• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Penelitian Tahap Pertama

1. Pendekatan Penelitian Tahap I

Tujuan penelitian tahap I ini adalah untuk mengetahui kondisi objektif implementasi pendidikan inklusif. di SDN ”X” saat ini. Untuk mencapai tujuan tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif . dengan metode deskriptif analitik. Kegiatan menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian dilakukan pada objek yang alamiah.Objek yang alamiah adalah objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi dinamika pada objek tersebut. Pendekatan kualitatif digunakan dengan maksud untuk menjelaskan dan mengungkapkan efektifitas model pelatihan dengan konsep mentoring untuk meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru yang berkaitan dengan implementasi pendidikan inklusif. Penelitian kualitatif berangkat dari filsafat konstruktivisme yang memandang kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan menuntut interpretasi berdasarkan pengalaman sosial, seperti yang dikemukakan oleh Mc. Milan dan Schumacher bahwa ” Reality is multilayer interactive and shared social experience interpretation by individuals” (Sukmadinata, 2005 : 60). Penelitian kualitatif

48 mempunyai dua tujuan utama yaitu, pertama menggambarkan dan mengungkapkan, kedua menggambarkan dan menjelaskan. Penelitian kualitatif sebagai penelitian yang naturalistik yang mempunyai karakteristik seperti yang dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen dalam Sugiyono (2008:13) bahwa penelitian kualitatif itu :

1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci

2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata dan gambar, sehingga tidak menekankan kepada angka

3. Penelitian kualitatif lebih menekankan kepada proses daripada produk atau outcome

4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif

5. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati)

Dengan demikian penelitian mengacu kepada karakteristik-karakteristik tersebut dalam melakukan seluruh proses penelitian. Pemilihan masalah penelitian didasari perspektif teori dengan didukung oleh kenyataan praktis di lapangan sehingga pemilihan masalah bersifat esensial, urgen dan bermakna. Masalah penelitian dibatasi dengan fokus penelitian untuk menentukan letak, tempat dan partisipan tanpa lebur dalam kepentingan kelompok partisipan yang diamati untuk mendapatkan informasi yang benar yang akan dijadikan data tentang kondisi

49 objektif implementasi pendidikan inklusif di SDN “X” saat ini yang meliputi data tentang (1) pengetahuan tentang pendidikan inklusif yang telah dimiliki oleh kepala sekolah dan guru ; (2) upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan kompetensi kepala sekolah dan guru yang berkaitan dengan implementasi pendidikan inklusif (3) kendala yang dihadapi kepala sekolah dan guru yang berkaitan dengan implementasi pendidikan inklusif. ; (4) ketersediaan administrasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan PDBK; (5) keterampilan guru dalam melaksanakan pembalajaran dengan seting inklusif; (6) ketersediaan aksesibilitas fisik di sekolah tersebut

Dengan pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, data dan informasi yang diperoleh selanjutnya diorganisir dan dianalisis guna mendapatkan gambaran (deskripsi) tentang objek penelitian. Cara pengolahan data dan informasi yang demikian itu, kemudian diistilahkan dengan metode deskriptif analitik .Metode deskriptif analitik kegiatan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran fenomena yang alamiah yang diarahkan untuk menganalisis kegiatan yang dilakukan dalam pelaksanaan, tugas pemberian jasa dan layanan pelatihan pendidik dan tenaga kependidikan. Pendekatan ini dipilih karena dimaksudkan untuk mengungkapkan keadaan yang sebenarnya yang terjadi di lapangan mengenai kompetensi Kepala sekolah dan Guru yang berkaitan dengan implementasi pendidikan inklusif selanjutnya untuk dapat merumuskan suatu model pelatihan yang efektif untuk meningkatkan kompetensi Kepala sekolah dan Guru tersebut.

50 Berdasarkan survey lapangan, studi pendahuluan dan berbagai pertimbangan maka lokasi penelitian yang ditetapkan adalah Sekolah Dasar Negeri “X” di Kabupaten Bandung. Pertimbangan SDN “X” dijadikan lokasi penelitian karena sekolah tersebut didalamnya telah melayani anak berkebutuhan khusus dengan keberagamannya. Salain itu sekolah tersebut sejak tahun pelajaran 2005/2006 ditunjuk sebagai sekolah uji coba implementasi pendidikan inklusif oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung. sementara pemahaman kepala sekolah dan guru yang berkaitan dengan implementasi pendidikan inklusif belum memadai.

