• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

B. Tinjauan Umum Tentang Hak Cipta

3. Pendaftaran Hak Cipta

Secara umum, pendaftaran merupakan salah satu syarat kekayaan intelektual yang dihasilkan oleh seseorang. Hal ini mendasari semua Undang- Undang Hak Kekayaan Intelektual yang ada di seluruh dunia dan membawa konsekuensi bahwa pemilik kekayaan intelektual yang tidak melakukan

86Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014, Op.Cit., Pasal 9 ayat (2). 87Ibid, Pasal 9 ayat (3).

88

pendaftaran tidak dapat menuntut seseorang yang dianggap telah menggunakan kekayaannya secara melawan hukum.

Secara umum, dikenal dua sistem pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual, yaitu:

1) First To File System, berdasarkan pada pendaftar pertama. Artinya, jika ada dua orang yang mendaftarkan kekayaan intelektual pada hari yang sama dengan objek yang sama, pihak yang mendaftar terlebih dahululah yang diprioritaskan untuk diproses.

2) First To Use System, berdasarkan pada pengguna pertama. Artinya, pemilik kekayaan intelektual yang akan didaftar adalah orang pertama yang menggunakan kekayaan intelektual tersebut.

Sistem yang dianut Hak Cipta dalam Undang-Undang Hak Cipta adalah sistem first to use system, dimana tidak mewajibkan dilakukan pendaftaran. Hal ini dapat dilihat pada Pasal 64 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang menyatakan bahwa Pencatatan Ciptaan dan produk Hak Terkait bukan merupakan syarat untuk mendapatkan Hak Cipta dan Hak Terkait. Ini berarti suatu ciptaan, baik yang terdaftar maupun tidak terdaftar tetaplah dilindungi.

Pada hak cipta berlaku pendaftaran secara sukarela (voluntary registration), artinya apabila pencipta ingin mendaftarkan ciptaannya, dia dapat melakukan pendaftaran dengan persyaratan dan tata cara yang telah diatur dengan Undang-Undang. Pendaftaran ciptaan tidak bermaksud untuk mengesahkan hak cipta, melainkan untuk memudahkan pembuktian dalam hal terjadi sengketa

mengenai hak cipta. Ciptaan yang tidak terdaftar atau didaftarkan akan lebih sulit pembuktiannya apabila ada pelanggaran hak cipta jika dibandingkan dengan hak cipta yang didaftarkan.

Pencatatan ciptaan tidak dapat dilakukan terhadap seni lukis yang berupa logo atau tanda pembeda yang digunakan sebagai merek dalam perdagangan barang / jasa atau digunakan sebagai lambing organisasi, badan usaha, atau badan hukum.89

Tujuan untuk dilakukannya pendaftaran diharapkan dapat memberikan kepastian hukum serta memudahkan dalam proses pengalihan haknya. Seperti yang dinyatakan oleh Prof. Mariam Darus, pendaftaran itu tidak hanya semata- mata mengandung arti untuk memberikan alat bukti yang kuat, akan tetapi juga menciptakan hak kebendaan. Hak kebendaan atas suatu benda untuk umum terjadi pada saat pendaftaran itu dilakukan. Selama pendaftaran belum terjadi, hak hanya mempunyai arti terhadap para pihak pribadi dan umum dianggap belum

“mengetahui” perubahan status hukum atas hak yang dimaksudkan. Pengakuan

dari masyarakat baru terjadi pada saat hak tersebut (milik) didaftarkan.90

Pencatatan ciptaan dan produk Hak Terkait diajukan dengan Permohonan secara tertulis dalam bahasa Indonesia oleh pencipta, pemegang hak cipta, pemilik Hak Terkait, atau Kuasanya kepada Menteri .91 Permohonan tersebut dilakukan secara elektronik dan/atau non elektronik dengan :

a. Menyertakan contoh ciptaan, produk Hak Terkait, atau penggantinya;

89 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014, Op.Cit., Pasal 65. 90 Ibid, hal. 248.

91

b. Melampirkan surat pernyataan kepemilikan ciptaan dan Hak Terkait, dan c. Membayar biaya.

Permohonan pendaftaran hak cipta dapat diajukan oleh :92

a. Beberapa orang yang secara bersama-sama berhak atas suatu Ciptaan atau produk Hak Terkait, Permohonan dilampiri keterangan tertulis yang membuktikan hak tersebut, atau

b. Badan hukum, Permohonan dilampiri salinan resmi akta pendirian badan hukum yang telah disahkan oleh pejabat berwenang.

