• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akta kelahiran merupakan alat pembuktian hukum yang sah mengenai identitas asal usul dan kewargenaraan

 Setiap Kelahiran wajib dilaporkan oleh Penduduk kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil n ditempat domisili selambat-lambatnya 60 hari sejak kelahiran;

 Pelaporan kelahiran yang melampaui batas waktu 60 (enam puluh) hari sampai sejak tanggal kelahiran, pencatatan dilaksanakan setelah mendapatkan persetujuan Kepala Dinas; Syarat Pembuatan Akta Kelahiran :

1. Surat Keterangan Kelahiran dari Dokter / Bidan / penolong kelahiran/ Pembakal / Lurah 2. Fotocopy Kartu Keluarga (SIAK)

3. Fotocopy AKTA NIKAH dari KUA (bagi yang beragama Islam) / Akta Perkawinan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (bagi yang non muslim) Orang Tua yang bersangkutan dan membawa ASLINYA 4. Fotocopy KTP Orang Tua yang bersangkutan (Suami Istri)

6. Fotocopy IJAZAH bagi yang sudah memilikinya 7. Fotocopy SK awal/akhir bagi PNS/TNI/Polri

8. Fotocopy AKTA PERCERAIAN yang telah dilegalisir dan memperlihatkan ASLINYA (bagi yang Cerai) 9. Pelapor Kelahiran adalah KEPALA KELUARGA / ORANG TUA / yang bersangkutan bagi yang sudah ber KTP

(Wajib Hadir)

10. Menghadirkan 2 (dua) orang SAKSI

 PENCATATAN LAHIR MATI

 Setiap bayi lahir dalam keadaan mati dengan usia kandungan minimal 28 (dua puluh delapan) minggu dilaporkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak kelahiran

 Pencatatan tersebut diterbitkan Surat Keterangan Lahir Mati dan tidak diterbitkan Akta Pencatatan Sipil.

 PENCATATAN KEMATIAN

 Pelaporan dan pencatatan kematian dilakukan di wilayah terjadinya kematian, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal kematian;

 Pencatatan yang melebihi waktu 30 (tiga puluh) hari kerja dapat dicatatkan setelah penetapan dari Pengadilan Negeri (PN);

 Pencatatan kematian WNI yang terjadi diluar negeri dicatatkan di lembaga catatan sipil atau KBRI negara setempat; dan

 Wajib dilaporkan kecatatan sipil diwilayah tempat domisili selambat-lambat 60 (enam puluh) hari sejak yang bersangkutan kembali ke Indonesia.

Persyaratan Pencatatan Kematian

1. Surat Pengantar dari RT dan RW setempat

2. Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa/Lurah

3. Surat Keterangan Kematian dari Dokter /Paramedis/Rumah Sakit 4. Fotocopy Buku Nikah/Akta Nikah Orang Tua

5. Fotocopy Kartu Keluarga (KK) 6. Fotocopy KTP Orang Tua 7. Fotocopy KTP Pelapor 8. Fotocopy KTP Saksi (2 Orang)

 PENCATATAN PERKAWINAN

 Pencatatan perkawinan dilaksanakan diwilayah tempat terjadinya perkawinan, selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja sejak tanggal perkawinan.

 Pencatatan perkawinan di luar negeri dilaporkan oleh yang bersangkutan paling lambat 30 (tiga Puluh) hari kerja sejak yang bersangkutan kembali ke Indonesia.

 Pembatalan perkawinan yang telah mendapatkan putusan pengadilan wajib dilaporkan kecatatan sipil paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja.

Persyaratan Pencatatan Perkawinan

 Surat bukti pemberkatan perkawinan menurut agamanya.

 Kutipan Akta Kelahiran

 Pengantar RT/RW atau dusun/lingkungan

 Fotocopy KK dan KTP

 Surat baptis bagi yang beragama katholik/Surat sidi bagi yang beragama Hindu/Budha/Konguchu yang dikeluarkan oleh pemuka agama masing-masing

 Bagi WNI yang akan melakukan perkawinan dengan WNA, yang bersangkutan membawa kelengkapan dokumen imigrasi, Surat Tanda Melapor Diri dari Kepolisian dan surat dari kedutaan/ konsul/ perwakilan negaranya.

