• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendampingan Advokat

Dalam dokumen Peranan Pos Bantuan Hukum dalam Membantu (Halaman 38-45)

PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI PALANGKA RAYA

3.1. Peranan Pos Bantuan Hukum dalam Membantu Menyelesaikan Perkara Pidana di Pengadilan Negeri Palangka Raya

3.1.1. Pendampingan Advokat

Sifat hukum yang pasif dan perkembangan masyarakat yang dinamis justru membuat Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya melalui pendampingan advokat sangat diperlukan dalam membantu menyelesaikan perkara-perkara yang semakin beragam karena sifat bantuan hukum pada Pos Bantuan Hukum adalah aktif. Berbeda dengan bantuan hukum yang didapat saat terdakwa masih menjadi tersangka. Karena bantuan hukum dengan pendampingan advokat saat proses penyidikan masih dibatasi oleh Pasal 115 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana yang berbunyi :

(1) Dalam hal penyidik sedang melakukan pemeriksaan terhadap tersangka, penasihat hukum dapat mengikuti jalannya pemeriksaan dengan cara melihat serta mendengar pemeriksaan.

(2) Dalam hal kejahatan terhadap keamanan negara penasihat hukum dapat hadir dengan cara melihat tetapi tidak dapat mendengar pemeriksaan terhadap tersangka.

Dari aturan tersebut di atas jelas dapat disimpulkan bahwa peranan bantuan hukum pada saat proses pemeriksaan dan penyidikan masih

sebatas pasif. Peranan Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya dalam membantu menyelesaikan perkara pidana di Pengadilan Negeri Palangka Raya yang bersifat aktif tentunya dapat berpengaruh secara luar biasa dalam proses persidangan perkara pidana karena Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya melalui advokat diberikan keleluasaan untuk membela hak-hak terdakwa dan mengeluarkan pendapat maupun pernyataan di muka persidangan yang berguna dalam pemenuhan hak-hak terdakwa sebagai subyek hukum. Advokat selaku Pemberi Bantuan Hukum dalam persidangan perkara pidana akan memberikan nasihat kepada terdakwa yang memberikan pengertian bahwa bukan berarti harus dibebaskan namun agar hak-hak terdakwa benar-benar terlindungi dan diperhatikan, Pemberi Bantuan Hukum juga bisa memberikan pengarahan pembelaan untuk meminta keringanan hukuman kepada majelis hakim jika memang terdakwa menyadari kesalahannya dan kooperatif selama di persidangan. Kehadiran pendampingan oleh Pemberi Bantuan Hukum juga membantu mempercepat jalannya proses persidangan karena tentunya proses persidangan akan lebih terarah agar terciptanya proses peradilan yang cepat, sederhana, dan biaya ringan. Karena belum tentu terdakwa adalah seseorang yang mengerti hukum dan akan menimbulkan ketidakadilan apabila persidangan tetap dilakukan namun terdakwa tidak mengerti hukum dan prosedurnya. Belum lagi apabila tugas tersebut justru dilimpahkan kepada majelis hakim untuk memberikan pengertian mengenai hukum kepada terdakwa, tentunya akan menyebabkan

munculnya persepsi yang tidak adil menurut penuntut umum. Peranan Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya melalui pendampingan dari Pemberi Bantuan Hukum ini sendiri menginginkan agar terdakwa benar-benar diperlakukan sama di mata hukum.30