Permohonan diajukan oleh beberapa orang, nama pemohon harus dituliskan semua dengan menetapkan satu alamat pemohon yang terpilih.93 Permohonan diajukan oleh pemohon yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, Permohonan wajib dilakukan melalui konsultan kekayaan intelektual yang terdaftar sebagai Kuasa.94

Yang melakukan pemeriksaan atas permohonan pencatatan hak yang telah diajukan itu adalah Kementerian Hukum dan HAM dan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menerima atau menolak permohonan pencatatan tersebut.95 Mengenai pendaftaran Hak Cipta, Menteri Kehakiman Republik Indonesia telah mengeluarkan suatu peraturan, yaitu Peraturan Menteri Kehakiman Nomor M.01- HC,03,01 tentang Pendaftaran ciptaan. Dalam peraturan tersebut, dinyatakan secara tegas bahwa prosedur permohonan pendaftaran ciptaan dapat diajukan

92

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014, Op.Cit.,Pasal 67 ayat (1).

93Ibid, Pasal 67 ayat (2). 94Ibid, Pasal 67 ayat (3).

kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Direktur Hak Cipta, dengan syarat sebagai berikut :

1. Dengan surat rangkap dua ; 2. Ditulis dalam bahasa Indonesia ; 3. Diketik di atas kertas folio berganda ;

4. Lembar pertama dibubuhi Materai Rp. 6000,-;

5. Ditanda tangani oleh pemohon atau pemohon-pemohon atau kuasanya. Surat permohonan pendaftaran ciptaan tersebut berisi sebagai berikut : 1. Nama, kewarganegaraan dan alamat pencipta;

2. Nama, kewarganegaraan dan alamat pemegang Hak Cipta; 3. Nama, kewarganegaraan dan alamat kuasa;

4. Jenis dan judul ciptaan yang dimohonkan;

5. Tanggal dan tempat ciptaan diumumkan untuk pertama kali di wilayah Indonesia atau diluar wilayah Indonesia;

6. Uraian ciptaan;

Dalam permohonan tersebut Menteri melakukan pemeriksaan terhadap permohonan yang telah memenuhi syarat, menteri memberikan keputusan menerima atau menolak permohonan dalam waktu paling lama 9 (Sembilan) bulan terhitung sejak tanggal di terimanya permohonan.96

Pendaftaran ciptaan dikenakan biaya.Hal ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi

96

Manusia dalam Lembaran Negara No. 125 Tahun 2014 dan Tambahan Negara Republik Indonesia Nomor 5541. Besarnya biaya pencatatan ciptaan tergantung pada jenis permohonan yang diajukan, yaitu sebagai berikut :

Tabel II.

Tarif Permohonan Pendaftaran Ciptaan

No. Jenis Pendaftaran Satuan Tarif (Rp.)

1.

Permohonan pendaftaran suatu ciptaan

Per Permohonan 300.000,-

2.

Permohonan pendaftaran suatu ciptaan berupa program komputer

Per Permohonan 500.000,-

3.

Permohonan pencatatan pemindahan hak atas suatu ciptaan yang terdaftar dalam daftar umum ciptaan

Per Nomor Daftar 150.000,-

4.

Permohonan perubahan nama dan alamat suatu ciptaan yang terdaftar dalam daftar umum ciptaan

Per Nomor Daftar 100.000,-

5. Permohonan petikan tiap pendaftaran ciptaan dalam

daftar umum ciptaan

6.

Permohonan salinan surat pendaftaran hak cipta

Per Nomor Daftar 100.000,-

7. Pencatatan lisensi hak cipta Per Nomor Daftar 100.000,-

8.

Permohonan keterangan tertulis mengenai ciptaan terdaftar

Per Permohonan 100.000,-

9.

Permohonan perbaikan data permohonan pendaftaran ciptaan

Per Permohonan Hak Cipta

100.000,-

10.

Koreksi surat pendaftaran ciptaan atas kesalahan data permohonan pendaftaran ciptaan yang disampaikan oleh pemohon

Per Nomor Daftar 100.000,-

11. Permohonan Rekomendasi Cakram Optik a. UMKM b. Non UMKM Per Judul Per Jenis Sumber :

- Tabel OK.Saidin, Aspek Hukum Hak Milik Intelektual (Intellectual Property Rights), PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2015, hal. 271. - Buku Panduan Kekayaan Intelektual 2016 , hal.26.

300.000 1.000.000,-

Dokumen terkait