• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG."

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)

DI KABUPATEN KARAWANG

DISERTASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

dalam memperoleh gelar Doktor Ilmu Pendidikan

pada Bidang Pendidikan Luar Sekolah

Oleh :

DAYAT HIDAYAT

NIM : 0907848

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN

BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN

KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR

KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)

DI KABUPATEN KARAWANG

Oleh Dayat Hidayat

S.Pd. FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang, 1995 MP.d. Universitas Pendidikan Indonesia, 2003

Sebuah Disertasi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan (Dr.) pada Program Studi PLS Sekolah Pascasarjana

© Dayat Hidayat 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

di Kabupaten Karawang kurang baik. Berdasarkan pada kondisi tersebut, pengembangan pelatihan kewirausahaan dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan kewirausahaan warga belajar KUM. Penelitian ini difokuskan pada : 1) kondisi faktual program KUM, 2) kondisi kompetensi kewirausahaan warga belajar KUM, 3) konsep model pelatihan kewirausahaan, 4) implementasi model pelatihan kewirausahaan, dan 5) efektivitas model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal bagi warga belajar KUM di Kabupaten Karawang.

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan Research and Development (R&D). Pendekatan ini digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal bagi warga belajar KUM. Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan khusus tentang masalah yang bersifat praktis melalui applied research, yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi kewirausahaan warga belajar KUM melalui praktik pelatihan kewirausahaan.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa : 1) kondisi faktual program KUM di Kabupaten Karawang, merupakan program pendidikan kewirausahaan bagi warga belajar KUM melalui kegiatan belajar dan berusaha. 2) kondisi kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan kewirausahaan bagi warga belajar KUM menunjukkan kurang baik. 3) landasan konseptual pengembangan model pelatihan kewirausahaan bagi warga belajar KUM mengacu kepada konsep pelatihan yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan perubahan sikap menjadi wirausahawan, 4) implementasi pengembangan model pelatihan kewirausahaan bagi warga belajar KUM berdasarkan identifikasi kebutuhan belajar, penyusunan kurikulum dan perumusan materi pelatihan, penyusunan strategi, metode, media dan alat serta sistem penilaian pelatihan, dan 5) model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal, terbukti efektif dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kewirausahaan warga belajar KUM.

Kesimpulan hasil penelitian merekomendasikan bagi : 1) rekontruksi Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat, model pelatihan ini cukup efektif dijadikan model pengembangan kewirausahaan, 2) Pemerintah Daerah sebagai penentu dan pengambil kebijakan, penelitian ini memberikan penguatan standar peningkatan kompetensi kewirausahaan bagi warga belajar KUM, 3) praktisi Pendidikan Kewirausahaan Masyarakat, penerapan model pelatihan kewirausahaan ini, pada taraf implementasinya memerlukan komitmen yang kuat dan berkesinambungan dari pengelola program pelatihan kewirausahaan masyarakat, dan 4) penelitian lebih lanjut, salah satunya dalam rangka diseminiasi model pelatihan kewirausahaan bagi warga belajar KUM yang lebih luas di Kabupaten Karawang.

(4)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The background of this research because the factual condition knowledge, attitude and entrepreneurial skills of people learn Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) in Karawang unfavorable. Based on the conditions, the development of entrepreneurship training conducted to improve the competence of knowledge, attitude and entrepreneurial skills learners KUM. This study focused on 1) the factual conditions program for KUM, 2) the condition of entrepreneurial competencies, 3) the concept model of entrepreneurship training, 4) implementation model of entrepreneurship training, and 5) the effectiveness model of entrepreneurship training.

The study employed an method of Research and Development (R&D). The approach of R & D aims to develop and validate development of entrepreneurship training. This study aims to answer specific questions about practical problems through applied research, which is used to improve the competence of knowledge, attitude and entrepreneurial skills learners KUM with entrepreneurship training.

The results of the study conclude that: 1) the factual condition of KUM program in Karawang, which is an entrepreneurship education program for KUM learners through learning and trying. 2) the condition of knowledge competence, attitude and entrepreneurial skills for learners of KUM is not good enough. 3) the conceptual basis of the development of entrepreneurship training model for KUM learners that refers to the concept of training designed to improve the competence of knowledge, experience, and skills and changing attitudes to entrepreneurs. 4) implementation of model development of entrepreneurship training for KUM learners based on the identification of learning needs of KUM curriculum development and the formulation of training materials, preparation of strategies, methods, media and tools as well as system of training assessment, and 5) entrepreneurship training model based on local potential for KUM learners in Karawang is evidently effective can improve the knowledge, attitude and entrepreneurial skills of the learners of KUM.

(5)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

(6)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ……….... i

PERNYATAAN ………... ii

ABSTRAK ……….. iii

ABSTRCT……… iv

KATA PENGANTAR ……… v

UCAPAN TERIMAKASIH ………... vi

DAFTAR ISI ………... viii

DAFTAR TABEL ………... xii

DAFTAR GAMBAR ……….. xv

DAFTAR LAMPIRAN ………... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 15

D. Manfaat Penelitian ... 17

E. Sistematika Penulisan ... 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pelatihan Sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah …... 18

1. Landasan Filosofis Pendidikan Luar Sekolah .... 18

2. Pengertian Pendidikan Luar Sekolah ... 23

3. Pengertian Pelatihan ... 28

(7)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Tujuan Pelatihan ... 38

6. Manfaat Pelatihan ... 42

7. Prinsip-Prinsip Pelatihan ... 44

8. Manajemen Pelatihan ... 46

9. Pendekatan Sistem Pelatihan ... 49

10. Model-model Pelatihan Untuk Orang Dewasa ... 52

B. Konsep Kewirausahaan ... 53

1. Pengertian Kewirausahaan ... 53

2. Karakteristik Kewirausahaan ... 56

3. Tujuan Kewirausahaan ... 58

4. Program Pelatihan Kewirausahaan Dalam Meningkatkan Kompetensi Kewirausahaan ………… 59

C. Konsep Potensi Lokal ... 63

1. Pengertian Potensi Lokal ………. 63

2. Karakteristik Potensi Lokal ………. 66

3. Jenis Potensi Lokal ……….. 68

4. Strategi Pengembangan Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal ………... 70

D. Konsep Kompetensi ... 72

(8)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Jenis Kompetensi

... 76

3. Aspek atau Ranah Kompetensi

... 77

E. Penelitian Terdahulu yang Relevan

... 79

F. Kerangka Pemikiran

... 82

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

………..……… 94

B. Desain Penelitian

……….. 96

C. Pendekatan dan Metode Penelitian

………. 99

D. Instrumen Penelitian

…….……… 103

E. Teknik Pengumpulan Data

………. 103

F. Analisis Data Penelitian

……… 107

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

……….. 112

1. Kondisi Empiris Program Kewirausahaan

(9)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten

Karawang ... 112

2. Kondisi Kompetensi Kewirausahaan Warga

Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di

Kabupaten Karawang

... 127

3. Konsep Model Pelatihan Kewirausahaan Dalam

Meningkatkan Kompetensi Kewirausahaan

Berbasis Potensi Lokal Warga Belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di Kabupaten

