• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN 1 Latar Belakang

KELAS IV SD NEGERI 03 WAY MENGAKU Liyan Desi Yulia1, Siti Komariah2, Dedi Irawan3

1. PENDAHULUAN 1 Latar Belakang

Pendidikan tidak lepas dari pengaruh teknologi. Perkembangan teknologi informasi telah mempengaruhi penggunaan berbagai jenis media, sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Nasution, (2012: 99). Para pengajar mulai menggunakan berbagai jenis media yang disesuaikan dengan tuntutan perkembangan untuk semua mata pelajaran. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses

50

penyampaian pesan dari sumber pesan ke penerima pesan melalui saluran atau media tertentu. Proses komunikasi harus diciptakan dan diwujudkan melalui kegiatan penyampaian pesan, tukar menukar pesan atau informasi dari setiap pengajar kepada pembelajar atau sebaliknya (Sanaky, 2013:11). Pesan atau informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan, keahlian, ide, pengalaman, dan sebagainya. Melalui proses komunikasi, pesan dapat diterima, diserap, dan dihayati oleh penerima pesan. Maka agar tidak terjadi kesalahan dalam proses komunikasi, perlu digunakan sarana yang dapat membantu proses komunikasi yang disebut media. Dalam pembelajaran dikelas, media, alat, sarana/fasilitas dapat digunakan untuk memperlancar proses komunikasi pembelajaran yang disebut dengan media pembelajaran.

Penggunaan media dalam pembelajaran harus sesuai dengan materi pelajaran, karena tidak semua media dapat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dengan baik kepada siswa. Tujuan pembelajaran bisa tidak tercapai karena menggunakan media pembelajaran yang tidak sesuai. Selain menyesuaikan dengan materi ajar, penggunaan media juga perlu memperhatikan tujuan pembelajaran, jumlah peserta didik dan sarana prasarana yang digunakan di sekolah tersebut.

Salah satu mata pelajaran yang terdapat di Sekolah Dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alam. IPA di SD menjadi salah satu mata pelajaran yang sangat penting untuk diberikan kepada siswa sebagai bekal kehidupan di masyarakat. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja. Pelaksanaan pembelajaran IPA haruslah dilaksanakan dalam suasana yang kondusif dalam arti kegiatan pembelajaran yang dilakukan bersifat aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam memilih pendekatan, model, maupun metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sehingga keberhasilan tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal.

Dengan adanya perkembangan teknologi, media pembelajaran sekarang menjadi lebih bervariasi, ada beberapa kelompok media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio visual, media hasil teknologi berdasarkan komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer Arsyad, 2011: 29).

51

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menuntut kita mengikuti perkembangan IPTEK, media pengajaran yang digunakan bagi mata pelajaran IPA dapat berwujud media pembelajaran yang diaplikasikan dengan media Audio Visual, seperti Proyektor LCD (Liquid Cristal Dispay). Proyektor LCD adalah suatu jenis proyektor video untuk menampilkan video, gambar atau data komputer di layar atau permukaan datar lainnya. Tujuan dari penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan Proyektor LCD ini adalah untuk mewujudkan pembelajaran yang Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan dan Inovatif. Hal ini bertujuan untuk memperjelas penyajian guru dalam menyampaikan materi pelajaran, mempersingkat waktu sehingga memberikan dampak yang lebih baik bagi hasil belajar siswa.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, indetifikasi masalah serta pembatasan masalah, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah: “apakah terdapat pengaruh penggunaan media projector LCD terhadap hasil belajar IPA Kelas IV SD Negeri 03 Way Mengaku?”

1.3 Tujuan Penelitian

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan yang berkaitan dengan penggunaan media dalam pembelajaran siswa khususnya media proyektor LCD.

2. Secara praktis

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih dalam rangka meningkatkan kualitas dan menjadi solusii dalam mengatasii masalah pembelajaran.

2. LANDASAN TEORI

Arsyad (2011: 5) mengungkapkan bahwa media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Rusman (2012: 162), mengungkapkan bahwa media pembelajaran merupakan alat yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan mudah untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibandingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah tanpa alat bantu atau media pembelajaran.

