tahunan.

Pencapaian IKU ini didukung melalui beberapa kegiatan pada triwulan III antara lain: (i) Penyusunan Juknis DAK; (ii) Penyusunan Sasaran Produksi Ditjen Perikanan Budidaya Tahun 2015 – 2019; (iii) Penyusunan RENSTRA DJPB Tahun 2015 – 2019; (iv) Penyiapan Dokumen RPJM DJPB 2015 – 2019; (v) Finalisasi RKAKL Satker Lingkup DJPB Tahun 2015; dan (vi) Penyiapan Dokumen RKAKL Pagu Anggaran Definitif Satker Lingkup DJPB Tahun Anggaran 2015 Rencana lebih lanjut untuk mengatasi kendala diatas beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada triwulan berikutnya antara lain (i) Pembahasan Juklak dan Juknis Kegiatan – Kegiatan 2015 - 2019. Selain itu, akan dilakukan penyusunan renstra pada unit kerja di bawah DJPB dengan mengacu pada RENSTRA DJPB.

F. Nilai pengukuran kinerja DJPB

Nilai Pengukuran Kinerja dengan bobot sebesar 20% diperoleh dari hasil pengukuran terhadap (i) Pemenuhan Pengukuran; (ii) Kualitas Pengukuran; dan (iii) Implementasi Pengukuran. Rincian bobot penilaian dan hasil penilaian terhadap pengukuran kinerja dari masing-masing komponen dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Komponen, Bobot dan Hasil Penilaian Pengukuran Kinerja tahun 2013 dan tahun 2014

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN BOBOT

PENILAIAN

NILAI DJPB 2013 2014

1 2 3 4 5

PENGUKURAN KINERJA 20% 17,02% 17,68%

46

NO KOMPONEN/SUB KOMPONEN BOBOT

PENILAIAN

NILAI DJPB 2013 2014

1 2 3 4 5

I. PEMENUHAN PENGUKURAN 4% 4% 4%

1 IKU Unit kerja telah ada

2 Terdapat mekanisme pengumpulan data kinerja

II. KUALITAS PENGUKURAN 10% 9,64% 9,46%

3 IKU telah dapat diukur secara obyektif 4 IKU telah menggambarkan hasil

5 IKU telah relevan dengan kondisi yang akan diukur 6 IKU telah cukup mengukur kinerja

5 IKU telah relevan dengan kondisi yang akan diukur 6 IKU telah cukup mengukur kinerja

Dokumen terkait