• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN UMUM

A.3. PENDEKATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2011 mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh seluruh entitas Pemerintah Pusat, yang terdiri dari Bendahara Umum Negara (BUN) dan kementerian negara/lembaga (K/L), beserta jenjang struktural di bawahnya seperti eselon I, kantor wilayah, serta satuan kerja yang bertanggung jawab atas otorisasi kredit anggaran yang diberikan kepadanya termasuk satuan kerja Badan Layanan Umum (BLU) dan satuan kerja pengguna dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan. LKPP disusun oleh Menteri Keuangan selaku Pengelola Fiskal berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL) dan Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN).

Untuk LKPP Tahun 2011, entitas pelaporan keuangan tingkat K/L dan BUN, serta entitas akuntansi tingkat satuan kerja (satker) di bawahnya yang dicakup, meliputi:

No. Bagian

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

Jumlah Satker

2011 2010

1 BA 001 Majelis Permusyawaratan Rakyat 2 2

2 BA 002 Dewan Perwakilan Rakyat 2 2

3 BA 004 Badan Pemeriksa Keuangan 70 36

4 BA 005 Mahkamah Agung 1.602 802

5 BA 006 Kejaksaan Agung 517 517

6 BA 007 Sekretariat Negara 17 17

7 BA 010 Kementerian Dalam Negeri 763 750

8 BA 011 Kementerian Luar Negeri 142 142

9 BA 012 Kementerian Pertahanan 256 244

10 BA 013 Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 753 756

11 BA 015 Kementerian Keuangan 1.067 1.069

12 BA 018 Kementerian Pertanian 2.733 1.967

13 BA 019 Kementerian Perindustrian 109 176

14 BA 020 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 93 92

15 BA 022 Kementerian Perhubungan 680 676

16 BA 023 Kementerian Pendidikan Nasional 396 377

17 BA 024 Kementerian Kesehatan 1.185 448

18 BA 025 Kementerian Agama 6.961 4.381

19 BA 026 Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1.009 802

20 BA 027 Kementerian Sosial 284 206

21 BA 029 Kementerian Kehutanan 403 358

22 BA 032 Kementerian Kelautan dan Perikanan 745 698

23 BA 033 Kementerian Pekerjaan Umum 1.024 1.072

24 BA 034 Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan 2 2

25 BA 035 Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 2 1

26 BA 036 Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat 1 1

27 BA 040 Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata 210 88

28 BA 041 Kementerian Badan Usaha Milik Negara 1 1

29 BA 042 Kementerian Riset dan Teknologi 5 11

30 BA 043 Kementerian Lingkungan Hidup 48 48

31 BA 044 Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah 36 44

32 BA 047 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 7 7

33 BA 048 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi

1 1

34 BA 050 Badan Intelijen Negara 1 1

35 BA 051 Lembaga Sandi Negara 1 1

36 BA 052 Dewan Ketahanan Nasional 1 1

37 BA 054 Badan Pusat Statistik 484 484

38 BA 055 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional

1 1

39 BA 056 Badan Pertanahan Nasional 461 460

No. Bagian

Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

Jumlah Satker

2011 2010

41 BA 059 Kementerian Komunikasi dan Informatika 60 59

42 BA 060 Kepolisian Negara Republik Indonesia 1.133 1.072

43 BA 063 Badan Pengawas Obat dan Makanan 39 39

44 BA 064 Lembaga Ketahanan Nasional 1 1

45 BA 065 Badan Koordinasi Penanaman Modal 39 39

46 BA 066 Badan Narkotika Nasional 74 11

47 BA 067 Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal 40 175

48 BA 068 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 42 42

49 BA 074 Komisi Nasional Hak Asasi Manusia 1 1

50 BA 075 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika 183 187

51 BA 076 Komisi Pemilihan Umum 531 532

52 BA 077 Mahkamah Konstitusi 1 1

53 BA 078 Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan 1 1

54 BA 079 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 50 50

55 BA 080 Badan Tenaga Nuklir Nasional 21 22

56 BA 081 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 19 19

57 BA 082 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 19 19

58 BA 083 Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional 1 4

59 BA 084 Badan Standardisasi Nasional 1 1

60 BA 085 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 3 3

61 BA 086 Lembaga Administrasi Negara 13 13

62 BA 087 Arsip Nasional Republik Indonesia 34 33

63 BA 088 Badan Kepegawaian Negara 13 13

64 BA 089 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 31 31

65 BA 090 Kementerian Perdagangan 311 165

66 BA 091 Kementerian Perumahan Rakyat 42 40

67 BA 092 Kementerian Pemuda dan Olahraga 34 34

68 BA 093 Komisi Pemberantasan Korupsi 1 1

