• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendapatan Masyarakat A. Tahap Konstruksi

Dalam dokumen Bab-3 RENCANA PENGELOLAAN (Halaman 52-66)

D. Tahap Pasca Operasi

3.2. BAGIAN HILIR 1. Kualitas Udara

3.2.14. Pendapatan Masyarakat A. Tahap Konstruksi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter Lingkungan yang Dikelola

b) Sumber Dampak

Konstruksi kilang LNG dan Pelabuhan Khusus. 2) Tolok Ukur Dampak

Jumlah kenaikan pendapatan masyarakat. 3) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Meningkatkan pendapatan masyarakat. 4) Upaya Pengelolaan Lingkungan

Memberikan kemudahan/bantuan fasilitas bagi penduduk lokal untuk lebih mengembangkan usaha antara lain memberikan bantuan/pinjaman modal usaha, lokasi untuk berusaha.

Memfasilitasi pelatihan tentang pemanfaatan dana untuk berbagai kegiatan yang produktif seperti pengembangan usaha, perluasan jaringan pemasaran, dsb.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Desa-desa di sekitar tapak proyek di wilayah Kecamatan Batui dan Kintom Kabupaten Banggai.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan

Enam bulan sekali selama tahap konstruksi. 7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, dan KLH.

B. Tahap Operasi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter Lingkungan yang Dikelola

Pendapatan masyarakat. b) Sumber Dampak

Kegiatan operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus, dan fasilitas pendukungnya.

2) Tolok Ukur Dampak

Jumlah kenaikan pendapatan masyarakat. 3) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Meningkatkan pendapatan masyarakat. 4) Upaya Pengelolaan Lingkungan

mengembangkan usaha antara lain memberikan bantuan/pinjaman modal usaha, lokasi untuk berusaha.

Memfasilitasi pelatihan tentang pemanfaatan dana untuk berbagai kegiatan yang produktif seperti pengembangan usaha, perluasan jaringan pemasaran, dsb.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan

Desa-desa di sekitar tapak proyek di wilayah Kecamatan Batui dan Kintom Kabupaten Banggai.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan

Enam bulan sekali selama tahap operasi. 7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, dan KLH.

3.2.15. Proses Sosial A. Tahap Prakonstruksi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter lingkungan yang dikelola

Proses sosial. b) Sumber Dampak

Kegiatan pembebasan lahan dan tanam tumbuh. Kegiatan penerimaan tenaga kerja.

2) Tolok Ukur Dampak

Kegiatan pembebasan lahan

Munculnya ketidakpuasan warga masyarakat terkait pembebasan lahan dan tanam tumbuh.

Kegiatan penerimaan tenaga kerja

Ketidakpuasan warga masyarakat terkait proses penerimaan tenaga kerja. Kecemburuan penduduk lokal terhadap tenaga kerja pendatang.

3) Tujuan pengelolaan lingkungan hidup Kegiatan pembebasan lahan

Mencegah munculnya konflik antar pemilik lahan dan antara pemilik lahan dengan pemrakarsa.

Mencegah munculnya konflik antara penduduk lokal-tenaga kerja lokal-tenaga kerja pendatang.

4) Pengelolaan Lingkungan

Pembebasan lahan dan tanam tumbuh

Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat perihal kegiatan pembebasan lahan dan tanam tumbuh.

Mendata hak kepemilikan lahan yang dibebaskan.

Menetapkan harga penggantian lahan sesuai kesepakatan dengan pemilik lahan beserta proses pembayarannya.

Melakukan koordinasi dengan instansi terkait: Tim-9 dan BPN

Proses pengadaan lahan secara lebih rinci digambaarkan pada Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Pengadaan Lahan.

Penerimaan tenaga kerja

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada warga masyarakat di sekitarnya, baik tentang jumlah tenaga kerja, kualifikasi

(pendidikan dan ketrampilan) yang dibutuhkan dan proses seleksinya.

Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja khususnyaunskilldari penduduk lokal sesuai kebutuhan.