Karawang ... 139

4. Implementasi Model Pelatihan Kewirausahaan

Berbasis Potensi Lokal Dalam Meningkatkan

Kompetensi Kewirausahaan Warga Belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten

Karawang ... 186

5. Efektivitas Model Pelatihan Kewirausahaan

Berbasis Potensi Lokal Dalam Meningkatkan

Kompetensi Kewirausahaan Warga Belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di Kabupaten

Karawang ... 208

B. Pembahasan Hasil Penelitian

……….... 216

1. Pembahasan Kondisi Empiris Program

Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Bagi

Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

di Kabupaten Karawang

(10)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pembahasan Kondisi Kompetensi Kewirausahaan

Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

di Kabupaten Karawang

... 224

3. Pembahasan Konsep Model Pelatihan

Kewirausahaan Dalam Meningkatkan Kompetensi

Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Warga

Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di

Kabupaten Karawang ... 227

4. Pembahasan Implementasi Model Pelatihan

Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Dalam

Meningkatkan Kompetensi Kewirausahaan Warga

Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di

Kabupaten Karawang

... 237

5. Pembahasan Efektivitas Model Pelatihan

Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Dalam

Meningkatkan Kompetensi Kewirausahaan Warga

Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Di

Kabupaten Karawang

... 241

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

………....……... 244

B. Rekomendasi

... 246

DAFTAR PUSTAKA

………. 250

(11)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Halaman

2.1. Ciri-ciri dan Sifat-sifat Wirausaha ... 57

3.1. Profil Subyek Penelitian Program Kelompok Keaksaraan Usaha

Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang ………... 94

(12)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1. Alokasi Anggaran Program Kewirausahaan Keaksaraan Usaha

Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang ... 120

4.2. Pelaksanaan Program Kewirausahaan bagi Warga Belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang ... 124

4.3. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Program

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) ... 157

4.4. Profil Warga Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin Program

Kewirausahaan Kelompok Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di

Kabupaten Karawang ... 188

4.5. Profil Warga Belajar Berdasarkan Golongan Usia Program

Kewirausahaan Kelompok Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di

Kabupaten Karawang ... 188

4.6. Profil Warga Belajar Berdasarkan Kelompok Usaha Program

Kewirausahaan Kelompok Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di

Kabupaten Karawang ... 189

4.7. Profil Warga Belajar Berdasarkan Jenis Usaha Program

Kewirausahaan Kelompok Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di

Kabupaten Karawang ... 190

4.8. Materi Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Dalam

Meningkatkan Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha

Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang ... 192

4.9. Hambatan Pengembangan Model Pelatihan Kewirausahaan Berbasi

Potensi Lokal di Lapangan dan Alternatif Penanggulangannya Bagi

Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten

Karawang ...…………... 208

4.10. Deskripsi Statistik Pre-test dan Post-test Kompetensi Pengetahuan

Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

(13)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.11. Wilcoxon Signed Ranks Test Kompetensi Pengetahuan

Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

di Kabupaten Karawang ... 210

4.12. Uji Banding Pre-Test dengan Post-test Kompetensi Pengetahuan

Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

di Kabupaten Karawang ... 210

4.13. Deskripsi Statistik Pre-test dan Post-test Kompetensi Sikap

Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

di Kabupaten Karawang ... 212

4.14. Wilcoxon Signed Ranks Test Kompetensi Sikap Kewirausahaan

Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten

Karawang ... 212

4.15. Uji Banding Pre-Test dengan Post-test Kompetensi Sikap

Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

di Kabupaten Karawang ... 212

4.16. Deskripsi Statistik Pre-test dan Post-test Kompetensi Keterampilan

Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

di Kabupaten Karawang ... 214

4.17. Wilcoxon Signed Ranks Test Kompetensi Keterampilan

Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

di Kabupaten Karawang ... 214

4.18. Uji Banding Pre-Test dengan Post-test Kompetensi Keterampilan

Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

di Kabupaten Karawang ... 214

DAFTAR GAMBAR

(14)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1 Diagram Proses Pelatihan ... 40

2.2 Hubungan Fungsional antara Komponen-Komponen

Pendidikan Luar Sekolah ... 50

2.3. Paradigma Kewirausahaan ………... 59

2.4. Pengembangan Model Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Potensi

Lokal Bagi Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di

Kabupaten Karawang ………... 93

3.1. Alur Penelitian Pengembangan Model Pelatihan Kewirausahaan

Berbasis Potensi Lokal Dalam Meningkatkan Kompetensi

Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) .. 98

4.1 Model Faktual Pengembangan Kewirausahaan Bagi Warga Belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang ……… 123

4.2 Alur Pengembangan Model Pelatihan Kewirausahaan Berbasis

Potensi Lokal Bagi Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri

(KUM) ...………. 173

4.3 Pengembangan Konsep Model Pelatihan Kewirausahaan Berbasis

Potensi Lokal Bagi Warga Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri

(KUM) di Kabupaten Karawang ………. 174

4.4 Validasi Empirik Konsep Pengembangan Model Pelatihan

Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Program Kelompok Usaha

Mandiri (KUM) ...……….. 178

4.5 Validasi Pakar Pengembangan Konsep Model Pelatihan

Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Program Kelompok Usaha

Mandiri (KUM) ...………... 185

4.6 Implementasi Pengembangan Model Pelatihan Kewirausahaan

Berbasis Potensi Lokal Program Kelompok Usaha Mandiri (KUM) 205

(15)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nomor Lampiran Judul Halaman

1. Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian Aspek Pelatihan Kewirausahaan

Berbasis Potensi Lokal dan Kompetensi Kewirausahaan Warga

Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) ... 257

2. Uji Validitas serta Reliabilitas Instrumen Penelitian Aspek

Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Kewirausahaan Warga Belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) ………... 282

3. Data Mentah Uji Validitas serta Reliabilitas Instrumen Penelitian

Aspek Pelatihan Kewirausahaan Bagi Warga Belajar Keaksaraan

Usaha Mandiri (KUM) ……….. 286

4. Uji Validitas serta Reliabilitas Instrumen Penelitian Aspek

Kompetensi Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha

Mandiri (KUM) ... 290

5. Data Mentah Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

Aspek Kompetensi Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan

Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Warga Belajar Keaksaraan

Usaha Mandiri (KUM) ……….. 299

6. Pengolahan Data Hasil Pre-test dan Pos-test Pengetahuan, Sikap dan

Keterampilan Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Warga Belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) ……..………. 305

7. Hasil Pengolahan Data Peningkatan Kompetensi Pengetahuan, Sikap

dan Keterampilan Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Warga

Belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) ………..………… 345

8. Hasil Perhitungan Uji Efektivitas Penggunaan Model Pelatihan

Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Dalam Meningkatkan

Kompetensi Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha

(16)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(17)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta

meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia dalam rangka mewujudkan

tujuan nasional. Pendidikan nasional dilaksanakan dalam upaya mewujudkan

manusia Indonesia seutuhnya, sehingga menjadi kunci utama dan pertama bagi

suksesnya program pembangunan nasional. Undang Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003, menyatakan bahwa pendidikan nasional dilaksanakan

melalui tiga jalur, yaitu jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal.

