i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH
MATERI TUGAS DAN MUKJIZAT PARA RASUL
DENGAN METODE STUDENT RECAP
PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II
SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
QOLIDATUL QONIAH
NIM: 11113197
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH
MATERI TUGAS DAN MUKJIZAT PARA RASUL
DENGAN METODE STUDENT RECAP
PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER II
SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
QOLIDATUL QONIAH
NIM: 11113197
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
vii MOTTO
“ Bila kau tidak tahan lelahnya belajar, maka kau harus menahan perihnya kebodohan”
viii
PERSEMBAHAN
Aku persembahkan karya ini untuk:
Ayah dan ibu yang telah mencurahkan kasih sayang serta perhatian yang tulus
dan doa kalian yang selalu mengiringi setiap langkahku.
Adikku tersayang.
Sahabatku Rafidatu Masalis yang selalu memberi dukungan, selalu membantu
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, shalawat dan salam kita sanjungkan kepada nabi Agung Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Materi Tugas dan Mukjizat Para Rosul
Dengan Metode Student Recap Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah
Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari
bantuan,bimbingan dan motivasi berbagai pihak. Pada kesempatan ini, disampaikan penghargaan dengan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga;
4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing, memberikan saran, motivasi, arahan, dan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;
5. Bapak Dr. H. Nasafi, M.Pd selaku pembimbing akademik.
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah
xi ABSTRAK
Qoniah, Qolidatul. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Materi Tugas dan Mukjizat Para Rasul Dengan Metode Student Recap Pada Siswa Kelas VIII Semester II SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar Aqidah, Metode Student Recap
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Aqidah pada Siswa VIII SMP Muhammadiyah salatiga tahun pelajaran 2016/2017 hal ini dikarenakan dilatar belakangi masih dianggap kurang maksimal karena dari penyampaian materi yang terlalu monoton tidak bervasriasi karena hanya menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan kurang aktifnya siswa, sehingga kemapuan mencapai rata-rata di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah di tetapkan oleh sekolah. Rumusan Masalah ini adalah Apakah Penggunaan Metode Student Recap dalam Mata Pelajaran Aqidah materi Tugas dan Mukjizat Para Rasul dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII Semester II SMP Muhammadiyyah Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017?.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan agar terjadi perubahan mengajar kearah yang lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII Semester II SMP Muhammadiyah salatiga tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 37 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Instrumen penelitian meliputi RPP,bahan ajar, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dokumentasi, dan tes.
xiii
G. Metode Penelitian ... 9
H. Sistematika Penulisan ... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan ……….. 17
xiv
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah Salatiga ……….. 39
B. Subjek Penelitian ………. 47 C. Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II 1. Deskripsi Siklus I ... 48
2. Deskripsi Siklus II ... 49
D. Teknis Analisis ………. 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Paparan Persiklus 1. Deskripsi Pra Siklus ... 54
2. Deskripsi Data Siklus I ... 57
3. Deskripsi Data Siklus II ... 61
B. Pembahasan ... 65
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 68
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Daftar Guru dan Karyawan SMP Muhammadiyah Salatiga …… 42
Tabel 3.2. Daftar Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga …………... 44
Tabel 3.3. Daftar Siswa Kelas VIII C SMP Muhammadiyah Salatiga …….. 45
Tabel 4.1. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I ………... 60
Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II ……….. 64
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 2. Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 3. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 4. Surat Izin Penelitian
Lampiran 5. Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus)
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Siklus I
Lampiran 8. Hasil Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 9. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa Siklus II
Lampiran 12. Hasil Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 13. Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II Lampiran 14. Materi Pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu proses mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan dari generasi yang dilakukan oleh masyarkat melalalui lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, pendidikan tinggi dan lembaga lainnya (Helmawati, 2013:13). Pendidikan adalah bekal dasar seseorang dalam menjalani kehidupan,pendidikan adalah faktor utama pembentukan karakter dari seseorang. pendidikan akan menetukan kualitas pada diri seseorang. Pendidikan yang baik dan berkembang akan melahirkan bibit-bibit yang berkualitas. Dengan pendidikan merupakan sarana yang paling ampuh membawa bangsa dan negara maju dan terpandang. Selain untuk memajukan bangsa seseorang yang berilmu mempunyai derajat yang lebih tinggi dan seseorang yang berilmu akan mencapai kedudukan yang mulia di hadapan Allah. Menuntut ilmu tidak terbatas, seseorang dianjurkan untuk mempelajari seluruh ilmu dari mulai ilmu pengetahuan sampai ilmu agama.
2
(PAI) terbagi beberapa pembelajaran salah satunya yaitu pembelajaran Aqidah. Aqidah sendiri yaitu kepercayaan atau keimanan kepada hakikat-hakikat atau nilai-nilai yang mutlak, yang tetap dan kekal, yang pasti dan
hakiki, yang kudus dan suci seperti yang diwajibkan oleh syara’ yaitu
beriman kepada Allah swt, rukun-rukun Iman, rukun-rukun Islam dan perkara-perkara ghaibiyyat ( Hasan Al-Bana, 1983:9). Mata pelajaran Aqidah merupakan salah satu mata pelajaran yang terbentuk dari manifestasi pembangunan batiniah yang berhubungan dengan moral, akhidah maupun ibadah. Mata pelajaran ini dipandang sebagai salah satu mata pelajaran yang baik untuk menyebarkan, mengenalkan, menanamkan dan mendalami nilai-nilai religius, terutama mereka yang beragama Islam. Pelajaran Aqidah sendiri memberikan bekal yaitu semakin menningkatkan diri kepada Allah dan juga meningkatkan kulitas diri untuk menjadi seseorang berakhlak yang baik yang sesuai dengan perintah dari Allah. Selain itu juga Aqidah menjadi bekal dasar dalam menghadapi kehidupan globalisasi yang terus berkembang atau menjadi podasi dari sebuah keimanan seseorang.
3
kreatif. Dari situlah mengakibatkan pembelajaran atau suasana di dalam kelas terasa lebih membosankan dan tidak ada daya tarik khususnya dalam pembelajaran Aqidah. Penggunaan metode yang kurang berkembang yang juga menjadi salah satu faktor yang paling dominan dalam menciptakan kondisi kelas yang kurang kondusif dan pasti tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan baik karena peserta didik hanya mendengar dan mengerjakan tugas. Pengunaan metode ceramah yang sering digunakan guru yang terus menerus membuat peserta didik menjadi pasif dan kurang bisa berkembang. Penggunaan metode yang tepat sangat berpengaruh dalam pembelajaran karena tujuan pembelajaran harus tercapai dengan baik dan dapat dipahami oleh peserta didik.
