• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan dari generasi yang dilakukan oleh masyarkat melalalui lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan tinggi dan lembaga lainnya (Helmawati, 2013:13). Pendidikan adalah bekal dasar seseorang dalam menjalani kehidupan,pendidikan adalah faktor utama pembentukan karakter dari seseorang. pendidikan akan menetukan kualitas pada diri seseorang. Pendidikan yang baik dan berkembang akan melahirkan bibit-bibit yang berkualitas. Dengan pendidikan merupakan sarana yang paling ampuh membawa bangsa dan negara maju dan terpandang. Selain untuk memajukan bangsa seseorang yang berilmu mempunyai derajat yang lebih tinggi dan seseorang yang berilmu akan mencapai kedudukan yang mulia di hadapan Allah. Menuntut ilmu tidak terbatas, seseorang dianjurkan untuk mempelajari seluruh ilmu dari mulai ilmu pengetahuan sampai ilmu agama.

Ilmu agama atau saat ini sering disebutnya Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat penting. Pendidikan Agama Islam merupankan pelajaran dasar yang sudah diberikan dari mulai pendidikan dasar sampai jenjang yang lebih tinggi yang tujuannya adalah penanaman kepribadian dan akhlakul karimah. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

2

(PAI) terbagi beberapa pembelajaran salah satunya yaitu pembelajaran Aqidah. Aqidah sendiri yaitu kepercayaan atau keimanan kepada hakikat-hakikat atau nilai-nilai yang mutlak, yang tetap dan kekal, yang pasti dan

hakiki, yang kudus dan suci seperti yang diwajibkan oleh syara’ yaitu

beriman kepada Allah swt, rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan perkara-perkara ghaibiyyat ( Hasan Al-Bana, 1983:9). Mata pelajaran Aqidah merupakan salah satu mata pelajaran yang terbentuk dari manifestasi pembangunan batiniah yang berhubungan dengan moral, akhidah maupun ibadah. Mata pelajaran ini dipandang sebagai salah satu mata pelajaran yang baik untuk menyebarkan, mengenalkan, menanamkan dan mendalami nilai-nilai religius, terutama mereka yang beragama Islam. Pelajaran Aqidah sendiri memberikan bekal yaitu semakin menningkatkan diri kepada Allah dan juga meningkatkan kulitas diri untuk menjadi seseorang berakhlak yang baik yang sesuai dengan perintah dari Allah. Selain itu juga Aqidah menjadi bekal dasar dalam menghadapi kehidupan globalisasi yang terus berkembang atau menjadi podasi dari sebuah keimanan seseorang.

Namum tidak dipungkiri masih banyak yang beranggapan pembelajaran Aqidah belum dijadikan fondasi pendidikan karakter dalam perilaku keseharian, dan juga pembelajaran Aqidah diajarkan lebih pada hafalan, daripada diamalkan. Sehingga kadang pembelajaran Aqidah dianggap kurang menarik dan dirasa juga membosankan, dan ditambah dengan cara penyampaian materi dari guru yang monoton dan kurang

3

kreatif. Dari situlah mengakibatkan pembelajaran atau suasana di dalam kelas terasa lebih membosankan dan tidak ada daya tarik khususnya dalam pembelajaran Aqidah. Penggunaan metode yang kurang berkembang yang juga menjadi salah satu faktor yang paling dominan dalam menciptakan kondisi kelas yang kurang kondusif dan pasti tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik karena peserta didik hanya mendengar dan mengerjakan tugas. Pengunaan metode ceramah yang sering digunakan guru yang terus menerus membuat peserta didik menjadi pasif dan kurang bisa berkembang. Penggunaan metode yang tepat sangat berpengaruh dalam pembelajaran karena tujuan pembelajaran harus tercapai dengan baik dan dapat dipahami oleh peserta didik.

Dalam hal ini pembelajaran Aqidah pada kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga masih dianggap kurang maksimal karena dari penyampaian materi yang terlalu monoton tidak bervasriasi karena hanya menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan kurang aktifnya siswa, sehingga kemapuan mencapai rata-rata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah di tetapkan oleh sekolah yaitu 75 namun dalam hal ini siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada pelajaran Aqidah yaitu 20 siswa (54,05%) sedangkan yang mengalami ketuntasan mencapai 17 siswa (45,94%) hal tersebut menunjukan kurang berhasilnya pembelajaran tersebut.