Pendidikan nonformal sebagai salah satu subsistem pendidikan nasional meliputi

pelatihan, kursus, kelompok belajar, PKBM, majelis ta’lim dan satuan pendidikan

yang sejenis.

Pendidikan nasional, baik pendidikan formal, nonformal dan informal salah

satunya bertujuan untuk memenuhi target pencapaian Indeks Pembangunan

Manusia (IPM). Pemerintah pusat hingga daerah, khususnya provinsi Jawa Barat

menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pembangunan sumberdaya manusia

dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang merupakan faktor utama dan

tujuan hakiki dari pembangunan. Misi untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia tersebut, dari sisi pemerintah provinsi Jawa Barat akan ditempuh melalui

pelaksanaan fungsi pelayanan yang berorientasi pada terciptanya keadilan, fungsi

pemberdayaan yang berorientasi pada pembentukan kemandirian dan fungsi

pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat

melalui peningkatan pelayanan pendidikan, khususnya di jalur pendidikan

nonformal. Fungsi pelayanan, pemberdayaan dan pembangunan melalui berbagai

(18)

2

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam organisasi pemerintah sendiri berlangsung mekanisme sistem manajemen

yang efektif, efisien dan inovatif.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang

berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang

usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan merupakan

salah satu pemenuhan hak asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan

karakter yang menghargai kebebasan berpikir, menumbuhkan dan menggalakan

sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan, dan perdamaian. Pemerintah

provinsi Jawa Barat berupaya memaksimalkan berbagai upaya pendidikan untuk

meningkatkan kinerja semua sektor layanan pendidikan sehingga berkinerja

optimal serta meningkatkan kerjasama dan partisipasi nyata dari masyarakat,

swasta, perguruan tinggi, atau lembaga pendidikan setempat, untuk keberhasilan

pencapaian IPM 80 di tahun 2010.

Jika dikaji secara mendalam, pendidikan nonformal sebagai salah satu jalur

pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dan meningkatkan jiwa kewirausahaan warga belajarnya. Hal ini tentu masih

relevan dengan tuntutan pembangunan masa kini dan masa mendatang. Berbagai

upaya untuk mencapai tujuan tersebut, sedang dan akan dilaksanakan. Indikasinya

dapat diamati di masyarakat yang kini telah dan sedang tumbuh berbagai satuan

pendidikan nonformal. Kondisi ini menunjukan bahwa kepedulian masyarakat

terhadap kebutuhan pendidikan masa kini dan masa depan tumbuh berkembang ke

arah yang lebih baik. Namun demikian, walaupun upaya untuk meningkatkan

kualitas pendidikan nonformal telah dilaksanakan, tetapi hasil yang dicapai

selama ini belum menampakan hasil yang optimal. Salah satu kendalanya adalah

sasaran layanan pendidikan nonformal relatif sangat banyak dengan lokasi

terpencar. Oleh karenanya pelaksanaan program dilaksanakan dengan strategi

bertahap, bergilir, memadukan program dengan kondisi dan potensi lingkungan,

(19)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam memenuhi hak terhadap pendidikan bagi kelompok orang dewasa

tertentu, pendidikan nonformal diharapkan mampu berperan untuk mendorong

tumbuhnya masyarakat belajar (learning soociety) sepanjang hayat melalui

program pendidikan keaksaraan, pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan,

peningkatan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender dan pendidikan

perempuan, pendidikan keorangtuaan dan penataan kelembagaan pendidikan

nonformal. Melalui berbagai inisiatif program ini diharapkan terdapat investasi

pendidikan nasional bagi pemenuhan hak warga negara terhadap akses pendidikan

bermutu yang benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh

masyarakat.

Seperti dikemukakan di atas, salah satu peran pendidikan nonformal dalam

mengembangkan sumber daya manusia adalah pendidikan keaksaraan melalui

kegiatan keaksaraan fungsional. Keaksaraan fungsional menurut William Gray,

seperti dikutip Arif, Zainudin (1995) ”keaksaraan fungsional itu merupakan

kemampuan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan membaca secara efektif yang

secara normal diharapkan oleh seseorang dalam masyarakatnya”. Efektif, berarti

kemampuan membaca itu harus mampu diaplikasikan pada kehidupan warga

belajar dalam posisinya, baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.

Keaksaraan fungsional adalah keterampilan yang memadai untuk menggunakan

beraneka ragam informasi tertulis dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan yang

dimaksudkan dalam konsep ini adalah mampu memproses informasi bahan-bahan

menjadi suatu hal yang aplikatif dalam kehidupan sehari-harinya.

Pendidikan keaksaraan pada tahap awal menekankan pada

kebutuhan-kebutuhan belajar secara individu yang belum mampu membaca, menulis dan

berhitung tingkat dasar. Kegiatan pada tahap pembinaan memberikan kesempatan

pada warga belajar untuk mengembangkan kemampuan fungsionalnya sekaligus

meningkatkan keterampilan keaksaraan mereka sesuai dengan kehidupan

(20)

4

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

belajar memperkuat dan mengembangkan kemampuan keaksaraan fungsionalnya,

sehingga mereka dapat meningkatkan mutu dan taraf hidupnya.

Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Nonformal dan Informal Nomor :

258/E/MS/2009 tanggal 3 Juni 2009 menjelaskan struktur Program Pendidikan

Keaksaraan Tingkat Dasar (SUKMA I), tingkat Lanjutan (SUKMA II), dan

Tingkat Mandiri (SUKMA III) menjadi program Pendidikan Keaksaraan Dasar

(KD) dan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Dua program pendidikan

keaksaraan ini dilaksanakan dalam rangka pemberdayaan agar individu dan

masyarakat dapat mempertahankan kehidupan perekonomiannya yang bermuara

pada peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Untuk saat ini, mengingat

makin besar dan pragmatisnya tuntutan kebutuhan masyarakat, maka Keaksaraan

Dasar dan Keaksaraan Usaha Mandiri harus menjadi gerakan nasional. Dua

pendidikan keaksaraan tersebut telah dilaksanakan di provinsi Jawa Barat,

termasuk Kabupaten Karawang yang memiliki Indeks Pembangunan Manusia

berada pada rangking ketiga terbawah.

