II. TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Pendapatan Usahatani
Pendapatan usahatani merupakan selisi antara penerimaan dan semua biaya yang di keluarkan dalam satu kali produksi. Dengan kata lain pendapatan meliputi pendapatan kotor dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor adalah nilai produksi komoditas pertanian secara keseluruhan sebelum di kurangi biaya produksi. Sedangkan pendapatan bersih adalah nilai hasil produksi hasil pertanian setelah dikurangi biaya total produksi. Dalam pendapatan usahatani ada dua unsur yang digunakan yaitu unsur penerimaan dan pengeluaran(Yunus,2011) .
Pendapat merupakan salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan masyarakat, sehingga pendapatan masyarakat ini mencerminkan kemajuan ekonomi suatu masyarakat. Pendapatan individu merupakan pendapatan yang di terima oleh seluruh rumah tangga dari pembayaran atas penggunaan faktor-faktor produksi yang dimilikinya. Dari sumber lain pendapatan adalah jumlah penghasilan yang di terima penduduk atas kerjanya selamasatu kali produksi.
Besar total penerimaan (TR) dihitung berdasarkan jumlah produksi dalam satu kali produksi dikali dengan harga saat itu rumus pendapatan yaitu:
TR=P×Q
Keterangan: TR = total revenue/total pendapatan P = price harga(rp)
Q = quantity jumlah
Pendapatan bersih sangat bergantung pada dua faktor utama yaitu penerimaan dan biaya untuk menegetahui pendapatan bersih yaitu sebagai berikut:
Pd=TR-TC
Keterangan Pd = Pendapatan
TR = Total Revenue/penerimaan(rp) TC = Total Cost/ total biaya(rp)
Pendapatan sangat bergantung pada hubungan antara biaya dan produksi dikeluarkan dengan jumlah penerimaan dari hasil penjualan. Salah satu cara untuk memperoleh keuntungan ialah dengan penekanan biaya pengeluaran.
Suatu usaha di katakana berhasil apabila situasi pendapatannya memenuhi persyaratan (Purwon,2011), berikut:
a. Cukup untuk membayar semua pembelian sarana produksi, termasuk biaya angkutandan biaya administrasi yang mungkin melekat pada pembelian tersebut;
b. Cukup untuk membayar bunga modal yang di tanamkan termasuk pembayaran sewa dan pembayaran dana depresiasi (penyusutan ) modal; c. Cukup untuk membayar upah tenaga kerja yang di bayar atau bentuk-
bentuk lainya untuk tenaga kerja yang tidak diupah. 2.4. Analisis Pendapatan
Analisis pendapatan bertujuan untuk menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usaha dan menggambarkan keadaan yang akan dating dari perencanaan/tindakan. Pendapatan petani merupakan hasil dari kerja sama tenaga kerja,sarana-sarana operasional, penangkapan, modal, musim yang mendukung kelembagaan yang berperang didalamnya dan jasa pengolahan. Bentuk dan
jumlah pendpatan mempunyai fungsi yang sama yaitu memenuhi keperluan sehari-hari dan mampu memberikan kepuasan petani supaya dapat melanjutkan kegiatannya (Reza,2011.)
Perbedaan pendapatan petani rumput laut jenis Gracilaria Sp pemilik dan petani buruh terletak pada sistem bagi hasil yang di gunakan.Pendapatan bersih dari budidaya rumput laut jenis Gracilari Sp adalah nilai produksi setelah dikurangi biaya operasional dan perwatan (Purwono,2011).
Pendapatan petani perlu di kaji untuk melihat apakah tingkat pendapatannya sebanding dengan kebutuhan serta tenaga yang dikeluarkannya atau tidak, karerna pendapatan petani tidak tetap, kadang mengalami keuntungan yang besar kadang mengalami kerugian. Kenaikan atau penurunan hasil penjual petani akan sangat mempengaruhi niali retribusi yan di bayarkan oleh petani kepada pengelolah pelelengan ikan (Reza,2011).
