• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

PENDAHULUAN Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tanaman perkebunan penting penghasil minyak makanan yang mengalami pertumbuhan produksi yang cukup pesat dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya di Indonesia. Menurut Kementrian Pertanian (2012) pada tahun 2011, Indonesia mampu menghasilkan 23.900 ribu ton atau 40,27% dari total produksi minyak sawit dunia

sebesar 50.894 ribu ton, sementara Malaysia 40,26%, Thailand 2,78%, Nigeria 2,03%, dan Colombia 1,80%. Perkebunan kelapa sawit paling luas berada di Sumatera terutama di provinsi Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.

Dalam pemeliharaan tanaman kelapa sawit, piringan disekitar tanaman kelapa sawit biasanya harus tetap bersih.Namun, hal tersebut justru berdampak negatif pada populasi makrofauna di daerah rhizosfer kelapa sawit, terutama cacing tanah. Menurut penelitian Sabrina et al (2009 ; 2011) populasi cacing tanah lebih tinggi di bawah tumpukan pakis kelapa sawit (di daerah gawangan) dibandingkan dengan permukaan tanah yang terbuka maupun dalam piringan kelapa sawit.

Cacing tanah merupakan organisme tanah yang memiliki peranan penting pada pertumbuhan tanaman dan memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, seperti peranannya terhadap ketersediaan hara di dalam tanah, meningkatkan dan menstabilkan suplai hara tanah, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan infiltrasi tanah, meningkatkan porositas tanah, dll. Secara ekologi cacing tanah memiliki keuntungan yaitu sifat antimikrobia pada lendir di permukaan tubuh cacing tanah. Menurut hasil penelitian di luar negri didapat informasi awal mengenai sifat antimikrobial cacing tanah yang menyatakan bahwa cacing tanah menghasilkan zat pengendali bakteri bernama lumbricin, lumbricin mempunyai aktifitas antimikroba berspektrum luas yang dapat menghambat bakteri gram negatif, bakteri gram positif dan beberapa fungi (Damayanti et al, 2009).

Cacing tanah sudah dikenal lama sebagai environment engineering, namun di Indonesia belum banyak perkebunan kelapa sawit baik swasta maupun perkebunan rakyat yang memanfaatkan cacing tanah secara khusus sebagai

penyubur tanah.Sumber makanan cacing tanah adalah bahan organik.Bahan orgnaik merupakan residu sisa-sisa tanaman yang banyak mengandung unsur hara dan juga dapat memperbaiki sifat - sifat tanah.Fungsi bahan organik dan cacing tanah sejalan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah baik fisiki, kimia dan biologi tanah.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan aplikasi bahan organik yaitu serasah tanaman dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKS) pada piringan kelapa sawit dengan berbagai cara yakni disebar secara merata selapis, ditumpuk di sekeliling batang kelapa sawit, dan diletakkan 200 cm dari batang kelapa sawit (di pinggir piringan) yang diharapkan dapat meningkatkan populasi makrofauna tanah terutama cacing tanah, sehingga cacing tanah dapat memberi kontribusi besar dalam memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah terutama membantu meningkatkan ketersediaan hara makro seperti N, P, dan K. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian jenis bahan organik terhadap populasi cacing tanah dan ketersediaan hara N, P, K pada piringan kelapa sawit.

2. Untuk mengetahui pengaruh cara aplikasi terhadap populasi cacing tanah dan ketersediaan hara N, P, K pada piringan kelapa sawit.

3. Untuk mengetahui pengaruh interaksi pemberian jenis bahan organik dan cara aplikasinya terhadap populasi cacing tanah dan ketersediaan hara N, P, K pada piringan kelapa sawit.

Hipotesis Penelitian

1. Jenis bahan organik berpengaruh terhadap peningkatan populasi cacing tanah dan ketersediaan hara N, P, K pada piringan kelapa sawit.

ABSTRAK

NUR ULINA WARNISYAH SEBAYANG : Aplikasi Bahan Organik Pada Piringan Kelapa Sawit Untuk Meningkatkan Populasi Cacing Tanah dan Ketersediaan Hara N,P,K, dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. T. Sabrina, MSc dan Mariani Sembiring, SP., MP.