Berdasarkan kondisi yang ada, diketahui bahwa akar permasalahan bidang

pendidikan di Kabupaten Karawang adalah karena tingginya angka buta aksara

yang mencapai 117.710 jiwa dengan angka melek huruf (AMH) 88,60 dan

rata-rata lama sekolah (RLS) baru mencapai 7,29 tahun. Kondisi ini mengakibatkan

kualitas sumber daya manusia menjadi rendah. Untuk meningkatkan AMH di

Kabupaten Karawang diselenggarakan kegiatan Keaksaraan Fungsional (KF) atau

Keaksaraan Dasar (KD) dan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Pelaksanaan

kegiatan keaksaraan fungsional pada dasarnya lahir karena adanya tuntutan

kebutuhan yang terasa setelah dilakukan penerapan konsep keaksaraan

sebelumnya.

Program Keaksaraan Fungsional sejak tahun 2006 di Kabupaten Karawang

dilaksanakan melalui dana ABPN, APBD I, APBD II, dan ABPN Perubahan,

telah mencapai 3.980 warga belajar. Pada tahun 2007 melalui dana ABPN, APBD

(21)

(PPK-Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IPM), PT. Pertamina, KKN Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang

(UNSIKA), Ujicoba KF Model 32 hari, BPMS, Muslimat NU, dan KKN

Mahasiswa UGM sebanyak 60.115 orang warga belajar. Sehingga sampai pada

tahun 2007 sebanyak 64.085 orang warga belajar telah mengikuti program

Keaksaraan Fungsional atau Keaksaraan Dasar. Dengan demikian pada tahun

2008 masih tercacat sebanyak 53.615 orang yang diprogramkan mengikuti

Keaksaraan Fungsional melalui dana ABPN, PPK-IPM I, APBD I, dan APBD II.

Pada tahun 2008 kegiatan Keaksaraan Fungsional menjadi solusi utama

peningkatan Angka Melek Huruf di Kabupaten Karawang. Tujuan yang ingin

dicapai adalah dalam kegiatan tersebut adalah agar budaya dan kesadaran

masyarakat dapat memprioritaskan pendidikan, kemampuan ekonomi masyarakat

meningkat dan mata pencaharian masyarakat yang mayoritas bergerak di sektor

informal dengan kondisi keahlian rendah dan terbatas dapat ditingkatkan.

Penduduk buta aksara di Kabupaten Karawang sebanyak 53.615 orang telah tuntas

mengikuti program Keaksaraan Fungsional. Artinya target Kabupaten Karawang

pada tahun 2008 untuk menuntaskan buta aksara telah tercapai.

Sebagai kelanjutan kegiatan Keaksaraan Dasar (KD) yang dilaksanakan di

Kabupaten Karawang adalah Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Keaksaraan

Usaha Mandiri merupakan pendidikan keaksaraan yang terintegrasi dengan

kegiatan belajar dan berusaha. Program Keaksaraan Usaha Mandiri menyediakan

dan memberikan peluang kepada warga belajar dalam pengembangan

pengetahuan dan keterampilan dalam rangka peningkatan pendapatan melalui

bekerja dan berusaha. Tujuan utama Keaksaraan Usaha Mandiri, disamping untuk

mempertahankan keaksaraan yang sudah dimiliki warga belajar juga diharapkan

mereka memiliki bekal mata pencaharian yang tetap dan layak. Tolak ukur

keberhasilan program Keaksaraan Usaha Mandiri yaitu bilamana warga belajar

dapat mengembangkan dan memasyarakatkan hasil usahanya, memiliki

keterampilan yang dikelolanya, serta dapat mengembangkan dana belajar

(22)

6

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan Kelompok Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) diarahkan untuk

meningkatkan peran serta masyarakat mengisi waktu luangnya dalam

meningkatkan pendapatan keluarga melalui kegiatan belajar dan berusaha.

Program Keaksaraan Usaha Mandiri dapat membina kemantapan kelestarian dasar

keaksaraan dan peningkatan penghasilan keluarga serta merupakan forum proses

belajar peningkatan kemampuan dan keterampilan usaha ekonomi produktif

keluarga. Selain itu, Keaksaraan Usaha Mandiri memberikan manfaat bagi

terbinanya kepedulian sosial dalam mengembangkan kemitraan kerja dari

pengusaha ekonomi kuat membantu pengusaha ekonomi lemah utnuk

mengembangkan kemandirian institusi ekonomi masyarakat pedesaan. Karena itu

keberadaan Keaksaraan Usaha Mandiri terus dikembangkan dan ditingkatkan agar

benar-benar dapat berperan sebagai wahana yang kuat dalam upaya pemberdayaan

ekonomi keluarga.

Pada tahun 2012 kegiatan Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) telah

dilaksanakan di Kabupaten Karawang. Sebanyak 130 orang warga belajar yang

mengikuti program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) yang tersebar pada 7

(tujuh) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di 7 (tujuh) kecamatan di

Kabupaten Karawang. Dalam pelaksanaannya, kegiatan Keaksaraan Usaha

Mandiri di Kabupaten Karawang masih mengalami banyak tantangan dan

hambatan sehingga belum dapat berjalan dengan baik. Tantangan yang dihadapi

tersebut adalah karena : (1) lemah sumberdaya warga belajar KUM untuk

berwirausaha karena kurangya pengetahuan, sikap dan keterampilan

kewirausahaan, (2) adanya perasaan takut rugi dan bangkrut untuk berwirausaha

dalam diri warga belajar. Kondisi ini terlihat dengan adanya perasaan ragu-ragu

dalam berwirausaha yang mereka lakukan, (3) kurangnya sosialisasi program

KUM yang dilakukan pemerintah Kabupaten Karawang dalam masyarakat, (4)

belum adanya keinginan yang kuat dari warga belajar untuk menjadi wirausaha

yang profesional, sehingga mereka lebih senang dengan kehidupan apa adanya

(23)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keaksaraan Usaha Mandiri yang kurang inovatif dan kreatif dalam meningkatkan

dan mengembangkan usahanya.

