• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendaftaran dan Penilaian Pajak Penerangan Jalan I Pendaftaran

GAMBARAN DATA PAJAK PENERANGAN JALAN

E. Pendaftaran dan Penilaian Pajak Penerangan Jalan I Pendaftaran

Bentuk Pendaftaran Pajak Penerangan Jalan dilakukan bersamaan dengan proses pemasangan lampu penerangan jalan tersebut.dimana lampu penerangan jalan yang dipasang terdiri dari beberapa sector sesuai dengan penetapan wilayah kecamatan masing-masing yang terdiri dari :

1. Sektor A

Terdiri dari kecamatan Medan Johor, Medan Selayang, Medan baru, Medan Polonia,Medan Tuntungan, Medan Petisah dan Medan Sunggal.

2. Sektor B

Terdiri dari kecamatan Medan Kota,Medan Maimun,Medan Amlas,Medan Area, Medan Tembung, Medan Denai dan Medan Perjuangan.

3. Sektor C.

Terdiri dari kecamatan Medan Belawan,Medan Labuhan, Medan Timur,Medan Marelan , Medan Barat,Medan Deli dan Medan Helevetia. 4. Sektor Lampu Taman / air Sirkulasi

Meliputi Pemasangan lampu pada taman dan gedung yang meliputi semua kecamatan yang ada di Kota Medan.

Pemasangan Lampu Penerangan Jalan tersebut dilakukan oleh konsumen dari pihak perusahan dengan pemasangan Lampu penerangan Jalan Umum (LPJU)maupun oleh pemerintah Kota (PEMKO) sendiri. Tahap – Tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan

Perusahaan meminta atau memohon rekomendasi / izin kepada Dinas Pertamanan Kota Medan untuk pemasang Lampu Penerangan Jalan. Dalam melakukan permintaan atau permohonan rekomendasi / izin dilampirkan KTP, gambar situasi lapangan, jenis lampu yang dipasang, dan diketahui oleh kelurahan setempat. Lalu akan diberikan jawaban oleh Dinas Pertamanan Kota Medan melalui surat yang memuat syarat – syarat yang harus dipenuhi oleh konsumen yang melakukan permohonan. Syarat – syarat tersebut memuat hal- hal berikut ini :

1. Pemasangan harus sesuai standar PLN dan Dinas Pertamanan sebagai pengawas pekerjaan.

2. Teknik Pemasangan harus sesuai Standar PLN dan harus dipedomani ‘’Petunjukan Umum Instalasi Listrik (PUIL)”.

3. Pekerjaan harus dilaksanakan, dipertanggung jawabkan oleh instalator yang sah dan terdaftar di PT. PLN (Persero) wilayah II Sumatera Utara Cabang Medan.

4. Pemasangan harus membentuk sudut 200 mengarah ke jalan umum dan memakai system instalasi jaringan udara dengan kelengkapan Box Main Panel,MCB,Switch Kontektur dan Team Switch.

5. Setelah selesai pemasangan, konsumen harus melaporkan kembali ke Dinas Pertamanan Kota Medan, meyerahkan bukti Kuitansi pembayaran BP dan UJL ( Biaya Penyabungan dan Uang Jaminan Langganan ) serta bukti telah dipasang Kwh Meter LPJU-nya dari PLN untuk diinvestasikan.

6. Seluruh biaya material untuk pemasangan lampu / perawatan dan BP-UJL ke PLN, berikut pemasangan Kwh meternya adalah menjadi tanggung jawab pihak konsumen.

7. Dengan adanya persetujuan teknis dari PLN, maka biaya pemakaian arus listriknya setiap bulan adalah tanggung jawab PEMKO Medan.

Lalu konsumen melakukan pelaporan ke PLN,apakah pemasangan yang akan dilakukan memenuhi teknis atau tidak.saat melaukan pelaporan tersebut,konsumen harus membawa surat rekomendasi / izin yang diberikan oleh Dinas Pertamanan Kota Medan. Waktu pelaporan paling lama 1 (satu) minggu.

Jika memenuhi teknis akan di lakukan pemasangan oleh Dinas Pertamanan Kota Medan. Selajutnya PLN akan melakukan pemasukan atau pemberian arus. Pemasukan atau pemberian arus paling lama 3 (tiga) hari. Kemudian akan dibebankan BP-UJL-nya ( biaya Penyambungan Uang Jaminan Langganan).

