• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam penelitian model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal dalam meningkatkan kompetensi kewirausahaan warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang ini dirancang dengan menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research dan Development). Borg & Gall (1979 : 624), menyatakan bahwa yang dimaksud dengan model penelitian dan pengembangan ialah : “a process used develop and validate educational products”. Kemunculan Research and Development (R&D) adalah sebagai suatu strategi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian dengan menggunakan pendekatan R&D bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi hasil-hasil pendidikan dan untuk menemukan pengetahuan-pengetahuan baru melalui basic research. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus tentang masalah yang bersifat praktis melalui applied research, yang digunakan untuk meningkatkan praktik-praktik pendidikan.

100

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menemukan atau membuat model baru dan/atau perbaikan terhadap produk lama pendidikan guna menumbuhkembangkan jiwa, semangat dan kompetensi kewirausahaan di masyarakat untuk mendorong terciptanya wirausaha baru, melalui optimalisasi pelibatan warga belajar Keaksaraan Kelompok Usaha Mandiri di Kabupaten Karawang.

Penelitian ini menggabungkan antara metode penelitian kuantitatif dengan metode penelitian kualitatif, agar dapat digunakan secara bersama-sama dalam kegiatan penelitian sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif dan obyektif. Menurut Tashakkori dan Creswell dalam Donna M. (2010) seperti yang dikutip Sugiyono (2012: 18-19), mengemukakan bahwa:

Penelitian kombinasi adalah merupakan penelitian, dimana peneliti mengumpulkan dan menganalisis data, mengintegrasikan temuan, dan menarik kesimpulan secara inferesial dengan menggunakan dua pendekatan atau metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam satu studi. Metode kombinasi digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada suatu proyek/kegiatanpenelitian.

Selanjutnya, Creswell dalam Sugiyono (2012:19) mengemukakan bahwa:

Metode penelitian kombinasi akan berguna bila metode kuantitatif atau metode kualitatif secara sendiri-sendiri tidak cukup akurat digunakan untuk memahami permasalahan penelitian, atau dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara kombisasi akan dapat memperoleh pemahaman yang paling baik (bila dibandingkan dengan satu metode).

Dengan demikian penelitan ini menggunakan metode kombinasi yang bersifat

sequential exploratory, atau berdasarkan kepada urutan penemuan. Urutan

pertama dalam penelitian ini dengan menggunakan metode kualitatif dan urutan yang kedua dengan menggunakan metode kuantitatif.

Sejalan dengan itu maka tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menemukan atau membuat model baru dan/atau perbaikan terhadap produk lama pendidikan guna menumbuhkembangkan jiwa, semangat, dan kompetensi

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kewirausahaan di masyarakat untuk mendorong terciptanya wirausaha baru, melalui optimalisasi pelibatan warga belajar Keaksaraan Kelompok Usaha Mandiri di Kabupaten Karawang.

Langkah-langkah dalam pelaksanaan R&D dikemukakan Borg dan Gall (1979:624) adalah sebagai berikut :

1. Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting). Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai. Penelitian pengumpulan informasi, meliputi; review literature, observasi lapangan dan persiapan laporan.

2. Perencanaan (planning). Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan penelitian yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas.

Perencanaan, meliputi; penentuan model pelatihan kewirausahaan yang

cocok, penyusunan desain kurikulum dan pelatihan, serta melakukan ujicoba dalam skala kecil.

3. Pengembangan draft produk (develop preliminary form of product). Pengembangan rencana pelatihan, proses pelatihan dan instrumen evaluasi pelatihan. Langkah ini meliputi; pembuatan disain rancangan model pelatihan kewirausahaan dalam sistem pelatihan terpadu antara warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) berbasis potensi lokal.

4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba di lapangan pada 1 sampai 2 kelompok Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi. Ujicoba

pendahuluan dilakukan langsung di lokasi kegiatan pelatihan kewirausahaan

berbasis potensi lokal warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di beberapa PKBM. Pada langkah ini dilakukan analisis data berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi.

102

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Merevisi hasil uji coba lapangan (main product revision). Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. Revisi terhadap rancangan awal dilakukan berdasarkan hasil yang ditemukan dalam studi eksploratis.

6. Penyempurnaan hasil produk hasil uji coba lapangan (operasional product

revision). Langkah ini merupakan penyempurnaan produk hasil lapangan.

Revisi terhadap produk utama, dilakukan berdasarkan hasil temuan dalam ujicoba untuk siap diimplementasikan. Uji coba pelaksanaan lapangan

(operasional field testing). Dilaksanakan pada 3 kelompok Keaksaraan Usaha

Mandiri (KUM). Ujicoba operasional, dilakukan pada salah satu PKBM yang menyelenggarakan program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dengan melibatkan warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM), dan nara sumber teknis (mitra usaha) lainnya.

7. Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan didasarkan masukan dari uji pelaksanaan lapangan. Revisi produk operasional ini dilakukan berdasarkan hasil implementasi.

8. Implementasi dan diseminasi (implementation and disemination). Melaporkan hasil penyempurnaan produk akhir. Implementasi dan diseminasi dilakukan monitoring sebagai kontrol terhadap hasil akhir model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal dalam meningkatkan kompetensi kewirausahaan warga belajar Keaksaraaan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang.

Dalam kajian pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal pada warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM), dilandasi pertimbangan bahwa pengkajian model ini dapat :

1. Memberikan gambaran yang jelas atas kegiatan yang dilakukan agar terjadi perubahan yang diharapkan di dalam penyelenggaraan program pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal,

2. Mempresentasikan data dan informasi yang diolah ke dalam gambaran atau bentuk yang mudah dipahami.

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Dalam gambaran tersebut, secara umum pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, yaitu studi eksplorasi dan pengembangan model. Pada tahap studi eksplorasi bertujuan untuk memetakan masalah dan sumber-sumber pendukung yang berkaitan dengan kegiatan pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal bagi

4. Warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Tahap kegiatan pengembangan model, yaitu dilakukan untuk menyusun model konseptual yang diujicobakan di lapangan dengan menggunakan kuasi eksperimen. Dengan memberikan perlakuan dan pengamatan intensif, akan ditemukan peningkatan kompetensi kewirausahaan warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) sebagaimana yang diharapkan dalam penelitian ini (pencapaian kompetensi kewirausahaan berbasis potensi lokal bagi warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Temuan ini digunakan untuk merevisi model konseptual sehingga dapat dijadikan sebagai model empirik yang layak untuk diterapkan atau didesimininasikan.

Dokumen terkait