• Tidak ada hasil yang ditemukan

H. KETERANGAN TAMBAHAN MENGENAI ENTITAS ANAK

XIV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum Obligasi melalui Informasi Tambahan ini, yang telah disusun oleh Konsultan Hukum Makes & Partners Law Firm.

No. Ref.: 0055/LO/MP/IS/AH/IK/YI/sp/01/2021 Jakarta, 25 Januari 2021

Kepada:

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Gedung Ecovention

Jl. Lodan Timur No. 7 Ancol, Jakarta Utara U.p.: Yth. Direksi

Hal: Pendapat Segi Hukum Atas PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Sehubungan Dengan Rencana Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021

Dengan hormat,

Kami, konsultan hukum dari Makes & Partners Law Firm (selanjutnya disebut sebagai “Makes”) yang berkantor di Menara Batavia Lantai 7, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220, yang teman serikatnya telah terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal dalam hal ini diwakili oleh Iwan Setiawan, S.H. dengan nomor pendaftaran STTD.KH-145/PM.2/2018, telah ditunjuk dan diminta oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku di Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Utara (selanjutnya disebut sebagai “Perseroan”), dengan surat Perseroan No. 22/DIR-PJA/EXT/XII/2020, tanggal 10 Desember 2020 perihal Penunjukan Selaku Konsultan Hukum untuk melaksanakan pekerjaan Jasa Konsultan Hukum, termasuk untuk memberikan pendapat segi hukum (selanjutnya disebut “Pendapat Segi Hukum”) sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan penawaran dan penjualan kepada masyarakat dengan cara penawaran umum sebesar-besarnya Rp1.000.000.000.000,00 (satu triliun Rupiah) (“Penawaran Umum Berkelanjutan II Perseroan”).

Sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan II Perseroan, Perseroan telah menawarkan dan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap I Tahun 2019 dengan jumlah pokok sebesar Rp269.000.000.000,00 (dua ratus enam puluh sembilan miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,85% (tujuh koma delapan lima persen) dan dengan jangka waktu 370 (tiga ratus tujuh puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal emisi.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Berkelanjutan II Perseroan tersebut, pada tahap kedua ini, Perseroan berencana untuk menawarkan dan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol

100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi Seri A pada saat jatuh tempo Obligasi Seri A.

Seri B : Jumlah Pokok Obligasi Seri B yang ditawarkan adalah Rp149.600.000.000-

(seratus empat puluh sembilan miliar enam ratus juta Rupiah) dengan tingkat

bunga tetap Obligasi sebesar 8,90% (delapan koma sembilan nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri B adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi Seri B pada saat jatuh tempo Obligasi Seri B.

Seri C : Jumlah Pokok Obligasi Seri C yang ditawarkan adalah Rp65.400.000.000,- (enam

puluh lima miliar empat ratus juta Rupiah) dengan tingkat bunga tetap Obligasi

sebesar 9,60% (sembilan koma enam nol persen) per tahun. Jangka waktu Obligasi Seri C adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak Tanggal Emisi. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) sebesar 100% (seratus persen) dari Jumlah Pokok Obligasi Seri C pada saat jatuh tempo Obligasi Seri C; (selanjutnya disebut “Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II”, dan penawaran umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 selanjutnya disebut “Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021”), yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi yang tercantum dalam Akta No. 11, tanggal 22 Januari 2021 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (“Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II”), yang ditandatangani oleh dan antara Perseroan dan PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas (selanjutnya disebut “Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II”).

Berdasarkan Informasi Tambahan Penawaran Umum Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 (“Informasi Tambahan”)dan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II serta sebagaimana diperkuat dengan pernyataan tertulis Direksi Perseroan tanggal 25 Januari 2021 (“Pernyataan Perseroan”), Penawaran Umum Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 akan dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) oleh para penjamin emisi obligasi yang nama-namanya dan bagian penjaminannya dicantumkan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II. Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II akan dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”).

Berdasarkan Informasi Tambahan, seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh Perseroan untuk:

1. Sebesar Rp400.000.000.000,- untuk pelunasan Obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2021 (“Rencana Penggunaan Dana I”), dengan sebagai berikut:

Obligasi Nilai Nominal Tingkat

Bunga Tetap per Tahun

Jatuh Tempo Cicilan Pokok

Obligasi

Obligasi

Berkelanjutan I Jaya Ancol Tahap I Tahun 2016 Seri B

Rp50.000.000.000,- 8,2% 29 September 2021 Pembayaran penuh

pada saat jatuh tempo

Berkelanjutan I Jaya Ancol Tahap II Tahun 2018 Seri B

pada saat jatuh tempo

Rencana Penggunaan Dana I bukan merupakan suatu transaksi afiliasi maupun suatu transaksi material sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan (“POJK 42/2020”) dan Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (“POJK 17/2020”) dan karenanya Perseroan tidak diwajibkan untuk tunduk pada POJK 42/2020 dan POJK 17/2020.

