• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.6 Kerangka Teori

1.6.6 Pendapatan Asli Daerah

1.6.6.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diperoleh dari sumber-sumberpendapatan daerah dan dikelola sendiri oleh pemerintah daerah.Pendapatan Asli Daerah merupakan tulang punggung pembiayaan daerah, olehkarenanya kemampuan melaksanakan ekonomi diukur dari besarnya kontribusiyang diberikan oleh Pendapatan Asli Daerah terhadap APBD, semakin besarkontribusi yang dapat diberikan oleh Pendapatan Asli Daerah terhadap APBDberarti semakin kecil ketergantungan pemerintah daerah terhadap bantuanpemerintah daerah.

Pendapatan Asli Daerah hanya merupakan salah satu komponen sumberpenerimaan keuangan negara disamping penerimaan lainnya berupa danaperimbangan, pinjaman daerah dan lain-lain penerimaan yang sah juga sisa anggaran tahun sebelumnya dapat ditambahkan sebagai sumber pendanaanpenyelenggaraan pemerintahan di daerah. Keseluruhan bagian penerimaantersebut setiap tahun tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD).

Meskipun PAD tidak seluruhnya dapat membiayai APBD, namunproporsi PAD terhadap total penerimaan tetap merupakan indikasi derajatkemandirian keuangan suatu pemerintah daerah.Pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumberkeuangan secara maksimal, namun tentu saja dalam koridor perundang-undanganyang berlaku khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahandan pembangunan didaerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah.

Menurut Undang-undang No. 33 tahun 2004, Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber di dalam daerahnyasendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

Dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 mengatakan bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) bertujuan memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi.

Sedangkan menurut Mardiasmo (2002:132), Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan , dan lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan Asli Daerah merupakan sumber penerimaan daerah yang aslidigali di daerah yang digunakan untuk modal dasar pemerintah daerah dalammembiayai pembangunan dan usaha-usaha daerah untuk memperkecilketergantungan dana dari pemerintah pusat.

Dalam penggalian dan peningkatan pendapatan daerah itu sendiribanyak permasalahan yang ditemukan, hal ini dapat disebabkan oleh:

a. Perannya yang tergolong kecil dalam total penerimaan daerah. Sebagian besar penerimaan daerah masih berasal dari bantuan Pusat. Dari segi upaya pemungutan pajak, banyaknya bantuan dan subsidi ini mengurangi usaha daerah dalam pemungutan PAD-nya, dan lebih mengandalkan kemampuan negosias daerah terhadap Pusat untuk memperoleh tambahan bantuan.

b. Kemampuan administrasi pemungutan di daerah yang masih rendah. Hal ini mengakibatkan bahwa pemungutan pajak cenderung dibebani oleh biaya pungut yang besar. c. Kemampuan perencanaan dan pengawasan keuangan

yang lemah. Hal ini mengakibatkan kebocoran-kebocoran yang sangat berarti bagi daerah.

1.6.6.2 Sumber-Sumber Pendapatan Asli Daerah

Menurut Undang-undang No. 33 tahun 2004, sumber-sumberPendapatan Asli Daerah terdiri dari :

a. Pajak Daerah

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan pembangunan daerah.

b. Retribusi Daerah

Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan adalah Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari :

1) Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah (BUMD)

2) Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik negara (BUMN)

3) Bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik swasta

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah adalah Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari :

1) Hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan.

2) Jasa giro.

3) Pendapatan bunga.

4) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

5) Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah.

Pemberian Otonomi Daerah dimaksud untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka mengatur dan mengurus daerahnya sendiri, terutama dalam membiayai pembangunan dewasa ini.Dengan diberikan hak kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri tanpa campur tangan pihak lain adalah sangat tepat karena dengan demikian sudah memiliki kekuatan hukum untuk menentukan

kebijakan dalam pengelolaan daerahnya, meskipun pada dasarnya tetap dikordinir oleh pemeritah pusat.

Sesuai dengan ketentuan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah, bahwa hal hal yang mendasarkan Undang – Undang ini adalah untuk mendorong memberdayakan masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreatifitas serta msyarakat, mengembangkan peran dan fungsi DPRD.

Oleh sebab itu Undang – Undang ini menempatkan Otonomi Daerah secara utuh pada daerah kabupaten dan kota. Retribusi Daerah selain sebagai salah satu sumber penerimaan bagi pemerintah daerah juga merupakan faktor yang dominan peranannya dan kontribusinya untuk menunjang pemarintah daerah.

Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah pemerintah daerah dilarang :

a. Menetapkan peraturan daerah tentang pendapatan yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi

b. Menetapkan peraturan daerah tentang pendapatan yang menghambat mobilitas penduduk, lalu lintas barang dan jasa antar daerah, dan kegiatan impor/ekspor.

