• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Penelitian Desain Kombinasi (Concurrent Embedded)

BAB IV METODE PENELITIAN

B. Pendekatan Penelitian Desain Kombinasi (Concurrent Embedded)

Penelitian ini ingin mengetahui efektivitas kebijakan, yang dipandang sebagai bagian dari penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menghasilkan rekomendasi yang menjadi dasar bagi perumusan kebijakan, komponen pembiayaan yang diatur dalam kebijakan, ketepatan penggunanaan dana, transparansi, akuntabilitas pengelolaan menunjang implementasi kebijakan PRODIRA, kontribusi kebijakan dan perbaikan kebijakan PRODIRA untuk program yang berkelanjutan, dan menemukan model pengembangan partisipasi masyarakat dalam konteks budaya huyula mendukung pembiayaan pendidikan di SMA/SMK/MA.

Mengingat cakupan penelitian efektivitas kebijakan PRODIRA dan kontribusinya terhadap peningkatan partisipasi masyarakat konteks budaya huyula dalam pembiayaan pendidikan ini sangat luas. Maka direncanakan pelaksanaan penelitiannya dalam waktu yang panjang yakni 2 (dua) tahun, untuk dapat menghasilkan rekomendasi

yang berbasis pada data empiris, dan didukung dengan berbagai dokumen yang syah serta menyakinkan dari berbagai stakeholder sebagai sasaran dari perubahan yang diharapkan dari kebijakan PRODIRA itu, maka penelitian ini menggunakan berbagai metode yang disesuaikan dengan hasil yang ingin dicapai.

Secara keseluruhan proses penelitian ini menggunakan metode gabungan yakni dari metode kuantitatif dan kualitatif (mixed methods). John W. Creswell (2009;2) menyatakanmixed methods is an approach to inquiry that combines or associated both

qualitative quantitative forms of research. Metode kombinasi adalah merupakan

pendekatan penelitian yang menggabungkan atau menghubungkan metode penelitin kuantitatif dan kualitatif secara berurutan atau bersamaan

Sugiyono (2016;397) menjelaskan penggunaan dua metode penelitian kuantitatif dan kualitatif sering disebut sebagai mixed methods. (metode kombinasi). Tujuannya digunakan metode penelitian secara bersama-sama, atau berurutan dalam suatu penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan obyektif (Sugiyono, 2016;19). Disamping itu Tashakkori dan Creswell dalam Donna M Mertens (2010) dalam Sugiyono (2016;19) menjelaskan pemahamannya tentang metode kombinasi (mixed

methods) sebagai research in which the investigator collects and analyzes data, integrates the finding, and draws inference using both qualitative and quantitative methods to answers research question in a single study (Penelitian kombinasi itu merupakan

penelitian yang prosesnya mengumpulkan dan menganalisis data, mengintegrasikan temuan, dan menarik kesimpulan secara inferensial dengan menggunakan dua pendekatan atau metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam satu studi. Metode kombinasi ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada suatu proyek/ kegiatan penelitian.

Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kombinasi (mixed) dengan disain atau model concurrent embedded (campuran tidak berimbang). Menurut Sugiyono (2016;537) metode kombinasi model atau desain concurrent embedded (campuran tidak berimbang) adalah metode penelitian yang menggabungkan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan cara mencampur. Dimana kedua metode kuantitatif dan kualitatif digunakan tidak seimbang. Penelitian ini, tahun pertama (2017) menggunakan metode penelitian 70% menggunakan metode kuantitatif dan 30% metode kualitatif. Penelitian ini tahun 2017 menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survey sebagai metode primer nanti didukung dengan data-data yang diambil melalui metode kualitatif. Sebaliknya tahun kedua (2017) metode kualitatif 70% dan metode kuantitatif 30%.

Berdasarkan uraian di atas, pada tahap pertama ini, tahun 2017 metode penelitian model concurrent embedded, menggunakan metode kuantitatif sebagai metode primer. Metode penelitian kuantitatif yang digunakan adalah metode survey. Menurut, Irianto (2010:123) menyatakan bahwa metode survey adalah metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh fakta-fakta tentang gejala-gejala atas permasalahan yang timbul. Metode survey yang digunakan ini untuk membandingkan kondisi-kondisi yang ada dengan kriteria yang ditentukan. Disamping itu, Kerlinger (1973;42) menyatakan bahwa

survey research studies large and small population (or universes) by selecting and studying samples chosen from the population of sociological and psychological variabel.

Adapun metode survey yang dilaksanakan menggunakan metode korelasional yang dirancang untuk mengetahui kontribusi variabel yang berbeda dalam suatu populasi yang diteliti. Secara operasional metode survey dengan teknik korelasional juga digunakan untuk mengungkap secara kuantitatif, besaran signifikansi kontribusi variabel efektivitas kebijakan PRODIRA (X) terhadap variabel partispasi masyarakat konteks budaya huyula dalam pembiayaan pendidikan (Y). Diamping itu, untuk memperkuat hasil penelitian kuantitatif, maka dilakukan pengamatan tentang kebijakan PRODIRA mengunakan metode kualitatif guna mengetahui efektivitas kebijakan PRODIRA yang dilaksanakan pemerintah Provinsi Gorontalo, pemahaman stakeholder tentang kebijakan PRODIRA, komponen input kebijakan PRODIRA, komponen proses kebijaan PRODIRA, komponen hasil kebijakan PRODIRA, dan komponen dampak perubahan dari kebijakan PRODIRA akan memperkuat temuan dari metode kuantitatif yang dilakukan.

Sedangkan tahun kedua (2018) difokuskan untuk mengetahui komponen dampak atau kontribusi kebijakan PRODIRA terhadap partisipasi masyarakat konteks budaya huyula dalam pembiayaan pendidikan yang sudah berurat dan berakar dalam tradisi masyarakat Gorontalo. Sekaligus mengembangkan model peningkatan partisipasi masyarakat konteks budaya huyula dalam pembiayaan (pendanaan) pendidikan di Gorontalo sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional pasal 46 ayat (1) Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Untuk mengetahui model partispasi masyarakat masyarakat Gorontalo dalam pembiayaan pendidikan konteks budaya Huyula, peneliti merancang menggunakan metode kualitatif lebih dominan sebanyak 70%. Penggunaan metode kualitatif ini, sejalan dengan pemikiran Sugiyono (2004;10) yang menyatakan bahwa untuk menggambarkan keadaan yang

sebenarnya (naturalistik) di lapangan tentang efektivitas kebijakan PRODIRA penggunaan metode kualitatif yang lebih dominan. Dengan metode kualitatif ini, peneliti dapat mendalami dinamika partisipasi masyarakat konteks budaya huyula dalam pembiayaan pendidikan sekaligus merumuskan model partisipasi yang cocok dengan harapan regulasi, institusi dan tradisi.

Secara keseluruhan penelitian ini menggunakan desain kombinasi (Concurrent

Embedded) menggunakan metode kuantitatif dan metode kualitatitf tidak berimbang,

tahun pertama (2017) dimana metode kuantitatif sebagai primer dan tahun kedua (2018) metode kualitatif sebagai metode primer. Karena penelitian ini direncanakan untuk 2 tahun (multi year), yakni tahun 2017 dan 2018, maka disain penelitian yang akan dilaksanakan selama 2 tahun dapat dijelaskan dalam gambar 3.1 dibawah ini :

Gambar 4.1. Metode penelitian Kombinasi Concurrent Embedded, yang diadaptasi dari pemikiran Sugiyono, (2016;538)

C. Langkah-langkah Penelitian Kombinasi Tidak Seimbang (Concurrent Embedded)