4
Maka dari itu dalam hal ini agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik atau meningkatkan prestasi dari peserta didik khususnya dalam pembelajaran Aqidah peneliti akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode yang lebih mengajak peserta didik aktif dan pastinya lebih menarik, dan juga lebih menyenangkan yaitu
dengan menggunakan metode student recap. Yang dimana metode
tersebut mengajak siswa lebih aktif dan pastinya lebih menghidupkan suasana kelas. Maka dalam hal ini menggunakan judul:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH MATERI TUGAS DAN
MUKJIZAT RASUL DENGAN METODE STUDENT RECAP PADA
SISWA KELAS VIII SEMESTER II SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah penggunaan metode Student Recap dalam mata pelajaran aqidah materi Tugas dan Mukjizat Para Rasul dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII Semester II SMP Muhammadiyyah Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar aqidah materi Tugas dan Mukjizat Para Rasul dengan menggunakan
metode Student Recap pada siswa kelas VIII semester II di SMP
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode Student Recap dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Aqidah materi
Tugas dan Mukjizat para Rasul pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Student Recap ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai dan dapat dilampaui. Adapun indikator yang dapat dirumuskan adalah pemahaman terhadap materi pembelajaran yang di ajarkan, baik secara individual maupun berkelompok. Metode ini dikatakan berhasil jika Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga 85% memperoleh ketuntasan atau memperoleh nilai minimal 7,5 sesuai KKM. Indikator Metode Student Recap adalah Siswa aktif dan memperhatikan dalam pembelajaran,
6 E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran pada kualitas yang lebih baik dan perlu diuji cobakan pada kelas yang lain khususnya pada mata pelajaran Aqidah.
2. Dapat membantu guru untuk memperbaiki media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa dan meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya
3. Sebagai bahan masukan untuk mengikuti pelajaran Aqidah dengan metode Student Recap.
Manfaat lain dari penelitian ini adalah Penelitian ini di harapkan dapat menjadi bekal dalam mengembangkan pengetahuan yang selama ini yang terus menerus berkembang, memberikan bekal keilmuan bagi para pendidik sehingga dapat menjadi pendidik yang lebih baik, kreatif dan profesonal dalam mendidik.
7 F. Definisi Operasional
Beberapa istilah penting yang ditegaskan pada penelitian ini adalah:
a. Peningkatan
Peningkatan berasal dari kata tingkat yang artinya jenjang atau babak (Poerwodarminto, 1999: 103). Tingkat dapat pula dimaknai kelas atau posisi. Karena imbuhan pe-an maknanya berubah menjadi menuju tingkatan atau kelas selanjutnya (Poerwodarminto, 1999: 413)
b. Belajar
Belajar adalah sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kabiasaan dan tingkah laku atau upaya memperoleh pengetahuan atau ketrampilan melalui intruksi. (Gagne,Susanto, 2013:1-2). Belajar adalah suatu kreativitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan yang baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, meresa, maupun dalam bertindak.(Susanto, 2013:4)
c. Hasil belajar
8
yang diperoleh anak setelah melalui kagiatan belajar (Susanto, 2013:5).
d. Student Recap
Adalah metode ini memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meringkas apa yang telah mereka pelajari dan menyampaikan ringkasan kepada yang lain. Ini adalah cara yang baik untuk medorong peserta didik untuk meringkas apa yang telah mereka pelajarai dengan caranya sendiri.
Prosedur:
1) Jelaskan kepada peserta didik bahwa bagi anda, menyediakan pelajaran adalah bertentangan dengan prinsip belajar aktif
2) Kelompokan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok yang
terdiri atas dua sampai 4 anggota.
3) Perintahkan agar setiap kelompok membuat ringkasan sendiri
tentang sesi pelajran.
4) Ajaklah kelompok untuk berbagi ringkasan mereka.
(Silberman:2009:253)
e. Aqidah
9 G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam hal ini masalah tersebut di selesaikan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas, Penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk ikuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari kegiatan praktek sosial atau pendidikan, pemehaman mereka mengenai kegiatan praktik pendidikan ini, dan situasi yang memugkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini (Kemmis,Rochiati,2008:12). Berdasarkan pendapat tersebut bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas protes pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang di lakukan secara bertahap dan terus menerus selama PTK dilakukan. Oleh sebab itu, dalam PTK dikenal adanya siklus tindakan yang meliputi perencanaan- pelaksanaan –observasi –refleksi – revisi /perencanaan ulang (daryanto, 2011:6).
10
Maka dari itu peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan cara
menerapkan metode Student Recap sehingga hasil belajar siswa dapat
baik dan meningkat terutama pada mata pelajaran Aqidah. PTK yang digunakan adalah jenis Active Learning, dimana peneliti bertindak sebagai pengamat.
2. Subjek Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah Salatiga.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP
Muhammadiyah Salatiga.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan selesai, karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar yang efektif dikelas.
5. Langkah – Langkah Penelitian
Melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas diharapkan
11
Penelitian Tindakan Kelas. Model atau desain Penelitian Tindakan Kelas (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016: 95).
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun pada dasarnya PTK terdiri dari 4 (empat) tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan:
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan
(observing), dan refleksi (Arikunto, dkk, 2014: 16).
a. Perencanaan (planning), dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan amatan yang dilakukan (Arikunto, dkk, 2014: 17).
12
sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang akan diajarkan atau dibahas dan sebagainya (Kusumah dan Dwitagama 2010: 39).
c. Pengamatan (observing), observasi adalah alat untuk memotret seberpa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Tahap ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan, dan alat atau instrument pengumpulan data (Suyadi, 2010: 63). Tahap pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi atau evaluasi yang telah disusun. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, ulangan harian, presentasi, dll) dan data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan lain-lain (Daryanto, 2011: 27).
13
6. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam proses pembelaajaran
Aqidah
b. Bahan Ajar yaitu materi yang berupa materi Tugas dan Mukjizat Rosul
c. Tes: instrumen untuk mengumpulkan data hasil belajar peserta didik yaitu dengan melalui tes tertulis.
d. Skala sikap: instrumen untuk mengukur kecenderungan sikap
peserta didik terhadap pembelajaran yang diikutinya.
e. Lembar observasi: instrumen untuk mengetahui kemampuan guru pengampu mata pelajaran Aqidah dan kemampuan siswa kelas VIII dalam mengikuti pembelajaran Aqidah dengan menggunakan metode Student Recap.
f. Dokumentasi: instrumen untuk mengumpulkan data tentang
peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang telah
didokumentasikan.
7. Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah melalui:
a. Test
14
b. Observasi
Digunakan untuk memperoleh data kemampuan guru pengampu pelajaran Aqidah dalam mengelola proses pembelajaran dan kemampuan siswa kelas VIII dalam mengikuti pembelajaran SKI dengan menggunakan metode Student Recap.
c. Dokumentasi
Digunakan untuk memperoleh data sekolah, siswa, guru pengampu pelajaran Aqidah, dan data lain sebagai bahan pertimbangan penelitian.
8. Analisis Data
Analisis data adalah sarana perbandingan hasil antara sebelum adanya penelitian dengan sesudah adanya. Menghitung peningkatan hasil belajar Aqidah pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga, yaitu dengan menghitung rata-rata nilai Aqidah kelas VIII pada siklus I dan II dengan menggunakan rumus:
15
Untuk menghitung ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
N = jumlah nilai keseluruhan (Djamarah, 2005: 264-265)
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penilis menyusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bagian awal Skripsi yang memuat halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, moto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.
BAB I PENDAHULUAN: Pendahuluan memuat tentang Latar Belakang;
16
Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Analisis Data; dan Sistematika Penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA: Kajian Pustaka berisi tentang Metode PTK yang menjadi landasan penelitian, khususnya yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu hasil belajar dan metode Student Recap.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN: Pelaksanaan Penelitian
memuat tentang tempat dan waktu penelitian meliputi Gambaran Umum sekolah , Waktu Penelitian; Data Siswa kelas VIII SMP Muhammaduyyah Salatiga; Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas meliputi: Deskripsi Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: Penelitian dan
pembahasan memuat tentang Hasil Penelitian meliputi: Pra siklus atau kondisi awal, Siklus I dan Siklus II; Pembahasan.
17 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan
Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatan usaha, kegiatan (KBBI, 2007:1198). Peningkatan berasal dari kata tingkat yang artinya jenjang atau babak (Poerwodarminto, 1999: 103). Tingkat dapat pula dimaknai kelas atau posisi. Karena imbuhan pe-an maknanya berubah menjadi menuju tingkatan atau kelas selanjutnya (Poerwodarminto, 1999: 413).
Dapat disimpulkan dari pengertian di atas bahwa sesuatu yang mengalami peningkatan artinya mengalami perubahan menjadi lebih. Kata menjadi lebih dapat berarti lebih baik, lebih tinggi, lebih maju dan sebaiknya tergantung kata sifat yang menyertainya.
B. Pengertian Belajar
Pengertian Belajar secara psikologis adalah sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kabiasaan dan tingkah laku atau upaya memperoleh pengetahuan atau ketrampilan melalui intruksi. (Gagne,Susanto, 2013:1-2).
18
memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan yang baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang
relatif tetap baik dalam berfikir, meresa, maupun dalam
bertindak.(Susanto, 2013:4)
Dapat disimpulkan belajar adalah suatu proses perubahan yang sebelumnya belum mengerti kemudian dapat mengerti dan dapat memahami yang berasal dari pengetahuan, latihan, dan pemngalaman. Adapun
ciri-ciri perubahan yang dipengaruhi dari proses belajar antara lain:
1. Perubahan yang terjadi secara sadar
Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.
2. Perubahan dalam balajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus-menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kkehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya.
19
Perubahan yang terjadi dalam belajar bersifat menetap atau permanen. Bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
5. Perubahan dalam belajar tertuju atau terarah
Perubahan tingkah laku itu terjadi karea ada tujuan yang akan dicapai. Perubuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah lau yang benar-benar disadari.
6. Perubahan seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang di peroleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku (Slameto, 1991:3-4).
C. Tujuan Belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya ekosistem lingkungan (kondisi)belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Untuk mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar yang tertentu pula (Sadirman, 2009:26). Maka tujuan belajar adalah:
1. Untuk mendapat pengetahuan
20
tanpa bahan penegetahuan,sebaliknya kempuan berfikir akan memeperkaya pengetahuan (Sadirman, 2009:26)
2. Penanaman konsep dan ketrampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan suatu ketrampilan. Jadi soal ketrampilan yang bersifat jasmani maupun rohani. Ketrampilan jasmaniah adalah
ketrampilan-ketrampilan yang dapat dilihat, diamati, sehingga akan
menitikberatkan pada ketrampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang belajar. Sedangkan ketrampilan rohaniah ketrampilan yang dapat dilihat bagaimana ujung pangklanya, tetapi
lebih abstrak, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan
(Sadirman, 2009:27).
3. Pembentukan sikap
Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan pribadi anak didik guru harus lebih bijak dan berhati-hati dalam pendekatannya. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik, tidak akan lepas dari soal penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu, guru tidak sekedar
“pengajar” tetapi betul-betul sebagai pendidiik yang akan memindahkan nilai-nilai itu kepada anak didiknya (Sadirman, 2009:28).
21 D. Hasil Belajar
Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha (KBBI, 2007: 391).
Nawawi dalam Susanto (2013: 5), menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Menurut A.J. Romizowski dalam Jihad dan Haris (2013:14), hasil belajar adalah keluaran (outputs), dari suatu system pemprosesan masukan (input).
Sedangkan Djamarah dan Zain menetapkan bahwa hasil belajar telah tercapai apabila telah terpenuhi dua indikator berikut, yaitu:
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.
2. Perilaku yang digariskam dalam tujuan pengajaran/instruksional khusus telah dicapai oleh siswa baik secara individu maupun kelompok.
22
prestasi beajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa (Susanto, 2013: 5).
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah bentuk perubahan perilaku dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang menjadi hasil dari kegiatan belajar yang dilakukan oleh seorang siswa.
E. Macam- Macam Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelasskan di atas meliputi pemahaman konsep (kognitif), ketrampilan proses(psikomotorik), dan sikap siswa (afektif) antara lain sebagai berikut:
1) Pemahaman Konsep
Bloom mengemukakan pemahaman diartikan sebagi kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Seberapa besar siswa mampu meneria, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan guru kepada peserta didik. (Susanto, 2013: 7).
2) Ketrampilan proses
23
menyebutkan ada enam aspek ketrampilan proses yang meliputi : Observasi, klasifikasi, pengukuran, mengomunikasikan, memberikan penjelasan atau interpertasi terhadap suatu pengamattan dan melakukan eksperimen(Susanto, 2013: 9).
3) Sikap
Menurut Lange dalam Susanto (2013: 10), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencangkup pulaaspek respon fisik, Azwar mengungkapkan tentang struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang, yaitu komponen kognitif, afektif dan konatif. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif, yaitu perasaan yang menyangkut emosional, dan komponen konatif merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki seseorang.
F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.