52

Dradjat (2014: 39) menyatakan media itu ada yang berupa alat-alat yang dicetak dan alat-alat elektronik yang digunakan untuk menyampaikan isi pelajaran. Alat-alat tercetak seperti buku, majalah, koran, dan buletin. Dan alat elektronik berupa over head projector. Sedangkan menurut Sanaky (2013:57) ada beberapa jenis media dan yang sering digunakan diantaranya: 1) media cetak; 2) media pameran; 3) media yang diproyeksikan; 4) rekaman audio; 5) video dan vcd; 6) komputer.

Media dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu hal yang sangat diperlukan dan digunakan saat-saat ini. Dengan bantuan media tersebut, pembelajaran yang diharapkan baik, cepat, dan tepat akan terwujud. Melihat saat ini tidak sedikit jumlah para guru yang masih belum mengggunakan media dalam kegiatan mengajar dan pembelajarannya. Hal tersebut menyebapkan proses waktu yang lama dalam memahami materi pada siswanya. Dengan bantuan media dalam kegiatan belajar mengajar, tentunya maka hasil dari proses tersebut akan berjalan lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media. Ditambah macam-macam media saat ini tipenya sangat beragam. Selain itu dalam proses belajarpun siswa akan lebih tertarik, antusias, menghilangkan rasa mengantuk, bahkan senang dengan kegiatan belajar yang diamana guru mereka hanya mengajarkan metode-metode yang sudah lama atau konvensional.

Saat ini, teknologi sudah semakin maju perkembangannya, semua aktivitas yang dilakukan semua orangpun saat ini lebih praktis, mudah dan cepat dalam menyelesaikannya, maka tidak salah para pengajar memanfaatkan serta menggunakan teknologi dan alternatif terbaru lainnya tersebut sebagai bahan untuk dijadikan media dalam pembelajaran atau dalam proses mengajar kepada siswa. Jika dalam proses pembelajaran menggunakan bantuan media yang mendukung, maka hal tersebut dapat membantu siswa lebih semangat dan senang dalam proses mereka belajar, hal itu dikarenakan adanya pembelajaran yang baru dan hal ini juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran adala media Proyektor Licuid Crystal Display (LCD). Projector LCD jenis ini merupakan salah satu alat optik dan elektronik dengan sistem optik yang efisien, menghasilkan cahaya amat terang tanpa mematikan atau menggelapkan lampu ruangan, sehingga dapat memproyeksikan tulisan, gambar atau tulisan dan gambar yang dipancarkan dengan baik ke layar. Projector jenis ini merupakan jenis yang lebih modern dan merupakan

53

teknologi yang dikembangkan dari jenis sebelumnya, dengan fungsi sama yaitu Overhead Projector (OHP) karena pada OHP datanya masih berupa tulisan pada plastik transparansi atau kertas bening. Media ini dapat menampilkan gambar maupun video, dengan media ini diharapkan pembelajaran akan menjadi lebih menarik untuk disimak dan mudah dipahami. Proses pembelajaran yang dilaksanakan lebih menyenangkan dan menjadikan siswa lebih termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar melalui penggunaan media projector LCD tersebut.

3. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 03 Way Mengaku dengan subjek penelitiannya siswa kelas IV semester genap tahun ajaran 2016/2017. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas IV Negeri 03 Way Mengaku. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IVa dan IVb SD Negeri 03 Way Mengaku. Kelas IVa merupakan kelas eksperimen dengan jumlah siswa 24 orang dan Kelas IVb sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa 25 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan petimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian Quasi Eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah posttest-only control design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol” (Sugiyono, 2012:76).

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes. Dalam penelitian ini post-test dilakukan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa setelah mendapatkan perlakuan. Bentuk tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa adalah soal pilihan ganda. Tahap analisis data dalam penelitian ini terdiri atas 2 tahap, yaitu uji prasyarat dan uji hipotesis. Dalam uji prasyarat, terdapat uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi memiliki variansi yang homogen atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors, sedangkan uji homogenitas dengan uji Levene. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t, adapun data yang diuji adalah nilai post-test hasil belajar IPA siswa. Setelah kedua kelompok penelitian dinyatakan

54

memiliki kemampuan awal sama, selanjutnya dilakukan pemberian perlakuan terhadap kedua kelompok penelitian. Kelompok pertama diberikan perlakuan dengan pembelajaran menggunakan media projector LCD, sedangkan kelompok kedua dengan model langsung.