2. Sebesar Rp211.000.000.000,- untuk pelunasan sebagian hutang di PT Bank DKI sesuai dengan Akta Perjanjian Kredit No. 28 tanggal tanggal 22 September 2016, sebagaimana terakhir kali diubah dengan Akta Perubahan IV (Keempat) Perjanjian Kredit Modal Kerja Pinjaman Tetap Berjangka No. 37, tanggal 20 Mei 2020 (“Rencana Penggunaan Dana II”), dengan rincian sebagai berikut:

a. Sesuai dengan Nomor Surat Permohonan 042/DIR-PJA/EXT/III/2020 dan Nomor Surat Promes 043/DIRPJA/EXT/III/2020:

Keterangan Fasilitas Fasilitas Kredit dari Bank DKI sesuai dengan Perjanjian KMK

Nilai Fasilitas Rp600.000.000.000,-

Sisa Pokok Terutang per 31 Des

2020 Rp150.000.000.000,-

Jangka Waktu s.d. 1 April 2021

Suku Bunga 7,75% p.a

Tujuan Penggunaan Pembiayaan Operasional PT. Pembangunan Jaya Ancol, Tbk

Nomor Surat Permohonan 042/DIR-PJA/EXT/III/2020

Nomor Surat Promes 043/DIR-PJA/EXT/III/2020

Sifat Hubungan Afiliasi Terafiliasi

Jumlah Pokok yang Dilunasi Rp150.000.000.000,-

Saldo Pokok Terutang setelah

Pelunasan -

b. Sesuai dengan Nomor Surat Permohonan 11/DIR-PJA/EXT/VI/2020 dan Nomor Surat Promes 12/DIRPJA/EXT/VI/2020:

Keterangan Fasilitas Fasilitas Kredit dari Bank DKI sesuai dengan Perjanjian KMK

Nilai Fasilitas Rp600.000.000.000,-

Sisa Pokok Terutang per 31 Des

2020 Rp300.000.000.000,-

Jangka Waktu s.d. 25 Juni 2021

Rencana Penggunaan Dana II bukan merupakan suatu transaksi afiliasi maupun suatu transaksi material sebagaimana diatur dalam POJK 42/2020 dan POJK 17/2020 dan karenanya Perseroan tidak diwajibkan untuk tunduk pada POJK 42/2020 dan POJK 17/2020. 3. Sisanya untuk penyertaan modal di anak usaha yakni PT Taman Impian Jaya Ancol untuk

pengembangan kawasan rekreasi dan fasilitasnya (“Rencana Penggunaan Dana III”), dengan keterangan sebagai berikut:

Nama Anak Usaha PT Taman Impian Jaya Ancol

Sifat Hubungan Afiliasi Terafiliasi

Kegiatan Usaha Penyewaan lahan yang telah dilengkapi dengan prasarana

sebagai tempat untuk menyelenggarakan usaha pariwisata dan penyewaan fasilitas pendukung lainnya;

Penyediaan bangunan-bangunan untuk menunjang kegiatan

usaha pariwisata di dalam kawasan wisata; dan

Menyelenggarakan usaha pariwisata lain dalam kawasan

pariwisata.

Latar Belakang Penyertaan Modal Pengembangan kawasan rekreasi dan fasilitas pendukung

Nilai Rp120.000.000.000,-

Rencana Penggunaan Dana III merupakan suatu transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam POJK 42/2020, namun berdasarkan Pasal 6 ayat (1) huruf b angka 1 dan Pasal 6 ayat (2) POJK 42/2020, Perseroan hanya diwajibkan untuk melakukan pelaporan kepada OJK pada akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah pelaksanaan Rencana Penggunaan Dana III. Lebih lanjut, Rencana Penggunaan Dana III tersebut tidak merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam POJK 17/2020 dikarenakan tidak mencapai 20% (dua puluh persen) dari ekuitas Perseroan dan karenanya Perseroan tidak wajib tunduk pada ketentuan – ketentuan sebagaimana disyaratkan dalam POJK 17/2020.

