• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Sistem Pendidikan di Bebera

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbandingan Sistem Pendidikan di Bebera"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Mahasiswa : Siyamta, NIM 130121909684 | - -

PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN

DI BEBERAPA NEGARA

(Saudi Arabia, Germany, Finlandia, Amerika Serikat,

Australia dan Sudan)

Mata Kuliah : Wawasan Pendidikan

Dosen Pembina:

Dr. H. Sulton, M.Pd.

Oleh:

NAMA : SIYAMTA

NIM : 130121909684

PROGRAM STUDI S3 TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

PROGRAM PASCA SARJANA

(2)

Siyamta 130121909684| -i-

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami Haturkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan Ijin dan Kehendak-Nya Makalah tentang “Perbandingan Sistem Pendidikan di Beberapa Negara” ini dapat diselesaikan oleh penulis.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Wawasan Pendidikan Program Doktor (S3) Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Malang.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Dr. H. Sulton, M.Pd., selaku dosen Pembina Mata Kuliah Wawasan Pendidikan yang telah membimbing penulis, sehingga berhasil menyelesaikan makalah ini. Kritik dan saran yang bersifat konstuktif sangatlah Penulis harapkan demi penyempurnaan lebih lanjut. Namun demikian, semoga yang sederhana ini bermanfaat bagi para pembacanya.

(3)

Siyamta 130121909684| -ii-

Perbandingan Sistem Pendidikan di Beberapa Negara

Siyamta

Mahasiswa Program S3-TEP UM

ABSTRAK

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk berkembangnya suatu negara. Tanpa adanya sistem pendidikan yang baik, maka kemajuan suatu negara akan terganggu. Di dunia terdapat 5 benua, yaitu Asia, Eropa, Amerika, Australia dan Afrika. Pada makalah Wawasan Pendidikan ini akan dibahas tentang sistem Pendidikan pada beberapa negara yang disebutkan di atas.

Sistem pendidikan di negara Saudi Arabia berdasarkan sistem Islam dimana dilakukan pemisahan antara kaum Laki-Laki dengan Kaum Perempuan. Struktur pendidikannya dimulai dari Primary Education selama 6 tahun, Intermediate Education selama 3 tahun, Secondary School selama 3 tahun dilanjutkan dengan Jalur Akademik (Bqchelor, Master, Doctoral) dan Jalur Spesialis (Diploma atau Engineering). Sistem Pendidikan di Jerman yang menonjol adalah Berufsschulle (Duales System) dimana menggabungkan sistem Pendidikan antara dunia kerja dengan sekolah. Struktur sistem pendidikannya dimulai dari Kindergarten, Grundschulle, Gymnasium, Realschule, Hauptschule, Sondernschule atau langsung ke Gesamptschule. Tingkatan di atasnya adalah jalur Akademik (Universitas) dan Jalur spesialis (Berufsschulle). Sistem Pendidikan di Finlandia mempunyai beberapa keunikan beserta kelebihannya dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Menurut riset dari PISA, sistem pendidikan di Finlandia masuk dalam kategori Terbaik dunia. Sistem pendidikannya dimulai dari Preschool, Comprehensive School, Upper Secondary School atau Vocational School. Level di atasnya adalah Academic Degree dan Vocational Degree. Sistem Pendidikan di Amerika Serikat dimulai dari usia 3 tahun dengan nama Nursery School, Kindergartens, Elemantary Schools, Secondary Education (Academic and Vocational/Technical), Postsecondary Education (College, University, Professional, Vocational or Technical). Pada level Postsecondary Education terbagi atas beberapa

degree antara lain Bachelor‟s Degree, Master‟s Degree dan Advanced Professional Degree atau Ph.D. Selain itu ada Program Professional Schools, misalnya Medicine, Theologi, Law dan sebagainya. Sistem Pendidikan di Australia dimulai dari Early Childood Education pada usia 0-5 tahun, Primary School usia 5-12 tahun, Secondary School pada Usia 12-15 tahun, Upper Secondary School atau Vocational Education dengan Usia antara 15-17 tahun. Level diatasnya adalah pada tingkat Universitas

dengan program pendidikan Bachelor‟s Degree, Master Degree dan Doctorate Degree.

Sistem Pendidikan di Sudan dimulai dengan Primary School, kemudian secondary School. Level di atasnya adalah Vocational/Technical Education and Training atau University/College Education. Disamping itu ada Preservice Teacher Training dan In Service Teacher Training. Pendidikan non formal, di Sudan terdapat banyak majelis-majelis ilmu yang menggunakan system talaqqi lewat para masyaikh yang tersebar

hampir di seluruh penjuru Sudan, dan diantara jama‟ah yang paling eksis dalam bidang ini adalah jama‟ah anshar sunnah al muhammadiyah yang menebarkan dakwah ahlus

sunnah wal jama‟ah dengan pemahaman salaf as sholeh.

(4)

Siyamta 130121909684| -iii-

A. Sistem Pendidikan di Asia (Saudi Arabia) ... 4

B. Sistem Pendidikan di Eropa (Jerman dan Finlandia) ... 11

C. Sistem Pendidikan di Amerika (Amerika Serikat) ... 31

D. Sistem Pendidikan di Australia (Melbourne dan Victoria) ... 35

E. Sistem Pendidikan di Afrika (Arfika Utara / Sudan) ... 39

(5)

Siyamta, 130121909684 | -1-

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Istilah Pendidikan seringkali diartikan dan dimaknai orang secara beragam, bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang dipegangnya. Terjadinya perbedaan penafsiran pendidikan dalam konteks akademik merupakan sesuatu yang wajar, bahkan dapat semakin memperkaya wawsan berfikir manusia dan bermanfaat untuk pengembangan teori itu sendiri. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan definisi di atas, maka terdapat tiga pokok pikiran utama yang terkandung di dalamnya, yaitu: (1) usaha sadar dan terencana; (2) mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya; dan (3) memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Di bawah ini akan dipaparkan secara singkat ketiga pokok pikiran tersebut.

Informasi di atas adalah gambaran dari sistem pendidikan yang ada di Indonesia, yang sudah tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, dan pada akhirnya nanti akan dijabarkan dalam jenjang pendidikan. Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga

dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi. Dari

kelahiran sampai usia 3 tahun, kanak-kanak Indonesia pada umumnya tidak memiliki akses

terhadap pendidikan formal. Dari usia 3 sampai 4 atau 5 tahun, mereka memasuki

Pendidikan Taman Kanak-Kanak. Pendidikan ini tidak wajib bagi warga negara Indonesia

dan mempunyai tujuan pokoknya adalah untuk mempersiapkan anak didik memasuki sekolah dasar. Kanak-kanak berusia 6–11 tahun memasuki sekolah dasar (SD)

atau madrasah ibtidaiyah (MI). Tingkatan pendidikan ini adalah wajib bagi seluruh warga

(6)

Siyamta, 130121909684 | -2- madrasah tsanawiyah (MTs) adalah bagian dari pendidikan dasar di Indonesia. Setelah

tamat dari SD/MI, para siswa dapat memilih untuk memasuki SMP atau MTs selama tiga

tahun pada kisaran usia 12-14. Setelah tiga tahun dan tamat, para siswa dapat

meneruskan pendidikan mereka ke Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK), atau Madrasah Mliyah (MA). Setelah tamat dari sekolah menengah atas

atau madrasah aliyah, para siswa dapat memasuki jenjang Perguruan Tinggi. Di negara-negara lain, mestinya juga mempunyai strruktur/jenjang sistem pendidikan. Pada makalah ini akan dibahas secara singkat tentang sistem pendidikan di beberapa negara di dunia yang terbagi menjadi 5 benua seperti berikut ini.

Gambar 1.1. Benua di Dunia

Pembahasan akan dimulai dengan pendidikan di benua Asia, Europa, Amerika, Oceania (Australia) dan Afrika. Untuk mempermudah pembahasan, maka akan diambil contoh salah satu negara yang berada pada Benua / Kontinental tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem Pendidikan di Asia, misalnya Arab Saudi?

2. Bagaimana sistem Pendidikan di Europa, misalnya Jerman, Finlandia? 3. Bagaimana sistem Pendidikan di Amerika, misalnya Amerika Serikat?