69 BA 095 Dewan Perwakilan Daerah 2 2

70 BA 100 Komisi Yudisial 1 1

71 BA 103 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 1 1

72 BA 104 Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia

24 24

73 BA 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo 1 1

74 BA 106 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 1 1

75 BA 107 Badan SAR Nasional 25 25

76 BA 108 Komisi Pengawas Persaingan Usaha 1 1

77 BA 109 Badan Pengembangan Wilayah Suramadu *) 1 -

78 BA 110 Ombudsman RI *) 1 -

79 BA 111 Badan Nasional Pengelola Perbatasan *) 32 -

80 BA 999 Bendahara Umum Negara, yang terdiri dari:

BA 999.01 Pengelolaan Utang **) 1 1

BA 999.02 Hibah **) 1 2

BA 999.03 Investasi Pemerintah **) 4 1

BA 999.04 Penerusan Pinjaman **) 1 1

BA 999.05 Transfer ke Daerah **) 3 3

BA 999.06 Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain **) - 127

BA 999.07 Belanja Subsidi **) 15 7

BA 999.08 Belanja Lain-lain **) 180 664

BA 999.99 Transaksi Khusus **) - -

BA 999.-- Badan Lainnya - -

Jumlah Satker 25.143 20.246

*) Bagian Anggaran tersebut baru terbentuk sejak tahun anggaran 2011

**) BA tersebut merupakan entitas pelaporan, dan laporan keuangan BA tersebut

Catatan atas Laporan Keuangan -56 LKPP Tahun 2011 ini mencakup transaksi-transaksi sebagai berikut:

 transaksi keuangan yang berasal dari APBN, termasuk dana APBN yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, yaitu dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan;  transaksi pelaksanaan APBN pada beberapa unit-unit fiskal register/kuasi organisasi

Pemerintah, seperti pada Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (Otorita Batam), Otorita Asahan, LPP Televisi Republik Indonesia (TVRI), dan LPP Radio Republik Indonesia (RRI); dan

 transaksi keuangan terbatas dari unit-unit fiskal register yang tidak menggunakan dana APBN, namun mengelola aset Pemerintah, seperti Badan Pengelola Minyak dan Gas (BPMIGAS), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan BP3 Taman Mini Indonesia.

LKPP Tahun 2011 ini tidak mencakup entitas:  Pemerintahan Daerah;

 Badan Usaha Milik Negara (BUMN);  Badan Hukum Milik Negara (BHMN);  Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); dan

 Unit Badan Lainnya yang belum menyajikan/menyampaikan laporan keuangan.

Namun, penyertaan modal (investasi) pemerintah pada perusahaan negara (BUMN dan Non BUMN), dan BHMN, nilainya disajikan sebagai investasi pemerintah dan dijabarkan dalam Ikhtisar Laporan Keuangan Perusahaan Negara/Badan Lainnya.

Sesuai dengan PMK Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat sebagaimana telah diubah dengan PMK Nomor 233/PMK.05/2011, LKPP dihasilkan melalui Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP), yang terdiri dari Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). SAI diselenggarakan oleh K/L secara berjenjang mulai dari tingkat satker (Kuasa Pengguna Anggaran) sampai tingkat K/L (Pengguna Anggaran), untuk menghasilkan laporan realisasi anggaran dan neraca. SAI terdiri dari 2 (dua) subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-BMN). SAK diselenggarakan untuk membukukan transaksi anggaran (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran), pendapatan, belanja, serta data neraca, sedangkan SIMAK-BMN diselenggarakan untuk membukukan data barang milik negara dalam rangka menghasilkan neraca.

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) menyelenggarakan Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SA-BUN) untuk menghasilkan Laporan Keuangan BUN. SA-BUN terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu Sistem Akuntansi Pusat (SiAP), Sistem Akuntansi Utang Pemerintah dan Hibah (SA-UP&H), Sistem Akuntansi Investasi Pemerintah (SA-IP), Sistem Akuntansi dan Pelaporan Penerusan Pinjaman (SA-PPP), Sistem Akuntansi Transfer ke Daerah (SA-TD), Sistem Akuntansi Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain (SA-BSBL), Sistem Akuntansi Transaksi Khusus (SA-TK), dan Sistem Akuntansi Badan Lainnya (SA-BL). SiAP terdiri dari 2 (dua) subsistem, yaitu Sistem Akuntansi Kas Umum Negara (SAKUN) dan Sistem Akuntansi Umum (SAU). SAKUN diselenggarakan untuk menghasilkan Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat, sedangkan SAU diselenggarakan untuk membukukan data yang akan direkonsiliasi dengan data yang dibukukan SAI. Selain Laporan Arus Kas, Menteri Keuangan selaku BUN juga menyusun Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca atas transaksi Utang Pemerintah, Hibah, Penerusan Pinjaman, Investasi/Penyertaan Modal, Transfer ke Daerah, Belanja Subsidi dan Belanja Lain-lain, dan Pembiayaan yang dikonsolidasikan ke dalam LKPP.