Dalam operasionalisasinya, kegiatan Keaksaraan Usaha Mandiri diharapkan

dapat dilaksanakan oleh pihak yang berkompeten sehingga mempunyai dampak

yang kuat bagi peningkatan pendapatan para warga belajarnya. Tantangan dan

hambatan utama, yaitu rendahnya pengetahuan, sikap dan keterampilan

kewirausahaan warga belajar KUM perlu diatasi. Salah satu bentuk kegiatan yang

dilakukan adalah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada warga belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri sebelum melaksanakan program tersebut. Tujuan

pelatihan kewirausahaan dilakukan agar warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri

dapat meningkatkan kemampuanya untuk mengembangkan usaha yang dapat

meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga dengan mengoptimalkan berbagai

kondisi sosial, budaya dan sumber daya alam yang berbasis pada potensi lokal.

Strategi pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal bagi warga belajar

KUM menitikberatkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi yang dimotori

oleh masyarakat dengan memanfaatkan sumber potensi-potensi lokal. Strategi

pelatihan kewirausahaan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan

kewilayahan dan mengandalkan pada kebutuhan masyarakat, potensi, dan pelaku

ekonomi lokal daerah tertentu (locality). Karekateristik utama strategi pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal bagi warga belajar Keaksaraan Usaha

Mandiri di Kabupaten Karawang ini adalah :

1. Pengembangan kewirausahaan yang diarahkan untuk memaksimalkan potensi

lokal melalui pemanfaatan sumberdaya alam dan sumber daya manusia

beserta budayanya;

2. Pengembangan kewirausahaan dilaksanakan melalui identifikasi kebutuhan,

kapasitas sumberdaya, dan perspektif masyarakat lokal. Artinya kegiatan

kewirausahaan di suatu wilayah sebaiknya dapat mengembangkan kapasitas

berbagai sumberdaya untuk melaksanakan pembangunan ekonomi yang khas

(24)

8

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pengembangan kewirausahaan tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi yang

khas tetapi juga memperlakukan masalah-masalah ekologis dan sosial secara

seimbang sehingga dapat menciptakan pembangunan ekonomi yang

berkelanjutan (sustainable development);

4. Pengambilan keputusan untuk menyusun materi pelatihan kewirausahaan

berbasis potensi lokal sangat ditentukan oleh masyarakat itu sendiri

(self-determined).

5. Pengembangan kewirausahaan berbasis potensi lokal dilaksanakan dalam

kerangka wilayah sebagai tempat dimana sumberdaya alam dan manusia

sebagai pelaku-pelaku ekonomi saling berinteraksi untuk membangun

perekonomian masyarakat;

Strategi pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal bagi warga belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang berupaya memenuhi

kebutuhan dan permintaan lokal melalui partisipasi aktif warga belajar dan

masyarakat. Strategi ini bukan hanya bertujuan memperbaiki produktivitas

ekonomi masyarakat, tetapi juga mendorong dan meningkatkan dimensi sosial dan

budaya yang mempengaruhi warga belajar. Oleh karena itu, program Keaksaraan

Usaha Mandiri dengan kelenturan dan kapasitas kewirausahaan serta

organisasinya diharapkan menjadi pemain utama dalam strategi pelatihan

kewirausahaan seperti ini.

Strategi pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal bagi warga belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri memiliki tiga dimensi, yaitu sebagai berikut :

1. Dimensi ekonomi yang ditandai oleh sistem produksi yang memungkinkan

wirausahawan lokal dapat menggunakan faktor-faktor produktif secara efisien

yang membuat mereka kompetitif di pasar.

2. Dimensi kelembagaan yang ditandai oleh pelaku ekonomi dan sosial yang

diintegrasikan dalam lembaga lokal yang membentuk sistem hubungan yang

kompleks untuk memadukan nilai-nilai sosial dan budaya di dalam proses

(25)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Dimensi politik yang tercermin pada inisiatif lokal yang menekankan kepada

penciptaan lingkungan lokal yang menstimulus produksi dan membuat

pembangunan ekonomi lokal yang berkelanjutan (sustainable).

Secara filosofis pelatihan kewirausahaan bagi warga belajar Keaksaraan

Usaha Mandiri (KUM) memerlukan kurikulum, serta program-program yang

terpadu, sehingga masing-masing lembaga tidak berjalan sendiri-sendiri dengan

pola kerja yang sangat berlainan. Hal ini diperlukan untuk menghindari

kemungkinan terjadinya ketimpangan-ketimpangan serta perbedaan-perbedaan

informasi yang dapat membingungkan warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri.

Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama yang erat dan terpadu antara pihak-pihak

lembaga pendidikan nonformal dan lembaga kewirausahaan yang terkait dalam

merumuskan kerangka dan isi program pelatihan kewirausahaan bagi warga

belajar Keaksaraan Usaha Mandiri.

Program Keaksaraan Usaha Mandiri di Kabupaten Karawang dilaksanakan

mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan sampai ke Pusat-Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM). Upaya pengembangan secara regional di tingkat kabupaten,

pelayanan utamanya berupa pelaksanaan program kewirausahaan singkat yang

bertujuan untuk pengkaderan dengan mempersiapkan tenaga-tenaga pelatih

kewirausahaan. Para pelatih yang telah disiapkan nantinya dapat mengembangkan

kewirausahaan pada semua sasaran warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri

secara efektif dan efisien. Sasaran utama pengembangan kewirausahaan ini adalah

seluruh sektor yang bergerak dalam usaha peningkatan ekonomi warga belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri.

Program Keaksaraan Usaha Mandiri merupakan kegiatan membelajarkan

warga masyarakat untuk mengejar ketertinggalan di bidang usaha, dengan cara bekerja,

belajar dan berusaha guna memperoleh mata pencaharian sebagai sumber

penghasilan yang dilaksanakan dalam bentuk kelompok. Program Keaksaraan Usaha

(26)

10

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dana belajar agar masyarakat aktif dan kreatif, dapat membuka peluang dan potensi

yang masih tersembunyi.

Pengembangan model pelatihan kewirausahaan di Kabupaten Karawang

dilaksanakan berdasarkan pada fenomena bahwa kompetensi pengetahuan warga

belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) tentang pengantar kewirausahaan,

perencanaan usaha, perencanaan dan pengendalian keuangan, serta penggunaan

sumber daya lokal sebagian besar kurang baik. Kompetensi sikap kewirausahaan

warga belajar KUM seperti rasa percaya diri, bekerja yang berorientasi pada tugas

dan hasil, berani mengambil resiko dalam berusaha, sikap kepemimpinan, kreatif

dan inovatif, dan sikap berorientasi ke masa depan dalam berusaha, sebagian besar

menunjukkan kurang baik. Demikian pula kondisi kompetensi keterampilan warga

belajar KUM yang berkaitan dengan manajemen usaha (managerial skill), konsep berusaha (conceptual skill), kemampuan berelasi dalam berusaha, membuat keputusan (decission making skill), dan pengelolaan waktu (time managerial skill) dalam berusahasebagian besar kurang baik.

