• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanah merupakan salah satu faktor penting yang dibutuhkan manusia dalam menunjang kelangsungan kegiatan hidupnya. Bisa jadi sebagai tempat tinggal, tempat kegiatan pertanian dan lain – lain. Dalam kegiatan pertanian, tanah merupakan tempat tumbuh tanaman sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh berkembang dan berproduksi.

Setiap usaha pertanian menitik beratkan kepada tingginya produksi. Hal ini dapat dicapai bila didasari atas pemahaman kondisi lahan dengan komoditi pertanian yang akan dikembangkan. Oleh karena itu suatu lahan perlu dievaluasi sehingga komoditas yang akan dikembangkan dapat memberikan hasil yang optimal.

Kabupaten Simalungun terletak antara 98032’ – 99035’ BT dan 2036’ –

3018’ LU. Secara luas wilayah, merupakan kabupaten terbesar ketiga di Sumatera

Utara setelah Kabupaten Mandailing Natal dan Kabupaten Langkat dengan luas wilayah 4.386,60 km². Kabupaten Simalungun terdiri dari 31 Kecamatan, 22 Kelurahan dan 345 desa (nagori) (PEMKAB Simalungun, 2015). Kabupaten Simalungun memiliki potensi kekayaan sumberdaya yang melimpah, yakni daerah lahan pertanian dan perkebunan yang luas yaitu 346.195 Ha atau 78,92 % dari total wilayah Kabupaten Simalungun. Sementara itu tanaman perkebunan memberi kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Simalungun sebesar 25,48 %. Dari keseluruhan luas perkebunan tersebut, perkebunan kopi Arabika memiliki luas areal 7.589,35 ha (2,19% dari seluruh wilayah perkebunan) (BPS Kabupaten Simalungun, 2014).

Kecamatan Pematang Sidamanik merupakan satu dari 31 kecamatan yang ada di Kabupaten Simalungun. Secara geografis terletak antara 98049’ - 98058’ BT dan 2052’ - 2043’ LU, pada ketinggian 800-1400 diatas permukaan laut dengan luas wilayah 137,80 km2 . Mata pencaharian penduduk Kecamatan Pematang Sidamanik cukup bervariasi. Mayoritas pekerjaan mereka adalah di bidang pertanian (56,54%) dan perkebunan (29.70%) dari tota keseluruhan jumlah penduduk yang bekerja yaitu 11.020 orang (BPS Simalungun, 2014).

Kopi merupakan bahan minuman yang tidak asing lagi didengar, baik di kalangan petani maupun masyarakat luar dan dalam negeri pada umumnya. Selain memiliki aromanya yang khas dan rasanya yang nikmat, kopi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kopi sebagai tanaman perkebunan merupakan salah satu komoditas yang menarik bagi banyak negara terutama negara berkembang, karena perkebunan kopi memberi kesempatan kerja yang cukup tinggi dan dapat menghasilkan devisa yang sangat diperlukan bagi pembangunan nasional. Di Indonesia komoditas kopi merupakan salah satu sub sektor pertanian yang mempunyai andil cukup penting yaitu sebagai penghasil devisa ketiga setelah kayu dan karet.

Kopi Arabika di Indonesia pada umumnya termasuk varietas typica (Coffea arabika var Typica) dan dari varietas ini telah diperoleh suatu kultivar yang banyak ditanam di Jawa Timur (Dataran Tinggi Ijen), yaitu kultivar Blawan Pasumah yang peka sekali terhadap penyakit karat daun, sehingga hanya dapat ditanam pada ketinggian ≥1000 m dpl. Data menunjukkan, Indonesia

mengekspor kopi ke berbagai negara senilai US$ 588.329.553. walaupun masih mengimpor juga dari berbagai negara senilai US$ 9.740.453 (Pusat Data dan Statistik Pertanian, 2006 dalam Prastowo dkk., 2010).

Adapun permasalahan yang dihadapi petani kopi di Kecamatan Pematang Sidamanik adalah rendahnya produktivitas tanaman kopi Arabika yang menjadi salah satu sumber utama pendapatan petani kopi di Kecamatan Pematang Sidamanik. Berdasarkan data Statistik Perkebunan Kabupaten Simalungun (2014), luas lahan perkebunan rakyat total untuk tanaman kopi Arabika di Kecamatan Pematang Sidamanik pada tahun 2013 adalah 388,94 ha. Produktivitas tanaman kopi di Kecamatan Pematang Sidamanik pada tahun 2013 sebesar 402,03 kg/ha/tahun, nilai produktivitas tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan produktivitas tanaman kopi di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon yang memiliki total luas lahan untuk tanaman kopi arabika seluas 387,25 ha, namun nilai produktivitasnya lebih tinggi dibandingkan Kecamatan Pematang Sidamanik yaitu mencapai 502,17 kg/ha/tahun (BPS Kabupaten Simalungun, 2014). Oleh karena itu, potensi produksi tanaman kopi Arabika di Kecamatan Pematang Sidamanik masih perlu ditingkatkan.