Tenaga kerjaskilldiseleksi sesuai kualifikasi skillyang dibutuhkan.

Proses seleksi tenagaunskilldilakukan dengan melibatkan lembaga setempat yang berbadan hukum (misalnya KUD) dan untuk tenaga kerjaskill dengan melibatkan institusi rekrutmen ketenagakerjaan berskala regional dan nasional. 5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Desa-desa di sekitar tapak proyek di wilayah Kecamatan Batui dan Kintom Kabupaten Banggai.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan

Dua kali: sebelum dan selama proses pembebasan lahan. Dua kali: sebelum dan selama proses penerimaan tenaga kerja. 7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, Kantor Pertanahan, dan KLH.

B. Tahap Konstruksi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter lingkungan yang dikelola

Proses sosial. b) Sumber Dampak

Konstruksi komplek kilang LNG dan Pelabuhan Khusus. 2) Tolok Ukur Dampak

Munculnya kecemburuan atau konflik antara penduduk lokal dengan pendatang yang umumnya mempunyai kesempatan kerja, kesempatan usaha dan tingkat pendapatan lebih baik dibandingkan penduduk lokal.

3) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mencegah dan atau mengurangi munculnya konflik antar pihak terkait serta menanggulangi konflik apabila terjadi.

4) Pengelolaan Lingkungan

Memfasilitasi adanya berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan seperti temu warga dan kegiatan sosial atau keagamaan lain.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Desa-desa di sekitar tapak proyek di wilayah Kecamatan Batui dan Kintom, Kabupaten Banggai.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan

Enam bulan sekali selama tahap konstruksi 7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, dan KLH.

C. Tahap Operasi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter Lingkungan Yang Dikelola

Proses sosial. b) Sumber Dampak

Kegiatan penerimaan tenaga kerja.

Kegiatan operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya.

2) Tolok Ukur Dampak

Munculnya kecemburuan, ketidak harmonisan hubungan sosial dalam masyarakat bahkan konflik khususnya antara penduduk/tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja pendatang.

3) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mencegah dan atau mengurangi munculnya konflik antar pihak terkait serta menanggulangi konflik apabila terjadi.

4) Pengelolaan Lingkungan Penerimaan tenaga kerja

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada warga masyarakat di sekitarnya, baik tentang jumlah tenaga kerja, kualifikasi

(pendidikan dan ketrampilan) yang dibutuhkan dan proses seleksinya.

Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja khususnyaunskilldari penduduk lokal sesuai kebutuhan.

Tenaga kerjaskilldiseleksi sesuai kualifikasi skillyang dibutuhkan.

Proses seleksi tenagaunskilldilakukan dengan melibatkan lembaga setempat yang berbadan hukum (misalnya KUD) dan untuk tenaga kerjaskill dengan melibatkan institusi rekrutmen ketenagakerjaan berskala regional dan nasional. Operasional kilang, Pelabuhan Khusus, dan fasilitas pendukungnya

Memfasilitasi adanya berbagai kegiatan sosial bersama antara penduduk lokal dengan pendatang seperti temu warga, perayaan hari besar/agama nasional, bakti sosial, kegiatan sosial atau keagamaan lainnya.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Desa-desa di sekitar tapak proyek di wilayah Kecamatan Batui dan Kintom, Kabupaten Banggai.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan

Enam bulan sekali selama tahap operasi. 7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, dan KLH.

3.2.16. Pelapisan Sosial A. Tahap Operasi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter lingkungan yang dikelola

Pelapisan sosial. b) Sumber Dampak

Kegiatan operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya.

2) Tolok Ukur Dampak

Munculnya kelas-kelas atau strata sosial yang baru di wilayah studi akibat banyaknya pendatang dengan tingkat pendidikan, ketrampilan dan penghasilan yang jauh berbeda dengan penduduk lokal.

Adanya pola/gaya hidup para pendatang yang jauh berbeda dengan penduduk lokal.

3) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mencegah atau meminimalkan munculnya kelas-kelas sosial baru dalam masyarakat.

4) Pengelolaan Lingkungan

Berbagai fasilitas untuk karyawan seperti pendidikan, kesehatan, olah raga dan ibadah tidak bersifat eksklusif, namun warga masyarakat sekitar juga dapat memanfaatkannya.

Memfasilitasi adanya berbagai kegiatan bersama dengan penduduk lokal seperti temu warga, perayaan hari besar agama/nasional, bakti sosial dan kegiatan sosial atau keagamaan lainnya.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Desa-desa di sekitar tapak proyek di wilayah Kecamatan Batui dan Kintom, Kabupaten Banggai.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan

Enam bulan sekali selama tahap operasi. 7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, dan KLH.

3.2.17. Sikap dan Persepsi Masyarakat A. Tahap Prakonstruksi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter lingkungan yang dikelola

Sikap dan persepsi masyarakat. b) Sumber Dampak

Kegiatan pembebasan lahan dan tanam tumbuh Kegiatan penerimaan tenaga kerja

2) Tolok Ukur Dampak

Adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat terkait proses pembebasan lahan dan tanam tumbuh

Adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat terkait proses penerimaan tenaga kerja

3) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mencegah munculnya sikap dan persepsi negatif masyarakat 4) Pengelolaan Lingkungan

Pembebasan lahan dan tanam tumbuh

Melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat perihal kegiatan pembebasan lahan dan tanam tumbuh.

Mendata hak kepemilikan lahan yang akan dibebaskan.

Menetapkan harga penggantian lahan sesuai kesepakatan dengan pemilik lahan beserta proses pembayarannya

Melakukan koordinasi dengan instansi terkait: Tim-9 dan BPN.

Proses pengadaan lahan secara lebih rinci digambarkan pada Gambar 3.2. Diagram Alir Proses Pengadaan Lahan.

Penerimaan tenaga kerja

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada warga masyarakat di sekitarnya, baik tentang jumlah tenaga kerja, kualifikasi

(pendidikan dan ketrampilan) yang dibutuhkan dan proses seleksinya.

Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja khususnyaunskilldari penduduk lokal sesuai kebutuhan

Tenaga kerjaskilldiseleksi sesuai kualifikasi skillyang dibutuhkan

Proses seleksi tenagaunskilldilakukan dengan melibatkan lembaga setempat yang berbadan hukum (misalnya KUD) dan untuk tenaga kerjaskill dengan melibatkan institusi rekrutmen ketenagakerjaan berskala regional dan nasional

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Desa-desa di sekitar tapak proyek di wilayah Kecamatan Batui dan Kintom, Kabupaten Banggai

6) Periode Pengelolaan Lingkungan

Dua kali: sebelum dan selama proses pembebasan lahan Dua kali: sebelum dan selama proses penerimaan tenaga kerja 7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Kantor Pertanahan dan Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, dan KLH.

B. Tahap Konstruksi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter lingkungan yang dikelola

Sikap dan persepsi masyarakat. b) Sumber Dampak

Konstruksi komplek kilang LNG dan Pelabuhan Khusus 2) Tolok Ukur Dampak

Adanya dampak komponen fisik: peningkatan kadar debu, emisi gas buang (asap), dan kebisingan.

Munculnya kecemburuan atau konflik antara penduduk lokal dengan pendatang yang umumnya mempunyai kesempatan kerja, kesempatan usaha dan tingkat pendapatan lebih baik dibandingkan penduduk lokal.

3) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mencegah atau mengurangi adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat 4) Pengelolaan Lingkungan

Sosialisasi rencana kegiatan kepada warga masyarakat

Menanggulangi dampak komponen fisik: debu, emisi gas buang (asap), kebisingan.

Memfasilitasi adanya berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan bersama antara penduduk lokal dengan para pendatang.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Desa-desa di sekitar tapak proyek di wilayah Kecamatan Batui dan Kintom, Kabupaten Banggai

7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, dan KLH.