Dalam hal dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 tidak mencukupi, maka sisa pokok fasilitas kredit, bunga dan nilai penyertaan modal akan dipenuhi dengan menggunakan internal kas Perseroan dan/atau pinjaman pihak ketiga yang akan diambil oleh Perseroan di kemudian hari.

Dalam hal terdapat dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 yang belum direalisasikan, maka Perseroan wajib menempatkan dana tersebut dalam instrumen keuangan yang aman dan likuid sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (“POJK 30/2015”).

Sesuai dengan POJK 30/2015, Perseroan wajib menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana tersebut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 telah direalisasikan. Laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 yang disampaikan kepada OJK wajib dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 telah direalisasikan. Perseroan wajib menyampaikan laporan tersebut selambat-lambatnya pada tanggal

15 (lima belas) di bulan berikutnya setelah tanggal laporan.

Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 tidak dijamin dengan jaminan khusus, tetapi dijamin dengan seluruh harta kekayaan Perseroan baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari yang menjadi jaminan bagi pemegang Obligasi Berkelanjutan II Perseroan Tahap II Tahun 2021 sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Hak-hak pemegang Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap I adalah pari passu dengan hak-hak kreditur Perseroan lainnya, baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Perseroan yang dijamin secara khusus dengan harta kekayaan Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.

Untuk memberikan Pendapat Segi Hukum, Makes telah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen yang Makes terima dalam rangka pelaksanaan uji tuntas aspek hukum yang Makes lakukan terhadap Perseroan dalam kerangka Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 yang ringkasan eksekutifnya diungkapkan dalam laporan uji tuntas atas aspek hukum sebagaimana tercantum dalam: (i) surat Makes No. Ref. 0120/LHUTAH/IS/IK/sp/05/19 tanggal 7 Mei 2019 perihal Laporan Uji Tuntas Atas PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Sehubungan Dengan Rencana Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap I Tahun 2019 ; dan (ii) surat Makes No. Ref. 0054/LHUTAH/MP/IS/AH/IK/YI/sp/01/21 tanggal 25 Januari 2021 perihal Laporan Uji Tuntas Atas PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Sehubungan Dengan Rencana Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 (laporan uji tuntas beserta lampirannya sebagaimana ternyata dalam butir (i) dan (ii) tersebut di atas secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai “Laporan Hasil Uji Tuntas Aspek Hukum” atau “LHUTAH”).

Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 ini, Makes telah menyiapkan LHUTAH PUB Tahap II yang ditujukan kepada Perseroan dan ditembuskan kepada OJK.

A. Dasar dan Ruang Lingkup Pendapat Segi Hukum

Dasar dan ruang lingkup Pendapat Segi Hukum ini adalah sebagai berikut:

1. Pendapat Segi Hukum ini diberikan berdasarkan LHUTAH yang Makes lakukan terhadap Perseroan serta merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari LHUTAH yang memuat penjelasan rinci atas hal-hal yang termuat dalam Pendapat Segi Hukum ini.

2. Pendapat Segi Hukum ini semata-mata meliputi aspek hukum berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia dan karenanya tidak meliputi aspek-aspek lain yang mungkin secara implisit termasuk di dalamnya.

5. Kecuali ditentukan lain secara tegas dalam Pendapat Segi Hukum ini, Pendapat Segi Hukum ini diberikan meliputi keadaan-keadaan Perseroan sejak tanggal 14 Juni 2019, yaitu dilakukannya Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap I Tahun 2019 (“Tanggal Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap I Tahun 2019”) sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum ini (“Tanggal Pemeriksaan”), dengan memperhatikan (i) konfirmasi dari Perseroan sebagaimana disampaikan melalui email Perseroan kepada kami tanggal 15 Desember 2020 (“Konfirmasi Perseroan”); dan (ii) bahwa tanggal laporan keuangan Perseroan yang digunakan dalam rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 adalah tanggal 31 Oktober 2020.

6. Pendapat Segi Hukum ini sama sekali tidak dapat digunakan untuk menilai: (i) kewajaran komersial dan finansial atas suatu transaksi, termasuk tetapi tidak terbatas pada transaksi dimana Perseroan menjadi pihak atau mempunyai kepentingan atau harta kekayaannya yang terkait, (ii) aspek komersial dan finansial terkait rencana dan pelaksanaan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021, (iii) aspek risiko yang dapat diderita oleh pemegang Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus, dan (iv) harga penawaran Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 dalam Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021.