Tujuan pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal bagi warga belajar

KUM adalah memberikan bekal pengetahuan, ketrampilan dan perilaku kepada

peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan

lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai atau aturan yang

berlaku di daerahnya dan mendukung pembangunan daerah Kabupaten Karawang.

Melalui pelatihan kewirausahaan kewirausahaan berbasis potensi lokal ini

diharapkan warga belajar KUM dapat mengenal dan menjadi lebih akrab dengan

lingkungan alam, sosial, dan budayanya, memiliki bekal kemampuan dan

keterampilan serta pengetahuan mengenai pengembangan potensi usaha di

daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada

umumnya, dan memiliki sikap dan perilaku kewirausahaan yang selaras dengan

nilai-nilai atau aturan-aturan yang berlaku di daerahnya.

Secara teknis, pengembangan model pelatihan kewirausahaan berbasis

(27)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meningkatkan kompetensi kewirausahaan warga belajar Keaksaraan Usaha

Mandiri. Asumsi strategis kedudukan program ini adalah pencapaian

pembangunan pendidikan yang berkelanjutan sebagai tolak ukur peningkatan IPM

bidang pendidikan. Penetapan tolok ukur tersebut merupakan strategi dan

kebijakan yang sangat tepat baik dilihat dari alasan konseptual maupun empirik.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Didasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan di atas bahwa

pelatihan kewirausahaan yang dilaksanakan bagi warga belajar Keaksaraan Usaha

Mandiri bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan, sikap dan

keterampilan kewirausahaan. Hal ini menuntut perubahan orientasi kegiatan dari

masing-masing kelompok Keaksaraan Usaha Mandiri untuk memperkuat posisi

dan orientasi mereka di bidang pembangunan ekonomi kerakyatan. Pelatihan

kewirausahaan Keaksaraan Usaha Mandiri bertujuan memberikan kesempatan

kepada warga belajar agar dapat membelajarkan diri menjadi

wirausahawan-wirausahawan baru. Pada awal praktek berwirausaha, masing-masing Keaksaraan

Usaha Mandiri hendaknya memperoleh bimbingan dan pengawasan langsung dari

pihak-pihak yang bertanggungjawab atas berlangsungnya usaha warga belajar.

Kalau perlu, setiap kelompok Keaksaraan Usaha Mandiri memiliki ahli dan mitra

usaha yang cukup memperoleh kepercayaan dalam membimbing dan mengawasi

kegiatan usaha warga belajar.

Fukos masalah dalam penelitian ini dilandasi oleh kajian empirik bahwa

kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan kewirausahaan warga belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri di Kabupaten Karawang sebagian besar kurang baik.

Kondisi ini terjadi disebabkan pengembangan pelatihan kewirausahaan bagi

warga belajar KUM belum mendapat perhatian serius dari pemerintah Kabupaten

Karawang. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya pengetahuan, sikap dan

(28)

12

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Dampak pengembangan program kewirausahaan warga belajar Keaksaraan

Fungsional yang tidak berkelanjutan, mengakibatkan warga belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri tidak dapat mengembangkan usahanya karena

rendahnya kompetensi kewirausahaan yang dimilikinya.

2. Program Keaksaraan Usaha Mandiri belum dipahami secara komprehensif di

tingkat pelaksana sehingga belum meyakinkan dapat diimplementasikan

dalam bentuk program kewirausahaan yang dapat meningkatkan kompetensi

kewirausahaan warga belajar.

3. Penyelenggaraan progam kewirausahaan masih terlepas dari konteks keluarga

dan potensi lingkungan warga belajar, padahal secara sosiologis masyarakat

Kabupaten Karawang sangat luas dan memiliki potensi lokal yang belum

dimanfaatkan secara maksimal.

4. Strategi pengembangan kewirausahaan bagi warga belajar Keaksaranaan

Usaha Mandiri yang dilaksanakan belum pemanfaatan daya yang berbasis

potensi lokal seperti sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya

budaya, dan sumber daya teknologi belum tergali secara maksimal. Sumber

daya manusia merupakan aset yang penting untuk memanfaatkan sumber

daya berbasis potensi lokal lainnya dalam pengembangan kewirausahaan bagi

warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri.

5. Dalam implementasinya, pengembangan kewirausahaan bagi warga belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri masih terkonsentrasikan secara umum, belum

diproyeksikan atau dipersiapkan ke arah kompetensi dan keberdayaan warga

belajar sesuai dengan potensi lokal daerah masing-masing.

6. Waktu penyelenggaraan program kewirausahaan Keaksaraan Usaha Mandiri

terlalu berorientasi pada pertimbangan aspek sosial warga belajar yang terkait

dengan ketersediaan waktu mereka untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan

yang ditentukan.

7. Peran tutor sebaya dan kerjasama kemitraan program kewirausahaan

(29)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkelompok, sehingga belum dapat mengakses strategi pelatihan kewirausahaan yang dapat mengoptimalkan potensi lokal masing-masing

warga belajar.

8. Belum adanya pola pengawasan dan evaluasi yang komprehensif serta

terintegrasi pada program Keaksaraan Usaha Mandiri, sehingga keterlibatan

unsur terkait belum optimal.

Berdasarkan hasil identifikasi di atas, maka model pelatihan kewirausahaan

berbasis potensi lokal dipandang dapat memberi solusi terhadap peningkatan

pengetahuan, sikap dan keterampilan kewirausahaan warga belajar Keaksaraan

Usaha Mandiri di Kabupaten Karawang. Model pelatihan kewirausahaan berbasis

potensi lokal diharapkan dapat mengoptimalkan potensi lokal dimana warga

belajar Keaksaraan Usaha Mandiri tinggal. Kurikulum pelatihan kewirausahaan

berbasis potensi lokal yang dikembangkan berorientasi pada pemanfaatan muatan

lokal sehingga warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri dapat meningkatkan

kompetensi kewirausahaannya. Selain itu, tutor pelatihan kewirausahaan dituntut

dapat memerankan sebagai mitra belajar dan mitra usaha yang dapat

mengoptimalkan pemanfaatan potensi sosial, budaya, dan sumber daya alam yang

terdapat di lingkungan warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri.