C. Tahap Operasi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter lingkungan yang dikelola

Sikap dan persepsi masyarakat. b) Sumber Dampak

Kegiatan penerimaan tenaga kerja

Kegiatan operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya

2) Tolok Ukur Dampak Penerimaan tenaga kerja

Munculnya konflik atau ketidak harmonisan hubungan sosial dalam masyarakat, khususnya antara penduduk/tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja pendatang. Operasional kilang, Pelabuhan Khusus, dan fasilitas pendukung.

Adanya dampak fisik kegiatan: peningkatan kadar debu, kebisingan, dan gangguan transportasi

Munculnya kecemburuan atau konflik antara penduduk lokal dengan pendatang yang umumnya mempunyai kesempatan kerja, kesempatan usaha dan tingkat pendapatan lebih baik.

Munculnya kelas-kelas atau strata sosial yang baru di wilayah studi akibat timpangnya pendidikan, ketrampilan dan penghasilan antara penduduk lokal dengan para pendatang

3) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mencegah atau meminimalkan munculnya kelas-kelas sosial baru dalam masyarakat

4) Pengelolaan Lingkungan Penerimaan tenaga kerja:

Memberikan informasi tentang peluang kerja secara transparan kepada warga masyarakat di sekitarnya, baik tentang jumlah tenaga kerja, kualifikasi

Memprioritaskan penerimaan tenaga kerja khususnyaunskilldari penduduk lokal sesuai kebutuhan

Tenaga kerjaskilldiseleksi sesuai kualifikasiskill yang dibutuhkan

Proses seleksi tenaga unskill dilakukan dengan melibatkan lembaga setempat yang berbadan hukum (misalnya KUD) dan untuk tenaga kerjaskilldengan melibatkan institusi rekrutmen ketenagakerjaan berskala regional dan nasional. Kegiatan operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya Sosialisasi rencana kegiatan kepada warga masyarakat

Memfasilitasi adanya berbagai kegiatan bersama dengan penduduk lokal seperti temu warga, perayaan hari besar agama/nasional, bakti sosial dan kegiatan sosial atau keagamaan lainnya

Berbagai fasilitas untuk karyawan (pendidikan, OR, kesehatan, ibadah) tidak bersifat ekslusif, tapi dapat pula dimanfaatkan warga masyarakat sekitar 5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Desa-desa di sekitar tapak proyek di wilayah Kecamatan Batui dan Kintom, Kabupaten Banggai

6) Periode Pengelolaan Lingkungan Enam bulan sekali selama tahap operasi 7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, dan KLH.

D. Tahap Pasca Operasi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter lingkungan yang dikelola

Sikap dan persepsi masyarakat. b) Sumber Dampak

Kegiatan penglepasan tenaga kerja. 2) Tolok Ukur Dampak

Jumlah keluhan, protes dan penilaian negatif terhadap munculnya pengangguran 3) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Mencegah dan atau mengurangi adanya sikap dan persepsi negatif masyarakat. 4) Pengelolaan Lingkungan

 Penguatan jaringan komunikasi sosial melalui sosialisasi sebelum kegiatan penglepasan tenaga kerja.

Membantu masyarakat meningkatkan ketrampilan melalui pelatihan kewirausahaan atau ketrampilan.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Desa-desa di sekitar tapak proyek di wilayah Kecamatan Batui dan Kintom, Kabupaten Banggai

6) Periode Pengelolaan Lingkungan

Sebelum dan selama kegiatan penglepasan tenaga kerja 7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Kantor Tenaga Kerja Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, Ditjen Migas, dan KLH.

3.2.18. Sanitasi Lingkungan A. Tahap Konstruksi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter lingkungan yang dikelola

Kualitas sanitasi lingkungan b) Sumber Dampak

Terjadi penurunan kualitas sanitasi lingkungan yang disebabkan oleh adanya limbah padat konstruksi dan limbah padat serta limbah cair domestik para pekerja kegiatan pembangunan/konstruksi kompleks kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya.