(7)

Siyamta, 130121909684 | -3- C. Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Asia, misalnya Arab Saudi.

2. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Europa, misalnya Jerman, Finlandia. 3. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Amerika, misalnya Amerika Serikat.

4. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Australia, misalnya Melbourne dan Victoria. 5. Untuk mengetahui sistem Pendidikan di Afrika, misalnya Sudan.

D. Metode Penulisan

(8)

Siyamta, 130121909684 | -4-

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Pendidikan di Asia (Saudi Arabia)

Arab Saudi atau Kerajaan Arab Saudi adalah negara Arab yang terletak di Jazirah

Arab. Beriklim gurun dan wilayahnya sebagian besar terdiri atas gurun pasir dengan

gurun pasir yang terbesar adalah Rub Al Khali. Orang Arab menyebut kata gurun pasir

dengan kata Sahara.

Gambar 2.1. Peta Saudi Arabia

Negara Arab Saudi ini berbatasan langsung (searah jarum jam dari arah utara)

(9)

Siyamta, 130121909684 | -5- Pada tanggal 23 September 1932, Abdul Aziz bin Abdurrahman Al-Sa'ud

memproklamasikan berdirinya Kerajaan Arab Saudi atau Saudi Arabia (Al-Mamlakah

Al-'Arabiyah Al-Su'udiyah) dengan menyatukan wilayah Riyadh, Najd (Nejed), Ha-a,

Asir, dan Hijaz. Abdul Aziz kemudian menjadi raja pertama pada kerajaan tersebut.

Dengan demikian dapat dipahami, nama Saudi berasal dari kata nama keluarga Raja

Abdul Aziz Al-Sa'ud. Arab Saudi terkenal sebagai Negara kelahiran Nabi Muhammad SAW serta tumbuh dan berkembangnya agama Islam, sehingga pada benderanya terdapat dua kalimat syahadat yang berarti "Tidak ada tuhan (yang pantas) untuk

disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah". Struktur sistem Pendidikan di Saudi Arabia dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2.2. Struktur Sistem Pendidikan di Saudi Arabia

Pendidikan di Arab Saudi terbagi menjadi dua bagian:

 Pendidikan Umum yang terbagi menjadi tiga tahap

1. Sekolah Dasar (Ibtida'iyah) dengan lama studi 6 tahun

2. Sekolah Menengah Pertama (Mutawasithah) dengan lama studi 3 tahun

(10)

Siyamta, 130121909684 | -6-

Qur'an di jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah

Atas, dan juga Pendidikan Industri, Perdagangan dan Pertanian. Pendidikan Umum

diawasi oleh Kementerian Pendidikan dan Pengajaran Arab Saudi sementara

Pendidikan Tinggi diawasi oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Arab Saudi.

Pada tahun 1424 H (2003-2004) telah keluar peraturan baru yakni mengadakan ujian

kemampuan untuk seluruh siswa kelas akhir di tingkat Sekolah Menengah Atas

(Tsanawiyah) yang diadakan di Universitas-universitas oleh Pusat Standarisasi dan

Pengembangan Arab Saudi, tes tersebut mengukur bidang kebahasaan dan

keolahragaan. Selain itu, bagi para siswa yang akan melanjutkan studinya di bidang

kedokteran atau teknik diwajibkan untuk mengikuti ujian prestasi dengan 5 mata

pelajaran (Matematika, Kimia, Fisika, Bahasa Inggris dan Biologi). Pada tahun 1434 H

(2012-2013), mata pelajaran Bahasa Inggris dihapus dari ujian prestasi tersebut.

Sejak beberapa tahun yang lalu, Pemerintah Arab Saudi juga membuat Program

Pelayan Dua Tanah Suci untuk Beasiswa ke luar negeri, yakni program besar dan

ambisius yang bertujuan untuk mengembangkan bakat Warga Negara Arab Saudi

dengan mengirimkan warga Saudi ke universitas-universitas di berbagai belahan

dunia, program ini sudah diikuti oleh 10 ribu penerima beasiswa.

Pendidikan Tinggi (Higher Education)

(11)

Siyamta, 130121909684 | -7-

Untuk memasuki perguruan tinggi di Arab Saudi, calon mahasiswa harus memenuhi tes masuk perguruan tinggi (General Secondary Education Certificate Examination) atau Tawjihi.

1. Pendidikan Tinggi Universitas

Untuk pendidikan tinggi universitas, tingkatannya sama seperti universitas pada umumnya, yaitu: Strata 1 (Bachelor), Strata 2 (Master), dan Strata 3 (Doctor). Untuk S1, waktu yang dibutuhkan adalah 4 tahun (minimal), tetapi untuk teknik, medis, dan farmasi dibutuhkan minimal 5 tahun untuk menyelesaikannya. Untuk S2 (Master) dibutuhkan minimal 2 tahun untuk menyelesaikannya dengan syarat harus sudah menyelesaikan S1.

Ada dua jalur untuk S2, dengan tesis (by thesis) atau dengan kuliah (by course). Apabila kita mengambil jalur tesis, maka setelah menyelesaikan matakuliah yang sudah ditentukan, kita harus menyelesaikan tesis kurang lebih selama satu tahun ( 2 semester), sedangkan untuk jalur kuliah, kita hanya perlu menyelesaikas seluruh mata kuliah yang telah ditentukan, namun dengan jumlah mata kuliah yang lebih banyak.

Untuk S3, lama waktu yang dibutuhkan adalah 3 tahun setelah menyelesaikan S2. untuk S3, kita harus menyelesaikan mata kuliah dan mengumpulkan disertasi yang merupakan hasil riset independen yang telah dilakukan. Selain itu, tambahan syarat kadang-kadang diperlukan, seperti: minimal mempublikasikan jurnal internasioanl atau konferensi internasional.

Sebagai tambahan, ada beberapa universitas khusus untuk perempuan yang sebagian besar berfokus kepada ilmu pendidikan. Jenjang yang tersedia untuk universitas khusus perempuan ini mulai dari S1 sampai S3.

(12)

Siyamta, 130121909684 | -8- 2. Pendidikan Tinggi Non Universitas

a. Technical College

Pendidikan tinggi ini setara dengan diploma yang harus diselesaikan selama 3 tahun. Bidang-bidang yang tersedia: control otomatis, sistem elektrikal otomatis, otomotif, perlengkapan elektrik, instalasi elektrik, kimia industri, elektronik industri, dan teknik produksi.

b. Higher Technical Institute

Pendidikan ini seperti layaknya D1 yang dapat diselesaikan selama 1 tahun saja.

c. Higher Technical Institutes for Financial and Commercial Science

Pendidikan tinggi ini khusus untuk ilmu keuangan dan komersial. Kurikulum yang tersedia adalah: akuntansi, korespondensi komersil dan bisnis, bahasa ingris, asuransi, kebudayaan Islam, pemasaran dan periklanan, pembelian dan inventori, dan kesekretariatan. Lama pendidikan yang harus ditempuh adalah selama 2 tahun.

d. The Institute of Public Administration

Lama studi untuk jenis pendidikan tinggi ini adalah selama 2 sampai 3 tahun. Bidang-bidang yang tersedia adalah: perbankan (2 tahun), pemrosesan data elektronik (2.5 tahun), administrasi rumah sakit (2 tahun), ilmu kepustakaan (3 tahun), ilmu personil (2 tahun), ilmu kesekretariatan (2 tahun), dan ilmu pergudangan (2 tahun).

e. Teacher Training College

Untuk pendidikan keguruan terbagi menjadi 3 jurusan: guru sekolah dasar dan menengah pertama (primary school), guru sekolah menengah atas (secondary school), dan guru pendidikan lanjut (higher education).

Struktur Kementerian Pendidikan di Saudi Arabia

Struktur Kementerian Pendidikan di Saudi Arabia terdiri dari 2 Kementerian dan 1 bidang Kerjasama Pelatihan Kejuruan, seperti berikut ini.