1. Faktor Internal
a. Kecerdasan Anak
24
terpecahkan atau tidaknya suatu permasalahan. Kecerdasan siswa sangat membantu pengajr untuk menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk meramalkan keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan meskipun tidak akan terlepas dari faktor lainnya (Susanto, 2013: 15).
b. Kesiapan atau Kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan di mana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam rposes belajar, kematangan atau kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan
bersamaan dengan tingkat kematangan individu, karena
kematangan ini erat hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak (Susanto, 2013: 15).
c. Bakat Anak
25
d. Kemauan Belajar
Kemauan belajar yang tinggi disertai dngan rasa tanggung jawab yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah satu penentu dalam mencapai keberhasilan belajar (Susanto, 2013: 16).
e. Minat
Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian karena pemusatn perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tersebut untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya mencapi prestasi yang diinginkan (Susanto, 2013: 16).
2. Faktor Eksternal
a. Model Penyajian Materi Pelajaran
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada
model penyajian materi. Model penyajian materi yang
26
b. Pribadi dan Sikap Guru
Kepribadian dan sikap guru yang kreatif dan penuh inovatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan kreatif ini. Pribadi dan sikap guru yang baik ini tercermin dari sikapnya yang ramah, lemah lembut, penuh kasih sayang, membimbing dengan penuh perhatian dan lain-lain (Susanto, 2013: 17).
c. Suasana Pengajaran
Suasana pengajaran yang tenang, terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif di antara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses pengajaran. Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar dapat meningkat secara maksimal (Susanto, 2013: 17).
d. Kompetensi Guru
Keberhasilan siswa belajar akan banyak dipengaruhi oleh kemampuan guru yang professional. Guru yang professional adalah guru yang memiliki kompeten dalam bidangnya dan menguasai dengan baik bahan yang akan diajarkan serta mampu memilih metode belajar mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa berjalan dngan semestinya (Susanto, 2013: 18).
e. Masyarakat
27
karena itu, pantaslah dalam dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun akan ini ikut memengaruhi kepribadian siswa. Kehidupan modern dengan keterbukaan serta kondisi yang luas banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh kondisi masyarakat ketimbang oleh keluarga dan sekolah (Susanto, 2013:18).
Jadi hasil belajar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada pada diri individu. Diantara faktor internal yaitu, kecerdasan anak, kesiapan (kematangan), bakat anak, kemauan belajar dari anak, dan minat. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar dari individu. Faktor ini datang dari keluarga, sekolah dan masyarakat.
G. Aqidah
1. Pengertian Aqidah
Secara bahasa (etimologi), kata aqidah diambil dari kata dasar
28
َ و غ للا بَ اللََّ م ك ذ خا ؤ يَلا
َ نا م يلأاَ م ت د ق عَا م بَ م ك ذ خا ؤ يَ ن ك ل وَ م ك نا م ي أَي ف
...
Artinya: Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja... (al maidah :89)
Secara istilah aqidah adalah yang berbeda, tetapi semuanya mengarah pada hakikat yang sama. Syekh Hasan Al-Banna menyatakan Aqidah adalah sesuatu yang seharunya hati membenarkannya sehingga menjadi ketenangan jiwa yang menjadikan kepercayaan bersih dari kebimbangan dan keragu-raguan (Latif,2014:3-4)
Dengan demikian aqidah merupakan suatu pokok atau dasar keyakinan yang harus dipegang kuat oleh orang yang memercayainya. Aqidah aspek keyakinan yang kukuh yang mendatangkan ketentraman jiwa.
2. Sumber- sumber Aqidah
Apabila diperhatikan dengan seksama bahwa sumber atau dasar aqidah berupa Al quran dan as sunah dan selain itu adalah tauhid yang dimiliki setiap manusia karena hidayah dari Allah. Adapu langkkah-langkah yang perlu diambil dalam mengajarkan aqidah antara lain:
a) Dengan pendekatan dogmatis yaitu pendekatan berdasarkan
29
b) Pendekatan normatif yaitu pendekatanberdasarkan norma yaitu
ukuran atau ketentuan yang berlaku
c) Pendekatan rasional yaitu pendekatan dengan akal pikir yang dapat diterimanya
d) Pendekatan praktis/keteladanan ialah pendekatan berdasrkan dalam
praktik yang dapat diteladani (Thoha,1999:90)
3. Fungsi dan Peranan Aqidah
Fungsi aqidah diantaranya yaitu :
a. Sebagai fondasi untuk mendirikan bangunan islam
b. Merupakan awal dari akhlak yang mulia. Jika seseorang memiliki aqidah yang kuat pasti akan melaksanakan ibadah dengan tertib,
memiliki akhlak yang mulia dan bermu’amalat dengan baik.
c. Semua ibadah yang kita laksanakan tanpa ada landasan aqidah maka ibadah kita tersebut tidak akan diterima (Latif,2014:6). Peran aqidah diantaranya yaitu :
a. Aqidah merupakan misi pertama yang dibawa para Rasul Allah.
30
b. Manusia diciptakan dengan tujuan beribadah kepada Allah. Allah berfirman
menyembah- Ku” (QS Adz Dzariyat :56)
c. Berpegang kepada Aqidah yang benar merupakan kewajiban
manusia seumur hidup. Allah berfirman
َ قَ ني ذ لاَ ن إ
َلا أَ ة ك ئلّ م لاَ م ه ي ل عَ ل ز ن ت تَاو ما ق ت ساَ م ثَ اللََّا ن ب رَاو لا
َ نو د عو تَ م ت ن كَي ت لاَ ة ن ج لا بَاو ر ش ب أ وَاو ن ز ح تَلا وَاو فا خ ت
َ
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami
ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,
maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan
mengatakan): "Janganlah kamu merasa takut dan janganlah
kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan
(memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”
(QS Al Fushilat:30)
d. Aqidah yang benar mampu menciptakan generasi terbaik dalam
sejarah umat manusia, yaitu generasi sahabat dan generasi sesudah mereka. Allah berfirman
َ ن عَ ن و ه ن ت وَ فو ر ع م لا بَ نو ر م أ تَ سا نل لَ ت ج ر خ أٍَة م أَ ر ي خَ م ت ن ك
َ ر ك ن م لا
َ للَا بَ نو ن م ؤ ت و
31
kebutuhan lainnya karena aqidah merupakan sumber
kehidupan, ketenangan dan kenikmatan hati seseorang (Latif,2014:6-7)
4. Ruang Lingkup Aqidah
Pembahasan ruang lingkup aqidah menurut sistematika Hasan Al-Banna adalah :
a. Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah (Tuhan, Allah), nama-nama dan sifat-sifat Allah dan lainnya
b. Nubuwat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk tentang Kitab-kitab Allah, Mukjizat, dan lain sebagainya.
c. Ruhaniyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti Malaikat, Jin, Iblis, dan lain sebagainya (Latif,2014:7)
5. Pengaruh Aqidah dalam Kehidupan Pribadi dan Masyarakat
Dasar segala amal perbuatan yang dapat diterima Allah SWT
32
bertauhid atau mengesakan Allah yang baik dan benar da tidak meneyekutukan terhadap selain Allah SWT. Aqidah yang benar dan baik akan dapat mempengaruhi dalam hidup seseorang. Hal ini dapat dilihat dari cara berfikir, berbicara, budi pekerti atau akhlaknya.