7. Pendapat Segi Hukum ini diberikan berdasarkan dan dengan mengingat peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku di Republik Indonesia, termasuk ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris dan Pasal 1870 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

8. Pada Tanggal Pemeriksaan, tidak terdapat kesepakatan-kesepakatan lain (baik lisan maupun tertulis) diantara para pihak dalam dokumen-dokumen yang kami periksa, yang dapat mengubah, menambah, mengakhiri, membatalkan, mencabut, mengalihkan dan/atau menggantikan sebagian atau seluruh hal-hal yang diatur dalam dokumen-dokumen yang kami periksa.

9. Pendapat Segi Hukum ini diberikan dalam kerangka hukum Republik Indonesia yaitu pemeriksaan dilakukan terhadap perjanjian dan dokumen yang tunduk pada hukum Indonesia dan ketentuan peraturan perundangan di Indonesia, dan oleh karenanya sama sekali tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi lain.

10. Berdasarkan Pasal 55 Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) ke OJK. Untuk memudahkan, rujukan pada

peraturan yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dalam Pendapat Segi Hukum ini sebelum peralihan tersebut di atas tetap menggunakan nama Bapepam-LK.

B. Pendapat Segi Hukum

Berdasarkan LHUTAH yang Makes siapkan dalam kerangka peraturan perundangan yang berlaku di Republik Indonesia, khususnya peraturan perundangan di bidang pasar modal berkenaan dengan rencana Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Jaya Ancol Tahap II Tahun 2021 dan dengan memperhatikan hal-hal sebagaimana tercantum dalam huruf A dan huruf C Pendapat Segi Hukum ini, Makes memberikan Pendapat Segi Hukum sebagai berikut: 1. Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta Utara dan didirikan secara sah berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 33, tanggal 10 Juli 1992 dibuat di hadapan Achmad Abid, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan Akta Pernyataan Perubahan Anggaran Dasar No. 98, tanggal 22 Agustus 1992, dan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 34, tanggal 8 September 1992, yang keduanya dibuat di hadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-7514.HT.01.01.TH.92, tanggal 11 September 1992 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tanggal 5 Oktober 1992 di bawah No. 550/Leg/1992 serta diumumkan dalam Tambahan No. 6071, Berita Negara Republik Indonesia No. 95, tanggal 27 November 1992.

2. Pada Tanggal Pemeriksaan, Anggaran Dasar Perseroan (sebagaimana didefinisikan di bawah) yang berlaku adalah sebagaimana dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 90 tanggal 24 Agustus 2020, dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, akta mana telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Kemenkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.03-0389494 tanggal 22 September 2020 dan telah dicatat dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0158739.AH.01.11.Tahun 2020 tanggal 22 September 2020 (“Akta No. 90/2020” atau “Anggaran Dasar Perseroan”).

Anggaran Dasar Perseroan secara substansial telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam-LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-179/BL/2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik, Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik (“POJK No. 33/2014”) dan Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.

3. Berdasarkan ketentuan Pasal 3 sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 90/2020, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang konstruksi (termasuk real estat dan aktivitas penunjang angkutan) dan jasa (aktivitas profesional, ilmiah dan teknis).

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

i. Konstruksi (termasuk real estat): - Konstruksi gedung tempat tinggal; - Konstruksi gedung perkantoran; - Konstruksi gedung industri; - Konstruksi gedung perbelanjaan: - Konstruksi gedung kesehatan; - Konstruksi gedung pendidikan; - Konstruksi gedung penginapan;

- Konstruksi gedung tempat hiburan dan olahraga; - Konstruksi gedung lainnya;

- Pemasangan bangunan prafabrikasi untuk gedung; - Konstruksi jalan raya;

- Konstruksi jembatan dan jalan layang; - Konstruksi landasan pacu pesawat terbang; - Konstruksi terowongan;

- Pemasangan bangunan fabrikasi untuk konstruksi jalan dan jalan rel; - Konstruksi bangunan pengolahan, penyaluran dan penampungan air

minum, air limbah dan drainase;

- Pemasangan bangunan prafabrikasi untuk konstruksi jaringan saluran irigasi, komunikasi dan limbah;

- Konstruksi bangunan prasarana sumber daya air;

- Konstruksi bangunan pelabuhan bukan perikanan (termasuk dermaga marina);

- Konstruksi bangunan pelabuhan perikanan;

- Konstruksi bangunan pengolahan dan penampungan minyak dan gas; - Pengerukan;

- Konstruksi bangunan sipil lainnya yang tidak diklasifikasikan lain; - Pemasangan bangunan prafabrikasi untuk konstruksi bangunan sipil

lainnya;