Pendapatan merupakan jumlah yang di bebankan kepada langganan atas barang dan jasa yang dijual,dan merupakan unsur unsur yang paling penting dalam sebuah perusahaan,karena pendapatan akan dapat menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Sedangkan penjualan merupakan pembelian dari suatu pihak kepada pihak lainnya dengan mendapatkan ganti uang dari pihak tersebut. Pejualan juga merupakan merupakan suatu sumber pendapatan perusahaan,semakin besar penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang di peroleh perusahaan (Purwono,2011).
2.5. Harga
Harga merupakan salah satu factor penentu pembeli dalam menentukan suatu keputusan pembelian terhadap suatu produksi atau jasa. Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai
yang diukur konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau mengguanakan produk atau jasa tersebut (Kotler dan Amstrong,2011).
2.6. Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupunyang akan terjadi. Biaya terbagi atas dua bagain yaitu, biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya Eksplisist adalah biaya yang terliahat secara fisik, misalnya berupa uang.Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, miasalnya kesempatan dan biaya penuyusutan barang modal (Purwono,2011).
Didalam usahatani di kenal dua macam biaya, yaitu biaya tunai dan biaya yang tidak di bayarkan. Biaya yang di bayarkan adalah biaya dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja luar keluarga, biaya untuk pembelian input produksi seperti bibit, bentangan, dan sampan atau perahu. Kadang juga biaya untuk iuran pemakaian seperti tenda dan lain sebagainya.
Menurut Herjanto E 1999 dan dalam Puspita dewi(2008) bahwa biaya usahatani digolongkan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap.
1. Biaya tetap (fixed cost) adalah jenis biaya yang selama kisaran waktu operasi tertentu atau tingkat kapasitas produksi berubah,dan biaya produksi yang harus di keluarkan dala satu kali proses produksi yang besar dan yang kecilnya tidak mempengaruhi proses dan hasil produksi.Yang tergolong sebagai biaya tetap yaitu penyusutan alat.
2. Biaya variabel merupakan biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu kali produksi yang besar dan kecilnya dipenagaruhi oleh jumlah produksi dan tingkat kegiatan yang dilakukan selama proses produksi. Yang
tergolong dalam biaya variabel yaitu bibit dan biaya tenaga kerja. (Soekartawi,2006) menyatakan bahwa dapat juga di pakai untuk menghitung biaya variabel, karena total biaya (TC) adalah jumlah dari biaya tetap (FC) dan biaya tidak tetap (VC).
TC=FC+VC………..(Soekartawi,2006) Keterangan :
TC=Total Biaya FC=Biaya Tetap VC=Biaya Variabel
1. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost) adalah jenis jenis biaya yang besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya volume produksi, apabila volume produksi bertambah maka biaya variable akan meningkat, sebaliknya apabila volume produksi berkurang maka biaya variable akan menurun. Dalam analisis titik impas di isyaratkan bahwa biaya variabel ini sebanding dengan perubahan volume.
2. Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan dalam bentuk uang. Biaya tunai berupa biaya panen dan pembibitan.
3. Biaya tidak tunai (diperhitungkan) meliputi: biaya tetap,untuk tenaga keluarga,sedangkan termasuk biaya variable antara lain biaya panen,biaya pembibitan.
Petani akan memperhitungkan dan membandingkan antara penerimaan dan biaya, dimana semakin tinggi rasio perbandingan ini maka usaha yang dilaksanakan semakin menguntungkan. Bahwa untuk mengetahui besarnya keuntungan suatu usahatani dapat dilihat dengan analisis penerimaan dan biaya (Cost and revenue) atau R/C. Apabila dari suatu usahatani tersebut diperoleh
keuntungan maka usahatani itu layak di usahakan. Pada dasarnya petani tidak hanya untuk berkepentingan tetapi juga untuk meningkatkan pendapatan (Hidayanto dan Supriyadi,2009).