• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panitia Orientasi Ulama tentang Pencegahan Flu Burung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Panitia Orientasi Ulama tentang Pencegahan Flu Burung"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

PENCEGAHAN PENYAKIT

(2)

PANITIA PERUMUS Buku Saku

Pencegahan Penyakit Flu Burung dalam Tinjauan Islam

Dicetak dan diterbitkan oleh :

Majelis Ulama Indonesia Propinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan UNICEF, KOMNAS FBPI, dengan dukungan

Pemerintah Jepang dan Pemerintah Kanada, dan Pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan Nara Sumber :

AGH. Sanusi Baco, Lc Purwanta Iskandar

(3)

Panitia Orientasi Ulama tentang Pencegahan Flu Burung

Prof. Dr. H. M. Shaleh A. Putuhena, MA Prof. Dr. H. Abd. Rahim Yunus, MA Prof. Dr. H. M. Ghalib, MA

Drs. H. M. Dahlan Yusuf, MA Dra. Hj. Nurul Fuadi, MA Drs. H. Burhanuddin Yusuf, MA Drs. H. Syarifuddin Ondeng, MA Drs. H. M. Ishaq Shamad, MA Dra. Hj. Nur Wanita Zainuddin, MA Drs. H. M. Kasim Manang

Drs. H. M. Syaiful Mardiawaty, MA Desain Sampul: UNICEF INDONESIA Lay-out:

UNICEF INDONESIA

(4)

Kata Sambutan

Ketua Harian Komnas FBPI

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wa Barakatuh.

Pertama-tama, saya ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para ulama dan da’i serta tokoh-tokoh Islam dalam mendukung kampanye bangsa ini melawan penyebaran sebuah penyakit baru:

Avian Influenza atau yang lebih dikenal

dengan sebutan Flu Burung.

Penyakit yang disebabkan oleh virus ini awal-nya haawal-nya menulari populasi unggas, namun kini sudah dapat menulari manusia dan bahkan membunuh para korbannya.

(5)

Para ahli kesehatan di dunia percaya bahwa virus Flu Burung dapat berubah sifat dan ber-mutasi, dan kemudian memicu terjadinya

pandemi flu yang dapat membunuh jutaan

orang di dunia. Pandemi Flu adalah ancaman nyata yang pernah terjadi di abad yang lalu dan telah membunuh lebih dari 50 juta orang di seluruh dunia. Oleh karena itu, kita harus mengerahkan segala daya upaya kita untuk dapat mengendalikan peredaran virus ini dan mencegah terjadinya pandemi.

Islam mengajarkan kita banyak hal, termasuk bagaimana kita seharusnya memberikan per-hatian kepada kebersihan pribadi, lingkungan, dan bahkan kesehatan hewan. Menurut para ulama yang menyusun buku panduan ini, ajaran-ajaran ini juga dapat diterapkan dalam usaha mengendalikan penyebaran virus me-matikan Flu Burung, termasuk bagaimana kita seharusnya memberikan perhatian kepada ke-bersihan pribadi dan lingkungan. Saya percaya bahwa adalah mandat kita sebagai khalifah dunia untuk memberikan perhatian kepada

(6)

saudara-saudari kita di muka bumi ini. Dengan membaca, mempelajari, menggunakan,

mempromosikan, dan bahkan memperkaya isi dari buku saku ini, Insya Allah, kita akan dapat mengurangi beban para saudara kita dan terutama sekali, mengurangi angka kematian dan kerugian yang disebabkan oleh virus ber-bahaya ini.

Sekali lagi, terima kasih atas partisipasinya dalam memerangi Flu Burung dan semoga Allah Subhana Wa Ta’ala memberkahi kita semua dalam perjuangan ini.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

Dr. Bayu Krisnamurthi

Sekretaris/ Ketua Pelaksana Harian

(7)

Kata Sambutan

Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia

Avian Influenza atau yang juga dikenal dengan

Flu Burung adalah penyakit berbahaya yang bukan hanya mengancam populasi unggas di negeri ini, namun juga populasi manusia. Dalam rangka menurunkan ancaman ini, sangat penting bahwa setiap anggota dan kelompok masyarakat menyadari bahaya Flu Burung dan memahami bagaimana cara melindungi diri dan keluarga mereka dari penyakit mematikan ini.

Melindungi diri dari ancaman Flu Burung bukanlah hal yang mudah. Indonesia adalah negara yang paling banyak mencatat korban Flu Burung pada manusia dan sebagian di-antara mereka adalah anak-anak. Maka dari itulah, kita semua harus mengambil peran dan bekerjasama dalam menghadapi tantangan ini.

(8)

Para ulama di Indonesia memainkan peran kunci dalam mempertahankan bangsa dan ikut membangun Indonesia dan oleh karena itu juga pasti akan memainkan peran penting dalam menyelamatkan bangsa dari dampak ekonomi, sosial dan budaya yang lebih besar apabila Flu Burung tetap menyebar.

Kami berharap bahwa buku saku ini dapat membantu Anda memahami ancaman

penyakit ini dan dapat menyebarkan pesan-pe-san pencegahan Flu Burung kepada

umat Anda khususnya, dan kepada anggota masyarakat umumnya.

Atas nama UNICEF, saya sampaikan

(9)

KATA SAMBUTAN KETUA MUI SULAWESI SELATAN

Bismilahirrahmanirrahim.

Yang Terhormat,

1. Kepala Perwakilan UNICEF Makassar 2. Para pimpinan Majelis Ulama Kab./Kota Se-Sulsel

3. Para peserta dan undangan yang dirah- mati Allah SWT

Alhamdulillaahi rabbil ‘alaamin washalaatu

washalaamu ’ala asyrafil ambiyaai wal

mursaliyn sayyidinaa Muhammadin wa ’ala aaliyhi washahbihi ajma’in.

Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah

memerintahkan kalian untuk menunaikan amanah kepada ahlinya”. Kata amanah mengandung tiga makna, yakni pertama amanah antara manusia dengan Tuhannya.

(10)

Kedua, amanah antara manusia dengan sesama manusia, misalnya antara pemerintah dengan rakyatnya, ulama dengan umatnya, dan seterusnya. Ketiga, amanah antara manusia dengan dirinya sendiri. Salah satu tugas ulama adalah mengetahui tentang penyakit, termasuk Flu Burung, karena ada ungkapan yang

mengatakan, ”Mencegah lebih baik daripada mengobati”. Oleh karena itu, disarankan jika terjadi wabah penyakit menular di satu tempat dan kita berada di dalam daerah tersebut, maka jangan tinggalkan daerah tersebut, karena bisa berpindah ke daerah lainnya. Sebaliknya jika kita berada di luar daerah tersebut, jangan kunjungi daerah itu, karena kita bisa terkena penyakit menular. Hal ini sejalan dengan Hadis Nabi Muhammad SAW,

(11)

Kami atas nama Pengurus Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan menyambut baik kegiatan ini, semoga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam upaya pencegahan penyakit Flu Burung di tengah-tengah umat.

Wabillahi taufiq wal-hidayah.