2) Tolok Ukur Dampak

Penurunan estetika lingkungan

Terbatasnya fasilitas MCK yang memadahi.

Tidak adanya lokasi penampungan limbah padat konstruksi. 3) Tujuan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Agar kondisi sanitasi lingkungan di darat maupun di perairan sekitar kilang LNG dan Pelabuhan Khusus tetap terpelihara dengan baik

4) Pengelolaan Lingkungan

Disediakan tempat penampung sampah atau limbah padat konstruksi. Disediakan tempat penampung sampah atau limbah adomestik para pekerja. Adanya fasilitas MCK yang memadahi.

Diadakan himbauan terhadap para pekerja tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di sekitar lokasi kegiatan pembangunan kompleks kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan

Selama pembangunan konstruksi kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya berlangsung.

7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, dan KLH.

B. Tahap Pasca Operasi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter lingkungan yang dikelola

Sanitasi lingkungan b) Sumber Dampak

Kegiatan pembongkaran dan demobilisasi peralatan (kilang dan Pelabuhan Khusus)

2) Tolok Ukur Dampak

Lokasi pembongkaran menjadi kumuh dan kotor.

Timbulnya lubang-lubang genangan air pada bekas bangunan kilang, Pelabuhan Khusus, pipa dan fasilitas lainnya.

3) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Agar kondisi sanitasi lingkungan pada bekas lokasi bongkaran berbagai bangunan dan fasilitas lainnya tetap terjaga dengan baik.

4) Pengelolaan Lingkungan

Diadakan pembersihan bekas lahan bongkaran bangunan kilang, Pelabuhan Khusus, pipa dan fasilitas lainnya.

Diadakan perataan kembali terhadap bekas lokasi bongkaran berbagai bangunan dan fasilitas.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di lokasi bekas bongkaran kilang, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukung lainnya.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan

7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, danKLH.

3.2.19. Tingkat Kesehatan Masyarakat A. Tahap Operasi

1) Dampak Penting dan Sumber Dampak Penting a) Parameter lingkungan yang dikelola

Tingkat atau kualitas kesehatan masyarakat. b) Sumber Dampak

Terjadi penurunan kualitas kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh adanya kegiatan operasi kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya.

2) Tolok Ukur Dampak

Adanya gangguan kesehatan yang dialami oleh para pekerja dan masyarakat di sekitarnya akibat adanya debu, emisi gas, kebisingan, dan air limbah kegiatan operasional kilang, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya.

Kemungkinan timbulnya atau berkembangnya jenis-jenis penyakit menular seksual (PMS)

3) Tujuan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Untuk mengurangi dan atau menanggulangi kemungkinan adanya jenis-jenis penyakit yang berkembang selama kegiatan operasional kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya berlangsung.

4) Pengelolaan Lingkungan

Mengelola sumber dampak adanya debu dan emisi gas.

Mengelola air limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Melengkapi pekerja dengan sarana K3.

Mengadakan penyuluhan tentang Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi pekerja dan masyarakat sekitar.

Membantu dalam pengadaan sarana dan fasilitas kesehatan publik

Memberikan pemeriksaan dan atau pengobatan masal gratis bagi pekerja dan masyarakat sekitarnya.

5) Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Di sekitar lokasi Kegiatan operasional komplek kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya.

6) Periode Pengelolaan Lingkungan

Selama Kegiatan operasi kompleks kilang LNG, Pelabuhan Khusus dan fasilitas pendukungnya berlangsung.

7) Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

a) Pelaksana : PT. Donggi Senoro LNG (PT. DSLNG) b) Pengawas : Bapedalda Kabupaten Banggai

c) Pelaporan : Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai, Bapedalda Provinsi Sulawesi Tengah, dan KLH.

Dalam dokumen Bab-3 RENCANA PENGELOLAAN (Halaman 52-66)

Dokumen terkait