Dengan “amantu billah” semua yang dilakukan oleh seseorang hanyalah utuk mencari ridho Allah SWT semata dengan tunduk dan taat menjalankan syariat-Nya. Demikian pula mengenai pengaruh aqidah dalam kehidupan bermasyarakat sama dengan perorangan, jika individu-individu baik, kehidupan dalam masyarakatpun baik pula, karena masyarakat itu selalu berpegang teguh pada syariat islam yaitu dengan tujuan untuk mencari ridho-Nya (Thoha,1999:106).
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa aqidah yang baik dan bennar akan mengarah kepada kebaikan, dan dengan adanya sifat mempercayai sepenuhnya kepada Allah itu halnya segala sesuatu yang dilakukannya semata-mata hanya untuk mencari ridho Allah.
H. Metode Student Recap
33
mengarahkan suasana pembelajaran itu agar siswa benar-benar ikut menikmati suguhan pembelajaran.
Pembelajaran yang aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa diharapkan aktif dalam kegiatan pembelajaran untuk ikut serta aktif berpikir, berinteraksi, berbuat untuk mencoba, menemukan konsep baru atau mengahsilkan suatu karya- karya yang baru.
1. Pengertian Metode Student Recap
Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk kemudahan pelaksanaan suatu kegiata guna mencapai tujuan yang ditentukan (KBBI, 2007: ). Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Slameto,1991:84).
34 2. Prosedur Metode Student Recap
a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa bagi Anda, menyediakan ringkasan pelajaran adalah bertentangan dengan prinsip belajar aktif
b. Kelompokan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok yang
terdiri atas dua sampai 4 anggota.
c. Perintahkan agar setiap kelompok membuat ringkasan sendiri
tentang sesi pelajaran. Doronglah mereka untuk membuat out line peta pikiran atau buatan-buatan yang lain yang akan memudahkan mereka untuk mengomunikasikan ringkasan kepada yang lain.
d. Ajaklah kelompok untuk berbagi ringkasan mereka. Berikan
tepuk tangan atas usaha mereka (Silberman, 2006:253).
3. Kelebihan Metode Student Recap
a. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam mengulang
materi pelajaran yang diberikan guru.
b. Siswa terbiasa untuk mencatat hal-hal yang penting tanpa harus diperhatikan oleh guru
c. Untuk membuat rangkuman itu, siswa akan menyimak semua
penjelasan dari guru
d. Siswa diberi kebebasan untuk mencatat materi pelajaran dengan caranya sendiri atas bimbingan guru.
e. Siswa yang kurang pandai dapat bertanya kepada yang pintar dala
35
f. Kegiatan diskusi dapat mendidik siswa berperan aktif, berfikir kritis dan mandiri dalam belajar mengajar di kelas
g. Guru dapat mengetahui batas kemampan siswa dalam menyerap
pelajaran
(Tofa,http://googleeweblight.com/?lite_url=https://kangtofa.word press.com/2013/09/19/metode-belajar-student-recap.html
(diakases pada hari sabtu tanggal 15 April 2017 pada pukul 20.15))
4. Kelemahan Metode Student Recap
a. Sulit menyatukan kelompok yang terdiri dari beberapa siswa yang
berbeda sifat dan kemampunnya
b. Metode ini memakan waktu yang cukup lama (
Tofa.http://googleeweblight.com/?lite_url=https://kangtofa.wordpr ess.com/2013/09/19/metode-belajar-student-recap.html (diakases pada hari sabtu tanggal 15 April 2017 pada pukul 20.15))
I. Kerangka Berpikir
36
Kebanyakan orang merasa bahwa pembelajaran Aqidah kurang menarik, membosankan dan meremehkan. Salah satu penyebabnya bisa jadi karena karakter sejarah itu sendiri yang selama ini dianggap sebagai ilmu yang membahas tentang segala suatau yang tidak nyata, yang bisa jadi tidak menarik minat peserta didik. Khususnya mata pelajaran Aqidah yang di dalam materinya banyak ada dalil-dalil yang kadang menyulitkan dan penjelasan tentang masa lampau. Dalam mata pelajaran Aqidah sering ditemui siswa kurang aktif dan kreatif dalam proses belajar, siswa lebih banyak mendengar dan menulis, dan juga cenderung tidak memperhatikan. Dan membuat pelajaran kurang menarik pembelajaran yang di teriama sebagai hafalan sehingga siswa tidak memahami konsep yang sebenarnya.
37 J. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: Penelitian yang dilakukan oleh Indriati, 2013. Yang berjudul “Penggunaan Metode Ikhtisar Siswa (Student Recap) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Materi Lembaga dan Sususnan Pemerintahan Kabupaten/Kota Siswa Kelas IV SDN 001 Pagaran Tapah
Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu”. Dari
38
klasikal pra tindakan adalah 44% siklus I adalah 72% dan siklus II adalah 80%. Dari data tersebut terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa kelas IV Sekolah DasarNegeri 001 Pagaran Tapah Kecamatan Pagaran Tapah Darussalam Kabupaten Rokan Hulu melalui penerapan metode Ikhtisar Siswa (Student Recap) (Indrianti,
2013,
Penggunaan Metode Ikhtisar Siswa (Studet Recap) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada Materi Lembaga dan Sususnan Pemerintahan Kabupaten/Kota Siswa Kelas IV SDN 001 Pagaran Tapah Kecamatan Pagaran Tapah Darrusalam Kabupaten Rokan Hulu, Skripsi tidak diterbitkan, Riau :UIN SUSKA RIAU).39 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya SMP Muhammadiyah Salatiga
Persyarikatan Muhammadiyah Kota Salatiga berdiri untuk masyarakat dengan mengemban visi dan misi berperan serta memajukan dan meningkatkan sumber daya manusia melalui bidang pendidikan, dengan berdirinya SMP Muhammadiyah di Jalan Cempak 5-7 Salatiga.
