• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Moleong (2005: 6) menjelaskan penelitian kualitatif adalah

“Penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Seperti yang dikemukakan oleh (Arikunto, 2010) menyatakan bahwa: penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh anak yang bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut. Dalam hal ini arti kelas tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yaitu kelas adalah sekelompok anak yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga. Ada beberapa pengertian penelitian tindakan kelas menurut beberapa ahli diantaranya: Menurut Hopkins (Rochiati, 2008)

“Pengertian penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantive, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan”.

30

“PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan ( guru, siswa atau kepala sekolah ) dalam situasi-situasi sosial ( termasuk pendidikan ) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b) pengertian-pengertian mengenai praktik ini, dan (c) situasi-situasi ( dan lembaga-lembaga ) tempat praktik-praktik tersebut dilaksanakan”.

Menurut Basuki ( 2003: 8 ) mengemukakan

“Penelitian Tindakan Kelas ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai dengan penelitian terhadap tindakan nyata didalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan”.

Pendapat yang hampir senada dikemukakan oleh (Kemmis dan Mc Taggart, 1988) menyatakan: “PTK adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik tersebut”. Menurut (Kunandar, 2008: 45) mengemukakan:

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) didefenisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya malalui tindakan (treatment) tertentu di dalam suatu siklus”.

Penelitian yang akan dilakukan melibatkan beberapa pihak, yaitu: kepala TK, guru dan peneliti yang akan terjun langsung secara kolaboratif dengan berdasarkan masalah yang ada di kelas. Tujuannya untuk menemukan solusi serta mempraktekkan beberapa tindakan dalam kegiatan pembelajaran agar tujuan peningkatan penguasaaan kosa kata bahasa Indonesia anak usia dini dengan menggunakan media wayang jawa tokoh Punakawan pada anak kelompok B di TK Ihsaniyah 2 Mintaragen kota Tegal dapat tercapai.

31

Melalui pendekatan kualitatif yang digunakan, akan didapatkan data berupa hasil pengamatan (observasi) dan hasil wawancara yang dituangkan dalam bentuk kata-kata (deskriptif), sehingga tujuan dari penelitian tindakan kelas yaitu guru dapat berkreasi dan mengembangkan kemampuannya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga terjadi peningkatan kualitas pembelajaran yang berkesinambungan, baik kualitas hasil maupun prosesnya secara bersamaan. B. Desain Penelitian

Desain penelitian ini mengadaptasi model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh (Arikunto, 2010). Pelaksanaan penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan empat (4) tahapan/siklus yang dilalui, yaitu: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3) pngamatan dan, 4) refleksi.

Berdasarkan bagan 3.1 di bawah ini, dapat diterangkan bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa siklus yang saling berkaitan. Setiap siklus merupakan proses yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan tindakan dan refleksi dari hasil tindakan. Keterkaitan dengan siklus berikutnya merupakan hasil dari kegiatan refleksi yang dilakukan pada siklus sebelumnya. Desain tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut:

32

Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Arikunto, 2010 Refleksi Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan SIKLUS I SIKLUS II Perencanaan Pengamatan Pengamatan

?

Perencanaan

33

Adapun penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti berdiskusi dengan guru kelompok B yang bertindak selaku guru mitra (partner) dalam penelitian ini dan melaksanakan wawancara pertama tentang penguasaan kosa kata bahasa Indonesia di kelas serta permasalahan atau kesulitan yang dihadapi selama proses pembelajaran berlangsung. Kemudian peneliti mensosialisasikan penerapan media Wayang Jawa tokoh Punakawan untuk membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi di kelas. Guru dan peneliti sepakat untuk menerapkan pembelajaran penguasaan kosa kata bahasa Indonesia dengan menggunakan media wayang jawa tokoh punakawan dengan langkah-langkah dan Rencana Kegiatan Ahrian (RKH) yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Setelah tercapai kesepakatan, peneliti dan guru merencanakan kelas yang akan dijadikan subjek penelitian yaitu kelompok B dengan jumlah murid 12 anak, membicarakan rencana pembelajaran pada setiap siklus.

Pembelajaran pada penelitian ini akan dilakukan dua siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga tindakan dengan menggunakan media Wayang Jawa tokoh Punakawan. Kegiatan pra siklus sudah dilaksanakan dengan tidak menggunakan media Wayang Punakawan. Pada kegiatan pra siklus hanya menggunakan gambar Wayang Punakawan.

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya, peneliti mengadakan observasi kepada anak dan wawancara dengan guru tentang pembelajaran yang selama ini dilakukan tentang penguasaan kosa kata bahasa Indonesia dengan menggunakan media Wayang Jawa tokoh Punakawan. Kemudian menerapkan media Wayang Jawa

34

dengan tokoh Punakawan dalam meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Indonesia dengan menggunakan dua siklus.

Tahapan-tahapan siklus yang akan dilaksanakan dalam peningkatan penguasaaan kosa kata bahasa Indonesia dengan menggunakan media Wayang Jawa tokoh Punakawan yang terbagi ke dalam empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan (observasi) dan, tahap refleksi.

3. Pengamatan (Observasi)

Peneliti melakukan pengamatan dari peristiwa yang terjadi di kelas selama pelaksanaan berlangsung. Pengamatan secara komprehensif/menyeluruh dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah ditetapkan, sehingga memperoleh data tentang pelaksanaan tindakan, kendala yang dihadapi, serta peluang yang berkaitan dengan kegiatan penguasaan kosakata bahasa Indonesia menggunakan media wayang jawa dengan tokoh Punakawan yang telah diaplikasikan di dalam kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi dan wawancara. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen yang diisi dengan tanda checklist.

4. Refleksi

Hasil proses pengamatan yang dilakukan secara terus-menerus dijadikan dasar sebagai bahan refleksi. Refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisis, melakukan interpretasi dan penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanan tindakan. Refleksi dilakukan oleh peneliti sebagai hasil dari pengamatan pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan dan mencatat kekurangan yang harus diperbaiki. Menganalisis hasil tindakan sebagai gambaran untuk perencanaan tindakan pada siklus berikutnya.

Kegiatan penelitian diatas dilaksanakan dalam meningkatkan penguasaan kosa kata bahasa Indonesia.

35

Dokumen terkait