 Ministry of National Education (Secondary, Teacher Education)

 Ministry of Higher Education (Universities)

(13)

Siyamta, 130121909684 | -9-

TVTC secara formal disebut dengan General Organization for Technical Education and Vocational Training (GOTEVOT), yang mempunyai web seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 2.3. Technical and Vocational Training Corporation

Sekitar 5 tahun yang lalu General Organization for Technical Education and Vocational Training (GOTEVOT), bekerjasama dengan VEDC Malang untuk mengadakan Pelatihan Guru Kejuruan yang dilaksanakan di VEDC Malang, Jawa Timur, Indonesia. Gedung pendidikan di Saudi Arabia, hampir sama dengan model bangunan lainnya dengan model Kotak Minimalis seperti pada gambar berikut ini.

(14)

Siyamta, 130121909684 | -10-

Di Saudi Arabia, pendidikan untuk Laki-Laki dan Perempuan kelasnya dipisah sehingga tidak bercampur menjadi satu. Hal ini sesuai dengan syariat Islam yang diterapkan oleh Pemerintah Arab Saudi, seperti contoh gambar berikut ini.

Gambar 2.5. Siswa Perempuan di Saudi Arabia

Untuk kaum laki-laki hampir semua menggunakan jubah Muslim dengan khas sorban seperti pada gambar berikut ini.

(15)

Siyamta, 130121909684 | -11- B. Sistem Pendidikan di Eropa (Jerman dan Finlandia)

B.1. Sistem Pendidikan di Jerman

Jerman adalah negara federasi yang terletak di benua Eropa dan terdiri dari 16 negara bagian yang disebut Land (jamak:Länder) atau Bundesland (negara bagian federal). Negara Jerman ditunjukkan dengan tangan kanan seperti berikut ini.

Gambar 2.7. Dari Indonesia belajar ke Jerman

(sumber : dokumen pribadi)

(16)

Siyamta, 130121909684 | -12-

negara bagian Saarbrücken, (m) Sachsen dengan ibu kota negara bagian Dresden, (n)Sachsen-Anhalt dengan ibu kota negara bagian Magdeburg. (o) Schleswig-Holstein dengan ibu kota negara bagian Kiel, (p) Thüringen dengan ibu kota negara bagian Erfurt. Negara federasi Jerman berikut negara bagiannya ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.

Gambar 2.8. Negara-Negara bagian di Jerman

Struktur Pendidikan di Jerman

(17)

Siyamta, 130121909684 | -13-

Adapun sistem pendidikan di Jerman dapat divisualisasikan sebagai berikut.

Gambar 2.9. Struktur Sistem Pendidikan di Jerman

Pendidikan dasar (primary school) dengan lama pendidikan umumnya 4 tahun (usia 6-9 tahun) kecuali ibu kota Negara (Berlin) melaksanakan system 6 tahun, sementara beberapa Negara bagian yang lain melaksanakan pengajaran tambahan 2 tahun pada grade 5 dan 6 dalam suatu lembaga perantara yang memberikan berbagai jenis pelajaran sebagai persiapan masuk ke program-program sekolah menengah. Negara bagian lain menyediakan bentuk yang lain pula dengan memberikan pelajaran-pelajaran khusus pada grade 5 dan 6, dan siswa dapat dengan mudah pindah dari sekolah satu ke sekolah yang lainnya sesuai dengan program yang diinginkan. Sekolah menengah (lower secondary education) di Jerman dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu : Hauptschule/Restschule, Realschule/Mittelsvhule, Gymnasium dan Gesamt-schule.

(18)

Siyamta, 130121909684 | -14-

mengajarkan bahasa asing (biasanya bahasa Inggris). Program Hauptschule dikategorikan sebagai program yang paling ringan tuntutan akademiknya di Jerman pada grade 7 sampai 9.

Realschule merupakan program sekolah yang mempersiapkan siswa untuk memasuki karier sebagai pegawai atau buruh kelas menengah. Program ini memiliki tuntutan akademik yang lebih tinggi daripada houpschule. Semenjak tahun 1970-an, tamatan sekolah ini telah menjadi persyaratan untuk memasuki program-program pemagangan. Sertifikat dari sekolah ini juga menjadi kunci untuk memasuki berbagai jalur pendidikan yang lebih tinggi.

Gymnasium, bertujuan untuk mempersiapkan siswa ke pendidikan tinggi, walaupun tidak semua lulusannya melanjutkan ke perguruan tinggi. Pada grade 5 sampai 10, isi kurikulum bervariasi sesuai dengan jenis sekolah yang dimasuki. Mulai grade 11, siswa dapat memilih spesialisasi dalam susunan yang agak rumit. Setelah berhasil menyelesaikan ujian pada grade 13 siswa berhak memasuki perguruan tinggi.

(19)

Siyamta, 130121909684 | -15-

sosial, dan politik yang sangat cepat. Program pendidikan orang dewasa dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu umum, vokasional (termasuk teknik dan keuangan) dan politik.

Perguruan Tinggi

Dalam peguruan tinggi di Jerman ada dua jenis pendidikan tinggi di Jerman, yaitu Universität (universit, selanjutnya disingkat UNI) dan Fachhochschule (applied university, selanjutnya disingkat FH). Secara umum, pendidikan tinggi di Jerman digolongkan menjadi Universitas (Universitaet), Institut Teknologi (Technische Universitaet/Hochschule), Sekolah Tinggi Pendidikan (Padagogische Hochschule), Sekolah Tinggi Seni (Kunsthochschule), Sekolah Tinggi Musik (Musikhochschule), semacam politeknik tetapi sampai ke jenjang S3 (Fachhochschule), dan semacam Intitut Pendidikan Dalam Negeri (Verwaltungsfachhochschule).

Walaupun terdapat banyak jenis pendidikan tinggi di Jerman, kebanyakan mahasiswa Indonesia kuliah di Universitas, Technische Hochschule atau Fachhochschule. Institusi pendidikan tinggi ini menawarkan jenjang pendidikan S1 dengan jangka waktu 6 sampai 7 semester, S2 selama 4 semester dan S3 selama 8 semester. Pemilihan jenis pendidikan tinggi ini harus didasari keinginan dan rencana setelah nantinya selesai kuliah. Jika saudara/saudari ingin menjadi peneliti atau pengajar (dosen) maka universitas atau technische Hochschule menjadi pilihan, walaupun tidak menutup kemungkinan anda bekerja sebagai praktisi. Universitas dan technische Hochschule banyak memberikan pendidikan dengan porsi yang lebih besar di teori daripada praktek. Sedangkan jika ingin menjadi praktisi seperti bekerja di pabrik atau perusahaan, maka Fachhochschule menjadi pilihan yang tepat karena Fachhocschule memberikan porsi yang besar pada praktek. Akan tetapi jika anda tamat dari Fachhochschule, anda tidak bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di Universitas.

Perbedaan antara UNI dan FH diantaranya bisa disebutkan sebagai berikut:

a. Materi perkuliahan UNI lebih menekankan ke teori dan kepadanya diberikan tanggung jawab dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Komposisi antara teori dan praktek di UNI berkisar 60:40. Sebaliknya, FH (sesuai dengan namanya) lebih menitik beratkan ke aspek terapan, dengan komposisi teori dan terapan 40:60. b. Jadwal perkuliahan di UNI adalah Oktober-Maret untuk musim dingin (Winter

(20)

Siyamta, 130121909684 | -16-

Sebaliknya untuk FH perkuliahan dimulai lebih dini, yaitu Agustus-Januari untuk musim dingin / winter semester (WS) dan Februari-Juli untuk musim panas / sommer semester (SS).

c. Waktu melamar. Karena perbedaan waktu kuliah sebagaimana disebutkan pada point b di atas, maka jadwal untuk proses seleksi pun juga berbeda. Pendaftaran di FH ditutup lebih cepat dibandingkan dengan di UNI.

Contoh Universitas yang pernah Penulis mengikuti kuliah pada Wintersemester 2010-2011 adalah Otto Von Guercke Magdeburg, seperti berikut ini.

Gambar 2.10. Web Uni Magdeburg, Germany

Bahasa yang digunakan dalam kampus ini adalah Bahasa Jerman dengan suasana kelas seperti berikut ini.