- Pembongkaran; - Penyiapan lahan; - Instalasi listrik;

- Instalasi telekomunikasi;

- Instalasi navigasi laut dan sungai;

- Instalasi sinyal dan telekomunikasi kereta api; - Instalasi sinyal dan rambu-rambu jalan raya; - Instalasi elektronika;

- Instalasi saluran air (plambing); - Instalasi pemanas dan geotermal; - Instalasi minyak dan gas;

- Instalasi pendingin dan ventilasi udara; - Instalasi mekanikal;

- Instalasi meteorologi, klimatologi dan geofisika; - Pengerjaan pemasangan kaca dan aluminium;

- Pengerjaan lantai, dinding, peralatan saniter dan plafon; - Pengecatan;

- Dekorasi interior; - Dekorasi eksterior;

- Penyelesaian konstruksi bangunan lainnya; - Pemasangan pondasi dan tiang pancang; - Pemasangan perancah (steiger);

- Pemasangan atap/roof covering; - Pemasangan kerangka baja;

- Real estat yang dimiliki sendiri atau disewa (termasuk aktivitas pelayanan kepelabuhan laut);

ii. Jasa (aktivitas profesional, ilmiah dan teknis): - Aktivitas konsultasi manajemen lainnya;

- Aktivitas keinsinyuran dan konsultasi teknis yang berhubungan dengan itu;

- Aktivitas profesional, ilmiah dan teknis yang tidak diklasifikasi lain. Untuk mencapai maksud dan tujuan serta untuk menunjang kegiatan usaha utama Perseroan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang yang terkait dengan kegiatan usaha utama Perseroan sebagai berikut: i. Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan:

- pemborongan bidang telekomunikasi; ii. Menjalankan usaha di bidang jasa:

- konsultasi bidang bisnis, manajemen dan administrasi meliputi usaha pemberian konsultasi, saran dan bantuan operasional, perencanaan, pengawasan, evaluasi dan strategi pengembangan bisnis dan investasi, analisa dan studi kelayakan jasa usaha lain serta kegiatan usaha terkait. Pada Tanggal Pendapat Segi Hukum, berdasarkan pemeriksaan atas dokumen-dokumen yang disampaikan kepada kami termasuk atas Surat Pernyataan Perseroan tanggal 25 Januari 2021 (”Pernyataan Perseroan”), kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan telah sesuai dengan ruang lingkup kegiatan usaha yang dapat dijalankan oleh Perseroan sebagaimana disebutkan dalam maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan yang tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Izin-Izin Material (sebagaimana didefinisikan dalam Bagian III (Kualifikasi) huruf d Pendapat Segi Hukum ini) sebagaimana tercantum dalam LHUTAH.

telah diberlakukan KBLI 2020 berdasarkan Peraturan Badan Pusat Statistik No. 2 Tahun 2020 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia yang telah menggantikan Peraturan Kepala BPS No. 19/2017 (“KBLI 2020”), dimana pengungkapan maksud dan tujuan usaha Perseroan juga telah sesuai dengan KBLI 2020 tersebut.

4. Berdasarkan Akta No. 90/2020, struktur permodalan Perseroan pada Tanggal Pemeriksaan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp1.440.000.000.000,00 (satu triliun empat ratus empat puluh miliar Rupiah), terbagi atas 1 (satu) saham seri A dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 (lima ratus Rupiah), 1 (satu) saham seri B dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 (lima ratus Rupiah) dan 5.759.999.996 (lima miliar tujuh ratus lima puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh enam) saham saham seri C dengan nilai nominal sebesar Rp250,00 (dua ratus lima puluh Rupiah);

Modal Ditempatkan

: Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar Rupiah) terbagi atas 1 (satu) saham seri A, 1 (satu) saham seri B dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 (lima ratus Rupiah) dan 1.599.999.996 (satu miliar lima ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh enam) saham seri C; dan Modal Disetor : Rp400.000.000.000,00 (empat ratus miliar Rupiah) atau

100% (seratus persen) dari modal yang telah ditempatkan dalam Perseroan

5. Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2020 yang disiapkan oleh PT Adimitra Transferindo selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, susunan pemegang saham Perseroan dengan jumlah kepemilikan di atas 5% (lima persen) berdasarkan struktur permodalan sebagaimana disebutkan dalam Angka 4 di atas, adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp500,- per saham untuk Saham Seri A dan B dan Rp250,- per saham untuk Saham Seri C

Dokumen terkait