Cacing tanah, makrofauna yang memerlukan bahan organik sebagai sumber makanan dan memiliki peranan yang penting untuk kesuburan tanah dan lingkungan.Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa populasi cacing tanah di piringan kelapa sawit umumnya lebih rendah dibandingkan di gawangan kelapa sawit, hal ini disebabkan karena umumnya pemeliharaan piringan kelapa sawit dilakukan dengan membersihkan gulma serta serasah tanaman yang berada di areal piringan kelapa sawit dengan tujuan untuk memudahkan menentukan kriteria pemanenan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh aplikasi berbagai jenis bahan organik, cara aplikasi dan interaksi keduanya terhadap populasi cacing tanah dan ketersediaan hara N, P, K. Penelitian ini dilaksanakan di Perkebunan Sei Pancur, Tanjung Morawa, Medan pada Maret – September 2015. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah jenis bahan organik terdiri dari 5 perlakuan : tanpa bahan organik (B0); serasah tanaman (B1); TKKS cacah (B2); serasah tanaman + inokulum Trichoderma harzianum (B3) dan TKKS cacah + inokulum T. harzianum (B4). Faktor II adalah cara aplikasi bahan organik terdiri dari 3 perlakuan : sebar merata selapis di piringan (C1); ditumpuk di sekeliling batang kelapa sawit (C2), dan diletakkan 200 cm dari batang kelapa sawit (pinggir piringan) (C3). Parameter yang diamati antara lain kadar air tanah, bulk density, pH tanah, N total, P tersedia, K-dd, C organik, populasi cacing tanah dan populasi mikroorganisme tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bahan organik berpengaruh sangat nyata meningkatkan P tersedia tanah, K tukar tanah, C organik tanah.populasi cacing dan populasi mikroba. Cara aplikasi berpengaruh sangat nyata meningkatkan P tersedia, populasi cacing dan mikroba, dan interaksi keduanya berpengaruh sangat nyata meningkatkan P tersedia tanah, populasi cacing dan mikroba. Cara diletakkan di pinggir piringan lebih dominan memperbaiki sifat fisik,kimia dan biologi tanah, pengaruh bahan organik berbeda di setiap parameter.

Kata Kunci : Cacing Tanah, Cara Aplikasi, Piringan Kelapa Sawit, Serasah,

ABSTRACT

NUR ULINA WARNISYAH SEBAYANG : Application of Organic Material in Weeded Circle to Increase Earthworm Populations and Nutrients Availability of N,P,K, supervised by Prof. Dr. Ir. T. Sabrina, MSc and Mariani Sembiring, SP., MP.

Earthworm is macrofauna that requires organic material as a food source and contributes to soil fertility and environment improvement.

In several studies, earthworm populations under the oil palm cutting frond heaps was higher than on the open surface soil or weeded circle because generally sanitation of oil palm served to clearing weeds and litter for facilitate to determine characteristic of harvesting. The objectives of this study were : (i) to find out the best application various types of organic materials, mode of applications and the relationship among interaction of both to increase earthworm populations and nutrients availability of N,P,K. The present study was conducted in Sei Pancur Plantation, Tanjung Morawa, Medan in March - September 2015. The design used in study is Randomized Design Group (RAK) factorial consisting of two factorials. The first is various types of organic materials consisting of 5 treatments : without organic matter (B0) ; litter (B1) ; empty fruit bunches palm oil (TKKS) (B2) ; litter + T.harzianum (B3) ; and TKKS + T.harzianum (B4). The second is mode of application consisting of 3 treatments : evenly spread a layer (C1) ; stacked around the rod (C2) ; and stacked in 200 cm from the rod (edge of weeded circle) (C3). From the result obtained that application of organic materials significantly affect to increase phosphate available, exchangeable K in soil, earthworm populations and microorganisme populations and organic carbon. Mode of applications significantly affect to increase phosphate available,earthworm populations and microorganisme populations and the relationship among interaction of both significantly affect to increase phosphate available, earthworm populations and microorganisme populations. Stacked in 200 cm from the rod (edge of weeded circle) was dominant to repaired soil physical-chemical and biology, effect of organic materials was varied at the all parameters.

APLIKASI BAHAN ORGANIK PADA PIRINGAN KELAPA

Dokumen terkait