BAB I PENDAHULUAN
1.6. Pendekatan dan Metode Penelitian
1.6.1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah suatu cara untuk
mendekati atau menghampiri masalah dalam rangka
mencari pemecahannya (Bintarto dan Hadisumarno,
1987:12). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
Kesimpulan dan Rekomendasi
Hasil identifikasi S,W,O,T
Analisis Strategi Pengembangan Kawasan Hutan
Strategi Pengembangan Kawasan Hutan Regaloh
Kajian Teori dan Metodologi
dibagi menjadi 2 (dua), yaitu pertama, dipandang dari aspek
materi dan kedua, dipandang dari aspek analisis.
Pendekatan materi yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan keruangan (spatial approach) dan
pendekatan substansial. Pendekatan keruangan merupakan
suatu pendekatan dengan memperhatikan:
a. Penyebaran penggunaan ruang yang ada.
Ruang yang dimaksud di sini adalah kawasan Hutan Regaloh itu sendiri.
b. Penyediaan ruang yang akan digunakan untuk berbagai kegunaan yang
direncanakan.
Pendekatan keruangan dilakukan dengan mengumpulkan
data lokasi yang mencakup data titik (point data) dan data
bidang (areal data) (Bintarto dan Hadisumarmo, 1987:12–
13). Contoh data titik adalah data ketinggian tempat, data
jenis vegetasi yang ditanam, sedangkan data bidang
contohnya data luas kawasan hutan, data luas lahan andil
dan sebagainya.
Pendekatan substansial merupakan suatu
pendekatan yang digunakan untuk menghampiri masalah
dengan mempertimbangkan substansi pokok dari suatu
penelitian. Substansi pokok dari penelitian ini (sebagaimana
yang telah diuraikan dalam ruang lingkup substansial di
muka) adalah pemanfaatan sumberdaya hutan bersama
masyarakat untuk pengembangan kawasan Hutan Regaloh.
Lahan hutan yang ada (lahan sela) akan diidentifikasi
pemanfaatannya (budidaya tanaman pangan dan non
pangan, serta wanawisata atau camping ground, sehingga
dapat mendukung usaha pengembangan kawasan Hutan
Regaloh dengan tetap menjaga dan mempertahankan
luasan Hutan Regaloh tersebut. Pendekatan yang digunakan
untuk analisis data penelitian yaitu kombinasi pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Maksud dari kombinasi pendekatan
kuantitatif dan kualitatif yaitu mempelajari dan memahami
fenomena yang terjadi di lapangan dengan cara
memperkaya data melalui penambahan informasi kualitatif
pada data kuantitatif (Singarimbun, 1989:9). Adapun
kerangka analisis dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 1.4.
Dari gambar 1.4. mengenai kerangka analisis dapat
diketahui bahwa Input 1 dalam penelitian ini adalah kondisi
sosial ekonomi petani pesanggem dan non pesanggem.
Cakupan data meliputi data demografi (umur, pendidikan,
mata pencaharian, pendapatan, jumlah tanggungan kepala
keluarga dan lembaga atau organisasi). Data tersebut akan
dianalisis secara kuantitatif serta analisis deskriptif. Proses
yang dihasilkan adalah kondisi dan permasalahan ekonomi
dan sosial (disebut sebagai Proses 4).
Analisis Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan untuk Pengembangan Kawasan Hutan Regaloh dengan menggunakan Analisis SWOT
INPUT
PROSES
Analisis Hasil setiap Usaha Pemanfaatan
SDH (Analisis Kuantitatif) dan Analisis Deskriptif Analisis Kuantitatif dan
Analisis Deskriptif utk mengetahui kondisi
sosek petani pesanggem dan non
pesanggem
Analisis Kuantitatif dan Deskriptif utk mengetahui sarpras yg mendukung pemanfaatan SDH Kondisi dan Permasalahan Sosial Ekonomi Kondisi Faktor Penunjang yg Mendukung Pengembangan Kawasan beserta permasalahannya Identifikasi Faktor Penunjang Pemanfaatan SDH: Infrastruktur, Aksesibilitas, Sarana Produksi, Pembinaan, Pemasaran Produk Identifikasi pemanfaatan SDH : - lahan kws hutan - vegetasi kws hutan - potensi wanawisata Kebijakan- Kebijakan Pengembangan dan Pengelolaan Hutan Produksi yang ada Identifikasi kondisi
sosial ekonomi petani pesanggem dan non
Sumber: Hasil Analisis Penulis
GAMBAR 1.4.