(21)

Siyamta, 130121909684 | -17-

Contoh perguruan Tinggi dengan model Fachhochschulle adalah Hoschschule Darmsatadt yang saat ini masih bekerjasama dengan VEDC Malang dalam bentuk pertukaran Mahasiswa, seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.12. Web Fachhoschulle Damstart (FHD)

Program Yang Ditawarkan

a. Program klasik

(22)

Siyamta, 130121909684 | -18-

Antara Diplom UNI dan Diplom FH memiliki perbedaan-perbedaan, diantaranya:

 Diplom FH bisa diselesaikan dalam waktu 4,5 tahun sedangkan Diplom UNI baru bersangkutan harus mengikuti proses persamaan terlebih dahulu. Dalam fase ini, kepadanya diwajibkan mengikuti serangkaian mata kuliah pada level Hauptstudium. Bisa juga ia mengikuti program Master terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke program Doktor. Sebaliknya, pemilik gelar Diplom UNI bisa langsung melanjutkan studi ke jenjang Doktor.

b. Program Baru

(23)

Siyamta, 130121909684 | -19- Pendidikan Pra Perguruan Tinggi

Berbeda dengan di Indonesia yang menganut sistem pendidikan tiga jenjang SD-SLTP-SLTA, Jerman hanya memiliki dua jenjang pendidikan Pra Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dasar (Grundschule) dan pendidikan lanjutan (Gymnasium, Realschule atau Berufschule).

Jenjang Pendidikan Pra Perguruan Tinggi di Jerman memerlukan waktu tempuh normal selama 13 tahun (berbeda dengan di Indonesia, dimana pendidikan SD-SLTP-SLTA bisa diselesaikan hanya dalam waktu 12 tahun). Pendidikan sekolah dasar (Grundschule) diberikan dari kelas 1 - 6, dan setelah itu siswa diberikan kesempatan untuk memilih melanjutkan ke Gymnasium, Realschule atau Berufschule.

Gymnasium diperuntukkan bagi siswa-siswa pandai yang dianggap mampu melanjutkan pendidikan sampai jenjang perguruan tinggi. Jenjang ini ditempuh mulai dari kelas 7 – 13, dan setelah lulus mereka diberi ijazah yang dikenal sebagai „Abitur“. Jadi sebelum masuk ke perguruan tinggi, seorang siswa menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah selama 13 tahun. Berufschule diperuntukkan bagi siswa-siswa yang langsung dipersiapkan memasuki dunia kerja dan tidak bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Sedangkan Realschule ada di tengah-tengah keduanya. Kalau dianggap bagus, siswa dari Realschule bisa meneruskan ke Gymnasium untuk mendapatkan Abitur, atau bisa juga langsung memasuki dunia kerja.

Pendidikan Tinggi

Setelah mendapatkan Abitur, siswa langsung bisa mendaftarkan diri ke Perguruan Tinggi. Berbeda dengan calon mahasiswa di Indonesia yang harus mengikuti ujian tertulis (UMPTN), disini calon siswa sama sekali tidak perlu mengikuti ujian seleksi. Calon mahasiswa tinggal mengirimkan berkas lamarannya, dan universitas akan langsung memutuskan berdasarkan nilai Abitur. Hal tersebut bisa dilakukan karena pendidikan di seluruh Jerman, baik pendidikan dasar maupun pendidikan tinggi, memiliki kualitas yang bisa dikatakan sama.

(24)

Siyamta, 130121909684 | -20- Tujuan Pendidikan di Jerman

Sesuai dengan Konstitusi (Grundgesetz), Republik Federasi Jerman adalah sebuah 'republik, sebuah demokrasi, sebuah federal, secara sosial dan konstitutional adalah negara bagian yang bertanggungjawab. Dengan konstitusi pendidikan yang menjamin : 'kebebasan untuk seni dan ilmu pengetahuan, penelitian dan mengajar, kebebasan untuk percaya, menyakini (conscience) dan menyatakan suatu agama, kebebasan untuk memilih sebuah tempat tinggal dan tempat belajar atau pelatihan, persamaan hukum dan hak asasi dasar dari orang tua untuk memperhatikan dan mendidik anak-anak mereka'.

Manajemen Pendidikan di Jerman

Sistem pendidikan di Jerman adalah desentralisasi, mulai dari level SD sampai dengan sekolah menengah. Beberapa Lander (penguasa daerah) membuat berbagai ketentuan konstitusi mereka masing-masing mengenai pengaturan masalah-masalah pendidikan, dan seluruhnya melalui proses legislative. Pengaturan ini meliputi penetapan tujuan pendidikan, struktur, isi pengajaran, dan prosedur dalam system daerah mereka masing-masing. Adapun yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan di dalam Negara bagian adalah kementrian kabinet atau Kementrian Kebudayaan (Kultusministerium). Pada Negara-negara bagian yang luas daerahnya, sekolah tidak dikontrol secara langsung oleh kementrian Negara bagian, tetapi melalui badan administrasi regional yang merupakan bagian dari badan ekskutif. Masyarakat setempat biasanya juga punya tanggung jawab menyediakan infrastruktur yang diperlukan dan adakalanya juga terlibat dalam pengangkatan staf.

1) Biaya Pendidikan.

(25)

Siyamta, 130121909684 | -21- 2) Personalia.

Hanya guru-guru Gymnasium dan sebagian guru-guru specialis untuk bidang keuangan yang dididik di tingkat Universitas (S1), dengan tekanan utama bidang keahlian daripada bidang keguruan. Namun demikian. sejak tahun 1960, telah mulai dicanangkan persyaratan kualifikasi yang sama untuk semua guru, minimal telah di didik di Universitas. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan metode mengajar ditempuh melalui in-service training.

3) Kurikulum.

Kurikulum dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan sesuai Negara bagian masing-masing dibawah kendali Lander (pemerintah daerah). Sebagian besar Lander mewajibkan mata pelajaran di primary education sebagai berikut: German; mathematics; social studies (usually taught as Sachunterricht); history (usually taught as Sachunterricht ) geography (usually taught as Sachunterricht); biology (aspects of biology are taught within science, which is usually taught as Sachunterricht ); physics (aspects of physics are taught within science, which is usually taught as Sachunterricht); chemistry (aspects of chemistry are taught within science, which is usually taught as Sachunterricht); art; music; sport; and modern foreign languages. Sedangkan untuk sekolah menengah, kurikulum berbeda-beda penekannannya, sesuai jenis sekolah. Namun paling tidak pada setiap jenis sekolah menengah tersebut memuat materi pelajaran sebagai berikut: German; mathematics; on foreign language (usually English); natural and social sciences; music; art; and sport.

4) Sistem Ujian dan Sertifikasi.

(26)

Siyamta, 130121909684 | -22-

Suasana kelas yang pernah penulis amati adalah dengan model double L seperti yang terjadi pada Berufsschule Magdeburg berikut ini.

Gambar 2.13. Contoh Suasana Kelas pada Berufsschule di Magdeburg

(sumber : dokumen Pribadi)

B.2. Sistem Pendidikan di Finlandia

Republik Finlandia adalah sebuah negara Skandinavia yang juga termasuk negara Nordik. Karena terletak di Eropa Utara, Finlandia menjadi anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia, Norwegia, dan Rusia sedangkan batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk Bothnia di barat.

(27)

Siyamta, 130121909684 | -23-

Di Finlandia, pendidikan kejuruan dimulai di level pendidikan menengah. Setelah sembilan tahun sekolah umum yang komprehensif, siswa dapat memilih untuk melanjutkan ke salah satu "lukio" (sekolah menengah atas), suatu lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswa untuk masuk pendidikan tinggi, atau bisa pula masuk ke "ammattikoulu" (sekolah menengah kejuruan/vokasional). Kedua bentuk pendidikan menengah ini berdurasi tiga tahun, dan memberikan kualifikasi formal bagi lulusannya. Lulusan pendidikan umum bisa melanjutkan ke universitas umum dan politeknik, namun lulusan pendidikan kejuruan hanya bisa masuk ke politeknik atau langsung bekerja. Sertifikat kelulusan diperlukan untuk masuk universitas atau "ammattikorkeakoulu" (politeknik di Finlandia). Finlandia terletak di benua Eropa, seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 2.14. Europa, Asia dan Finlandia

(28)

Siyamta, 130121909684 | -24-

adalah harus lulus dari "lukio" (sekolah menengah umum), hal ini menyebabkan siswa lulusan sekolah menengah kejuruan terpaksa harus menyelesaikan pendidikan menengah mereka dua kali jika ingin masuk ke pendidikan khusus seperti ini. Struktur sistem pendidikan di Finlandia, digambarkan seperti berikut ini.