Adanya pendampingan advokat juga melindungi terdakwa dari labeling untuk menjamin asas praduga tidak bersalah kepada terdakwa. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa kesensitifan penilaian publik terhadap seseorang yang sudah diposisikan sebagai terdakwa memunculkan tindak diskriminasi dan intoleransi. Pendampingan advokat ini diharapkan agar terdakwa yang diperiksa pada sidang pengadilan perkara pidana wajib dianggap tidak bersalah sampai adanya putusan hakim yang berkekuatan hukum menyatakan bahwa terdakwa terbukti bersalah. Dan dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum juga dijelaskan bahwa tujuan pemberian bantuan hukum adalah untuk :

a. Menjamin dan memenuhi hak bagi Penerima Bantuan Hukum untuk mendapatkan akses keadilan;

b. Mewujudkan hak konstitusional segala warga negara sesuai dengan prinsip persamaan kedudukan di dalam hukum;

c. Menjamin kepastian penyelenggaraan bantuan hukum dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Negara Republik Indonesia; dan

d. Mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam perkara pidana, Pemberi Bantuan Hukum juga memiliki peran dalam investigasi perkara pidana. Baik secara elektronik maupun non elektronik, Pemberi Bantuan Hukum juga diberi keleluasaan untuk membantu proses upaya pembuktian baik itu memanggil saksi juga ahli 30 Hasil wawancara dengan Bapak Erwantoni, S.H., M.H., selaku Hakim pada Pengadilan Negeri Palangka Raya, Pada 22 Februari 2017, Pukul 10.50 WIB, di Pengadilan Negeri Palangka Raya.

untuk meringankan terdakwa, maupun pencarian serta pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya yang berkaitan dengan perkara pidana tersebut yang diharapkan dapat membantu meringankan terdakwa. Bahkan bagi Penerima Bantuan Hukum yang tidak bisa baca-tulis, Pemberi Bantuan Hukum dapat berperan secara aktif untuk menjelaskan dan membuat Penerima Bantuan Hukum mengerti tentang hak-hak, batasan-batasan maupun apa saja yang berguna bagi terdakwa untuk meminta pertimbangan keringanan kepada majelis hakim.

Pemberi Bantuan Hukum dalam perannya melakukan pendampingan pada perkara pidana juga berhak untuk membantu mengajukan tuntutan ganti kerugian dan/atau rehabilitasi bagi terdakwa, mengajukan keberatan apabila pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat diterima, mengajukan pembelaan maupun upaya-upaya hukum lainnya seperti banding hingga kasasi. Proses persidangan perkara pidana yang relatif panjangpun dapat lebih terarah dan dan tidak berbelit-belit dikarenakan adanya Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya melalui advokat untuk membimbing dan mengarahkan terdakwa untuk dapat mengerti dan mengikuti prosedur persidangan dengan baik.31

Memang dalam perannya pada perkara pidana, pendampingan Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya melalui advokat tentunya tidak mempengaruhi putusan hakim karena hakim harus obyektif dan melihat fakta-fakta yang terjadi di persidangan. Namun dengan adanya 31 Hasil wawancara dengan Bapak Adi, S.H., selaku Asisten Advokat Organisasi Bantuan Hukum “Perkumpulan Sahabat Hukum” pada Pengadilan Negeri Palangka Raya, Pukul 11.25 WIB, Di Sekretariat Organisasi Bantuan Hukum “Perkumpulan Sahabat Hukum.

pendampingan Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya melalui advokat tersebut diharapkan bahwa terdakwa dalam hal ini adalah masyarakat yang tidak mampu dapat memiliki suatu keberdayaan untuk mencari dan mendapatkan keadilan seadil-adilnya tanpa tercabutnya hak-hak terdakwa selaku warga negara karena hak-hak untuk mendapat bantuan hukum merupakan hak yang tidak bisa dilanggar bahkan oleh majelis hakim sekalipun.32

Berikut adalah tabel daftar perkara pidana yang didampingi advokat dari Organisasi Bantuan Hukum Perkumpulan Sahabat Hukum pada Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya Tahun 2016

No. Nama Penerima Bantuan Hukum

Jenis Perkara Bentuk Bantuan Hukum

Yang Diberikan

1. Norlita Febriani M.Kep Als Ebi Bin Zulkifli

Perkara pidana sangkaan melanggar Pasal 310 KUHP Jo. Pasal 311 KUHP Jo. Pasal 317 KUHP.

Konsultasi hukum dan bantuan hukum.