4

Maka dari itu dalam hal ini agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik atau meningkatkan prestasi dari peserta didik khususnya dalam pembelajaran Aqidah peneliti akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode yang lebih mengajak peserta didik aktif dan pastinya lebih menarik, dan juga lebih menyenangkan yaitu

dengan menggunakan metode student recap. Yang dimana metode

tersebut mengajak siswa lebih aktif dan pastinya lebih menghidupkan suasana kelas. Maka dalam hal ini menggunakan judul:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH MATERI TUGAS DAN

MUKJIZAT RASUL DENGAN METODE STUDENT RECAP PADA

SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penggunaan metode Student Recap dalam mata pelajaran aqidah materi Tugas dan Mukjizat Para Rasul dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII Semester II SMP Muhammadiyyah Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar aqidah materi Tugas dan Mukjizat Para Rasul dengan menggunakan

metode Student Recap pada siswa kelas VIII semester II di SMP

5

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode Student Recap dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Aqidah materi

Tugas dan Mukjizat para Rasul pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode Student Recap ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai dan dapat dilampaui. Adapun indikator yang dapat dirumuskan adalah pemahaman terhadap materi pembelajaran yang di ajarkan, baik secara individual maupun berkelompok. Metode ini dikatakan berhasil jika Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga 85% memperoleh ketuntasan atau memperoleh nilai minimal 7,5 sesuai KKM. Indikator Metode Student Recap adalah Siswa aktif dan memperhatikan dalam pembelajaran,

Siswa mampu memahami materi pembelajaran, Siswa mampu bersosialisasi dengan baik dalam kelompok, dan Siswa mampu menyelesaikan masalah dalam pembelajaran.

6 E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran pada kualitas yang lebih baik dan perlu diuji cobakan pada kelas yang lain khususnya pada mata pelajaran Aqidah.

2. Dapat membantu guru untuk memperbaiki media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dan meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya

3. Sebagai bahan masukan untuk mengikuti pelajaran Aqidah dengan metode Student Recap.

Manfaat lain dari penelitian ini adalah Penelitian ini di harapkan dapat menjadi bekal dalam mengembangkan pengetahuan yang selama ini yang terus menerus berkembang, memberikan bekal keilmuan bagi para pendidik sehingga dapat menjadi pendidik yang lebih baik, kreatif dan profesonal dalam mendidik.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi dalam pengembangan metode pembelajaran Aqidah di SMP Muhammadiyah Salatiga dan juga dapat memotivasi pendidik untuk lebih kreatif dan aktif dalam pembelajaran.

7 F. Definisi Operasional

Beberapa istilah penting yang ditegaskan pada penelitian ini adalah:

a. Peningkatan

Peningkatan berasal dari kata tingkat yang artinya jenjang atau babak (Poerwodarminto, 1999: 103). Tingkat dapat pula dimaknai kelas atau posisi. Karena imbuhan pe-an maknanya berubah menjadi menuju tingkatan atau kelas selanjutnya (Poerwodarminto, 1999: 413)

b. Belajar

Belajar adalah sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kabiasaan dan tingkah laku atau upaya memperoleh pengetahuan atau ketrampilan melalui intruksi. (Gagne,Susanto, 2013:1-2). Belajar adalah suatu kreativitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan yang baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, meresa, maupun dalam bertindak.(Susanto, 2013:4)

c. Hasil belajar

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagi hasil dari kegiatan belajar. Atau kemampuan

8

yang diperoleh anak setelah melalui kagiatan belajar (Susanto, 2013:5).

d. Student Recap

Adalah metode ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meringkas apa yang telah mereka pelajari dan menyampaikan ringkasan kepada yang lain. Ini adalah cara yang baik untuk medorong peserta didik untuk meringkas apa yang telah mereka pelajarai dengan caranya sendiri.

Prosedur:

1) Jelaskan kepada peserta didik bahwa bagi anda, menyediakan pelajaran adalah bertentangan dengan prinsip belajar aktif

2) Kelompokan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok yang

terdiri atas dua sampai 4 anggota.

3) Perintahkan agar setiap kelompok membuat ringkasan sendiri

tentang sesi pelajran.

4) Ajaklah kelompok untuk berbagi ringkasan mereka.

(Silberman:2009:253)

e. Aqidah

Aqidah menurut Syekh Hasan Al-Banna adalah sesuatu yang seharunya hati membenarkannya sehingga menjadi ketenangan jiwa yang menjadikan kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan (Latif,2014:4)]

9 G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Dalam hal ini masalah tersebut di selesaikan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas, Penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk ikuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari kegiatan praktek sosial atau pendidikan, pemehaman mereka mengenai kegiatan praktik pendidikan ini, dan situasi yang memugkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini (Kemmis,Rochiati,2008:12). Berdasarkan pendapat tersebut bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas protes pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang di lakukan secara bertahap dan terus menerus selama PTK dilakukan. Oleh sebab itu, dalam PTK dikenal adanya siklus tindakan yang meliputi perencanaan- pelaksanaan –observasi –refleksi – revisi /perencanaan ulang (daryanto, 2011:6).

