• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

C. Pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah Praktek

Command Language) Untuk Mendukung Penguasaan Materi Pengauditan.

Demikian sudah dipaparkan materi. Namun, di sisi lain Audit Common Language dimana praktek penunjang pengauditan lebih terjun langsung untuk melakukan simulasi praktek audit berkomputer. Di dalam praktek Audit Command Language mahasiswa diajak untuk melakukan beberapa cara audit langsung dibandingkan pembelajaran pengauditan berbasis teori, namun tentunya pembelajaran berbasis teori juga harus di kuasai sebagai kunci pemahaman akan lapangan dan prakteknya. Dalam praktek pembelajaran Audit Command Language ini, ditampilkan ajarkan cara kerja Audit Command Language untuk proses audit.

Pertama mahasiswa dapat melakukan import file data kedalam bentuk table Audit Common Language. Terdapat beberapa item untuk di input seperti kertas kerja Credit Card Metaphor, kertas kerja Trans April, File Unacceptable Codes, File Company Departemen, Employee lalu data base access Acceptable, setalah semua di import ke dalam Audit Common Language pertama-tama dapat di lakukan pencarian duplikasi nomer

karyawan untuk menjegah karyawan fiktif yang tujuannya tidak di sengaja atau segaja yang bertujuan timbulnya fraud. Kemudian bisa juga dilakukan Analisa gaji dan bonus melalui metaphor, methapor sendiri adalah struktur kompensasi yang kompleks kompensasi di berikan berdasarkan proyek yang ada beberapa karyawan mempunyai kompensasi atau bonus. Setelah di ketahui berapa bonus yang ada kemudian juga bisa dilakukan penghitungan total bonus yang di terima masing-masing karyawan.

Setalah itu dapat dilakukan pengurutan gaji terbesar sampai ke yang terkecil di sini juga membantu untuk melakukan telah rasional contonya kesesuaian jabatan dengan gaji yang di terima apakah masuk akal atau tidak. Berikutnya dapat di lakuakan filter untuk mengetahui karyawan dengan periode tahun tertentu, sebagai contoh karyawan A yang kontraknya dimulai tahun 2000 berbeda levelnya dengan karyawan B yang mulai kontrak di tahun 2003.

Selain mengaudit tentang bagian keuangan yang bersinggungan dengan biaya gaji atau bonus yang didapat, Audit Command Language juga bisa belihat bagian teransaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan pada nilai-nilai tertentu sebagai usaha pengendalian internal. Misalnya mencari transaksi yang lebih besar dari transaki normal yang di tetapkan.

Berikut paparan narasumber menganai persepsi apakah praktik ACL (Audit Command Language) membantu menguasai materi pada pengauditan

“…Jadi contohnya kayak gini misalnya namanya double jadi kita bisa mencari nama atau nomer rekening yang double agar saat melakukan transfer gaji atau bonus perusahaan tidak mengirimkan ke semua nama atau nomer rekening yang double sementara pemilik rekening atau nama itu hanya satu orang, dari situ mengajarkan kita untuk contoh pengen dalian internal yang sesunguhnya pada materi pengauditan, selain itu melihat data gaji terbesar dan terendah apakah gaji dan terbesar dan terendah itu cocok sesuai jabatanya, jika jabatannya tidak sesuai menerima gaji yang besar mungkin itu perlu di pertanyakan atau di cek.”

(Hasil wawancara dengan Stefanus Nicko Julian, pada tanggal 6 Maret 2018)

Dari paparan narasumber di atas dapat dilihat bahwa narasumber sudah terbantu memberikan contoh yang nyata tentang wujud pengendalian internal, dan contoh yang nyata tentang wujud pengendalian internal tersebut didapatkan melalui pengalaman pembelajaran praktek ACL (Audit Command Language).

Sebagaimana juga yang di terima berdasarkan paparan narasumber berikut “…Kayak kita lebih bisa mengerti pengendalian internal, bagaimana saja bentuk bentuk pengendalian internal yang realistis di dalam perusahaan, seperti Analisa data karyawan untuk Analisa data karyawan yang fiktif yang mungkin saja imbasnya ke tindak kecurangan.”

Dari paparan narasumber diatas dapat dilihat bahwa narasumber sudah terbantu memberikan contoh yang nyata tentang pengendalin internal yang realistis karena mahasiswa melakukan praktek nyata untuk melaukan pengandalian internal tersebut.

“…Mungkin dari pembelajaran ACL kita bisa mengerti untuk kita menerapkan pengendalian internal kaya melihat atau mencari transaksi gaji yang di lakukan perusaan kepada karyawan karena itu termasuk pengendalian internal. Dan kartu kredit memungkinkan perusaan mengetahui gaji yang di terima karyawan karena terrecord di dalam sistem.”

“…Pada intinya ACL sangat membantu jadi justru mungkin ACL bisa di gabung dengan teorinyanya seperti praktikum 8 jp karena praktek lebih memberi gambaran kita ketika melakukan audit.”

(Hasil wawancara dengan Georgius Ariyadi Nugroho, pada tanggal 6 Maret 2018)

Dari pernyataan narasumber di atas dapat dilihat narasumber sudah terbantu memberikan contoh yang nyata tentang wujud pengendalian internal begitu juga dengan narasumber yang lainnya, sehingga dari kelima narasumber merasa bahwa pebelajaran praktek ACL (Audit Command Language) membantu mahasiswa untuk lebih memahami tentang pengendalian internal pada pembelajaran pengauditan karena mereka mendapat pengalaman dan gambaran bagaimana melakukan pengendalian di dalam perusahaan itu sendiri untuk mencegah kecurangan atau kesalahan yang berdampak merugikan bagi pihak terkait. Sebagai mana juga mengacu pada capaian pembelajaran pada mata kuliah

pengauditan yaitu mahasiswa mampu untuk mengambarkan pengendalian internal klien dan mampu untuk membuat pendokumentasian audit. Kemudian juga mahasiswa dapat melakukan pengauditan melaluai pendekatan siklus-siklus misalnya siklus pengeluaran, siklus personalia, siklus pembelanjaan dengan melalui olah data pada pembelajaran mata kuliah praktek audit berkomputer dengan menggunakan software ACL (Audit Command Language).

Dari situ juga tujuan ACL (Audit Command Language) sebagai pembelajaran berbasis komputer sudah terlaksana sesuai dengan teori sebagaimana dimaksud Heinich et al. dalam Rusman et al. (2011:97) yang mengatakan “computer system can delivery instruction by allowing them to interact with the lesson programed in to system this is refered to computer base instruction”. Sistem komputer bisa menyampaikan pembelajaran secara individual dan langsung dengan para siswa dengan cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan kedalam sistem komputer, inilah yang disebut pembelajaran berbasis komputer. Selain itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ACL (Audit Command Language) mendukung mahasiswa untuk lebih menguasai materi pengauditan.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Mahasiswa

Dokumen terkait