2. Yuliantie, S.Kep Perkara pidana sangkaan melanggar Pasal 310 KUHP Jo. Pasal 311 KUHP Jo. Pasal 317 KUHP.

Konsultasi hukum dan bantuan hukum.

3. Ahmad Arifan Als. Ifa Bin Bunu Arang (Alm)

Perkara pidana melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Konsultasi hukum.

4. Ahmad Syaifullah Konsultasi hukum. Konsultasi hukum. 5. Jaya Als Bapak

Bayu Bin Arbain

Perkara pidana melanggar Undang-Undang Nomor 35

Pendampingan.

32 Hasil wawancara dengan Bapak Erwantoni, S.H., M.H., selaku Hakim pada Pengadilan Negeri Palangka Raya, Pada 22 Februari 2017, Pukul 11.02 WIB, di Pengadilan Negeri Palangka Raya.

Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

6. Agus Nanto Als.

AT Bin Agau Perkara pidana melanggarUndang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Pendampingan.

7. Farida Crisentiana Perkara pidana melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Pendampingan 8. Sukarman Sanjaya Bin Badrussalam

Perkara pidana melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Konsultasi hukum dan bantuan hukum.

9. Herry Firmansyah Perkara pidana melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

Konsultasi hukum dan bantuan hukum.

10. Jon Pebriadie Perkara pidana melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

Konsultasi hukum dan bantuan hukum.

11 Cun Cun Agrifa Perkara pidana melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Konsultasi hukum dan bantuan hukum.

12. Meicie Konsultasi hukum. Konsultasi hukum.

Sumber : Panitera Muda Hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya

Jika dilihat dari tabel tersebut, pendampingan advokat dalam hal perkara pidana juga memberikan layanan bantuan hukum secara cuma-cuma bagi masyarakat yang ingin melakukan konsultasi hukum maupun membutuhkan bantuan dalam penyusunan drafting hukum. Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya tidak hanya terfokus pada pemberian layanan bantuan hukum secara cuma-cuma untuk jalur litigasi

saja, tetapi juga memberikan layanan bantuan hukum non litigasi. Karena pada prinsipnya, Pos Bantuan Hukum harus berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran, ketaatan, dan kepatuhan masyarakat akan hukum sehingga tercipta sumber daya manusia yang lebih baik. Sehingga tujuan kemanusiaan dan tujuan peningkatan kesadaran hukum dari kegiatan layanan bantuan hukum secara cuma-cuma yang diamanatkan oleh Instruksi Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.03-UM.06.02 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Bantuan Hukum Bagi Golongan Masyarakat Kurang Mampu Melalui Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tata Usaha dapat berhasilguna dengan baik. Adapun tujuan yang dimaksudkan di sini adalah :

a. Tujuan kemanusiaan adalah tentang bagaimana program bantuan hukum dapat diberikan untuk meringankan beban hidup golongan masyarakat yang kurang mampu sehingga bagi mereka juga dapat menikmati kesempatan memperoleh keadilan dan perlindungan hukum; dan

b. Tujuan peningkatan kesadaran hukum adalah program bantuan hukum diharapkan dapat mendidik masyarakat untuk meningkatkan kesadaran hukum, sehingga setiap anggota masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan warga mayarakat.

Hal ini diharapkan agar layanan bantuan hukum secara cuma-cuma yang diberikan oleh Pos Bantuan Hukum Pengadilan Negeri Palangka Raya tersebut bermanfaat bagi masyarakat, bukan hanya bagi terdakwa yang membutuhkan pendampingan di persidangan saja tapi juga dapat dirasakan

oleh masyarakat luas yang dalam hal ini berperkara pidana. Karena yang memerlukan layanan bantuan hukum secara cuma-cuma dalam perkara pidana belum tentu hanya terdakwa saja.

Dalam dokumen Peranan Pos Bantuan Hukum dalam Membantu (Halaman 38-45)

Dokumen terkait