Makassar, 25 Sya’ban 1427 H/ 19 Sep 2006, Ketua Umum MUI Sulsel,

AGH. Sanusi Baco, Lc

(12)

KATA SAMBUTAN KETUA PANITIA PELAKSANA

Alhamdulillahil qa’il wahuwa ashdaqul qaa’iliyn. Innallaaha yuhibbut thawwabiyna

wayuhibbul mutathahhiriyn. Washalaatu

washalaamu ’ala asyrafil ambiyaai wal

mursaliyn sayyidinaa Muhammadin wa ’ala aaliyhi washahbihi ajma’in.

Yang Terhormat,

1. Ketua Umum MUI Sulsel

2. Kepala Perwakilan UNICEF Makassar 3. Para pimpinan Majelis Ulama

Kabupaten/Kota se-Sulsel 4. Para peserta dan undangan yang dirahmati Allah SWT

(13)

Perkenankanlah kami atas nama panitia menyampaikan beberapa hal:

1. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama antara pihak UNICEF perwakilan Makassar dengan MUI Propinsi Sulsel.

2. Acara ini diikuti oleh pimpinan MUI se-Sulsel, utusan PW NU Wilayah Sulsel, PW Muhammadiyah Sulsel, PW Muslimat NU Sulsel, FKKMT Sulsel dan DPP IMMIM. Kegiatan ini berlangsung, mulai hari ini sampai tanggal 21 September 2006, dan akan ditutup di Kantor Gubernur Propinsi Sulsel oleh Gubernur Sulsel.

3. Orientasi ini bertujuan menyamakan persepsi di kalangan ulama/mubalig tentang Pencegahan Flu Burung dalam perspektif peternakan, kesehatan, dan Islam.

4. Pemateri dari pihak Dinas Kesehatan Sulsel, Dinas Peternakan Sulsel, dan MUI Sulsel.

(14)

5. Diharapkan setelah selesai kegiatan ini, akan dapat dihasilkan buku saku tentang Pencegahan Flu Burung yang dapat menjadi salah satu tema dakwah Ramadhan dan khutbah Jum’at,

sehingga masyarakat lebih memahami pentingnya kesehatan dan kebersihan guna mencegah penyebaran penyakit Flu Burung, sebab ada ungkapan yang

mengatakan, “Menjaga kesehatan lebih

(15)

Wabillahi Taufiq wal-Hidayah.

Makassar, 25 Sya’ban 1427 H/ 19 Sep 2006, Panitia Pelaksana,

Prof. Dr. H. M. Ghalib, MA Ketua

(16)

DAFTAR ISI

PANITIA PERUMUS ... i, ii

KATA PENGANTAR

SAMBUTAN KETUA HARIAN KOMNAS FBPI .... iii

SAMBUTAN KEPALA PERWAKILAN UNICEF INDONESIA ... vi

SAMBUTAN KETUA UMUM MUI SULSEL ... viii

SAMBUTAN KETUA PANITIA PELAKSANA ... xi

MENGENAL FLU BURUNG... 1

TANYA-JAWAB SEPUTAR PERMASALAHAN FLU BURUNG ... 10

FLU BURUNG DALAM TINJAUAN ISLAM PERANAN ULAMA DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BURUNG (Prof. Dr. H. Minhajuddin, MA)... 20

PANDANGAN ISLAM TENTANG KEBERSIHAN (Drs. H. Syarifuddin Ondeng, MA) ... 28

(17)

MEMELIHARA BUDAYA HIDUP BERSIH UNTUK MENCEGAH PENYAKIT FLU BURUNG

(Prof. Dr. H. Muhammad Galib, MA) ... 46

KHUTBAH JUM’AT: MENJAGA KESEHATAN DAN MEMELIHARA KEBERSIHAN DALAM

PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BURUNG

(18)

MENGENAL FLU BURUNG

Definisi Flu Burung

Flu Burung ialah penyakit yang disebabkan virus. Virus ini bisa hidup dan berkembang dalam tubuh ayam, bebek, burung, atau unggas jenis lainnya dan menularkan kema-napun mereka pergi ke seluruh penjuru dunia. Virus yang ditakuti ini diberi nama virus H5N1. Virus jenis ini dapat ditemukan terse-bar di seluruh dunia.

Awal Penyebaran Flu Burung

Kasus pertama pada unggas di Indonesia

diidentifikasikan di dua kabupaten, yaitu di

(19)

Berdasarkan data dari Departemen Pertanian RI, dinyatakan sampai saat ini virus

Flu Burung sudah menyebar sangat cepat dan sudah endemis di 31 dari 33 provinsi di

Indonesia. Artinya populasi unggas di propinsi tersebut sudah tertular virus Flu Burung. Propinsi yang masih dinyatakan bebas yaitu Propinsi Gorontalo dan Propinsi Maluku Utara. Cara penyebaran virus dari satu unggas yang terinfeksi ke unggas yang lain adalah melalui kontak langsung dengan bagian tubuh unggas yang sakit atau mati misalnya kotoran unggas, air liur dan bagian tubuh lain. GEJALA - GEJALA FLU BURUNG PADA UNGGAS

Gejala Klinis – Flu Burung

Gejala khusus yang dapat diamati pada unggas adalah: MATI MENDADAK, dan bisa atau tidak diikuti oleh salah satu atau

lebih dari beberapa gejala berikut, yaitu: jengger berubah menjadi biru, adanya bercak merah di daerah kaki atau di bagian yang

(20)

tidak berbulu, dan adanya leleran lendir dari mulut dan hidung. Namun untuk memastikan bahwa unggas terkena Flu Burung sangat perlu menghubungi dinas peternakan setempat untuk mendapat uji coba laboratorium dan

konfirmasi tes.

Flu Burung Juga Dapat Menulari Manusia

(21)

Virus Flu Burung kemudian dengan cepat menyebar dan telah ditemukan di negara-negara di Benua Asia dan Eropa, juga beberapa negara di Benua Afrika. Kemudian ditemukan juga kasus-kasus Flu Burung pada manusia di Vietnam, Thailand, Kamboja, dan Indonesia. Sebagian besar cara penularan virus Flu Burung adalah kontak langsung dengan bagian dari unggas yang sakit dan terinfeksi virus Flu Burung, misalnya kotoran unggas, air liur unggas, dan juga bangkai unggas. Virus Flu Burung di Indonesia pertama kali menyerang manusia pada tahun 2005 di Kota Tangerang. Di tahun 2008, kasus Flu Burung pada manusia sudah pernah tercatat di 12 propinsi di Indonesia dengan jumlah korban lebih dari 140 orang. Sampai dengan tahun 2008, Indonesia tercatat sebagai negara den-gan jumlah kasus Flu Burung pada manusia terbanyak di dunia.

