• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BURUNG DALAM PANDANGAN ISLAM

Dr. H.M. Arfah Shiddiq, MA

Pertama-tama marilah kita mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT oleh karena Ia tidak henti-hentinya menebar kasih sayang-Nya, karunia-sayang-Nya, nikmat-Nya kepada kita semua, hingga pada saat ini kita masih tetap hidup sehat dan memasuki bulan Ramadan tahun ini. Semoga keadaan seperti ini tetap saja terlimpah kepada kita semua sehingga Ramadan yang penuh berkah ini dapat kita isi dengan berbagai amaliah secara maksimal dalam rangka ber-taqarrub kepada-Nya, Insya Allah.

Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita semua, Muhammad SAW

keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau dan juga semoga terlimpah kepada siapa saja yang mengikuti sunnah beliau secara tulus.

Hadirin dan hadirat rahimakumullah,

Salah satu sisi penting dari ajaran Islam adalah perlunya menjaga kesehatan.

Rasulullah SAW bersabda bahwa hamba yang sehat lebih disukai oleh Allah dari pada hamba yang sakit. Bahkan di kesempatan lain,

Rasulullah SAW menyatakan bahwa

kebersihan itu adalah salah satu perwujudan dari iman. Kenapa demikian penting

kedudukan kebersihan itu? Tentunya tiada lain karena kebersihan adalah pangkal kesehatan. Demikian yang diajarkan oleh para guru kita di sekolah.

Kalau Rasulullah SAW telah menegaskan pentingnya pemeliharaan kesehatan, tentunya tiada lain oleh karena kesehatan yang prima adalah prasyarat untuk dapat beraktivitas/ berkarya. Karya atau amal (shaleh) adalah ciri seorang mukmin.

Memang, kualitas ketaqwaan seorang mukmin banyak tergantung pada sejauh mana ia mampu menciptakan amal shaleh sebanyak-banyaknya di dunia ini. Sudah pasti, tanpa kesehatan yang prima, amal shaleh sulit diwujudkan dalam hidup ini. Bahkan boleh jadi, justru menjadi tanggungan orang lain, kalau tidak dikatakan menyusahkan sanak keluarganya dan masyarakat.

Hadirin dan hadirat rahimakumullah,

Lawan kata dari sehat adalah sakit. Sakit, bisa disebabkan oleh situasi kejiwaan yang tidak normal, misalnya karena stress berat, bisa juga

karena beban kerja melebihi kemampuan fisik, sehingga fisik menjadi lemah, bisa juga karena kondisi gizi yang buruk dan bisa juga karena

adanya penyakit yang menyerang tubuh manusia. Penyakit ini bersumber dari bibit penyakit, seperti kuman, virus, bakteri dan sebagainya.

Dalam pengamatan kita, semakin tinggi kemampuan manusia dalam mendiagnosa dan mengobati penyakit semakin banyak pula jenis penyakit canggih yang bermunculan, yang membuat para ahli itu kebingungan. Yang sudah pasti adalah bahwa penyakit mengancam kesehatan manusia sehingga aktivitas amaliahnya berkurang atau terhenti sama sekali, atau bahkan dapat mendatangkan kematian.

Salah satu penyakit yang kini menjadi tren adalah penyakit Flu Burung.

Dikatakan tren, karena dimana-mana dibicarakan, diseminarkan, dilokakaryakan, dan dipublikasikan, baik melalui layar kaca (TV-internet) maupun lewat media lainnya (surat kabar, tabloid, majalah, poster, baliho dan bahkan spanduk). Mengapa demikian? Sudah pasti karena penyakit ini tiba-tiba saja mewabah di dunia, tak terkecuali di Indonesia; bahkan di Sulawesi Selatan, dan telah menelan korban yang tidak sedikit.

Ma’asyir al-Muslimin Rahimakumullah,

Kenapa penyakit Flu Burung ini tiba-tiba menjadi tren? Jawabannya adalah karena

penyakit yang disebabkan oleh virus influ

-enza type A (H5N1) ini sangat mematikan dan

penularannya sangat cepat. Bayangkan saja, masa inkubasinya, atau masa sejak masuknya virus ke tubuh penderita hingga timbulnya gejala penyakit hanya satu hingga lima hari. Penyakit ini dapat tertular dari unggas ke unggas, dari unggas ke manusia, dan mungkin nanti dari manusia ke manusia. Apabila se-seorang terkena penyakit ini dalam status

terkonfirmasi/positif (berdasarkan konfirmasi

laboratorium), maka kemungkinan hidupnya menurut ahli-ahli kesehatan sedikit sekali. Sungguh mengerikan.

Hadirin, karena itu, perlu kiranya setiap dari kita mawas diri terhadap semua penyakit, termasuk Flu Burung ini. Kenapa? Tentunya karena menyangkut jiwa, kehidupan, keluarga, bahkan masyarakat. Oleh karena itu, melalui

38

Pertama, bagaimana gejala-gejala penyakit ini? Kedua, bagaimana cara menghindarinya, serta ketiga, bagaimana mengobatinya. Sudah pasti cara melihat kami dari aspek ajaran Islam.

Sesuai dengan informasi dari para ahli, gejala yang mudah dilihat pada penderita adalah apabila seseorang tiba-tiba mengalami demam tinggi lebih dari 38 Celcius disertai batuk, pilek, sakit tenggorokan dan nafas pendek, segera bawa ke puskesmas/dokter untuk memastikan jenis penyakitnya.