Pelatihan kewirausahaan bagi warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri

dilaksanakan melalui pengembangan kurikulum berbasis potensi lokal, yang

didasarkan pada keadaan dan kebutuhan lingkungan, yang disesuaikan dengan

karakteristik daerah, adat istiadat, tradisi, dan ciri khas potensi daerahnya. Adapun

materi dan isinya ditentukan oleh penyelenggara Keaksaraan Usaha Mandiri

(KUM), yang dalam pelaksanaannya merupakan kegiatan pelatihan

kewirausahaan disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan daerah Kabupaten

Karawang. Potensi lokal dimaksudkan sebagai segala sesuatu yang terdapat di

daerah yang berkaitan dengan lingkungan alam, sosial dan ekonomi, serta budaya

daerah tersebut. Sedangkan kebutuhan daerah diartikan sebagai segala sesuatu

(30)

14

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan ekonomi masyarakat sesuai

dengan arah perkembangan serta potensi daerah yang bersangkutan.

Mengacu pada perubahan dan kebutuhan masyarakat yang semakin

kompleks, maka pendidikan Keaksaraan Usaha mandiri di Kabupaten Karawang

yang telah berjalan selama ini, belum mampu memenuhi kebutuhan itu. Karena

itu, isi kurikulum pelatihan kewirausahaan bagi warga belajar KUM, harus

senantiasa berubah sesuai dengan perubahan masyarakat. Kurikulum pelatihan

kewirausahaan harus dinamis dan ini hanya mungkin dengan bentuk kurikulum

pelatihan yang fleksibel, yakni yang dapat diubah menurut kebutuhan, keadaan

dan potensi daerah. Pengembangan kurikulum pelatihan kewirausahaan berbasis

potensi lokal bagi warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) harus dapat

sepenuhnya dilakukan oleh pihak penyelenggara Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM).

Kebebasan penyelenggara kelompok Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

untuk dapat mengembangkan kurikulum pelatihan berbasis potensi lokal secara

sendiri, akan dapat lebih menunjang tercapainya tujuan pendidikan kewirausahaan

masyarakat. Secara umum, tujuan pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal

adalah mempersiapkan warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) agar

memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan kewirausahaan yang mantap

tentang lingkungannya dan sikap serta perilaku bersedia melestarikan dan

mengembangkan sumber daya alam, kualitas sosial, dan kebudayaan yang

mendukung pembangunan nasional maupun pembangunan setempat.

Dalam pengembangan kurikulum pelatihan kewirausahaan berbasis potensi

lokal, disusun sesuai dengan potensi lokal yang sesuai dengan karakteristik daerah

dan dapat merevisinya setiap saat bila diperlukan. Pengembangan materi pelatihan

kewirausahaan berbasis potensi lokal sepenuhnya ditangani oleh penyelenggara,

warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM), dan masyarakat yang

membutuhkan penanganan secara profesional dalam merencanakan, mengelola,

(31)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengenalan keadaan lingkungan, sosial dan budaya kepada warga belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) memungkinkan mereka untuk lebih

mengakrabkan dengan lingkungannya. Pengenalan dan pengembangan lingkungan

melalui pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal diarahkan untuk

menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pada akhirnya

diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan

kewiraushaaan warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM).

Berdasarkan kondisi obyektif yang tah telah dikemukakan di atas, program

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dilakukan melalui pelatihan kewirausahaan

berbasis potensi lokal dianggap sebagai pendekatan peningkatan ekonomi warga

belajar dan masyarakat. Namun demikian persoalan yang muncul dan menjadi

permasalahan umum dalam penelitian ini adalah mengacu pada rumusan masalah

tentang : “bagaimana pengembangan model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal dalam meningkatkan kompetensi kewirausahaan

warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang?

Atas dasar kondisi itu, penelitian ini diarahkan untuk “pengembangan model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal dalam meningkatkan

kompetensi kewirausahaan warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri

(KUM) di Kabupaten Karawang”.

Perumusan masalah yang telah digambarkan di atas selanjutnya dibatasi

menjadi masalah khusus yang dikemukakan dalam bentuk pertanyaan penelitian

sebagai berikut :

1. Bagaimana kondisi program kewirausahaan berbasis potensi lokal bagi warga

belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang?

2. Bagaimana kondisi kompetensi kewirausahaan warga belajar Keaksaraan

Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang?

3. Bagaimana konsep model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal

dalam meningkatkan kompetensi kewirausahaan warga belajar Keaksaraan

(32)

16

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bagaimana implementasi model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi

lokal bagi peningkatan kompetensi kewirausahaan warga belajar Keaksaraan

Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang?

5. Bagaimana efektivitas model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal

bagi peningkatan kompetensi kewirausahaan warga belajar Keaksaraan Usaha

Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengembangkan model pelatihan

kewirausahaan berbasis potensi lokal dalam meningkatkan kompetensi

kewirausahaan warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten

Karawang. Adapun yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Memperoleh gambaran kondisi program kewirausahaan berbasis potensi lokal

bagi warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten

Karawang.

2. Memperoleh gambaran kondisi kompetensi kewirausahaan warga belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang.

3. Mengembangkan konsep model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi

lokal dalam meningkatkan kompetensi kewirausahaan warga belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten Karawang.

4. Memperoleh gambaran implementasi model pelatihan kewirausahaan

berbasis potensi lokal bagi peningkatan kompetensi kewirausahaan warga

belajar warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) di Kabupaten

Karawang.

5. Memperoleh data tentang efektivitas model pelatihan kewirausahaan berbasis

potensi lokal bagi peningkatan kompetensi kewirausahaan warga belajar

(33)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis temuan penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi

keilmuan dan kajian pendidikan nonformal, khususnya bagi penguatan

pengelolaan program pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap optimalisasi

pengembangan kewirausahaan dengan mengeplorasi pengalaman belajar, bekerja

dan berusaha warga belajar, pelatihan kewirausahaan dalam meningkatkan

kompetensi kewirausahaan warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

berbasis potensi lingkungan lokal di Kabupaten Karawang. Model yang

dikembangkan diharapkan memberikan model-model pelatihan baru dan konsep

pelatihan pendidikan luar sekolah terutama yang berkaitan dengan peningkatan

pengetahuan, sikap dan keterampilan kewirausahaan warga belajar Keaksaraan

Usaha Mandiri (KUM) dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Secara implementatif, melalui penelitian ini memberikan nilai-nilai dan jiwa

kewirausahaan sebagai instrumental values pendidikan luar sekolah, yang pada akhirnya temuan penelitian ini akan memperluas kajian materi-materi

kewirausahaan yang dapat dikembangkan dalam meningkatkan kompetensi

kewirausahaan warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) sehingga

memberi dampak bagi peningkatan kehidupan ekonomi masyarakat.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

bagi penyelenggara, pelatih, warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM),

keluarga warga belajar, masyarakat serta pemerintah daerah Kabupaten Karawang

dalam meningkatkan kompetensi kewirausahaan untuk pembinaan usaha kecil

(34)

18

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengembangan model pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal

diharapkan memberi manfaat bagi Subdinas Pendidikan Nonformal Dinas

Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karawang. Melalui kerjasama

dengan Dinas-Dinas lain yang terkait, model pelatihan ini dapat dijadikan

program pemberdayaan masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal melalui

pendekatan pelatihan partisipatif yang berkelanjutan bagi warga belajar

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM).

