• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1. Analisis Situasi

Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi masyarakat di Indonesia khususnya dan dunia karena kondisi yang memaksa banyak kegiatan dilakukan di rumah untuk menghindari penyebaran wabah Covid-19. Salah satu kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan secara normal adalah proses pembelajaran, karena mengacu pada Surat Edaran Kemendikbud Nomor 40 Tahun 2020 yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim Tentang “Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19)”, yang salah satu kebijakannya adalah penetapan belajar dari rumah (pembelajaran daring). Penetapan ini sudah barang tentu menjadi polemik baik bagi penyedia jasa layanan Pendidikan seperti sekolah formal, universitas maupun sekolah non formal seperti Lembaga kursus dan lainnya.

Tantangan juga dihadapi oleh peserta didik maupun orang tua/ wali peserta didik (OTM) yang harus beradaptasi dengan kondisi tersebut. Kebutuhan akan peningkatan materi ajar yang dapat dipahami oleh murid maupun OTM di rumah menjadi hal yang krusial karena guru tidak dapat menyampaikan materi secara langsung tatap muka dengan peserta didiknya, sehingga diperlukan media pembelajaran yang mampu digunakan untuk menjembatani transfer pengetahuan dari guru kepada murid di rumah. Pemanfaatan internet menjadi hal yang wajib digunakan dalam pembelajaran daring, serta teknologi pendukung lainnya seperti fasilitas kelas virtual (google class room), layanan aplikasi virtual conference (Google meet, Zoom Meeting) banyak digunakan dalam proses belajar dari rumah ini. Selain fasilitas tersebut tentu saja tidak lupa materi ajar yang harus dapat tersampaikan secara maksimal meskipun pembelajaran dilakukan secara daring. Penerapan teknologi multimedia pada proses belajar mengajar seperti penyampaian materi ajar dalam bentuk multimedia dapat membantu efektivitas proses belajar mengajar, karena dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi ajar lebih jelas sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (Maharani, 2015;

Sedriani & Wijaya, 2018). Salah satu aktor yang menjadi kunci dalam keberhasilan belajar siswa adalah seorang guru yang mampu memberikan motivasi belajar bagi siswa dengan memberikan interaksi yang aktif dengan siswa dan mampu menyampaikan materi secara efektif. Pembelajaran dengan alat bantu ajar yang interaktif dinyatakan dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar dan motivasi belajar siswa (Priyambodo, Wiyarsi, & Sari, 2012). Seorang guru diharapkan memiliki kemampuan untuk mengembangkan cara-cara yang

efektif dan sesuai dengan perkembangan teknologi informasi seperti menyediakan konten pembelajaran dalam bentuk video yang dapat diakses dari rumah.

Dalam modul ajar multimedia biasanya berisikan konten video yang harus disiapkan oleh guru, namun terkadang guru kesulitan dalam membuat video yang baik. Meskipun dengan adanya teknologi smartphone saat ini yang memberikan kemudahan dalam mengambil video namun banyak guru yang masih memiliki ketidakmampuan dalam melakukan proses edit pada video yang telah dibuatnya sehingga mengurungkan niat membuat konten video pembelajaran.

Banyak aplikasi berbayar maupun tak berbayar yang dapat digunakan dalam melakukan proses editing video seperti Adobe Premiere Clip, FilmoraGo, KineMaster, PowerDirector, VivaVideo, Inshoot, capcut dan aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat digunakan pada smartphone saja, sehingga video yang telah direkam menggunakan smartphone tidak perlu ditransfer ke PC namun bisa langsung di-edit dan setelah selesai dapat langsung di unggah ke media sosial seperti whatsapp, youtibe atau google classroom. Beberapa aplikasi relatif mudah digunakan namun diperlukan bantuan awal untuk mengenalkan fungsi-fungsi yang ada pada aplikasi agar guru dapat menyesuaikan proses yang akan dilakukan dengan hasil yang diharapkan.

Untuk mendukung kebijakan pemerintah, terutama Dinas Pendidikan dalam bidang pendidikan berbasis TIK, dan mengacu pada Pedoman Pembuatan dan Penggunaan Alat peraga/ Media Pembelajaran maka kegiatan pengabdian masyarakat mengenai pemanfaatan aplikasi video editor dalam membantu pembuatan konten video pembelajaran penting untuk dilaksanakan. Universitas Mercu Buana yang merupakan penyelenggara pendidikan perguruan tinggi, tempat dimana setiap dosen dan tenaga pengajarnya melakukan kegiatan Tri Dharma memiliki kemampuan dan perangkat yang mumpuni untuk menyelenggarakan pelatihan ini.

1.2. Permasalahan Mitra

Mengacu kepada analisis situasi yang dipaparkan, ada permasalahan yang menjadi fokus dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang diusulkan, dirangkum pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Permasalahan mitra

No Permasalahan Akibat yang ditimbulkan

1 Tantangan sekolah dan guru untuk menyediakan media ajar yang

Belum adanya atau kurang tersedianya bahan ajar yang dapat memberikan gambaran proses

dapat menjembatani proses belajar dari rumah terutama bagi pendidikan anak usia dini (PG/TK)

belajar dan komunikasi guru-siswa untuk mendukung pembelajaran daring.

2 Siswa PG/TK cenderung

menggunakan komunikasi dan pembelajaran secara langsung, visual dengan gambar ataupun video

Menurunnya motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan pembeljaran dari rumah karena tidak adanya interaksi yang dapat meningkatkan daya tarik proses belajar siswa.

3 Ketidakpahaman orang tua terhadap materi yang diberikan guru untuk disampaikan kepada anak di rumah.

Orang tua yang harus menjadi perwakilan guru di rumah untuk mendampingi siswa/i menjadi bingung dan tertekan karena tidak tahu bagaimana memberikan contoh dan turunnya motivasi mendampingi anak belajar dari rumah.

1.3. Tujuan Kegiatan

Setelah pengabdian masyarakat ini telah selesai dilaksanakan, maka tujuan yang ingin dicapai adalah agar peserta dapat mengetahui proses-proses dalam editing video, mampu menghasilkan konten video pembelajaran yang menarik, mengunggahnya ke media sosial atau platform lainnya. Selain itu, Para Guru dapat tertarik dalam membuat konten pembelajaran yang menarik sehingga dapat membantu peran orang tua untuk menyampaikannya kepada siswa di rumah, ataupun dapat menyebarkan konten video pembelajaran ini kepada para khalayak umum di media sosial lain seperti youtube sehingga dapat bermanfaat untuk banyak orang.

1.4. Manfaat Kegiatan

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi guru, siswa maupun orang tua pada pembelajaran daring dari rumah.

Selain itu juga dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyiapkan materi ajar berbasis multimedia dan konten video yang bermanfaat dapat didokumentasikan dan disebarkan melalui media sosial milik sekolah ataupun guru untuk memberikan nilai tambah baik bagi sekolah maupun guru tersebut dan dapat diakses oleh banyak pihak sehingga nilai kebermanfaatannya menjadi meningkat.

Dokumen terkait