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. (Arikunto,2014:16)

10

Maka dari itu peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan cara

menerapkan metode Student Recap sehingga hasil belajar siswa dapat

baik dan meningkat terutama pada mata pelajaran Aqidah. PTK yang digunakan adalah jenis Active Learning, dimana peneliti bertindak sebagai pengamat.

2. Subjek Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah Salatiga.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP

Muhammadiyah Salatiga.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan selesai, karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar yang efektif dikelas.

5. Langkah – Langkah Penelitian

Melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas diharapkan

meningkatnya profesionalisme guru yang sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan serta sumber daya manusia. Salah satu kegiatan untuk mengatasi masalah yang terdapat di dalam kelas yaitu melalui

11

Penelitian Tindakan Kelas. Model atau desain Penelitian Tindakan Kelas (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016: 95).

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan:

perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan

(observing), dan refleksi (Arikunto, dkk, 2014: 16).

a. Perencanaan (planning), dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan (Arikunto, dkk, 2014: 17).

b. Pelaksanaan (acting), tahap ini merupakan tahap implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat pada tahap ini adalah bahwa pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat (Arikunto, dkk, 2014: 18). Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan

12

sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang akan diajarkan atau dibahas dan sebagainya (Kusumah dan Dwitagama 2010: 39).

c. Pengamatan (observing), observasi adalah alat untuk memotret seberpa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Tahap ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrument pengumpulan data (Suyadi, 2010: 63). Tahap pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi atau evaluasi yang telah disusun. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, ulangan harian, presentasi, dll) dan data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan lain-lain (Daryanto, 2011: 27).

d. Refleksi, Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah, hambatan yang dijumpai, dan dilanjutkan dengan refleksi terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan (Aqib, 2008: 32).

13

6. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam proses pembelaajaran

Aqidah

b. Bahan Ajar yaitu materi yang berupa materi Tugas dan Mukjizat Rosul

c. Tes: instrumen untuk mengumpulkan data hasil belajar peserta didik yaitu dengan melalui tes tertulis.

d. Skala sikap: instrumen untuk mengukur kecenderungan sikap

peserta didik terhadap pembelajaran yang diikutinya.

e. Lembar observasi: instrumen untuk mengetahui kemampuan guru pengampu mata pelajaran Aqidah dan kemampuan siswa kelas VIII dalam mengikuti pembelajaran Aqidah dengan menggunakan metode Student Recap.

f. Dokumentasi: instrumen untuk mengumpulkan data tentang

peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah

didokumentasikan.

7. Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah melalui:

a. Test

Digunakan untuk memperoleh data prestasi siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga dalam pembelajaran Aqidah

14

b. Observasi

Digunakan untuk memperoleh data kemampuan guru pengampu pelajaran Aqidah dalam mengelola proses pembelajaran dan kemampuan siswa kelas VIII dalam mengikuti pembelajaran SKI dengan menggunakan metode Student Recap.

c. Dokumentasi

Digunakan untuk memperoleh data sekolah, siswa, guru pengampu pelajaran Aqidah, dan data lain sebagai bahan pertimbangan penelitian.

8. Analisis Data

Analisis data adalah sarana perbandingan hasil antara sebelum adanya penelitian dengan sesudah adanya. Menghitung peningkatan hasil belajar Aqidah pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga, yaitu dengan menghitung rata-rata nilai Aqidah kelas VIII pada siklus I dan II dengan menggunakan rumus:

Mean = Σ fx

Σ

Keterangan :

M = Rata- rata

Σ fx = jumlah frekuensi

15

Untuk menghitung ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: P = F X 100% N Keterangan :

P = jumlah nilai dalam persen

F = frekuensi

N = jumlah nilai keseluruhan (Djamarah, 2005: 264-265)

H. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penilis menyusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bagian awal Skripsi yang memuat halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, moto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.

BAB I PENDAHULUAN: Pendahuluan memuat tentang Latar Belakang;

Rumusan Masalah; Tujuan Penelitian; Hipotesis dan indikator Keberhasilan; Manfaat Penelitian; Definisi Operasional; Metode Penelitian meliputi: Rancangan Penelitian, Langkah-Langkah Penelitian,

16

Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data; dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA: Kajian Pustaka berisi tentang Metode PTK

Dokumen terkait