Gambar 2.15. Struktur pendidikan di Finlandia

Pendidikan Menengah

(29)

Siyamta, 130121909684 | -25-

mempersiapkan mereka masuk politeknik dan bekerja. Sekolah menengah atas kejuruan akan mendapatkan kualifikasi kejuruan (dalam bahasa Finlandia: ammatillinen perustutkinto, bahasa Swedia: yrkesinriktad grundexamen). Penyelesaian kualifikasi kejuruan ini memakan waktu 3 tahun dan lulusannya akan dinyatakan layak untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi kejuruan (disebut sebagai AMK atau politeknik) atau bekerja.

Pendidikan ini dapat dilaksanakan dalam sekolah kejuruan multi-bidang (memiliki banyak jurusan) atau khusus (hanya jurusan tertentu), dapat juga diselenggarakan dalam bentuk pelatihan magang yang menggabungkan pembelajaran di tempat kerja dan studi teoritis di lembaga pendidikan kejuruan. Kualifikasi kejuruan ini juga dapat diambil sebagai kualifikasi berbasis kompetensi, dimana keterampilan kejuruan dan persyaratan pengetahuannya sama tetapi independen (dilakukan diluar) dari pendidikan formal dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan kejuruan diatur oleh Undang-Undang Pendidikan Kejuruan (630/1998) dan Surat Keputusan (811/1998). Untuk mendapatkan hak penyelenggaraan dan pemberian kualifikasi kejuruan, penyelenggara pendidikan harus memiliki lisensi yang diberikan oleh Kementrian Pendidikan, yang menentukan bidang studi, jumlah siswa, kewajiban penyelenggara, dan lain-lain. Pendidikan dan pelatihan kejuruan pada tingkatan ini memiliki delapan sektor yaitu Humaniora dan Pendidikan, Budaya, Ilmu Alam, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Pariwisata, Katering dan Jasa Domestik, Pelayanan Sosial, Kesehatan dan Olahraga, Teknologi, Komunikasi dan Transportasi, Ilmu Sosial, Bisnis dan Administrasi. Secara keseluruhan, ada 52 kualifikasi kejuruan terbagi dalam 113 program studi.

Kementrian Pendidikan yang memutuskan bentuk struktur kualifikasi kejuruan. Dewan Nasional Pendidikan yang menyusun kurikulum inti nasional dan pedoman kualifikasi, menentukan tujuan, isi, dan kriteria penilaian studi. Kurikulum inti ditangani oleh komite pelatihan tripartit (pemerintah, dunia industri dan penyelenggara pendidikan/pelatihan), yang berupa badan terdiri dari para ahli yang didirikan di bawah Kementrian Pendidikan untuk memberikan saran dalam merencanakan dan mengembangkan pendidikan kejuruan dan pelatihan.

(30)

Siyamta, 130121909684 | -26-

menengah atas umum dapat melanjutkan ke universitas dan/atau AMK tingkat pasca sarjana dengan gelar profesional di bidang-bidang seperti hukum, kedokteran, sains, pendidikan, dan humaniora. Penerimaan ke sekolah-sekolah tinggi akademik didasarkan pada IPK, dan dalam beberapa kasus dengan tes akademis dan wawancara. Setelah lulus dari sekolah kejuruan, para lulusan menerima sertifikat sekolah kejuruan.

Pendidikan Tinggi

"Ammattikorkeakoulu" ("yrkeshögskola" dalam Bahasa Swedia, polytechnic atau university of applied sciences dalam Bahasa Inggris, sekolah tinggi ilmu terapan dalam Bahasa Indonesia), disingkat AMK, adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi vokasional di Finlandia. Istilah ini secara harfiah berarti "sekolah tinggi pendidikan kejuruan". Meskipun Kementerian Pendidikan Finlandia merekomendasikan istilah bahasa Inggris "politeknik", namun Konferensi Rektor dari Universitas-universitas Finlandia bidang Ilmu Terapan telah memutuskan untuk menggunakan istilah "universitas ilmu terapan".

Finlandia menduduki peringkat pertama di dunia sebagai negara yang memiliki kualitas pendidikan terbaik? Negara Skandinavia ini selalu menempati urutan pertama dalam penilaian yang dilakukan oleh Program for International Student Assestment (PISA) sejak tahun 2003. Anggaran pendidikan di negara yang beribu kota di Helsinski ini paling dibandingkan dengan negara Eropa lainnya. Selain unggul secara kualitas pendidikan, Finlandia juga juara dalam pendidikan anak-anak lemah mental.

Sistem pendidikan Finlandia merupakan kerja keras dari Profesor Reuven Feuerstein. Konsep pendidikan Feuerstein telah digunakan Finlandia selama lebih dari 20 tahun. Sistem Feuerstein berfokus pada konsep bahwa setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda untuk mengubah diri. Kuncinya adalah identifikasi faktor penghambat dan lebih fokus pada kelebihan untuk mengembangkan kemampuan belajar setiap orang.

(31)

Siyamta, 130121909684 | -27-

penanaman pembelajaran dan strategi berpikir kognitif, bukannya fokus pada penghafalan konten.

Apa saja kunci kesuksesan sistem pendidikan Finlandia? “Intelligence plus character

-that is the goal of true education” kutipan milik Martin Luther King, rasanya pantas menggambarkan sistem pendidikan Finlandia. Beberapa poin penting dari sistem pendidikan di Finlandia seperti ditunjukkan pada gambar dan informasi berikut ini.

Gambar 2.16. Contoh Pelajar di Finlandia

(32)

Siyamta, 130121909684 | -28-

Beberapa konsep pendidikan yang diterapkan di Negara Finlandia adalah sebagai berikut :

a. Konsep pendidikan Finlandia adalah “Test less, Learn more”

b. Biaya pendidikan di Finlandia gratis hingga jenjang Universitas. Pemerintah menilai performa siswa dengan mengambil 10 persen dari pekerjaan selama di sekolah. c. Jam sekolah siswa Finlandia jauh lebih sedikit dibandingkan jam sekolah di banyak

negara. Siswa mulai sekolah pada usia 7 tahun dan hanya menghabiskan 30 jam per minggu.

d. Sistem pendidikan Finlandia tidak membebankan banyak tugas pada siswa. Homework doesn’t make you smart. Berbeda dengan sistem pendidikan Amerika yang memberikan PR (pekerjaan rumah) selama 2 – 3 jam per hari, Finlandia hanya memberlakukan homework maksimal 30 menit per hari.

e. Finlandia tidak memiliki sistem Ujian Nasional. Satu-satunya mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa adalah bahasa Finlandia (Finnish).

f. Jumlah siswa di setiap kelas sangat terbatas, hanya 20 orang per kelas pada tahun pertama sekolah serta tahun keenam dan ketujuh. Jika ada siswa yang tertinggal kelas, ada satu guru yang ditugaskan untuk membantu siswa mengejar ketinggalan. g. Semua guru pengajar di Finlandia harus memiliki gelar master sebelum mengajar. Guru pengajar yang bergelar S2 bertindak sebagai guru mata pelajaran, sedangkan guru kedua yang bergelar S1 menjadi pengawas atau pembimbing setiap siswa dalam memahami bidang studi.

h. Pelajar diberi otonomi khusus untuk menentukan jadwal ujian mata pelajaran yang menurutnya sudah dikuasai.

i. Anak Finlandia tidak diijinkan untuk bersekolah sebelum usia tujuh tahun. TK di Finlandia tidak membebankan pelajaran pada anak-anak karena menghormati masa kecil dan hak mereka untuk bermain.

j. Setiap siswa diwajibkan membaca 1 buku setiap minggunya.

k. Bahasa asing mulai diajarkan sejak tahun pertama sekolah. Alasan kebijakan ini adalah untuk memenangkan persaingan ekonomi Eropa, mengembangkan wawasan dalam menghargai keragaman kultur.