Apabila Puskesmas atau dokter menetapkan bahwa yang bersangkutan ada

kemungkinannya terjangkit Flu Burung (suspek), maka yang terpokok harus

dilakukan adalah hindarkan kontak langsung, pakai alat pelindung pernafasan yang steril, bersihkan tempat yang baru-baru ditempati dan disentuh penderita dan minta petunjuk/ bimbingan dan berkesinambungan dari dokter/ tim kesehatan.

Hadirin dan Hadirat Jama’ah Tarwih yang

dirahmati Allah, Menurut Imam Al-Satibi, Islam datang untuk sekurang-kurangnya melindungi lima kebutuhan dasar manusia, yaitu Iman, Jiwa, Kehormatan, Harta,

dan Keturunan. Di sini terlihat bahwa tingkat kewajiban manusia memelihara jiwanya berada pada tingkat kedua setelah Iman. Artinya bahwa dalam Islam, memelihara dan menjaga kelangsungan hidup itu sangat penting. Ada sejumlah informasi lanjutan dari bagaimana seharusnya umat ini menghadapi sesuatu yang mengancam hidup manusia, termasuk penyakit yang mematikan seperti Flu Burung yang kita bicarakan.

Dalam riwayat, suatu saat Umar bin Khattab memimpin suatu rombongan umat untuk memasuki suatu kota. Di luar batas kota tersebut, beliau berhenti dan mengirim seorang mata-mata untuk meneliti keadaan kota itu lebih dahulu. Ketika mata-mata itu kembali,

40

Umar memerintahkan rombongannya untuk tidak jadi memasuki kota tersebut dan kembali ke Madinah.

Salah seorang sahabat mengajukan keberatan

dan menyatakan: “Wahai Umar, kenapa

engkau lari dari takdir Allah?”

Umar menjawab: “Aku menghindari takdir

Allah yang buruk menuju ke takdir Allah yang lebih baik!” Kenapa Umar tidak jadi

memasuki daerah itu? Jawabannya adalah, ia tidak mau bila diri dan rombongannya tertular oleh wabah penyakit yang sedang mewabah di daerah itu.

Hadirin, apa yang dilakukan oleh Umar ini sesungguhnya sejalan dengan perintah

Rasulullah SAW. Imam Bukhari meriwayatkan bahwa pernah Rasulullah SAW bersabda:

(Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu), yang artinya adalah bahwa badan

atau fisik kita ini wajib dipelihara kebugaran

kesehatannya. Sejalan dengan ini, para ahli kesehatan menetapkan kaedah:

฀฀฀฀฀

(Pencegahan lebih utama dari pengobatan). Ada beberapa petunjuk langsung dari agama ini bagi masyarakat untuk menghindari suatu penyakit, di antaranya:

1. Prinsip kebersihan sebagai dasar dari

kesehatan. Allah SWT berfirman pada

Q.S. Al-Muddatsir (74): 4-5 sebagai berikut:

(Dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkan segala macam kekotoran). Lebih tegas dari itu, Rasulullah SAW menyatakan:

42

2. Prinsip karantina, karena ada jenis penyakit yang mudah tertular seperti Flu Burung, maka Islam mengajarkan perlunya pengisoliran penderita guna menghindari korban baru yang lebih banyak.

Rasulullah SAW seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bersabda:

(Apabila engkau mendengar adanya wabah pada suatu daerah, janganlah engkau mengunjungi daerah itu, sementara apabila kalian berada di daerah itu, janganlah engkau keluar dari daerah itu).

3. Prinsip berobat. Islam mengajarkan bahwa berobat adalah kewajiban bagi Si Sakit dan keluarganya. Selanjutnya Islam mengajarkan bahwa apapun penyakit yang diturunkan Allah SWT pasti ada obatnya. Manusia tinggal berusaha untuk menemukan dan melakukannya. Dalam hal ini,

Imam Abu Daud dan Turmuzi

meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:

(Berobatlah, karena sesungguhnya Allah SWT. tidak menurunkan suatu penyakit kecuali besertanya ada obat penangkalnya).

4. Prinsip bahwa penyakit itu adalah peringatan dan pelajaran bagi sang hamba untuk mendekatkan diri kepadaNya. Sekiranya manusia tidak pernah sakit, boleh jadi manusia ini menjadi lupa diri, takabur, sombong karena merasa hebat, kuat. Bila ia sakit, ia akan sadar bahwa

sesungguhnya dirinya itu lemah, tidak berdaya di hadapan Sang Khalik, yang sewaktu-waktu memanggilnya. Inilah sebabnya, banyak manusia menjadi lebih rajin beribadah dan membantu

44

Rasulullah SAW dalam salah satu sabda beliau menyatakan:

(Penyakit adalah cambuk Allah di bumi, yang dengannya Ia mendidik hambaNya).

Hadirin dan Hadirat rahimakumullah,

Pada akhirnya kami sampaikan bahwa penyakit Flu Burung itu adalah penyakit yang sangat membahayakan manusia dengan tingkat penularan luar biasa cepat dan tingkat kematian sangat tinggi. Adalah kewajiban kita semua untuk mewaspadainya dengan sungguh-sungguh, karena itu bukan hanya karena takut sakit, namun karena yang demikian adalah perintah dan kewajiban dari Allah SWT dan Rasul-Nya, Muhammad SAW, dan telah dilaksanakan oleh umat Islam sejak generasi sahabat hingga kini.

MEMELIHARA BUDAYA HIDUP BERSIH

Dokumen terkait