DIAGRAM ALIR KERANGKA ANALISIS PENELITIAN
Input 2 adalah faktor penunjang pemanfaatan
sumberdaya hutan, meliputi infrastruktur, aksesibilitas
sarana produksi, pembinaan dan pemasaran produk yang
ada di kawasan Hutan Regaloh. Langkah analisisnya sama
dengan input 1. Data parametrik dalam Input 2 adalah
panjang masing- masing jenis jalan yang ada di kawasan
Hutan Regaloh. Keberadaan jalan mempengaruhi
kelancaran pencapaian kawasan dalam rangka pemanfaatan
sumberdaya hutan serta pemasaran hasil-hasil hutan.
Aksesibilitas di kawasan Hutan Regaloh akan dianalisis
secara deskriptif, yaitu memberikan gambaran mengenai
kondisi serta cara mudah mencapai kawasan Hutan
Regaloh. Sarana prasarana lain juga akan dianalisis secara
OUTPUT
Kesimpulan dan Rekomendasi Strategi Pemanfaatan Sumberdaya Hutan
untuk Pengembangan Kawasan Hutan Regaloh
deskriptif sehingga diperoleh gambaran mengenai sarana
prasarana apa saja yang telah dibangun di kawasan Hutan
Regaloh serta kekurangannya untuk mendukung
pengembangan kawasan. Sarana produksi dalam
pemanfaatan sumberdaya hutan, misalnya mesin-mesin
pertanian, penggunaan pupuk, obat-obatan pertanian,
penggunaan bibit unggul dan sistem penanaman tanaman
pertanian akan dianalisis secara deskriptif pula. Dua faktor
penunjang terakhir adalah mengenai pembinaan kepada
pesaggem dan pemasaran produk pemanfaatan
sumberdaya hutan. Proses yang dihasilkan adalah sarana
prasarana yang mendukung pengembangan kawasan
beserta permasalahannya (disebut sebagai Proses 5).
Proses 5 ini pada akhirnya juga berpengaruh terhadap
Proses 4, karena kondisi faktor penunjang yang mendukung
pengembangan kawasan Hutan Regaloh secara langsung
mempengaruhi kondisi sosial ekonomi (terutama bagi petani
pesanggem) dalam hal pengelolaan tanaman tumpangsari
sampai dengan pemasaran hasilnya.
Input 3 dalam penelitian ini adalah sumberdaya hutan yang potensial,
mencakup lahan kawasan hutan, vegetasi kawasan hutan dan potensi
wanawisata. Analisis Input 3 menggunakan teknik kuantitatif (untuk data
parametrik) dan analisis deskriptif (untuk data non parametrik). Tujuan
analisis deskriptif adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat- sifat serta hubungan
antar fenomena yang diteliti di lapangan (Nazir, 2003:54). Aplikasi analisis
deskriptif untuk Input 3 adalah mendeskripsikan penggunaan lahan yang ada
di kawasan Hutan Regaloh, mendeskripsikan keanekaragaman vegetasi yang
tumbuh di kawasan Hutan Regaloh beserta pengelolaannya dan
mendeskripsikan mengenai kondisi wanawisata di kawasan Hutan Regaloh
yang nampaknya masih kurang diminati pengunjung serta berbagai
deskripsi lain berkaitan dengan pemanfaatan sumberdaya hutan yang
sebetulnya potensial tetapi kenyataannya belum dapat mendukung
pengembangan kawasan Hutan Regaloh. Proses yang dihasilkan dari Input 3
adalah kondisi dan permasalahan sosial ekonomi (sama dengan proses dari
Input 1).
Proses 4 dan Proses 5 bersama dengan kebijakan- kebijakan yang
mengatur tentang pengembangan dan pengelolaan hutan produksi
sebagaimana telah digariskan pemerintah maupun Perhutani (Input 4)
dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT (Proses 6). Analisis SWOT
merupakan alat untuk menetapkan arahan, konsep strategis atau pemecahan
Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses), Peluang (Opportunities) dan
Ancaman (Threats) yang ada dan yang mungkin akan ada dari obyek
penelitian (modifikasi dari Salusu, 1998). Analisis SWOT (Proses 6) dalam
penelitian ini menghasilkan strategi pengembangan kawasan Hutan Regaloh
berdasarkan potensi sumberdaya (Output 1), selanjutnya dapat diambil
kesimpulan dan rekomendasi sebagai kerangka acuan Perhutani dan
pemerintah daerah Kabupaten Pati dalam usaha mengembangkan kawasan
Hutan Regaloh.