SDN ” X ” adalah Sekolah Dasar Negeri yang terletak di Kabupaten Bandung, didirikan sejak tanggal 5 Agustus 1996. Lokasi bangunan berdiri diatas sebidang tanah dengan luas 2000 m2 dan luas bangunan ± 400 m2 terdiri dari 2 lokal bangunan dengan 6 ruang belajar, 1 ruang Kepala Sekolah dan Guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang mushola,1 ruang WC Kepala sekolah dan guru, 2 ruang WC murid . Tahun pelajaran 2009/2010 jumlah siswa di SDN “X” 332 orang . Siswa terdiri dari masyarakat golongan tingkat bawah sampai tingkat menengah, anak dari kalangan buruh, pedagang kecil, pengusaha, pegawai swasta, PNS, Guru, Dosen, TNI, POLRI. diantaranya terdapat 26 orang siswa berkebutuhan khusus .PDBK yang ada di sekolah tersebut terdiri dari 1 orang dengan hambatan penglihatan Low vision , 1 orang dengan gangguan bicara dan selebihnya adalah lambat belajar dengan 4 orang disertai kurang konsentrasi.

Adapun informan utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru di SDN”X” berjumlah 20 orang. Penentuan kepala sekolah dan guru dalam

51 penelitian ini adalah dengan pertimbangan bahwa kepala sekolah sebagai penanggung jawab utama dalam pengelolaan sekolah, dan tanpa dukungan penuh dari kepala sekolah tidak mungkin pendidikan inklusif dapat dilaksanakan disekolah tersebut. Sedangkan penentuan guru sebagai informan adalah dengan pertimbangan bahwa guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam pembelajaran dikelas dengan keberagaman peserta didiknya. Penentuan kepala sekolah dan guru sebagai sampel sejalan dengan pendapat Sugiyono (2008:218) bahwa “ Sampel purposif adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu, pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan”

SDN “X” memiliki 1 orang Kepala Sekolah dan 19 orang guru yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Kepala Sekolah di SDN “X” ini adalah seorang ibu yang berusia 52 tahun dengan latar belakang pendidikan Sarjana Strata I jurusan Pendidikan Luar Sekolah tahun 2001. Pengalaman sebagai seorang guru dari tanggal 1 Desember 1975 dan diangkat menjadi kepala sekolah di sekolah ini sejak tanggal 6 Januari 2001 sampai dengan sekarang. Latar belakang pendidikan guru sangat bervariasi yaitu 8 orang berijazah SI (jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Agama Islam, Kurikulum dan Teknologi, Seni Murni, Pendidikan Luar Biasa, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Sosial), 2 orang berijazah D3 (jurusan Bahasa Indonesia), 3 orang berijazah D2, (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) 5 orang berijazah SPG , 1 orang berijazah SMA, 1 orang berijazah SGO. Usia guru berkisar dari 23 -53 tahun. Kepala sekolah dan semua guru beragama Islam,

52 sedangkan latar belakang budaya 19 orang dari Jawa Barat (Bandung, Sumedang, Ciamis, Kuningan, Cirebon) dan 1 orang dari Jawa Tengah (Wonogiri).

Guru di SDN “X” memiliki pengalaman mengajar antara 3 tahun s.d 34 tahun pada umumnya semua guru sudah pernah mengajar ABK. Karena ABK di sekolah tersebut bejumlah 26 orang anak yang tersebar di kelas 1 s.d kelas 6. Kepala Sekolah dan guru belum pernah mendapatkan pelatihan tentang pendidikan inklusif, mereka mendapatkan pengetahuan tentang pendidikan inklusif dari membaca buku-buku pedoman pendidikan inklusif yang pengadaannya diupayakan sendiri. Profil guru secara keseluruhan disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1

PROFIL GURU SDN ” X ”

NO GURU L/P USIA PENDIDIKAN LAMA

MENGAJAR

PELATIH AN

1 IK(KS) P 52 SI-PLS/ 2001 34 Tahun Belum

2 EK P 53 SI-PAI/2003 31 Tahun Belum

3 ES P 49 D2/1997 26 Tahun Belum

4 LS P 46 D3-BI/1988 25 Tahun Belum

5 BS L 47 SGO/1982 24 Tahun Belum

6 BK L 47 SI-PLS/2001 19 Tahun Belum

7 TK P 43 D 3-BI 24Tahun Belum

8 YW L 48 D2-PGSD/1999 2 Tahun Belum

53

10 LA P 42 SPG/1987 2 Tahun Belum

11 P P 45 SPG/1983 6 Tahun Belum

12 IRN P 42 SPG/1987 6 Tahun Belum

13 TW P 42 SI-Kurtek/1995 9 Tahun Belum

14 RS L 41 SPG/ 1987 8 Tahun Belum

15 AY P 34 SMA 3 Tahun Belum

16 SN P 23 D2-PGSD 3 Tahun Belum

17 ES P 28 SI-Seni/2005 3 Tahun Belum

18 H P 39 SI-PLB/1994 3 Tahun Belum

19 TE P 30 S I-PKn/2001 1 Tahun Belum

20 MD L 25 SI-SOS/ 8 Tahun Belum

2. Teknik Pengumpulan Data dan Pengembangan Instrumen Penelitian

Dokumen terkait