Dalam mewujudkan sebagian dari bukti nyata Amal Usaha Persyarikatan Muhammadiyah berupa sarana pendidikan ini, pemimpin Muhammadiyah daerah Salatiga dan Kabupaten Semarang pada waktu itu bekerja sama dengan instansi terkait dan tokoh-tokoh agama Islam di Salatiga dan GKBI (kabupaten dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia) sebagai penyandang dana, maka berdirilah bangunan gedung sebagai sarana pendidikan tingkat menengah yang sekarang menjadi SMP Muhammadiyah Salatiga pada tanggal 5 Januari 1974.
Gedung SMP Muhammadiyah Salatiga ini diresmikan
40
ini sudah digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sejak tahun 1974 dengan membuka pendaftaran siswa baru kelas I.
Tujuan pendidirian SMP Muhammadiyah Salatiga merupakan suatu lembaga pendidikan Islam, maka dasarnya adalah dari dasar organisasi Muhammadiyah yaitu Islam. Sedangkan dasar pendidikan agama di SMP Muhammadiyah Salatiga adalah Pancasila dan UUD 1945.
Adapun ajaran umum pendidikan Islam di SMP Muhammadiyah Salatiga adalah seperti tujuan pendidikan Muhammadiyah yaitu mewujudkan masyarakat muslim yang berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri serta berguna bagi masyarakat dan Negara. Sedangkan tujuan khusus dari yayasan Muhammadiyah yang diberikan guru untuk siswa SMP Muhammadiyah Salatiga adalah membawa dan mengembangkan pendidikan di Muhammadiyah mulai dari tingkat dasar sampai dengan perguruan tinggi di daerah tingkat Kota Salatiga. 2. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah Salatiga
b. NSS : 202036204018
c. NPSN : 20328430
d. Status Sekolah : Negeri / Swasta *)
e. Alamat Sekolah : Jalan Cempaka No. 5-7
: Telepon (0298) 321802
41
g. Kecamatan : Sidorejo
h. Kabupaten/Kota *) : Kota Salatiga
i. Provinsi : Jawa Tengah
3. Visi Sekolah :Mengemban Amanah dalam Pengembangan
Ketaqwaan, Intelektual, Kemandirian, Kepeloporan Semangat Amar
Ma’ruf Nahi Munkar Berpedoman pada Al-Qur’an dan As-Sunnah
4. Misi Sekolah
a. Menggiatkan dan memotivasi beribadah, baik ibadah mahdhoh / ghairu mahdhoh.
b. Membentuk generasi yang tangguh, cerdas, dan cinta tanah air.
c. Mewujudkan sikap akhlakul karimah/budi pekerti luhur dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Membentuk generasi terampil, kreatif, berdedikasi, keselarasan, dan keseimbangan emosi intelektual untuk mewujudkan situasi yang kondusif.
e. Mendorong semangat berprestasi, berkarya dalam semangat,
kebersamaan/kekeluargaan, menumbuhkan jalinan ukhuwah, silaturahmi, dan keteladanan.
5. Keadaan Guru
42
2. Thonik Fathonah,
B.A.
19600620 199303 1 003 GURU
Dan WAKA.
19600712 198501 2 001 GURU
43 13. Taufiqur Rahman,
S.Si 15. Khaliyatul Husna,
44
Pada tahun 2017 SMP Muhammadiyah Salatiga mempunyai 382 siswa dengan rincian pada tabel berikut:
Tabel 3.2. Daftar Jumlah Siswa SMP Muhammadiyah Salatiga
No Kelas Jumlah
Rombongan
Jumlah Peserta didik
Laki-laki Perempuan Seluruhnya
45
No Nama Jenis Kelamin
1 AISYA RAHMA DINA Perempuan
2 ALFITO FEBRIANSYAH Laki-laki
3 ALIF HILMA RIZKY Laki-laki
4 ALIFIAN WAHYU UTAMA Laki-laki
5 ANIAWATI Perempuan
6 ANIK NUR KHASANAH Perempuan
7 APRILIANO FIRDAUS ARSYA
AULIA
Perempuan
8 ARBIANSAH Laki-laki
9 ARDAN LINTANG KUSUMA Laki-laki
10 AYU SETYO ANJANI Perempuan
11 BAGUS ARYA RAMADHAN Laki-laki
12 BURHANUDIN FAHMI Laki-laki
13 CHANDRA EVA OCTAVIONA Perempuan
14 CIKA FITRIANISA Perempuan
15 DEKA LUCKY KUSUMA Laki-laki
16 DIVA NADELLA RAHMADANI Perempuan
17 DUTA ARTHA DWI SATRIA Laki-laki
18 ELVINA LESTITIA Perempuan
19 ERRYNA MANDASARI Perempuan
46
21 INES LUPITA SARI Perempuan
22 ISTILAILI ROSIDAH Perempuan
23 KALAM ILMAN RODIYAN Laki-laki
24 MIFTAH ARJUDIN Laki-laki
25 MILSA AMELIA PUTRI Perempuan
26 MUHAMAD MIFTAKHUL
HUDA
Laki-laki
27 MUHAMAD VRIZKY NOOR Laki-laki
28 MUHAMMAD ILHAM
MANSYIS
Laki-laki
29 MUHAMMAT KHORIK
NURSOLIKHIN
Laki-laki
30 RACHEL SAUMI
PRASETYADITYAS
Perempuan
31 RANGGA AJI PRASETYA Laki-laki
32 SATRIA AKMAL Laki-laki
33 SHINDID UDZRI LAUDZA Laki-laki
34 VASTHI RATNA DEVANTI Peempuan
35 YUSUF ARDIANSYAH Laki-laki
36 M. FHANDY BAYU ADITYA Laki-laki
37 FARIS TEGUH Laki-laki
47 B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian adalah peningkatan hasil belajar Aqidah materi tugas dan mukjizat para rasul dengan metode student recap pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah tahun pelajaran 2016/2017.
Siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah Salatiga berjumlah 37 siswa. Terdiri dari 21 laki-laki dan 16 siswa perempuan. Dalam penelitian ini kelas VIII C SMP Muhammadiyah Salatiga dipilih sebagai subjek penelitian karena dalam pelajaran Aqidah siswa kelas VIII C SMP Muhammadiyah memiliki rata-rata nilai yang rendah dan minat belajarnya rendah, sehingga penerapan pembelajaran menggunakan metode student recap digunakan sebagai subjek penelitian. Adapun pelaksanaan penelitian tindakan kelas untuk siklus I adalah pada hari Selasa, 16 Mei 2017, sedangkan siklus II pada hari Selasa, 23 Mei 2017.
C. Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus I dan Siklus II
48
1. Siklus I
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan tindakan, kegiatan yang
dilaksanakan peneliti adalah sebagai berikut:
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran Aqidah materi tugas para rosul dengan metode student recap;
2) Menyediakan media kepada siswa berupa kertas kosong untuk
meringkas;
3) Menyiapkan lembar materi sesuai dengan materi tugas dan mukjizat para rasul untuk disampaikan kepada siswa;
4) Menyusun soal tes evaluasi;
5) Menyusun lembar observasi siswa dan guru.
b. Tindakan
1) Guru memberi apersepsi dan motivasi dengan tanya jawab.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
3) Guru mebagikan kertas kosong untuk digunakan meringkas
4) Guru menyampaikan materi tugas dan mukjizat para rosul
5) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru
49
8) Guru meminta peserta didik menyampaikan ringkasan dari tiap
kelompok.
9) Guru dan peserta didik membahas dan menyimpulkan materi pelajaran.
10)Guru memberi soal evaluasi. 11)Guru menutup pelajaran.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun. Lembar pengamatan digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran menggunakan metode Student Recap dan partisipasi serta keaktifan siswa selama proses pembelajaran.
d. Refleksi
(1) Guru dan peneliti mengevaluasi semua kegiatan siswa pada siklus yang sudah berjalan memperbaiki pada siklus berikutnya.
(2) Mendiskusikan hasil pengamatan untuk perbaikan pada
pelaksanaan siklus berikutnya, demikian seterusnya penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sampai pada siklus II.
2. Siklus II
50
kekurangan pada siklus I dengan melihat refleksi siklus I. Materi siklus melanjutkan materi siklus I.
a. Perencanaan
(1) Menyiapkan kembali rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
mata pelajaran Aqidah materi Tugas dan mukjizat para rosul dengan metode Student Recap;
(2) Menyediakan media kepada siswa berupa kertas kosong untuk
meringkas;
(3) Menyiapkan lembar materi sesuai dengan materi tugas dan mukjizat para rasul untuk disampaikan kepada siswa;
(4) Menyusun soal tes evaluasi;
(5) Menyusun lembar observasi siswa dan guru.
b. Tindakan
(1) Guru memberi apersepsi dan motivasi dengan tanya jawab.
(2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. (3) Guru menyajikan tentang tugas dan mukjizat para rasol (4) Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru (5) Peserta didik menulis materi yang di dapat (6) Guru meminta peserta didik untuk berdiskusi.
(7) Guru meminta peserta didik menyampaikan ringkasan dari tiap
51
(8) Guru dan peserta didik membahas dan menyimpulkan materi pelajaran.
(9) Guru memberi soal evaluasi.
(10) Guru menutup pelajaran.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan yang telah disusun sebagaimana pada siklus I. Lembar pengamatan digunakan
untuk mengetahui keterampilan guru dalam mengelola
pembelajaran menggunakan metode Student Recap dan partisipasi serta keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Tindakan siklus II ini peneliti mengamati apakah ada perubahan tingkah laku dan hasil belajar siswa dari siklus sebelumnya (siklus I).
3. Observasi atau Pengamatan
Pengamatan pada siklus II bertujuan mengamati perubahan tindakan dan sikap siswa pada kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan cara membuat ringkasan. Pengamatan ini dilakukan pada 37 siswa, yaitu mengamati keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini melalui observasi langsung yaitu dengan tujuan agar kelemahan atau hambatan yang terjadi pada siklus I tidak terjadi pada siklus II.
52
dan perubahan-perubahan yang terjadi pada siklus II. Data diambil dari sejauh manakah perubahan yang terjadi pada pembelajaran Aqidah melalui metode Studet Recap dengan observasi dan tes.
Dalam observasi atau pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut:
D. Teknis Analisis
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau presentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:
1. Untuk menilai ulangan atau tes formatis peneliti melakukan
penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
Keterangan:
X = nilai rata-rata
Σ X = jumlah semua nilai siswa
Σ N = jumlah siswa (Daryanto, 2011: 191)
X =
53
2. Untuk menghitung ketuntasan belajar digunakan rumus berikut:
54 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Persiklus
1. Deskripsi Pra Siklus
Hasil dari pra siklus adalah mengingat materi tentang tugas dan mukjizat para rasul dan pra siklus diakukan sebelum dilakukannya tindakan penelitian. Pra siklus mempunyai tujuan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan siswa.
Tabel 4.1. Daftar Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 Aisya Rahma Dina 76 Tuntas
2 Alfito Febriansyah 70 Belum Tuntas
3 Alaf Hilma Rizky 67 Belum Tuntas
4 Alifian Wahyu Utama 66 Belum Tuntas
5 Aniawati 75 Tuntas
6 Anik Nur Khasanah 77 Tuntas
7 Apriliano Firdaus Arsya
55
19 Erryna Mandasari 73 Belum Tuntas
20 Fitriana Dwi Astuti 78 Tuntas
26 Muhamad Mifthahul
Huda
65
Belum Tuntas
27 Muhamad Vrizky Noor 83 Tuntas
28 Muhamad Ilham Mansyis 73 Belum Tuntas
29 Muhammat Khorik
56
31 Rangga Aji Prastya 70 Belum Tuntas
32 Satria Akmal 67 Belum Tuntas
33 Shindid Udzri Laudza 72 Belum Tuntas
34 Vasthi Ratna Devanti 73 Belum Tuntas
35 Yusuf Ardiyansyah 75 Tuntas
36 M. Fhandy Bayu Aditya 72 Belum Tuntas
37 Faris Teguh 59 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 83
Nilai Terendah 59
Rata- rata 69,5
Presentase Ketutasan 45,94 %
Presentase Ketidak Tuntasan 54,05%
(Sumber: Data Primer)
Keterangan:
Tuntas = 17 siswa
Belum Tuntas = 20 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 =jumlah siswa yang tuntasjumlah seluruh siswa × 100%
=1737 × 100%
= 45,94%
57
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai ketuntasan atau KKM yang dicapai oleh siswa kelas VIII C terdapat 17 siswa (45,94%), sedangkan dari data di atas yang belum mencapai KKM 20 siswa (54,05%) rata-rata yang dicapai siswa pada pra siklus mencapai 69,5 dari jumlah siswa kelas VIII C. Pada pra siklus ini pembelajaran
belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 (nilai
KKM) hanya mencapai 45,94% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Dari hasil persentase belum mencapai indikator keberhasilan maka dari
itu dilakukannya penelitian dengan menggunakan metode Student
Recap.