E. Sitematika Penulisan

Penulisan disertasi ini disusun pada Bab I, Pendahuluan yang terdiri dari

Latar Belakang Masalah, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II, Landasan Teori yang

terdiri dari Konsep Pendidikan Luar Sekolah, Konsep Pendidikan dan Pelatihan,

Konsep Kewirausahaan, Konsep Potensi Lokal, Konsep Kompetensi, Penelitian

Terdahulu yang Relevan, dan Kerangka Pemikiran.

Bab III, Metode Penelitian, yang terdiri dari Lokasi dan Subyek Penelitian,

Desain Penelitian, Pendekatan dan Metode Penelitian, Instrumen Penelitian,

Teknik Pengumpulan Data, dan Analisis Data Penelitian.

Bab IV, Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang terdiri dari bagian A : Hasil

Penelitian, yang meliputi Kondisi Empiris Program Kewirausahaan Warga Belajar

KUM, Kondisi Kompetensi Kewirausahaan Warga Belajar Keaksaraan Usaha

Mandiri (KUM), Konsep Model Pelatihan Kewirausahaan Dalam Meningkatkan

Kompetensi Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Warga Belajar KUM,

Implementasi Model Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Dalam

Meningkatkan Kompetensi Kewirausahaan Warga Belajar KUM, dan Efektivitas

Model Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal Dalam Meningkatkan

Kompetensi Kewirausahaan Warga Belajar KUM di Kabupaten Karawang.

Bagian B yang berisi tentang Pembahasan Hasil Penelitian, meliputi

(35)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kondisi Kompetensi Kewirausahaan Warga Belajar KUM, Konsep Model

Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal, Implementasi Model Pelatihan

Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal, dan Efektivitas Model Pelatihan

Kewirausahaan Berbasis Potensi Lokal di Kabupaten Karawang.

Bab V, Kesimpulan dan Rekomendasi, yang terdiri dari Kesimpulan

(36)

94

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada 13 (tiga belas) kelompok Keaksaraan Usaha

Mandiri (KUM) di 7 (tujuh) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di

Kabupaten Karawang provinsi Jawa Barat. Pada 7 (tujuh) PKBM tersebut terdapat

130 orang warga belajar Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM). Secara rinci keadaan

subyek penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1

Profil Subyek Penelitian Program Kelompok Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM)

No. Nama KUM Lokasi Jumlah KUM

Jumlah WB

1. Puspita Kec. Karawang Barat 3 30

2. Isma Al-Mudawamah Kec. Jayakerta 2 20

3. Singaperbangsa Kec. Cilamaya Kulon 2 20

4. Al-Fajrin Kec. Majalaya 1 10

5. Kaliber Kec. Cikampek 1 10

6. Al-Hikmah Kec. Majalaya 1 10

7. Aditya Kec. Karawang Barat 3 30

Jumlah Total 13 130

Sumber : analisis Data Peneliti, 2012

Beberapa alasan yang melatarbelakangi dipilihnya tiga belas kelompok

Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) pada tujuh PKBM tersebut sebagai lokasi

penelitian adalah sebagai berikut :

Pertama, Karawang merupakan salah satu kabupaten yang memiliki jumlah

angka melek hurufnya tinggi di Jawa Barat yang menyelenggarakan program

(37)

Dayat Hidayat, 2013

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI LOKAL DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN WARGA BELAJAR KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) DI KABUPATEN KARAWANG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kedua, kabupaten Karawang merupakan kabupaten yang melaksanakan

program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) sebagai lanjutan program Keaksaraan

Fungsional Dasar dan Lanjutan.

Ketiga, Karawang merupakan salah satu kabupaten yang melaksanakan

program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dipandang perlu untuk melaksanakan

pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal.

Kegiatan eksplorasi difokuskan pada para warga belajar Keaksaraan Usaha

Mandiri (KUM) yang mengikuti program pelatihan kewirausahaan,

penyelenggara, kondisi lingkungan atau daya dukung penyelenggaraan program

pelatihan kewirausahaan berbasis pada potensi lokal. Identifikasi terhadap

kelompok sasaran dilakukan agar dapat diketahui secara pasti karakteristik warga

belajar, keluarga serta kelompok yang akan dijadikan mitra dalam memberikan

perlakuan. Aspek-aspek tersebut meliputi; aspek sosial budaya, geografis, potensi

wilayah, sebagai landasan untuk mengembangkan model pelatihan kewirausahaan

berbasis pada potensi lokal yang terkait dengan peningkatan kompetensi

kewirausahaan warga belajar di dalam lingkungannya.

Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel yang dalam penelitian ini sesuai

dengan rumus sebagai berikut :

n = Jumlah sampel yang diambil

N = Populasi sampel

Gambar

Tabel  3.2

Referensi

Dokumen terkait

Analisis data yang digunakan yaitu statistik nonparametrik dengan tes tanda (sign test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan VCD “Alam dan Teknologi” efektif

Sebagai saran, agar masyarakat lebih banyak yang mengenal dan bisa dengan leluasa memilih beragam produk-produk UMKM binaan Posdaya secara online , maka situs

Biaya tidak tetap adalah biaya operasi kendaraan yang dibutuhkan untuk menjalankan kendaraan pada suatu kondisi lalu lintas dan jalan untuk suatu jenis kendaraan

Sebagaimana telah disebutkan diatas bahwa kegiatan perbaikan dan pembangunan Pelabuhan Kuala Langsa wajib dilengkapi dengan dokumen AMDAL maka mekanisme proses

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penelitian ingin mengadakan suatu penelitian yang berjudul “ Estimasi Potensi Limpasan Permukaan menggunakan Penginderaan

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan berkah, rahmat, dan hidayahNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Perbedaan

Materi yang digunakan penelitian ini adalah ikan Nila GIFT Balita (Oreochromis sp.) dengan ukuran 3-5 cm dengan kepadatan 200 ekor / kantong, pada kantong yang berisi air dengan

pendidikan inklusif belum memiliki kemampuan dalam mengenali karakteristik ABK, belum membuat program pembelajaran individual bagi tunarungu, belum menggunakan metode dan