(22)

Gejala Klinis - Manusia

Gejala-gejala awal Flu Burung seringkali

sama dengan influenza musiman manusia

(batuk, sakit tenggorokan, demam tinggi/suhu badan diatas 38 derajat celcius, sakit kepala, sakit otot, dan sebagainya). Penyakit ini dapat berkembang menjadi sakit paru (pneumonia) dimana mungkin akan terjadi kekurangan oksigen, susah bernafas, dan gagal pernafasan. Berhubung gejala penyakitnya yang sangat

mirip dengan flu biasa, maka dihimbau pada

masyarakat, jika mengalami gejala panas tinggi, batuk, sesak nafas, terlebih lagi jika pernah ada unggas mati mendadak di sekitar tempat tinggal, maka sebaiknya segera ke PUSKESMAS setempat untuk memerik-sakan diri dan mendapatkan obat

(23)

Apabila seseorang tertular virus ini dan diberi-kan obat antivirus yang disebut Oseltamivir (atau lebih terkenal dengan merk dagang

Tamiflu) dalam waktu 48 jam, mereka

memiliki kesempatan yang lebih baik untuk bertahan hidup, atau sembuh. Malangnya, tidak semua pasien Flu Burung diobati dengan cepat. Apabila mereka terlambat mendapat pengobatan, maka sedikit kemungkinan Si Pasien akan sembuh.

Mengapa Banyak Orang Khawatir Terhadap Virus Flu Burung?

Para ahli dari segala penjuru dunia sangat khawatir dengan penyebaran virus Flu Burung. Mereka takut apabila virus tersebut dapat berubah bentuk menjadi bentuk yang mudah ditularkan ke sesama manusia, atau disebut dengan mutasi. Artinya, apabila bermutasi, kita semua dapat tertular penyakit Flu yang mematikan bukan hanya dari unggas yang sakit, tetapi juga dari teman, keluarga, tetangga dan orang-orang lainnya yang terjangkit Flu.

(24)

Apabila hal ini terjadi, ribuan, bahkan jutaan, orang di seluruh dunia akan jatuh sakit. Kejadian seperti ini dikenal dengan situasi PANDEMI FLU. Apabila obat atau vaksin belum ditemukan, banyak dari mereka yang tertular akan meninggal dunia.

Peristiwa ini sudah pernah terjadi sebelum-nya. Di tahun 1918, diperkirakan puluhan juta orang meninggal karena tertular virus yang

disebut dengan “Flu Spanyol”. Di tahun 1957,

virus Flu Burung lainnya juga ditemukan di Cina, dan kemudian menyebar ke seluruh dunia dan membunuh kurang lebih satu juta orang.

Banyak ahli mengatakan bahwa mereka tidak tahu persis kapan Pandemi Flu berikutnya akan terjadi, namun mereka percaya bahwa peristiwa mengerikan tesebut akan terjadi lagi apabila kita tidak segera menghentikan

(25)

Pencegahan yang Dapat Dilakukan untuk Melindungi Diri

Sebenarnya, banyak sekali yang dapat Anda atau keluarga Anda lakukan untuk melindungi diri dari bahaya tertular penyakit Flu Burung, diantaranya yaitu:

1. Jangan sentuh ayam, bebek, dan unggas lainnya yang sakit atau mati. Jika terlanjur, cepat-cepat cuci tangan pakai sabun dan laporkan ke kepala desa. 2. Cuci pakai sabun tangan dan juga peralatan masak Anda sebelum makan atau memasak. Masak ayam dan telur ayam sampai matang.

3. Pisahkan unggas dari manusia. Dan juga pisahkan unggas baru dari unggas lama selama dua minggu.

4. Periksakan ke Puskesmas jika

mengalami gejala flu dan demam

setelah berdekatan dengan unggas. 5. Gunakan sarung tangan, penutup mulut dan hidung saat memegang unggas.

(26)

6. Jangan makan unggas yang sakit atau mati.

7. Sembelih, bakar, dan kubur unggas yang sakit atau mati.

8. Jangan biarkan anak-anak bermain dengan unggas.

Sumber:

(27)

TANYA - JAWAB SEPUTAR PERMASALAHAN FLU BURUNG

1. Apa itu Flu Burung?

Flu Burung (Avian Influenza) adalah

penyakit menular yang disebabkan oleh

virus influenza tipe A. Umumnya tipe ini

ditemukan pada burung dan unggas. 2. Apakah Flu Burung sudah mencapai

Indonesia?

Flu Burung pertama kali dilaporkan di Indonesia pada bulan Agustus 2003. Saat ini, Flu Burung sudah ditemukan pada unggas di hampir seluruh propinsi

di Indonesia.

(28)

3. Dapatkah manusia tertular Flu Burung? Apakah ada efek berbahaya bagi

manusia apabila tertular Flu Burung? Ya, manusia dapat tertular Flu Burung, namun perlu diingat bahwa saat ini penyakit ini pada manusia masih sangat jarang. Apabila tertular dampaknya dapat

sangat berbahaya, karena virus flu burung

dapat menyebabkan gangguan pernafasan bahkan dapat menyebabkan kematian apa bila tidak dirawat secepatnya (2x24 jam dari sejak tertular).

4. Beberapa lama masa inkubasi virus Flu Burung?

Masa inkubasi virus Flu Burung adalah 2-10 hari setelah terpapar. Akan tetapi, sebagian besar kasus menunjukkan gejala setelah 3-5 hari setelah terpapar oleh virus tersebut.

(29)

(batuk, sakit tenggorokan, demam tinggi, sakit kepala, sakit otot, dan sebagainya). Penyakit ini dapat berkembang menjadi pneumonia dimana mungkin akan terjadi kekurangan oksigen, susah bernafas, dan gagal pernafasan.

6. Apa yang harus saya lakukan apabila saya merasa tertular Flu Burung?

Apabila Anda merasa telah terpapar dengan Flu Burung dan Anda mulai menunjukkan

gejala-gejala menyerupai influenza,

segeralah cari bantuan medis dengan cara pergi ke Puskesmas.

7. Bagaimana virus ini tertular kepada manusia?

Virus ini dapat ditemukan dalam feses dan sekresi pernafasan burung atau unggas. Sebagian besar kasus manusia tertular akibat kontak langsung dengan burung atau unggas yang sakit, walaupun kontami- nasi lingkungan oleh virus tersebut dapat juga sebagai sumber penularan.

(30)

8. Apakah ada obat untuk Flu Burung? Selain perawatan medis intensif,

Oseltamivir (terdaftar dengan merk dagang

Tamiflu) merupakan obat anti-viral utama untuk Flu Burung. Tamiflu akan efektif

apabila diberikan pada tahap awal perkem-

bangan penyakit Flu Burung. Tamiflu di

Indonesia tersedia di Rumah Sakit Rujukan Flu Burung dan Puskesmas.

9. Apakah terdapat vaksin untuk virus Flu Burung?

(31)

10. Apa yang dapat saya perbuat untuk pencegahan Flu Burung di lingkungan rumah?

• Menjaga kebersihan lingkungan

(khususnya kandang unggas dan burung).

• Menjaga kebersihan diri (cuci tangan

dengan sabun).

• Menjauhkan kandang unggas dan

burung (ayam, itik, dan burung) dari rumah/tempat tinggal.

• Gunakan penutup hidung dan sarung

tangan bila akan mengolah tanaman dengan pupuk kandang.

• Jangan membuang kotoran (jeroan,

bulu ayam, dan lain-lain) sembarangan, akan tetapi bungkuslah dengan plastik dan buang di tempat sampah.