1.6.7 Penelitian Terdahulu

1. Berdasarkan penelitian dari jurnal Strategi Optimalisasi Retribusi Daerah Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah studi pada Dinas Pasar Kabupaten Sleman, menyimpulkan bahwa strategi optimalisasi untuk meningkatkan penerimaan retribusipasar di Dinas Pasar Kabupaten Sleman meliputi lima indikator yaitu memperluas basis penerimaan, memperkuat proses pemungutan, meningkatkan pengawasan, meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan serta meningkatkan kapasitas melalui perencanaan yang lebih baik.

2. Berdasarkan penelitian dari jurnal Strategi Peningkatan PAD Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah studi pada Perusahaan Daerah Pasar untuk di Kota Medan, menyimpulkan bahwa masalah yang terdapat di Perusahaan Daerah Pasar Kota Medan adalah masalah pembangunan pasar, keuangan dan Sumber Daya Manusia, masalah ketertiban serta kebersihan. Di mana strategi yang digunakan adalah dengan merubah peraturan daerah yang dianggap kurang berhasil dalam pelaksanaannya, menggunakan analisis SWOT dengan memanfaatkan kekuatan dan mengisi peluang dengan menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, menyediakan semua kebutuhan pedagang dan pengunjung, dan memeberikan keleluasaan staf atau karyawan dalam berinovasi untuk meningkatkan kinerja pelayanan pasar.

3. Berdasarkan penelitian dari junal Strategi Optimalisasi Penerimaan Retribusi Pasar di Kabupaten Rokan Hilir, menyimpulkan bahwa penelitian ini melihat kepada beberapa aspek strategi seperti strategi perencanaan berupa minimnya kemitraan dengan intansi lain dan kurangnyas osialisasi peraturan daerah kepada wajib retribusi atau pedagang, strategi penilaian berupa kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan pemugutan retribusi dan minimnya evaluasi terhadap kinerja pegawai pemungut retribusidan strategi penempatan posisi berupa penempatan posisi pegawai yang tidak sesuai dengan pendidikan dan tidak adanya insentif tambahan bagi petugas pemungut retribusi.

4. Berdasarkan penelitian dari jurnal Analisis Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Lampung Barat, menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif di mana pendekatan langsung digunakan sebagai dasar perumusan masalah sedangkan analisis data menggunakan analisa SWOT. Dalam penelitian ini strategi yang dilakukanberupa strategi pendataan ulang terhadap wajib pajak, strategi kerjasama dengan pihak swasta atau LSM dalam pengelolaan pajak daerah, strategi pembenahan manajemen pengelolaan pajak daerah, strategi sanksi bagi pelanggaran pajak daerah, strategi memperluas tax -base pajak daerah, serta strategi diperlakukannya re-identifikasi misi dan

5. Berdasarkan penelitian dari jurnal Analisis Strategi Peningkatan Penerimaan Retribusi Pasar di Kabupaten Jayawijaya Propinsi Papua, menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Di mana dalam penelitian ini melihat strategi berdasarkan cara melalui ekstensifikasiberupaprogram dalam upaya peningkatan penerimaan retribusi pasar yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Jayawijaya yang cukup berhasil dengan meningkatnya wajib retribusi baru dengan terus meningkatnya jumlah pedagang di pasar-pasartradisional, dan melalui intensifikasi yang berupa program peningkatan penerimaan retribusi pasar yang dilaksanakan dengan baik melalui peraturan yang mengatur pelaksanaan tugas dan tanggung jawab terkait dengan kegiatan retribusipasar, kualitas dan kuantitas aparat bidang pengelola pasar yang jelas.

1.7 Defenisi Konsep

Singarimbun menyatakan bahwa kerangka konsep merupakan defenisi untuk menggambarkan secara abstrak fenomena sosial ataupun alami(Singarimbun, 1999:2004). Oleh sebab itu berdasarkan kerangka teori yang telah dipaparkan, maka dapat diuraikan defenisi konsep dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Strategi adalah suatu tujuan atau misi pokok yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dengan arah jangka panjang yang memiliki sasaran, serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang

dibuat oleh manajemen puncak serta diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.

2. Fungsi-fungsi manajemen yang disingkat POAC yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. 3. Manajemen Strategi adalah proses atau rangkaian kegiatan

pengambilankeputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan caramelaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran didalam suatu organisasi, untukmencapai tujuannya.

4. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) danancaman (threats).

5. Retribusi pasar adalah retribusi atas fasilitas pasar tradisional atau sederhana yang berupa pelataran atau los yang dikelola pemerintah daerah di mana sarana ini khusus disediakan untuk pedagang.

6. Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber di dalam daerahnya sendiri yang dipungut

berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun kerangka konsep agar apa yang diuraikan dapat dipahami dan menjadi jelas dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 1.7 Kerangka Konsep

STRATEGI PD. PASAR HORAS JAYA KOTA PEMATANGSIAN TAR DALAM MENINGKATKAN RETRIBUSI

PASAR FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN G.R TERRY : 1. PERENCANAAN 2. PENGORGANISASIAN 3. PELAKSANAAN 4. PENGAWASAN TERCAPAINYA TARGET DAN REALISASI RETRIBUSI PASAR

Dokumen terkait