Tanaman strawberi adalah salah satu komoditas penting yang bernilai ekonomis tinggi yang banyak diminati baik didalam negeri maupun luar negeri khususnya di daerah sub tropis, permintaan akan strawberi juga meningkat dari tahun ketahun. Ekspor buah strawberi pada tahun 2004 dari Indonesia mencapai rata - rata 3971.4 kg/ tahun dan mengalami peningkatan pada tahun 2011 yaitu 27.000 kg/ tahun (BPS, 2011 dalam Zaimah dkk., 2013). Dengan besarnya permintaan akan komoditas ini sehingga dapat menjadi peluang besar bila dikembangkan dalam skala besar ataupun skala komersial sehingga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat petani maupun meningkatkan pendapatan daerah tersebut.

Tanaman strawberi belum pernah dibudidayakan di Kecamatan Pamatang Sidamanik secara komersil maupun skala besar. Jika dilihat dari lingkungan tempat tumbuhnya, Kecamatan Pematang Sidamanik cocok untuk dibudidayakan tanaman Strawberi. Sementara itu, lebih banyak para petani maupun masyarakat setempat di daerah tersebut hanya mengandalkan tanaman kopi sebagai sumber pendapatan untuk mencukupi kehidupan mereka dan keluarganya, sehingga pada saat hasil produksi kopi turun atau belum masuk waktu panen tanaman kopi, banyak masyarakat yang menganggur dan tidak memperoleh pendapatan.

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengevaluasi kesesuaian lahan bagi tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica) dan strawberi (Fragaria vesca Linn.) di Kecamatan Pematang Sidamanik yang merupakan salah satu daerah sentra kopi di Kabupaten Simalungun, mengingat daerah ini memiliki lahan yang luas dan berpotensi untuk pengembangan tanaman perkebunan maupun tanaman hortikultura. sehingga diketahui desa mana saja di kecamatan ini yang sesuai ditanami kopi arabika dan strawberi.

Dengan adanya penelitian ini, maka diharapkan petani kopi Arabika dan Strawberi di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun dapat mengelola lahannya dengan baik, agar produksi yang akan diperoleh dapat meningkat sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petaninya.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dan menetapkan kelas kesesuain lahan aktual dan potensial serta usaha perbaikan yang dapat

strawberi (Fragaria vesca Linn.) di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun.

Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Sebagai bahan informasi dalam penanaman dan pengembangan tanaman kopi arabika (Coffea arabica) dan strawberi (Fragaria vesca Linn.) di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun.

2. Sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

ABSTRACT

The research had been conducted in Pematang Sidamanik Subdistrict of

Simalungun District. The objective of this research is to evaluate

the land suitability arabica coffee (Coffea arabica) and strawberry (Fragaria vesca Linn.) in Pematang Sidamanik Subdistrict of

Simalungun District.

The methode of this research is the survay method. from the results of the overlay from the map of soil types, map of topography, and map of height place, retrieved 10 (ten) units of land use map. With the Matching method, then retrieved the land suitability class actual and potensial class for arabica coffee and strawberry on each of the SPL.

The result of the research showed that actual land suitability class for arabica coffee and strawberry at SPL 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9 is of equal N (eh),

while the potential land suitability class is N (rc). The actual land suitability class for arabica coffee and strawberry at SPL 7 is of equal N (eh), while the potential land suitability class for arabica coffee is S3 (wa, eh) and for strawberry is S3 (eh). The actual land suitability class for arabica coffee at SPL10 is S3 (wa, nr, eh), while the potential land suitability class is S3 (wa). The actual land suitability class for strawberry at SPL 10 is S3 (nr, eh), while the potential land suitability class is S3 (nr, eh)

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi

kesesuaian lahan tanaman kopi arabika (Coffea arabica.) dan strawberi (Fragaria vesca Linn.) di Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten

Simalungun.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Dari hasil overlay peta jenis tanah, peta kemiringan lereng, dan peta ketinggian tempat, diperoleh 10 (sepuluh) Satuan Peta Lahan (SPL). Dengan metode pencocokan, maka diperoleh kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk tanaman kopi arabika dan Strawberi pada setiap SPL.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman kopi arabika dan strawberi pada SPL 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9 adalah sama yaitu N (rc), sedangkan kelas kesesuaian lahan potensialnya adalah N (rc). Kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman kopi arabika dan strawberi pada SPL 7 adalah sama yaitu N (eh), sedangkan kelas kesesuaian lahan potensialnya untuk tanaman kopi arabika adalah S3 (wa, eh) dan untuk tanaman strawberi adalah S3 (eh). Kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman kopi arabika pada pada SPL 10 adalah S3 (wa, nr, eh), sedangkan kelas kesesuaian lahan potensialnya adalah S3 (wa). Kelas kesesuaian lahan aktual untuk tanaman strawberi pada SPL 10

adalah S3 (nr, eh), sedangkan kelas kesesuaian lahan potensialnya adalah S3 (nr, eh).

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DAN STRAWBERI (Fragaria vesca Linn.) DI KECAMATAN PEMATANG

Dokumen terkait