• Bersihkan makanan ternak/burung

yang tercecer di tanah/lantai, agar tidak mengundang burung liar datang.

(32)

11. Apakah aman untuk memakan daging ayam dan produk unggas/burung lainnya?

Ya, aman untuk memakan produk-produk unggas apabila telah dimasak secara matang (goreng atau rebus).

Jangan memakan daging unggas yang masih berwarna merah muda atau telur setengah matang.

12. Bagaimana saya menjaga diri sendiri dari penularan Flu Burung?

• Rajin cuci tangan dengan sabun atau

cairan antiseptik setelah menangani unggas/burung

• Bersihkan permukaan kandang dengan

deterjen, cairan alkohol (70%), atau pemutih/khlorin (0.5%)

• Gunakanlah penutup mulut dan hidung,

(33)

• Amati dengan teliti kesehatan Anda

apabila telah melakukan kontak dengan unggas/burung. Segeralah cari bantuan medis apabila timbul gejala-gejala demam, infeksi mata, dan/atau kesulitan bernafas.

Selain itu, perhatikan selalu untuk:

1. Jangan sentuh ayam, bebek, dan unggas lain yang sakit atau mati. Jika terlanjur, cepat-cepat cuci tangan pakai sabun dan laporkan ke kepala desa.

2. Cuci pakai sabun, tangan dan peralatan masak Anda sebelum makan atau

memasak. Masak ayam dan telur ayam sampai matang.

3. Pisahkan unggas dari manusia. Dan juga pisahkan unggas baru dari unggas lama selama dua minggu.

4. Periksakan ke Puskesmas jika ada gejala

flu dan demam setelah berdekatan dengan

unggas.

5. Gunakan sarung tangan, penutup mulut dan hidung saat memegang unggas.

(34)

6. Jangan makan unggas yang sakit atau mati. 7. Sembelih, bakar, dan kubur unggas yang sakit atau mati.

8. Jangan biarkan anak-anak bermain dengan unggas.

Untuk keterangan lebih lanjut tentang virus H5N1 dan usaha mengendalikan penyakit tersebut, silakan kunjungi situs-situs internet berikut:

http://www.komnasfbpi.go.id http://www.depkes.go.id http://www.deptan.go.id http://www.unicef.org

http://www.unicef.org/indonesia http://www.who.int

(35)

18

KOMITE NASIONAL PENGENDALIAN FLU BURUNG DAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI PANDEMI INFLUENZA (KOMNAS FBPI)

No. Telepon : 021-3853515 / 3854227 No. Faksimili : 021-3858974

Email : komunikasi.fbpi@gmail.com Unit Pengendalian Penyakit Avian

Influenza Departemen Pertanian (Campaign Management Unit)

(36)

Posko Kejadian Luar Biasa Flu Burung Departemen Kesehatan

Direktorat Jenderal Pencegahan Penyakit dan Peningkatan Kesehatan Lingkungan

No. Telp. : 021-4257125 No. Fax : 021-42877588

Email : fluburungdepkes@yahoo.com

Pusat Komunikasi Publik

Sekretariat Jenderal Departemen Kesehatan

No. Telp. : 021-5223002 No. Fax : 021-52960661

(37)

PERANAN ULAMA DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BURUNG

Prof. Dr. H. Minhajuddin, MA

Bismillahirrahmanirrahim.

1. Peranan Ulama

Ulama, jamak dari ’alim, yaitu orang yang memiliki kualitas ilmu yang luas dan mendalam. Menurut istilah, ulama ialah orang yang ahli atau memiliki pengetahuan ilmu agama Islam dan ilmu pengetahuan kealaman yang dengan pengetahuannya tersebut memiliki rasa taqwa, takut, dan taat kepada Allah SWT. Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Abu Dawud, ulama adalah ahli waris para Nabi.

”Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi. Mereka (para Nabi) tidak mewariskan dinar dan dirham, melainkan mewariskan ilmu. Maka, siapa saja yang mengambil ilmu itu, hendaknya mengambil dengan proporsi yang sepenuhnya.” (H.R. Abu Dawud)

(38)

Oleh sebab itu, sesuai dengan tugas kenabian dalam mengembangkan Islam, ada empat tugas utama yang harus dijalankan oleh ulama:

Pertama, menyampaikan ajaran Islam sesuai

dengan firman Allah SWT dalam

Q.S. Al-Maidah ayat 67, yang artinya: ”Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu), berarti kamu tidak menyampaikan amanatNya. Allah memelihara kamu (dari gangguan manusia), sesungguhnya Allah tidak

memberi-kan petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”

Kedua, menjelaskan ayat-ayat Al-Quran sesuai

dengan firman Allah dalam Q.S. An Nahl 44,

(39)

Ketiga, memutuskan perkara yang dihadapi

masyarakat, sesuai dengan firman Allah SWT

dalam Q.S. Al-Baqarah 213, yang artinya: ”Dan Allah menurunkan bersama mereka kitab dengan yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.”

Keempat, memberi contoh pengamalan, sesuai dengan Hadis Aisyah Binti Abu Bakar yang menyatakan: ”Bahwa perilaku

Rasulullah SAW adalah praktek Al-Quran.” (H.R. Bukhari)

Sehubungan dengan tugas-tugas yang disebut-kan di atas, maka dalam MUNAS VII MUI tahun 2005 di Jakarta, ditetapkan lima peran utama ulama sebagai berikut:

1. Sebagai pewaris tugas nabi, yaitu menyebarkan ajaran Islam serta

memperjuangkan terwujudnya suatu kehidupan sehari-hari secara arif dan bijaksana yang berdasarkan Islam.

(40)

2. Sebagai pemberi fatwa bagi umat Islam, baik diminta maupun tidak diminta. Sebagai lembaga pemberi fatwa, MUI mengakomodasi dan menyalurkan aspirasi umat Islam Indonesia yang sangat beragam aliran, paham, dan pemikiran, serta organisasinya. 3. Sebagai pembimbing dan pelayan umat. 4. Sebagai gerakan ishlah wal-tajdid, sebagai pelopor ishlah, yakni gerakan pembaruan.