2. Deskripsi Siklus I
58
Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO NAMA NILAI KETERANGAN
7 Apriliano Firdaus Arsya
Aulia
16 Diva Nadela Rahmadani 75 Tuntas
59
18 Elvina Lestetia 87 Tuntas
19 Erryna Mandasari 80 Tuntas
20 Fitriana Dwi Astuti 75 Tuntas
21 Ines Lupita Sari 90 Tuntas
22 Istilaili Rosidah 90 Tuntas
23 Kalam Ilman Rodiyan 78 Tuntas
24 Miftah Arjudin 70 Belum Tuntas
25 Milsa Amelia Putri 73 Belum Tuntas
26 Muhamad Mifthahul
Huda
69
Belum Tuntas
27 Muhamad Vrizky Noor 85 Tuntas
28 Muhamad Ilham Mansyis 79 Tuntas
29 Muhammat Khorik
Nursolihin
33 Shindid Udzri Laudza 75 Tuntas
34 Vasthi Ratna Devanti 77 Tuntas
35 Yusuf Ardiyansyah 80 Tuntas
60
37 Faris Teguh 60 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
Rata- rata 75
Presentase Ketutasan 70%
Presentase Ketidak Tuntasan 30%
(Sumber: Data Primer) Keterangan:
Tuntas = 26 siswa
Belum Tuntas = 11 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut: 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 =jumlah siswa yang tuntas
jumlah seluruh siswa × 100%
= 2637 × 100%
= 70,27%
= 70% (Pembulatan)
61
keseluruhan. Dari hasil persentase belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi harus dilaksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus II pada waktu yang telah ditentukan.
3. Deskripsi Siklus II
Penelitian siklus II yang dilakukan pada hari Rabu, 24 Mei 2017 yang berlangsung selama 45 menit (1 x 45 menit). Materi pokok yang diajarkan pada siklus II adalah mukjizat dan ulul azmi.kekurangan dan Kelemahan yang terjadi pada siklus I diperbaiki pada siklus II. Dari hasil pengamatan pada siklus II, peneliti mendapat gambaran bahwa siswa sudah banyak yang aktif dan sudah bminat mengikuti pembelajaran dengan baik. Hampir semua siswa aktif dan saling menyampaikan pendapat mereka masing-masing. Para siswa juga saling merespon penjelasan siswa lain sehingga proses pembelajaran di kelas berjalan dengan lancer dan baik. Pembelajaran pada siklus II dapat berlangsung sesuai yang telah direncanakan. Secara keseluruhan pembelajaran pada siklus II sudah berjalan lebih baik daripada siklus I. Nilai hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 Aisya Rahma Dina 88 Tuntas
62
3 Alaf Hilma Rizky 77 Tuntas
4 Alifian Wahyu Utama 75 Tuntas
5 Aniawati 80 Tuntas
6 Anik Nur Khasanah 89 Tuntas
7 Apriliano Firdaus Arsya
Aulia
16 Diva Nadela Rahmadani 78 Tuntas
17 Duta Artha Dwi Satria 89 Tuntas
18 Elvina Lestetia 90 Tuntas
19 Erryna Mandasari 84 Tuntas
20 Fitriana Dwi Astuti 80 Tuntas
21 Ines Lupita Sari 93 Tuntas
22 Istilaili Rosidah 89 Tuntas
63
24 Miftah Arjudin 87 Tuntas
25 Milsa Amelia Putri 78 Tuntas
26 Muhamad Mifthahul Huda 74 Belum Tuntas
27 Muhamad Vrizky Noor 90 Tuntas
28 Muhamad Ilham Mansyis 77 Tuntas
29 Muhammat Khorik
Nursolihin
31 Rangga Aji Prastya 72 Belum Tuntas
32 Satria Akmal 79 Tuntas
33 Shindid Udzri Laudza 81 Tuntas
34 Vasthi Ratna Devanti 79 Tuntas
35 Yusuf Ardiyansyah 82 Tuntas
36 M. Fhandy Bayu Aditya 80 Tuntas
37 Faris Teguh 74 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 93
Nilai Terendah 72
Rata- rata 82,5
Presentase Ketutasan 89%
Presentase Ketidak Tuntasan 11%
64
Keterangan:
Tuntas = 33 siswa
Belum Tuntas = 4 siswa
Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 =jumlah siswa yang tuntasjumlah seluruh siswa × 100%
=3337 × 100%
= 89,189%
= 89% (pembulatan)
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai ketuntasan atau KKM yang dicapai oleh siswa kelas VIII C terdapat 33 siswa (89%), sedangkan dari data di atas yang belum mencapai KKM 4 siswa (11%) rata-rata yang dicapai siswa pada siklus I mencapai 82,5dari jumlah siswa kelas VIII C. Pada siklus I ini pembelajaran telah mencapai
ketuntasan belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 75 (nilai
65
B. Pembahasan
Berdasarkan analisis pengumpulan data maka diperoleh kesimpulan tentang data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabelberikut:
Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I - Siklus II
Siklus Rata-rata Kategori Jumlah Persentase
Pra Siklus
Berdasarkan tabel 4.4 dari tabel diatas bahwa pada pra siklus siswa masih banyak yang belum mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 17 siswa (45,94%) yang telah mencapai ketuntasan belajar dan 20 siswa (54,05%) yang belum mencapai ketuntasan belajar dengan rata-rata 69,5, namun adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan penelitian. Peningkatan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan Metode Student Recap adalah sebagai bukti
66
Menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus I terdapat 26 siswa (70%) mencapai ketuntasan belajar dan 11 siswa (30%) belum mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 75. Berdasarkan hasil tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar siklus II diperoleh data 33 siswa (89.18%) mencapai ketuntasan belajar dan 4 siswa (10,8%) belum mencapai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 82,5. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa nilai hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II ternyata mengalami peningkatan 18,91%. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar yang telah ditetapkan yaitu 89,18% dari jumlah seluruh siswa sudah tuntas belajar sehingga penelitian tindakan kelas dihentikan pada siklus II ini. Siswa yang belum tuntas pada siklus II akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidiasi yang dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
Dari pembahasan tersebut dapat digambarkan dengan
67
Gambar 4.1. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I - Siklus II (Sumber: Data Primer)
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa SMP
Muhammadiyah Salatiga sebelum menggunakan metode Student Recap
nilai ketuntasan hanya mencapai 45,94% setelah diterapkan metode Student Recap terjadi peningkatan dari siklus I 70% siswa tuntas dalam
pembelajaran dan siklus II 89,18% siswa tuntas dalam pembelajaran. Peningkatan siswa SMP Muhammadiyah Salatiga yang tuntas belajar dari pra siklus ke siklus I adalah 24,06% kemudian siklus I ke siklus II adalah 18,91% atau kata lain mencapai 19% dan hal tersebut menunjukan bahwa metode yang di terapkan berhasil.