SAU

diagram di bawah ini.

SAPP dirancang untuk

1. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Laporan Realisasi APBN

seluruh entitas pelaporan

dari Pendapatan Negara dan Hibah, Belanja Negara, dan Pembiayaan. 

SAPP

SABUN

SiAP SA-UP&H SA-IP SA-PPP SA-TD SA-BSBL

SAU SAKUN

diagram di bawah ini.

Kerangka Umum SAPP

Alur Penyusunan LKPP

dirancang untuk menghasilkan LKPP yang terdiri dari:

Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

Laporan Realisasi APBN disusun berdasarkan kompilasi Laporan Realisasi Anggaran seluruh entitas pelaporan K/L dan entitas pelaporan BUN. Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah, Belanja Negara, dan Pembiayaan.

Angka realisasi Pendapatan Negara dan Hibah yang disajikan pad

APBN TA 2011 berdasarkan data penerimaan kas yang dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN sebagai pembukuan intrakomtabel atas seluruh penerimaan uang yang riil masuk ke Kas Negara atau melalui pengesahan pendapatan

SAI

SIMAK-BMN SAK

BSBL SA-TK SA-BL

Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

kompilasi Laporan Realisasi Anggaran Laporan Realisasi APBN terdiri dari Pendapatan Negara dan Hibah, Belanja Negara, dan Pembiayaan.

yang disajikan pada Laporan Realisasi berdasarkan data penerimaan kas yang dikelola oleh Menteri sebagai pembukuan intrakomtabel atas seluruh penerimaan atau melalui pengesahan pendapatan. Sedangkan

Catatan atas Laporan Keuangan -58 data realisasi Pendapatan Negara dan Hibah dari K/L berfungsi sebagai penguji (kontrol) data BUN.

 Angka realisasi Belanja Negara yang disajikan pada Laporan Realisasi APBN TA 2011 berdasarkan kompilasi realisasi belanja negara seluruh entitas K/L, di mana pengguna anggaran bertanggung jawab penuh atas seluruh pengeluaran yang dibelanjakannya. Sedangkan data realisasi pengeluaran yang dikelola oleh BUN (data SAU) berfungsi sebagai penguji (kontrol) data belanja K/L. Apabila terjadi perbedaan antara realisasi belanja berdasarkan data K/L dengan data BUN, perbedaan tersebut disajikan pada Laporan Realisasi APBN sebagai “Suspen.”

 Angka realisasi Pembiayaan yang disajikan pada Laporan Realisasi APBN TA 2011 berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN sebagai pembukuan intrakomtabel atas seluruh penerimaan dan pengeluaran uang yang riil masuk ke atau keluar dari Kas Negara.

2. Neraca

Neraca Pemerintah Pusat disusun berdasarkan konsolidasi Neraca seluruh K/L dan Neraca LKBUN. Neraca LKBUN disusun berdasarkan konsolidasi Neraca Kas Umum Negara (KUN) dan Neraca Bagian Anggaran – Bagian Anggaran BUN termasuk Laporan Keuangan Badan Lainnya. Data mengenai Kas di Bendahara Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, dan Kas pada BLU didasarkan pada Neraca K/L yang disusun melalui SAI.

3. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas disusun berdasarkan data penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelola oleh Menteri Keuangan selaku BUN. Laporan Arus Kas TA 2011 mencakup data penerimaan dan pengeluaran kas melalui rekening KPPN dan rekening BUN (rekening 502.000000980, rekening 600.502411980, rekening 600.502111980, rekening 519.000122980, rekening 608.001411980, rekening 608.000111980, rekening SAL, dan rekening Penempatan Uang Negara), termasuk transaksi pengesahan pendapatan hibah, serta pendapatan dan belanja pada BLU. Laporan Arus Kas disusun dengan menggunakan SAKUN yang merupakan subsistem dari SiAP.

4. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang analisis makro ekonomi, pendekatan penyusunan laporan keuangan, kebijakan akuntansi, penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi APBN, Neraca Pemerintah Pusat, dan Laporan Arus Kas, serta informasi penting lainnya dalam rangka pengungkapan yang memadai.

Dokumen terkait