4. PEMBAHASAN

Setelah kedua kelompok penelitian dinyatakan memiliki kemampuan awal sama, selanjutnya dilakukan pemberian perlakuan terhadap kedua kelompok penelitian. Kelompok pertama diberikan perlakuan dengan menggunakan media projector LCD,

sedangkan kelompok kedua dengan model langsung. Dalam penelitian ini, setelah masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan berbeda, selanjutnya diadakan post-test hasil belajar IPA untuk mengetahui kemampuan kedua kelompok tersebut setelah mendapatkan perbedaan perlakuan. Berikut sajian data post-test hasil belajar IPA masing-masing kelompok penelitian.

Tabel 1. Distribusi frekuensi hasil post-test kelompok eksperimen

Kriteria Frekuensi Persentase (%)

Sangat baik 11 45,8 % Baik 9 37,5% Cukup 4 16,7% Kurang 0 0 % Sangat kurang 0 0 % Jumlah 24 100% Rata-rata 78,75

Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa post-test hasil belajar IPA kelas ekperimen diperoleh nilai rata-rata sebesar 78,75. Nilai rata-rata 78,75 masuk dalam kriteria baik. Nilai tertinggi sebesar 85 dengan kriteria sangat baik, dan nilai terendah sebesar 60 dengan kriteria cukup. Peserta didik yang memperoleh kriteria sangat baik sebesar 45,8%, kriteria baik sebesar 37,5%, dan kriteria cukup sebesar 16,7 %.

Tabel 2. Distribusi frekuensi hasil post-test kelompok control

Kriteria Frekuensi Persentase (%)

Sangat baik 0 0 Baik 15 60% Cukup 9 36% Kurang 1 4 % Sangat kurang 0 0 % Jumlah 25 100%

55

Rata-rata 69

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa post-test hasil belajar IPA kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 69. Nilai rata-rata 69 masuk dalam kriteria cukup. Nilai tertinggi sebesar 80 dengan kriteria baik, dan nilai terendah sebesar 50 dengan kriteria kurang. Peserta didik yang memperoleh kriteria sangat baik sebesar 0%, kriteria baik sebesar 60%, kriteria cukup sebesar 36 %, dan kriteria kurang 4%.

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh menggunakan media projector LCD, sedangkan kelompok kedua dengan model langsung terhadap hasil belajar IPA, maka dilakukan uji hipotesis. Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji prasyarat analisis data yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan Kolmogrov-Smirnov. Data dikatakan berdistribusi normal apabila harga koefisien Asymptotic Sig pada output Kolmogorov- Smirnov tes lebih besar daripada nilai alpha yang ditentukan, yaitu 5% (0,05).

Tabel 3. Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan kelas Kontrol

Hasil Belajar Kolmogorov- Smirnov

Asymp- Sig

(2-tailed) Kesimpulan

Kelas Eksperimen 1,326 0,59 Berdistribusi normal

Kelas Kontrol 1,027 0,242 Berdistribusi normal

Berdasarkan pada tabel 3, pada kelas eksperimen diperoleh nilai Asymp Sig Kolmogorov-Smirnov post-test hasil belajar IPA sebesar 0,59 > 0,05. Pada kelas kontrol diperoleh nilai Asymp Sig Kolmogorov-Smirnov post-test hasil belajar IPA sebesar 0,242 > 0,05. Data dikatakan berdistribusi normal apabila output Kolmogorov-Smirnov harga koefisien Asymptotic Sig > dari nilai alpha yang ditentukan, yaitu 5% (0,05). Hasil tersebut menunjukkan data post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas maka langkah selanjutnya adalah uji homogenitas. Uji homogenitas pada penelitian ini menggunakan Uji Levene. Hasil uji homogenitas data hasil dapat dilihat pada Tabel 4 berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.116 1 47 .735

Berdasarkan pada tabel 4, diperoleh nilai Sig. pada Levene Statistic test hasil belajar IPA kelas eksperimen-kontrol 0,735 > 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelas eksperimen dan data kelas kontrol bersifat homogen (sama).

Dokumen terkait