Selanjutnya data –data konsumen akan diserahkan oleh Dinas Pertamanan Kota Medan kepada Dinas Pendapatan Daerah. Kalau ada terdapat kendala yang ditemukan baik dalam proses pemasangan maupun setelahnya, konsumen melakukan pelaporan ke PLN.

b. Pemerintahan Kota (PEMKO) Medan

Proses pemasangan lampu penerangan jalan oleh PEMKO tidak jauh beda dengan konsumen dari perusahan. Pihak PEMKO juga melakukan pembuatan surat permohon rekomendasi / izin ke Dinas Pertamanan Kota Medan. Lalu ditampung oleh pihak Dinas Pertamanan Kota Medan. Selanjutnya Dinas Pertamanan Kota Medan melakukan Survey di lapangan , tempat akan dilakukan pemasangan lampu penerangan jalan. Jika memenuhi teknis dan jumlah yang diminta sedikit,maka akan dilakukan pemasangan lampu penerangan jalan tersebut. Tetapi bila jumlahnya besar maka perlu menuggu persetujuan turunya APBD ( Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) untuk pemasangan lampu penerangan jalan tersebut.

Setelah disetujui akan diadakan persiapan pembuatan anggaran dan gambaran perencanaan lampu penerangan jalan tersebut. Selanjunya akan dilaksanakan oleh pihak pelaksanaan dari Dinas Pertamanan Kota Medan.

Pemasangan lampu penerangan jalan ini diminta oleh PEMKO Meadan tetap saja dikenakan BP-UJL (biaya penyambungan-Uang Jaminan Langganan ).

II. Penilaian

Dasar pengenaan Pajak Penerangan jalan adalah nilai jual tenaga listrik yang terpakai. Nilai Jual Tenaga Listrik yang dimaksud adalah :

a. Dalam hal tenagan listrik berasal dari PLN dan bukan PLN dengan pembayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik adalah Jumlah tagihan biaya beban ditambah dengan biya pemakaian Kwh yang ditetapkan dalam rekening listrik.

b. Dalam hal tenaga listrik berasal dari bukan PLN dengan tidak dipungut bayaran, Nilai Jual Tenaga Listrik dihitung berdasarkan kapasitas tersedia, penggunaan listrik atau taksiran penggunaan listrik, dan harga satuan listrik yang berlaku diwilayah Daerah yang bersangkutan.

Khusus untuk kegiatan industri, pertambangan minyak bumi dan gas alam, Nilai Jual Tenaga Listrik sebagaimana yang dimaksud ditetapkan sebesar 30% (tiga puluh persen). (PP RI No.65:2001)

Tarif Pajak ditetapkan dan diatur oleh peraturan pemerintah. Tarif Pajak penerangan jalan dikenakan atas nilai jual tenaga listrik yang terpakai. Besarnya Pokok Penerangan Jalan yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan Pajaknya. Tarif Pajak penerangan Jalan ditetapkan sebagai berikut :

a) Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PLN, Bukan untuk industri sebesar 10% ( sepuluh perseratus).

b) Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PLN, untuk industri sebagai berikut:

1. Untuk indutri yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 450 VA s/d 13,9 KVA sebesar 8%(delapan perseratus).

2. Untuk industri yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 14 KVA s/d 24.999 KVA sebesar 4%(empat perseratus).

3. Untuk industri yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 25.000 KVA keatas sebesar 1,5%(satu koma lima persen)

c) Penggunan tenaga listrik yang berasal dari bukan PLN, bukan untuk industri sebesar 8%(delapan perseratus).

d) Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari bukan PLN, untuk industri ditetapkan sebagai berikut :

1. Untuk industri yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 450 KVA s.d. 13,9 KVA sebesar 8% (delapan perseratus)

2. Untuk industri yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 14 KVA s.d. 24.999 KVA sebesar 4%(empat perseratus).

3. Untuk industri yang memakai tenaga listrik dengan batas daya 25.000 KVA keatas sebesar 1,5% (satu koma lima perseratus). (Perda Kota Medan No. 12 : 2003).

BAB IV

Dokumen terkait