(33)

Siyamta, 130121909684 | -29-

m. Guru tidak memberikan kritik terhadap pekerjaan siswa dengan kata “Kamu salah” karena hal tersebut akan membuat siswa malu sehingga menghambat proses pemahamannya.

n. Tidak ada sistem rangking dalam metode pembelajaran Finlandia. Siswa diminta membandingkan pekerjaannya sendiri dengan hasil sebelumnya. Siswa juga tidak dituntut untuk bisa menjawab dengan benar, namun dihargai karena sudah berusaha sebaik mungkin.

o. Siswa tidak perlu memakai sepatu ketika sedang belajar di kelas. Siswa juga tidak perlu memakai seragam saat bersekolah, bahkan kepala sekolah mengenakan kemeja krah terbuka dan celana jeans.

p. Sekolah tingkat dasar dan menengah digabung, sehingga siswa tidak perlu berganti sekolah saat usia 13. Pergantian sekolah juga tidak memerlukan ijazah seperti Indonesia, namun hanya dengan nilai rapor.

q. Stasiun Televisi yang menyiarkan program berbahasa asing wajib menyertakan teks terjemahan dalam bahasa Finnish agar anak-anak dapat belajar ketika menonton Televisi.

Beberapa Perbedaan Sistem Pendidikan di Finlandia dan Indonesia

a. Finlandia : Anak-anak baru bersekolah setelah mereka berusia 7 tahun. Indonesia : ada playgroup, TK A, TK B, bahkan sebelum umur 3 tahun pun sudah

ada yang „menyekolahkan‟ anaknya, meskipun memang cuma satu jam dengan

tujuan anaknya bersosialisasi. Masalahnya lagi, untuk masuk SD pun sekarang anak-anak diharuskan sudah bisa membaca. Ada tes masuknya juga, jadi yang stres bukan hanya anaknya, tetapi orang tuanya juga.

b. Finlandia : sebelum mencapai usia remaja, anak-anak ini jarang sekali diminta mengerjakan pekerjaan rumah dan tidak pernah disuruh mengikuti ujian. Indonesia : TK pun sekarang sudah punya pekerjaan rumah, meskipun hanya sekedar menebalkan garis dan menulis angka.

c. Finlandia : hanya ada satu tes yang wajib diikuti oleh pelajar, dan saat itu mereka berusia 16 tahun.

Indonesia : like I mentioned before, masuk SD pun ada tesnya. Terutama SD favorit. d. Finlandia : sekolah tidak membedakan anak yang pintar dan kurang pintar.

(34)

Siyamta, 130121909684 | -30-

Indonesia : ada beberapa sekolah yang memberlakukan pembagian kelas berdasarkan tingkat intelejensi anak. Contoh : peringkat 1-10 masuk ke kelas A, 11-20 kelas B dan seteruanya.

e. Finlandia : Kesenjangan antara murid terpintar dan murid paling tidak pintar di Finlandia adalah yang terkecil di dunia. Artinya, murid paling tidak pintar pun masih terhitung pintar.

Indonesia : kesenjangan begitu terlihat, banyak siswa pintar, yang kurang pun banyak.

f. Finlandia : Setiap guru hanya menghabiskan waktu 4 jam sehari di kelas dan punya waktu 2 jam per minggu yang didedikasikan untuk „professional development‟. Indonesia : para guru di Indonesia yang bisa mengajar mulai jam 7 pagi sampai jam 3 sore non stop.

g. Finlandia : Jumlah guru yang dimiliki oleh Finlandia sama dengan jumlah guru di New York, namun jumlah murid yang ditangani jauh lebih sedikit.

Indonesia : Jumlah guru dibandingkan murid sangat jauh, dalam 1 kelas biasa terdapat 32 murid, dan 1 guru.

h. Finlandia : Seluruh sistem pendidikan didanai oleh negara (semua gratis). Indonesia : meskipun sudah ada beberapa wilayah yang menetapkan pendidikan gratis, masih banyak pungutan-pungutan yang harus dibayar siswa kepada sekolah, seperti uang Lab komputer, Lab bahasa dan lain sebagainya.

i. Finlandia : Seluruh guru harus memiliki gelar Master/S2 yang didanai seluruhnya oleh pemerintah.

Indonesia : guru harus mencari biaya untuk melanjutkan pendidikan sendiri, tak semua gutu memperoleh bantuan pemerintah untuk studi lanjut.

j. Finlandia : Kurikulum nasional hanya berlaku umum. Setiap guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan metode pengajarannya.

Indonesia : Guru wajib mengikuti kurikulum dari pemerintah yang hampir setiap 5 tahun berubah-ubah.

k. Finlandia : yang menjadi guru hanyalah 10 lulusan teratas di universitas. Indonesia : para lulusan terbaik kebanyakan berprofesi sebagai Dokter, pengacara, direktur, investasi dan saham, pegawai Pajak dan lain sebagainya.

(35)

Siyamta, 130121909684 | -31- C. Sistem Pendidikan di Amerika (Amerika Serikat)

Amerika Serikat terletak di belahan bumi utara, terbentuk dari sebagian benua Amerika Utara dan Kepulauan Hawaii di Pasifik. Membujur dari Kanada ke Selatan sampai di teluk Mexico dan teluk California serta memanjang dari Pantai Samudera Pasifik sampai ke Timur di Pantai Samudera Pasifik sampai ke Timur di Pantai Samudera Atlantik. Pusat geografi Negara AS (tanpa memperhitungkan Alaska dan Hawaii) terletak di kota Lebanon, Kansas dengan latitude 39º 50′ dan longitude 98º 35′, seperti pada gambar berikut ini.

Gambar 2.18. Peta Amerika

(36)

Siyamta, 130121909684 | -32-

Struktur sistem pendidikan di Amerika Serikat, ditunjukkan seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.19. Struktur Sistem Pendidikan di USA

Pendidikan dasar

(37)

Siyamta, 130121909684 | -33-

mengenai perkembangan congnitive and psychological development. Guru-guru di Amerika Serikat telah menyelesaikan pendidikan lanjutan Sarjana dan atau Pasca Sarjana (Bachelors and/or Masters degree) dalam bidang Early Childhood and Elementary Education.

Pendidikan Menengah

Jenjang pendidikan menengah di Amerika Serikat dibagi menjadi dua tahap (middle school/ junior high) mulai pada jenjang sixth, seventh, eighth and ninth grade (kelas 6, 7, 8, 9). Jenjang pendidikan pada middle school/ junior high (grade/kelas) di tentukan oleh faktor demografi seperti jumlah usia siswa sekolah menegah. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan populasi siswa sekolah yang stabil. Pada jenjang ini, siswa diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang dikehendaki dan menggunakan system kelas berpindah (moving class).

Senior High (kelas 9,10,11,12) adalah jenjang lanjutan setelah middle school/ junior high, biasanya Jenjang ini dimulai dari ninth grade (freshman), tenth grade(sophomores), eleventh grade(Juniors), twelfth grade(seniors). Perlu diketahui bahwa jenjang middle school/Junior high dan Senior high berbeda-beda di setiap Negara bagian, mengacu pada demografi usia siswa di Negara bagian tersebut.

Pendidikan menengah memiliki struktur kurikulum yang berbeda dengan di Indonesia. Pada jenjang ini, siswa diwajibkan mengabil sejumalah mata pelajaran wajib (mandatory subjects) dan memilihi mata pelajaran pilihan (electives).

Mata pelajaran wajib (mandatory subjects) meiliputi :

 Science (Ilmu pengetahuan alam) meliputi Biologi, Kimia dan Fisika

 Mathematics (Matematika) meliputi aljabar, geometri, pre-calculus dan statistika

 English (pelajaran bahasa inggris) meliputi sastra, humaniora, mengarang dan verbal(praktek)

 Physical education (Olahraga)

Mata pelajaran pilihan (electives) meliputi:

(38)

Siyamta, 130121909684 | -34-

ice hockey, fieldhockey, crew, boxing, skiing/snowboarding, golf, mountain biking, marching band.

Career and Technical Education meliputi agriculture/agriscience, Business/Marketing, Family and Consumer Science, Health occipations

Foreign langguages meliputi bahasa Spanyol dan Perancis (umum) Bahasa Cina, Latin, Yunani, Jerman, Italia dan Jepang.