5. Sebagai penegak Amar Ma’ruf dan

Nahi Mungkar

(41)

2. Pencegahan Penyakit Flu Burung

1. Flu Burung

Flu Burung disebabkan oleh virus influenza

yang ditularkan oleh unggas (seperti ayam, burung dan itik) dan merupakan virus yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan kehidupan manusia. Gejala pertama bagi orang yang ditulari Flu Burung, yakni suhu tubuh naik, yang diikuti dengan keluarnya eksudat hidung yang bersifat mucus atau lendir bening, batuk, dan sakit tenggorokan. Flu Burung adalah salah satu masalah di antara banyak masalah kesehatan di Indonesia yang harus ditanggulangi seperti penyakit

menular antraks, kurang gizi, kurangnya

kebersihan lingkungan, dan seterusnya. Untuk itu ulama perlu mengambil peranan menginformasikan dan menyosialisasikan program pemerintah tentang penanggu-langan masalah-masalah kesehatan melalui dakwah, ceramah lewat khutbah di masjid, pengajian di majelis taklim, dan di pesantren

(42)

2. Upaya Pencegahan

Ajaran Islam yang bersumber pada

Al-Quran dan Hadis memberikan tuntunan dalam semua segi hidup dan kehidupan seperti memelihara kesehatan, kebersihan diri dan lingkungan, dan menjaga kesehatan anak sedini mungkin sejak merencanakan

kelahiran, peningkatan gizi, dan sebagai-

nya. Sebagai pencegahan timbulnya

berbagai penyakit seperti Flu Burung, maka Islam memberi tuntunan, di antaranya: a. Makan makanan dan minuman yang halal,

mencakup di dalamnya halal zatnya,

halal cara mendapatkannya, dan

halal dalam pengolahan, menyediakan dan menyajikannya.

b. Makan makanan dan minuman yang baik (thayyibah), yaitu makanan dan minuman yang bersih, sehat, dan memenuhi

(43)

Dua hal tersebut disebut secara eksplisit dalam Al-Quran (Q.S. Al-Baqarah: 168), artinya: ”Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan karena

sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

d. Menjaga kebersihan lingkungan.

e. Segera berobat apabila dirasakan ada gejala

influenza yang menyebabkan suhu badan

naik. Sesuai petunjuk Hadis Rasulullah SAW, yang diriwayatkan Ahmad, artinya: ”Berobatlah hai hamba Allah, karena sesungguhnya Allah SWT tidak

mengadakan penyakit, kecuali mengadakan pula obat baginya. Hanya satu penyakit yang tak ada obatnya, ialah penyakit tua.”

(H.R. Ahmad, Abu Dawud, Turmizi,

Nasa’i dan Ibn Majah).

(44)

Dan Hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud:

(45)

PANDANGAN ISLAM TENTANG KEBERSIHAN

Drs. H. Syarifuddin Ondeng, MA

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Mari kita bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan kepada kita. Salah satu nikmat bagi kita adalah sumber alam yang diciptakan untuk kebutuhan manusia, baik di darat maupun di lautan.

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Kebersihan dalam Islam disinggung dalam Hadis Nabi Muhammad SAW, yang artinya:

“Dari Malik Al-Asyari berkata: Rasulullah

bersabda: Kebersihan adalah bagian dari iman.” (HR. Muslim) Berkenaan dengan Hadis di atas, dipahami bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan, praktis bahwa orang yang tidak menjaga kesehatannya berarti ia

(46)

tidak menjaga keimanannya. Sementara hal yang paling esensial dalam agama adalah iman, demikian pula masalah kesehatan.

Kaum Muslimin Rahimakumullah,

Setiap muslim harus berikhtiar dan berusaha memelihara kesehatan secara terus menerus, dalam arti memperkuat daya tahan tubuh dari serangan penyakit. Itulah sebabnya Hadis Nabi mengatakan, yang artinya:

Perhatikan lima perkara sebelum datangnya lima perkara, yaitu:

1. Masa hidupmu sebelum datang ajal. 2. Masa sehatmu sebelum datangnya penyakit.

3. Masa lapangmu sebelum datangnya kesibukan.

4. Masa mudamu sebelum datangnya masa tua, dan

(47)

Masalah yang kedua tentang kesehatan belum terimplikasi dengan baik di tengah masyarakat. Ini berarti masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya kesehatan bila pada suatu saat dirinya atau anggota keluarganya terkena penyakit. Terlebih saat ini ada satu penyakit yang dikenal dengan nama Flu Burung, yang sangat sulit diobati, bahkan obatnya yang mujarab belum ditemukan.

Flu Burung adalah virus influenza yang ditularkan

oleh unggas (seperti ayam, burung dan itik), serta merupakan virus yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Bahkan penyakit ini dapat merenggut nyawa manusia. Namun salah satu upaya pencegahan yang paling efektif, adalah dengan menjaga kesehatan. Islam mengajarkan umatnya agar mampu menjaga kesehatan, selalu dimulai dengan mencuci tangan, mem-bersihkan mulut dan hidung, mencuci muka dan kaki saat melaksanakan wudhu. Selain itu, dianjurkan pula agar umat Islam membersihkan badan dengan mandi, terutama setelah melakukan hubungan intim dengan suami istri, mimpi basah, sebelum menunaikan Shalat Jum’at, dan sebagainya.

(48)

Air yang dipakai mandi haruslah air yang suci lagi mensucikan. Namun demikian, masih banyak umat yang kurang memperhatikan air bersih, padahal jika syarat air yang dipakai

“suci lagi mensucikan”, maka kondisi

(49)

Tingkatan kesehatan sehat atau sakit sangat ditentukan oleh kemampuan seseorang mencegah diri dari serangan penyakit, khususnya pemeliharaan kesehatan di waktu sehat. Para

ahli hukum fiqih (hukama) mengatakan:

Wiqayaatus shihhah khaiyrun Minal ‘ilaaq” (Menjaga kesehatan lebih baik daripada mengobati ketika sakit).

(50)

PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BURUNG DALAM PANDANGAN ISLAM

Dr. H.M. Arfah Shiddiq, MA

Pertama-tama marilah kita mengucapkan syukur ke hadirat Allah SWT oleh karena Ia tidak henti-hentinya menebar kasih sayang-Nya, karunia-sayang-Nya, nikmat-Nya kepada kita semua, hingga pada saat ini kita masih tetap hidup sehat dan memasuki bulan Ramadan tahun ini. Semoga keadaan seperti ini tetap saja terlimpah kepada kita semua sehingga Ramadan yang penuh berkah ini dapat kita isi dengan berbagai amaliah secara maksimal dalam rangka ber-taqarrub kepada-Nya, Insya Allah.

(51)

keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau dan juga semoga terlimpah kepada siapa saja yang mengikuti sunnah beliau secara tulus.

Hadirin dan hadirat rahimakumullah,

Salah satu sisi penting dari ajaran Islam adalah perlunya menjaga kesehatan.

Rasulullah SAW bersabda bahwa hamba yang sehat lebih disukai oleh Allah dari pada hamba yang sakit. Bahkan di kesempatan lain,

Rasulullah SAW menyatakan bahwa

kebersihan itu adalah salah satu perwujudan dari iman. Kenapa demikian penting

kedudukan kebersihan itu? Tentunya tiada lain karena kebersihan adalah pangkal kesehatan. Demikian yang diajarkan oleh para guru kita di sekolah.

Kalau Rasulullah SAW telah menegaskan pentingnya pemeliharaan kesehatan, tentunya tiada lain oleh karena kesehatan yang prima adalah prasyarat untuk dapat beraktivitas/ berkarya. Karya atau amal (shaleh) adalah ciri seorang mukmin.

(52)

Memang, kualitas ketaqwaan seorang mukmin banyak tergantung pada sejauh mana ia mampu menciptakan amal shaleh sebanyak-banyaknya di dunia ini. Sudah pasti, tanpa kesehatan yang prima, amal shaleh sulit diwujudkan dalam hidup ini. Bahkan boleh jadi, justru menjadi tanggungan orang lain, kalau tidak dikatakan menyusahkan sanak keluarganya dan masyarakat.