 Kutipan akta perceraian atau kutipan akta kematian bagi mereka yang telah bercerai atau pasangannya yang telah meninggal.

 Ijin dari komandan bagi mereka anggota TNI/Polri.

 Pas photo berdampingan ukuran 4x6 sebanyak 5 lembar.

 Dua orang saksi yang telah berusia 21 tahun keatas.

 Untuk WNI keturunan yang telah mempunyai anak yang akan diakui dan disahkan setelah perkawinan harus membawa kutipan akta kelahiran anak.

PENCATATAN PERCERAIAN

 Pencatatan perceraian dilaksanakan diwilayah tempat terjadinya perceraian selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja sejak putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;

 Perceraian WNI diluar negeri wajib dicatatkan pada instansi dinegara setempat dan dilaporkan pada perwakilan Republik Indonesia. Apabila negara setempat tidak menyelenggarakan pencatatan perceraian bagi orang asing maka pencatatannya dilakukan pada perwakilan Republik Indonesia setempat; dan

 Wajib dilaporkan oleh yang bersangkutan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tempat domisilinya paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak yang bersangkutan kembali ke Indonesia;

 Pembatalan perceraian yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap wajib dilaporkan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja.

Persyaratan Pencatatan Perceraian

 Keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

 Kutipan Akta Perkawinan.

 KK dan KTP yang bersangkutan.

 Kutipan Akta kelahiran.

 Bagi WNI keturunan yang telah berganti nama membawa surat bukti ganti nama.

 Bagi Orang Asing yang akan melakukan perceraian, yang bersangkutan membawa kelengkapan dokumen imigrasinya dan Surat Tanda Melapor Diri dari Kepolisian.

PENGAKUAN, PENGESAHAN DAN PENGANGKATAN ANAK

PENGAKUAN ANAK PENGESAHAN ANAK PENGANGKATAN ANAK Pengakuan secara hukum

dari seorang ayah terhadap anaknya yang lahir diluar ikatan perkawinan yang sah atas persetujuan ibu kandung anak tersebut

Pengesahan secara hukum seorang anak yang lahir diluar ikatan perkawinan yang sah, bersamaan dengan perkawinan yang sah oleh kedua orang tua anak tersebut

Perbuatan hukum untuk mengalihkan hak anak dari lingkungan kekuasaan keluarga orangtua, wali sah atau orang lain yang bertanggung jawab atas perawatan pendidikan dan

membesarkan anak tersebut, kedalam lingkunan keluarga orang tua angkatnya berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan.

 Pengakuan Anak

o Pengakuan anak wajib dilaporkan oleh orangtuanya paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal surat pengakuan anak oleh ayah dan disetujui oleh ibu dari anak yang bersangkutan; o Kewajiban melaporkan dikecualikan bagi orang tua yang agamanya tidak membenarkan pengakuan

anak yang lahir diluar perkawinan yang sah;  Pengesahan anak

o Pencatatan pengesahan anak wajib dilaporkan oleh orang tuanya kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak ayah dan ibu dari anak tersebut melakukan perkawinan dan mendapatkan akta perkawinan.

o Kewajiban melapor dikecualikan bagi orang tua yang agamanya tidak membenarkan pengakuan anak yang lahir diluar hubungan perkawinan yang sah.

 Pengangkatan anak

o Pencatatan pengesahan anak dilaksanakan berdasarkan penetapan pangadilan ditempat tinggal pemohon

o Pencatatan pengangkatan wajib dilaporkan oleh penduduk ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang menerbitkan kutipan akta kelahiran paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah diterima salinan penetapan pengadilan.

PERUBAHAN NAMA

 Pencatatan perubahan nama dapat dilaksanakan berdasarkan penetapan pengadilan negeri tempat pemohon.

 Pencatatan perubahan nama wajib dilaporkan oleh penduduk kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja setelah diterima salinan penetapan pengadilan.

Dokumen terkait