(39)

Siyamta, 130121909684 | -35- D. Sistem Pendidikan di Australia (Melbourne dan Victoria)

Benua Australia, secara astronomis terletak pada posisi 10°41‟LS - 43°39‟LS dan 113°BT - 153°39‟BT. Akibat dari letak astronomis ini, Australia dibagi menjadi tiga bagian daerah waktu, yaitu Waktu Australia bagian barat, Waktu Australia bagian, tengah, Waktu Australia bagian timur.

Gambar 2.20. Peta Australia

(40)

Siyamta, 130121909684 | -36-

Di Australia, pendidikan dimulai pada tingkat sekolah dasar dan berlanjut hingga pendidikan tinggi di universitas atau TAFE. Terlepas dari apapun jenjang pendidikan atau minat Anda, Anda akan menemukan pendidikan berkelas dunia di sini.

(41)

Siyamta, 130121909684 | -37-

Sistem pendidikan di Melbourne dan Victoria terkenal di dunia. Menciptakan dan menyediakan pendidikan yang luar biasa dengan perspektif multikultural kepada seluruh pelajar sangat diutamakan di sini.

Sistem pendidikan Australia menawarkan:

 Staf pengajar berkualitas tinggi

 Ruang kelas dan fasilitas yang memenangkan penghargaan

 Kurikulum seimbang yang melayani segala jenis pembelajaran siswa

 Berbagai jenis kualifikasi pendidikan

Bahasa Pengantar

Bahasa Inggris adalah bahasa resmi dan bahasa pengantar di Australia. Beberapa sekolah menawarkan program dwibahasa atau program dalam bahasa lain seperti Mandarin, Vietnam, Indonesia dan Jerman.

Pendidikan Sekolah

Pendidikan sekolah di Negara Bagian Victoria meliputi:

 Tahun persiapan sebelum Kelas satu (tidak wajib)

 Sekolah dasar, Kelas satu-enam

 Sekolah menengah, Kelas tujuh sampai dua belas

Pelajar sekolah menengah memiliki kesempatan untuk mendapatkan Senior Secondary Certificate of Education. Sertifikat ini, atau yang setara, adalah kualifikasi yang Anda butuhkan untuk masuk pendidikan tinggi dan program pelatihan kejuruan.

Beberapa college pendidikan dan pelatihan kejuruan (VET) juga menawarkan kualifikasi Senior Secondary Certificate of Education.

Pendidikan Pasca Sekolah

(42)

Siyamta, 130121909684 | -38-

(Sertifikat Pascasarjana), Graduate Diploma (Diploma Pascasarjana), Masters (Magister) dan Doctoral (Doktor).

Master Degree (Gelar Magister)

Australia memiliki tiga jenis program Masters Degree:

 Coursework (kuliah)

 Research (riset)

 Extended (perluasan).

Kebanyakan Masters degree membutuhkan delapan belas bulan hingga dua tahun studi penuh waktu. Program ini ditempuh setelah menyelesaikan Bachelor atau Honours Degree.

Program research Masters Degree berisi setidaknya dua per tiga riset dengan tesis substansial yang diperiksa secara eksternal. Program ini membutuhkan setidaknya satu tahun studi penuh waktu. Research Masters Degree sering berlanjut ke program Doctoral.

Doctoral Degree (Gelar Doktor)

Australia memiliki tiga jenis program Doctoral Degree:

 Research Doctorate (Doktor Riset)

 Professional Doctorate (Doktor Profesional)

 Higher Doctorate (Doktor Tinggi)

Program ini biasanya membutuhkan tiga sampai empat tahun studi penuh waktu. Mahasiswa diharapkan memberikan kontribusi asli yang substansial untuk pengetahuan dalam bentuk pengetahuan baru atau adaptasi asli dan signifikan, ataupun penerapan dan penafsiran pengetahuan yang ada.

(43)

Siyamta, 130121909684 | -39- E. Sistem Pendidikan di Afrika (Arfika Utara / Sudan)

Sudan termasuk benua Afrika yang berbatasan langsung dengan Mesir di sebelah utaranya. Pada awalnya, Sudan merupakan negara terluas di Afrika dan Arab. Namun setelah konflik internal yang berujung referendum pada bulan Januari 2011 lalu, akhirnya Sudan harus merelakan wilayah selatannya berdiri menjadi negara sendiri dengan nama Republik Sudan Selatan. Mayoritas penduduk Sudan menganut Islam Sunni, sekaligus menjadi agama resminya. Bahasa resminya adalah bahasa Arab. Peta benua Afrika secara lengkap ditunjukkan seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.22. Peta Benua Afrika

(44)

Siyamta, 130121909684 | -40-

pascasarjana di bidang studi keislaman. Salah satu universitas di Sudan yang sering dituju untuk program pasca sarjana tersebut adalah Universitas Omdurman. Universitas yang didirikan pada tahun 1912 ini terletak di kota Omdurman, kota terbesar di Sudan. Universitas ini terkenal dengan studi keislamannya, karena awal mula berdirinya hanya membuka fakultas-fakultas keagamaan. Maka tidak aneh jika selanjutnya banyak mahasiswa asing yang kuliah strata satu ataupun pascasarjana di universitas ini.

Diantara mahasiswa yang cukup banyak berminat melanjutkan program pasca sarjananya adalah para lulusan Universitas al-Azhar, Mesir. Meski Universitas al-Azhar sendiri juga menyediakan program pascasarjana, akan tetapi tetap saja setiap tahunnya banyak lulusan salah satu universitas Islam tertua ini yang lantas melanjutkan studi ke Universitas Omdurman. Tentunya ada beberapa kelebihan dan sekaligus kemudahan yang ditawarkan Universitas Omdurman, sehingga menjadi alasan mahasiswa lulusan Universitas Al-Azhar tidak melanjutkan studi pasca sarjana di universitasnya itu.

Di bidang pendidikan formal, Sudan mempunyai banyak universitas ternama yang sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun. Diantara perguruan tinggi tersebut adalah Khartoum University, Omdurman Islamic University, El-Nilein University, Khartoum International Institute of Arabic, Universitas Al Quran Al Karim dan yang paling muda adalah International University of Africa.

Jumlah mahasiswa dan mahasiswi Indonesia di Sudan sampai saat ini tercatat sekitar 175 orang yang terbagi dalam tujuh Perguruan Tinggi besar yang ada di Sudan, pada program yang berbeda mulai dari program S1 sampai dengan program S3, di mana 35% diantara mereka adalah mahasiswa program pasca sarjana. Dari seluruh mahasiswa yang ada, 40% diantaranya melaksanakan perkuliahan dengan biaya sendiri tanpa ada bantuan dari instansi atau sponsor lainnya, dan hanya mengandalkan bantuan dari keluarga yang tidak mereka terima secara periodik.

(45)

Siyamta, 130121909684 | -41-

sangat berat bagi mahasiswa untuk memenuhinya karena selain tingkat harga yang lebih mahal di banding buku-buku di negara arab lainnya, juga karena dari segi pendanaan untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya .

Adapun pendidikan non formal, di Sudan terdapat banyak majelis-majelis ilmu yang menggunakan system talaqqi lewat para masyaikh yang tersebar hampir di seluruh

penjuru Sudan, dan diantara jama‟ah yang paling eksis dalam bidang ini adalah jama‟ah anshar sunnah al muhammadiyah yang menebarkan dakwah ahlus sunnah

wal jama‟ah dengan pemahaman salaf as sholeh. Struktur sistem Pendidikan di Sudan secara umum digambarkan seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.23. Sudan International University

(46)

Siyamta, 130121909684 | -42-

Salah satu contoh Sudan International University (SIU) ditunjukkan seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.24. Sudan International University

Pada tahun 2001, Bank Dunia memperkirakan bahwa partisipasi murni siswa Sekolah Dasar adalah 46% dan 21 persen dari pelajar sekolah menengah yang terdiri dari siswa yang memenuhi syarat. Tingkat kelangsungan pendidikan di Sudan sangat bervariasi, di beberapa provinsi bahkan hanya mencapai di bawah 20 persen. Beberapa contoh mahasiswa di Sudan Utara ditunjuukan seperti gambar berikut ini.