Hadirin dan hadirat rahimakumullah,

Lawan kata dari sehat adalah sakit. Sakit, bisa disebabkan oleh situasi kejiwaan yang tidak normal, misalnya karena stress berat, bisa juga

karena beban kerja melebihi kemampuan fisik, sehingga fisik menjadi lemah, bisa juga karena kondisi gizi yang buruk dan bisa juga karena

(53)

Dalam pengamatan kita, semakin tinggi kemampuan manusia dalam mendiagnosa dan mengobati penyakit semakin banyak pula jenis penyakit canggih yang bermunculan, yang membuat para ahli itu kebingungan. Yang sudah pasti adalah bahwa penyakit mengancam kesehatan manusia sehingga aktivitas amaliahnya berkurang atau terhenti sama sekali, atau bahkan dapat mendatangkan kematian.

Salah satu penyakit yang kini menjadi tren adalah penyakit Flu Burung.

Dikatakan tren, karena dimana-mana dibicarakan, diseminarkan, dilokakaryakan, dan dipublikasikan, baik melalui layar kaca (TV-internet) maupun lewat media lainnya (surat kabar, tabloid, majalah, poster, baliho dan bahkan spanduk). Mengapa demikian? Sudah pasti karena penyakit ini tiba-tiba saja mewabah di dunia, tak terkecuali di Indonesia; bahkan di Sulawesi Selatan, dan telah menelan korban yang tidak sedikit.

(54)

Ma’asyir al-Muslimin Rahimakumullah,

Kenapa penyakit Flu Burung ini tiba-tiba menjadi tren? Jawabannya adalah karena

penyakit yang disebabkan oleh virus influ

-enza type A (H5N1) ini sangat mematikan dan

penularannya sangat cepat. Bayangkan saja, masa inkubasinya, atau masa sejak masuknya virus ke tubuh penderita hingga timbulnya gejala penyakit hanya satu hingga lima hari. Penyakit ini dapat tertular dari unggas ke unggas, dari unggas ke manusia, dan mungkin nanti dari manusia ke manusia. Apabila se-seorang terkena penyakit ini dalam status

terkonfirmasi/positif (berdasarkan konfirmasi

laboratorium), maka kemungkinan hidupnya menurut ahli-ahli kesehatan sedikit sekali. Sungguh mengerikan.

(55)

38

Pertama, bagaimana gejala-gejala penyakit ini? Kedua, bagaimana cara menghindarinya, serta ketiga, bagaimana mengobatinya. Sudah pasti cara melihat kami dari aspek ajaran Islam.

Sesuai dengan informasi dari para ahli, gejala yang mudah dilihat pada penderita adalah apabila seseorang tiba-tiba mengalami demam tinggi lebih dari 38 Celcius disertai batuk, pilek, sakit tenggorokan dan nafas pendek, segera bawa ke puskesmas/dokter untuk memastikan jenis penyakitnya.

Apabila Puskesmas atau dokter menetapkan bahwa yang bersangkutan ada

kemungkinannya terjangkit Flu Burung (suspek), maka yang terpokok harus

(56)

Hadirin dan Hadirat Jama’ah Tarwih yang

dirahmati Allah, Menurut Imam Al-Satibi, Islam datang untuk sekurang-kurangnya melindungi lima kebutuhan dasar manusia, yaitu Iman, Jiwa, Kehormatan, Harta,

dan Keturunan. Di sini terlihat bahwa tingkat kewajiban manusia memelihara jiwanya berada pada tingkat kedua setelah Iman. Artinya bahwa dalam Islam, memelihara dan menjaga kelangsungan hidup itu sangat penting. Ada sejumlah informasi lanjutan dari bagaimana seharusnya umat ini menghadapi sesuatu yang mengancam hidup manusia, termasuk penyakit yang mematikan seperti Flu Burung yang kita bicarakan.

(57)

40

Umar memerintahkan rombongannya untuk tidak jadi memasuki kota tersebut dan kembali ke Madinah.

Salah seorang sahabat mengajukan keberatan

dan menyatakan: “Wahai Umar, kenapa

engkau lari dari takdir Allah?”

Umar menjawab: “Aku menghindari takdir

Allah yang buruk menuju ke takdir Allah yang lebih baik!” Kenapa Umar tidak jadi

memasuki daerah itu? Jawabannya adalah, ia tidak mau bila diri dan rombongannya tertular oleh wabah penyakit yang sedang mewabah di daerah itu.

Hadirin, apa yang dilakukan oleh Umar ini sesungguhnya sejalan dengan perintah

(58)

(Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu), yang artinya adalah bahwa badan

atau fisik kita ini wajib dipelihara kebugaran

kesehatannya. Sejalan dengan ini, para ahli kesehatan menetapkan kaedah:

฀฀฀฀฀ (Pencegahan lebih utama dari pengobatan). Ada beberapa petunjuk langsung dari agama ini bagi masyarakat untuk menghindari suatu penyakit, di antaranya:

1. Prinsip kebersihan sebagai dasar dari

kesehatan. Allah SWT berfirman pada

Q.S. Al-Muddatsir (74): 4-5 sebagai berikut:

(Dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkan segala macam kekotoran). Lebih tegas dari itu, Rasulullah SAW menyatakan:

(59)

42

2. Prinsip karantina, karena ada jenis penyakit yang mudah tertular seperti Flu Burung, maka Islam mengajarkan perlunya pengisoliran penderita guna menghindari korban baru yang lebih banyak.

Rasulullah SAW seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bersabda:

(Apabila engkau mendengar adanya wabah pada suatu daerah, janganlah engkau mengunjungi daerah itu, sementara apabila kalian berada di daerah itu, janganlah engkau keluar dari daerah itu).

(60)

Imam Abu Daud dan Turmuzi

meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda:

(Berobatlah, karena sesungguhnya Allah SWT. tidak menurunkan suatu penyakit kecuali besertanya ada obat penangkalnya).

4. Prinsip bahwa penyakit itu adalah peringatan dan pelajaran bagi sang hamba untuk mendekatkan diri kepadaNya. Sekiranya manusia tidak pernah sakit, boleh jadi manusia ini menjadi lupa diri, takabur, sombong karena merasa hebat, kuat. Bila ia sakit, ia akan sadar bahwa

(61)

44

Rasulullah SAW dalam salah satu sabda beliau menyatakan:

(62)

Hadirin dan Hadirat rahimakumullah,

(63)

MEMELIHARA BUDAYA HIDUP BERSIH UNTUK MENCEGAH PENYAKIT

FLU BURUNG

Prof. Dr. H. Muhammad Galib, MA

Alhamdulillah kita persembahkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kita hadir ditempat yang suci ini untuk melaksanakan kewajiban kita kepada-Nya. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Salah satu hal yang sangat penting dari ajaran Islam adalah kebersihan, baik kebersihan dari aspek jasmani maupun kebersihan dari rohani. Hal ini dipahami dari perintah Allah kepada Nabi Muhammad untuk membersihkan dirinya, baik lahir maupun batin sebelum melakukan misi kerasulan untuk menyebarkan kerahmatan bagi semesta alam, seperti

(64)

diisyaratkan dalam Q.S. Al-Muddatstsir ayat

1-7 yang terjemahannya: “Wahai Nabi yang

berselimut, bangunlah lalu berilah peringatan! Dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkan-lah, dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak, dan untuk memenuhi perintah Tuhan-mu bersabarlah.”