Gambar 2.25. Contoh Mahasiswa di Sudan Utara

(47)

Siyamta, 130121909684 | -43-

(48)

Siyamta, 130121909684 | -44-

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas tentang perbandingan pendidikan di beberapa negara, maka dapat disimpulkan bahwa :

 Sistem pendidikan di negara Saudi Arabia berdasarkan sistem Islam dimana dilakukan pemisahan antara kaum Laki-Laki dengan Kaum Perempuan. Struktur pendidikannya dimulai dari Primary Education selama 6 tahun, Intermediate Education selama 3 tahun, Secondary School selama 3 tahun dilanjutkan dengan Jalur Akademik (Bqchelor, Master, Doctoral) dan Jalur Spesialis (Diploma atau Engineering).

 Sistem Pendidikan di Jerman yang menonjol adalah Berufsschulle (Duales System) dimana menggabungkan sistem Pendidikan antara dunia kerja dengan sekolah. Struktur sistem pendidikannya dimulai dari Kindergarten, Grundschulle, Gymnasium, Realschule, Hauptschule, Sondernschule atau langsung ke Gesamptschule. Tingkatan di atasnya adalah jalur Akademik (Universitas) dan Jalur spesialis (Berufsschulle).

 Sistem Pendidikan di Finlandia mempunyai beberapa keunikan beserta kelebihannya dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Menurut riset dari PISA, sistem pendidikan di Finlandia masuk dalam kategori Terbaik dunia. Sistem pendidikannya dimulai dari Preschool, Comprehensive School, Upper Secondary School atau Vocational School. Level di atasnya adalah Academic Degree dan Vocational Degree.

 Sistem Pendidikan di Amerika Serikat dimulai dari usia 3 tahun dengan nama Nursery School, Kindergartens, Elemantary Schools, Secondary Education (Academic and Vocational/Technical), Postsecondary Education (College, University, Professional, Vocational or Technical). Pada level Postsecondary

Education terbagi atas beberapa degree antara lain Bachelor‟s Degree, Master‟s

Degree dan Advanced Professional Degree atau Ph.D. delain itu ada Program Professional Schools, misalnya Medicine, Theologi, Law dan sebagainya.

 Sistem Pendidikan di Australia dimulai dari Early Childood Education pada usia 0-5 tahun, Primary School usia 5-12 tahun, Secondary School pada Usia 12-15 tahun, Upper Secondary School atau Vocational Education dengan Usia antara 15-17 tahun. Level diatasnya adalah pada tingkat Universitas dengan program pendidikan

(49)

Siyamta, 130121909684 | -45-

 Sistem Pendidikan di Sudan dimulai dengan Primary School, kemudian secondary School. Level di atasnya adalah Vocational/Technical Education and Training atau University/College Education. Disamping itu ada Preservice Teacher Training dan In Service Teacher Training. Pendidikan non formal, di Sudan terdapat banyak majelis-majelis ilmu yang menggunakan system talaqqi lewat para masyaikh yang

tersebar hampir di seluruh penjuru Sudan, dan diantara jama‟ah yang paling eksis dalam bidang ini adalah jama‟ah anshar sunnah al muhammadiyah yang menebarkan dakwah ahlus sunnah wal jama‟ah dengan pemahaman salaf as

sholeh.

B. Saran

(50)

Siyamta, 130121909684 | -46-

DAFTAR PUSTAKA

PISA 2009 Results: Overcoming Social Background, Equity in Learning Opportunityes and Outcomes Volume II.

Townsend T and Bates Richard (2007), Handbook of Teacher Education, Globalization, Standards and Professionalism in Times of Change, The Netherlands, Springer.

(51)

Siyamta, 130121909684 | -47-

Biografi

SIYAMTA, dilahirkan di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menyelesaikan pendidikan formal SD,SMP, dan STM di Yogyakarta. Meraih gelar S1 (S.Pd.) Sarjana Pendidikan Teknik Elektronika dari IKIP Yogyakarta pada tahun 1998. Meraih gelar Sarjana Sain Terapan (S.ST.) bidang keahlian Teknik Informatika pada tahun 2002 dari PENS ITS Surabaya melalui beasiswa dari Dikmenjur Depdiknas. Gelar Magister Teknik (M.T) dengan predikat Cumlaude diperoleh pada tahun 2005 melalui beasiswa unggulan Depdiknas di Program Pasca Sarjana ITB dalam bidang Teknik Elektro, Konsentrasi Teknologi Informasi.

Pengalaman Luar Negeri diperoleh dari pemerintah Germany melalui program

Internationale Weiterbildung und Entwicklung gGmbH (InWent) / Deutschen Gesellschaft für Technische Zusammenarbeit (GIZ) pada tahun 2010-2011 selama 12 bulan, dengan mengikuti Program International Leadership Training (ILT). Pernah Praktikum di Landesstellehessen selama 2.5 bulan yang merupakan Balai Diklat Bagi Guru Kejuruan yang ada di negara bagian Hessen, Germany, dengan alamat http://www.hlft. hessen.de/hessen/.

Pengalaman training dalam bidang Komputer dan Jaringan memperoleh sertifikat IT Essential PC Hardware and Software serta CCNA dari CISCO Academy. Training dalam bidang Sistem Majemen Mutu memperoleh sertifikat Lead Auditor dalam sistem manajemen mutu ISO dari SAI Global. Pernah mengikuti diklat calon Asessor untuk penyusunan Instrumen dan Pelaksanaan Uji Kompetensi Professional Guru Paket Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.

Pengalaman kegiatan antara lain TIM Expert Teknologi Informasi Mobile Training Unit (MTU) Nanggroe Aceh Darussalaam (NAD) tahun 2006, Sekretaris Workstation Kota Bontang tahun 2008-2009.

Selama kurun waktu 2000 sampai sekarang aktif sebagai Instruktur di lingkungan PPPPTK/VEDC Malang dengan mengajar diklat-diklat teknis kejuruan bidang Teknologi Informasi untuk guru-guru SMK dan industri. Selain itu juga sebagai tenaga pengajar dalam Joint Program VEDC Malang yang merupakan kerjasama antara Industri, EST Tettnang, VEDC Malang dan STTAR Malang.

Amanah yang pernah diemban adalah sebagai Kepala Laboratorium Jaringan Komputer, Wakil Kepala Departemen Teknologi Informasi bidang Training Center (2005-2007), serta Kepala Departemen Teknologi Informasi (2007-2008) PPPPTK/VEDC Malang.

Menjadi Alumniportal Deutschland di https://www.alumniportal-deutschland. org/community/pg/profile/Siyamta

Beberapa Artikel pernah dimuat dalam Proceeding Seminar on Intelligent and its Applications / SITIA (Teknik Elektro ITS Surabaya), Journal LPM Universitas Negeri Yogyakarta, http://www. Ilmukomputer.com dan http://www.oke.or.id.

Informasi lebih lanjut mengenai Penulis, dapat dihubungi melalui : Email : must_yamta@yahoo.com

(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)

Gambar

Gambar 1.1. Benua di Dunia
Gambar 2.1. Peta Saudi Arabia
Gambar 2.2. Struktur Sistem Pendidikan di Saudi Arabia
Gambar 2.3. Technical and Vocational Training Corporation
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi ibu-ibu rumah tangga khususnya dan bagi remaja pada umumnya bahwa tingkat pendidikan dan usia memasuki perkawinan

Utami Lubis (2012) (15) Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam mengajarkan pendidikan seksualitas pada anak usia 4-6 tahun di TK Dharma Bakti IV Tamantirto Bantul

11. Hubungan Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Orang Tua Dengan Lama Pemberian ASI Eksklusif Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Pucangan Kecamatan Kartasura. Karya

Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa tempuh pendidikan selama 6 tahun yang terdiri dari.. Ini adalah program sekolah wajib di Singapura dengan masa

Dalam usaha pemerataan pendidikan di Indonesia, usia wajib belajar di Indonesia dimulai sejak 6 hingga 15 tahun (wajib belajar 9 tahun) dan pemerintah pusat

Subyek penelitian adalah orang tua (ayah atau ibu) dan anak keluarga nelayan. Peneliti membatasi keluarga nelayan yang memiliki anak usia 6-15 tahun yaitu anak usia

Lebih lanjut dijelaskan dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa: “pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa, tingkat kesejahteraan keluarga, umur ibu, pendidikan ibu, status bekerja ibu, kepemilikan jumlah anak usia 0-6 tahun,