Ayat tersebut menegaskan bahwa kebersihan jasmani dan kebersihan rohani, harus di-pelihara secara seimbang untuk melaksana-kan tugas kekhalifahan di muka bumi dengan sebaik-baiknya.

(65)

Jagalah kebersihan dengan segala usaha yang

dapat kamu lakukan, karena sesungguhnya Allah menegakkan Islam di atas prinsip kebersihan, dan tidak akan masuk sorga

kecuali orang-orang yang memelihara kebersihan. (H.R. al-Thabrani)

Umat Islam yang disebut oleh Allah sebagai

khaira ummah (umat yang terbaik) dituntut untuk menjadi teladan dalam memelihara kebersihan dan mampu membudayakan hidup bersih, baik untuk motif ibadah maupun untuk hidup sehat.

Untuk membudayakan hidup bersih, Islam mengaitkannya dengan ibadah, seperti shalat lima kali sehari semalam yang wajib

dilaksanakan oleh setiap muslim dewasa, salah satu syaratnya adalah suci dan bersih, yaitu suci badan dari hadas dan najis atau kotoran, bersih pakaian dan tempat shalat dari najis. Jika syarat tersebut tidak dipenuhi, maka shalat pun tidak akan diterima oleh Allah.

(66)

Salah satu jenis penyakit yang muncul dewasa ini dan sangat mengerikan adalah Flu Burung, karena jika penyakit tersebut menyerang unggas, maka dalam waktu yang sangat cepat unggas akan segera mati, dan jika terjadi kontak antara unggas yang terserang Flu Burung dengan manusia, maka kemungkinan yang bersangkutan juga akan tertular penyakit tersebut, dan yang lebih mengerikan bahwa sampai sekarang ini penyakit tersebut belum ditemukan obatnya secara akurat.

Sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi ini, setiap kita dituntut untuk berusaha agar jangan sampai terserang penyakit tersebut.

(67)

1. Kebersihan Badan

Islam memberikan perhatian yang cukup besar agar setiap pemeluknya memelihara budaya hidup bersih sepanjang siang dan malam. Islam mengajarkan agar setiap muslim sebelum tidur di malam hari harus terlebih dahulu memastikan bahwa dirinya terbebas dari kotoran atau najis.

Nabi bersabda:

Terjemahannya:

Bersihkanlah badanmu itu, niscaya Allah akan mensucikanmu. Sesungguhnya tidak ada seorang hamba Allah pun yang tidur dalam keadaan bersih, kecuali dia tidur bersamanya malaikat di baju dalamnya, dia tidak berbalik sesaat pun pada sebagian malamnya kecuali malaikat mendoakannya:

“Ya Allah, ampunilah hambamu ini, karena ia dalam keadaan bersih.”

(Hadis riwayat al-Thabrani).

(68)

Pada saat yang sama, Islam juga mengajarkan agar pada saat bangun di waktu subuh, setiap muslim harus mendahulukan membersihkan tangannya. Nabi Muhammad bersabda:

Terjemahannya:

Apabila salah seorang dari kamu bangun dari tidurnya, maka janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali, karena sesungguhnya dia tidak tahu di mana tangannya bermalam

pada saat dia tidur. (Hadis riwayat Bukhari &

Muslim).

2. Kebersihan Pakaian

(69)

Terjemahannya:

Perbaiki dan bersihkanlah tempat tinggal kamu dan pakaian kamu, sehingga kamu akan tampak seperti tahi lalat di wajah di antara

manusia. (Hadis riwayat al-Hakim)

3. Kebersihan Lingkungan

Islam mengajarkan agar tempat yang

ditempati melaksanakan ibadah harus terbebas dari kotoran, karena itu lingkungan rumah, pendidikan, dan ibadah harus pula dijaga kebersihannya. Nabi bersabda:

Terjemahannya:

Sesungguhnya Allah itu baik, menyukai kebaikan, Allah itu bersih, menyukai kebersihan, Allah itu pemurah, menyukai kemurahan, Allah itu dermawan, menyukai kedermawanan. Maka bersihkanlah halaman pekaranganmu.

(Hadis riwayat al-Turmudzi)

(70)

Dalam kaitannya dengan pencegahan Flu Burung, dapat dilakukan beberapa hal:

1. Menghindari agar kita tidak tersentuh secara langsung oleh kotoran atau najis termasuk oleh unggas yang terserang Flu Burung. Uraian di atas

menunjukkan bahwa setiap muslim dituntut agar berhati-hati dan menjauhkan diri dari kotoran atau najis.

2. Jika terlanjur terkena atau tersentuh kotoran atau najis, maka setiap muslim dituntut agar sesegera mungkin

(71)

kebersihan tempat atau kandang hewan peliharaan agar tetap terpelihara

kesehatannya.

4. Jika pada akhirnya di antara umat Islam ada yang terserang penyakit, maka Islam mengajarkan agar umat Islam bersegera untuk berobat.

Termasuk jika ada di antara kita yang

mengalami gejala flu dan demam

setelah berdekatan dengan unggas, untuk bisa dilakukan pengobatan secara dini, disamping tentunya berdoa kepada Allah SWT agar kita diberi kesembuhan apabila kita terserang penyakit.

Akhirnya, mari kita membudayakan hidup bersih, mulai dari kebersihan anggota badan, pakaian, maupun lingkungan sekitar kita, sekaligus memberikan contoh teladan bagi anak-anak kita untuk mengamalkan budaya hidup bersih itu, agar dengan begitu, ibadah kita diterima oleh Allah, hidup ini kita nikmati dengan baik dan orang-orang yang ada

(72)

di sekitar kita juga merasa tenang dengan kehadiran kita, karena mereka merasa aman dengan kehadiran kita, dan bahkan mereka merasakan bahwa kehadiran kita akan mem-beri manfaat bagi mereka baik langsung maupun tidak langsung.

(73)

KHUTBAH JUM’AT: MENJAGA KESEHATAN DAN MEMELIHARA KEBERSIHAN DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BURUNG

Drs. H. M. Ishaq Shamad, M.Ag

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Nahmaduhu Wanastaiynuhu

Wanastagfiruhu Wana’uuzu billahi

minsyururuuri ampusina Wamin sayyiaati a’maalina Man yahdillaahu falaa mudhillalah waman yadiil falaa haadiyalah.

Asyhadu Allah ilaaha illallahu Wahdahu Laa syariykalah Waasyhadu anna Muhammadan ‘abduuhu warasuuluhu. Allaahummashalliy ‘ala sayyidina Muhammad wa’alaa aalihi washahbihi ajma’in. Amma ba’du.

Qaalallahu Ta’ala fiy kitababihil kariym. A’uuzubillahi minasysyaithaanirrajim. Bismillahirrahmanirrahim. Ittaqullaaha haqqa tuqatihi wala tamuutunna illaa waan-tum muslimun. Shadaqallahul ‘Aliyyul ‘Azim

(74)

Washadaqa Rasuuluhunnanbiyyul Karim Wa

Nahnu ‘Alaa Zaalika Minasy syaahidiyna Wasy syakiirin. Walhamdulillahi Rabbil ‘alamin.

Hadirin rahimakumullah,

Sebagaimana biasanya, menjadi kewajiban bagi khatib menyampaikan pesan-pesan taqwa. Untuk itu, saya mengajak hadirin untuk senantiasa meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT,

semoga kita menjadi manusia yang muttaqien. Demikian pula salam dan taslim kita kirimkan kepada habibina wa maulanana Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya, sebagai perwujudan dan ikhtiar kita untuk mengikuti dan mematuhi sifat-sifat mulia dan keihklasannya dalam menegakkan

kalimatullah, mementingkan kepentingan umat dan persatuan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan dan keilahian.

(75)

“Menjaga Kesehatan dan Memelihara

Kebersihan dalam Pencegahan Penyakit Flu Burung.” Kenapa tema ini saya anggap penting? Pertama, saat ini kita memasuki bulan suci Ramadhan, merupakan bulan yang mengandung banyak hikmah, rahmat dan ampunan, maka seyogyanyalah kita memasuki bulan yang suci ini dengan senantiasa menjaga kesehatan dan memelihara kebersihan, baik kebersihan diri, keluarga maupun lingkungan. Kedua, berbagai kasus penyakit yang muncul di masyarakat, termasuk penyakit Flu Burung, antara lain disebabkan kelalaian manusia menjaga kebersihan.

Hadirin rahimakumullah,

Kebersihan merupakan salah satu ajaran Islam yang sangat penting, sebagaimana hadis Nabi

Muhammad SAW: “Kebersihan bagian dari

iman.” Dengan kata lain, semakin beriman seorang mukmin, maka seharusnya ia semakin menjaga kebersihan. Namun kenyataannya, kebersihan untuk menjaga kesehatan, masih kurang mendapat perhatian yang serius dari kalangan umat.

(76)

Lihatlah, di lingkungan sekitar, di pinggiran kota, sampah berserakan. Bahkan di tempat-tempat umum, seperti terminal, toilet, bau pesing sangat mengganggu penciuman kita. Demikian pula di tempat-tempat peternakan hewan, termasuk peternakan ayam dan

burung, menyebarkan bau yang kurang sedap. Makanya tidak heran, jika berbagai penyakit menular muncul di tengah masyarakat, salah satu di antaranya adalah Flu Burung.

Sebenarnya penyakit ini awalnya terjadi di kalangan hewan (unggas), namun kemudian dapat menular kepada manusia, bahkan di Hongkong (1997), enam orang meninggal akibat Flu Burung. Di Vietnam lebih parah lagi (2005) sekitar 43 orang meninggal akibat

penyakit yang disebabkan oleh virus influenza

(77)

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah SWT,

Ajaran Islam yang bersumber pada AlQuran dan hadis memberikan tuntunan dalam semua segi kehidupan, seperti memelihara kesehatan dan menjaga kebersihan. Untuk itu, agar umat terhindar dari berbagai penyakit, khususnya mencegah menyebarnya penyakit Flu Burung, maka Islam memberi tuntunan, antara lain: 1. Jagalah kebersihan dan kesehatan,

karena Allah berfirman,

“Innallaah Yuhibbut thawwaabiyna wayuhibbul muthathahhiriyn”, yang artinya: Allah sangat mencintai

orang-orang yang bertaubat dan orang- orang yang selalu membersihkan diri. 2. Jika terjadi wabah penyakit menular

disatu tempat dan kita berada

di dalam daerah tersebut, maka jangan tinggalkan daerah tersebut.

Sebaliknya jika kita berada di luar dari daerah yang terkena wabah, maka jangan kunjungi tempat tersebut.

(78)

3. Khusus bagi peternak, Nabi bersabda:

“Wahai para peternak onta, jangan

campur antara onta yang sakit dengan onta yang sehat.”

4. Segera berobat jika dirasakan ada

gejala influenza yang menyebabkan

suhu badan naik. Sesuai petunjuk hadis

Nabi: “Berobatlah wahai hamba Allah,

karena sesungguhnya Allah SWT tidak mengadakan penyakit, kecuali

mengadakan pula obatnya. Hanya satu penyakit yang tidak ada obatnya, ialah penyakit tua.” (H.R. Ahmad, Abu

Dawud, Tirmizi, dan Ibnu Majah)

Demikianlah khutbah yang singkat ini, sebagai kesimpulan menjaga kesehatan dan

(79)

khusus-Terima kasih atas segala perhatian, mohon maaf atas segala kekurangan. Renungkanlah

ungkapan yang mengatakan “mencegah lebih

baik daripada mengobati.”

Baraqallaahu Liy Walakum Fil Qur’anil Ka-rim Wanafa’niy Waiyyakum bimaa Fiyhi Minal ‘ Ayaati Waz Zikril Hakiym

Wataqabbala Minniy Waminkum Tilaa Watahu Innahu Huwas Samiy’ul ‘Aliym. Wassalamu

Alaikum Wr. Wb.

(80)

Jangan sentuhayam, bebek, dan unggas lain yang sakit atau mati.

1.

Cuci pakai sabuntangan dan peralatan masak Anda.

2.

Pisahkan unggas dari manusia.

3.

Periksakanke puskesmas jika ada gejala flu & demam setelah berdekatan dengan unggas.

(81)

Gunakan sarung tangan, penutupmulut dan hidung

saat memegang unggas.

5.

Sembelih, bakar, kubur

unggas yang sakit atau mati.

7.

Jangan makan unggas yang sakit atau mati.

6.

Jangan biarkananak-anak

bermain dengan unggas.

(82)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini konsumennya adalah individu yang berada di Surabaya yang representatif dan menggunakan salah satu dari ketiga tipe produk televisi Polytron hi-end , dengan

terdapat pengaruh pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar mahasiswa semester IV Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, atau tidak terdapat

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengembangkan permainan ular tangga berisi soal UNAS dan SBMPTN sebagai media pembelajaran fisika siswa kelas XI MIA 2 MAN 1

Hasil penelitian didapatkan bahwa variabel independen yang berhubungan signifikan dengan masa indek tubuh mahasiswa adalah frekuensi makan (p=0,019), kebiasaan makan gorengan

- Operator selalu memastikan arah aliran fluida proses yang masuk dan keluar heat exchanger sudah benar atau belum. - Mengganti valve yang bermasalah/

These risks could be minimized by renovation of the tomb complex of buildings in accordance with the criteria of earthquake resistant buildings which has been

1) Mampu cetak adalah baik. 2) Produk yang ringan dan kuat dapat dibuat. 3) Banyak di antara polimer bersifat isolasi listrik yang baik. 4) Baik sekali dalam ketahanan air dan

lapangan bolabaske t.. Dasar ran Kompetensi* Wakt u Instrumen Instrumen  Kerjasama, toleransi, percaya dini, keberanian, menghargai lawan, bersedia berbagi tempat dan