• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Perancangan Tapak/site

BAB IV KESIMPULAN

4. Pendekatan Perancangan Tapak/site

Pengolahan Tapak merupakan aspek yang memuat informasi tentang hal-hal yang diperlukan dan berkaitan dengan tapak yang ada untuk

kegiatan pra-perancangan dengan memperhatikan pertimbangan dan kriteria sebagai berikut :

a. Existing condition tapak b. Kondisi fisik tapak c. Sirkulasi

d. View atau arah pandang e. Kebisingan

f. Orientasi matahari g. Sistem utilitas

Berdasarkan pertimbangan dan kriteria di atas maka pendekatan tapak (analisa tapak) menghasilkan gambaran tentang kondisi tapak sebagai berikut :

a. Existing condition tapak, yaitu gambaran mengenai situasi sekitar tapak.

1) Sebelah utara berdekatan dengan pemukiman warga

2) Sebelah selatan berbatasan dengan pemukiman dan kawasan pemerintahan. Serta rumasakit umum

3) Sebelah Barat berbatasan dengan, pasar dan ruko dan terminal angkutan umum

4) Sebelah Timur berbatasan dengan rumah jabatan muspida, bupati, wakil bupati, dan perumahan dinas DPRD Kab maluku Tengah.

Gambar V.4 Existing condition tapak

b. Kondisi fisik tapak 1) Luasan tapak

Luasan tapak yang mencukupi untuk perencanaan Balai Penelitian dan pengembangan Islam. Adapun lingkungan mendukung karna berada dikawasan kegiatan masyarakat.

2) Topografi

Kondisi topografinya relatif datar hal ini menyangkut dengan arah pengaliran dan gangguan banjir.

c. Sirkulasi

Agar tidak saling mengganggu dalam kegiatan rutinnya, maka pada prinsipnya sirkulasi dan pencapaian dalam Bangunan Balai Penelitian dan Pengembangan islam di Masohi perlu dipisahkan antara sirkulasi dan pencapaian :

1) Berdasarkan rencana dan besarnya jalan yang ada atau yang akan dibuat dan diperkirakan datangnya pengunjung terbanyak ditinjau dari sistem sirkulasi dan kemudahan pencapaian.

2) Untuk mempermudah sirkulasi maka perlu dipisahkan antara jalan masuk ke tapak dengan jalan keluar dari tapak (khusus untuk kendaraan)

Gambar V.5 Sirkulasi Pada Tapak Sumber : Analisa penulis d. View atau arah pandang

Arah pandang atau view bangunan perlu diperhatikan sebagai usaha untuk mendapatkan pemandangan yang bagus. Akan tetapi untuk

view dari bangun an yang menjadi pertimbangan utama yaitu arah kiblat. Apabila berdasarkan arah kiblat maka bangunan Balai Penelitian dan pengembangan Islam khususnya masjid akan menghadap ke arah barat.

Gambar V.6 View Atau Arah Pandang Tapak Sumber : Analisa penulis

e. Kebisingan

Dari pola jalan yang sudah ada, dapat diketahui bahwa tingkat kebisingan pada site tidaklah begitu besar karena terletak pada kawasan pemukiman. Sebaliknya pada lokasi yang mengalami tingkat kebisingan tinggi, berada di jalan besar yang terdapat kawasan kantor-kantor pemerintahan tepatnya di jalan abdulah soulisa masohi yaitu kurang lebih 500 meter dari site. Meskipun demikian untuk mengatasi tingkat kebisingan yang berlebihan dapat digunakan vegetasi sebagai filterisasi.

Gambar V.7 Tingkat kebisingan tapak Sumber : Analisa penulis

f. Orientasi Matahari

Sinar matahari selain memberikan pencahayaan alami yang berguna untuk penerangan ruangan, juga dapat menimbulkan panas akibat radiasi yang ditimbulkannya.

Orientasi bangunan yang terbaik ditinjau dari arah sinar matahati adalah dengan meletakkan bangunan terpanjang sejajar dengan arah matahari (Timur-Barat).

Apabila tidak memungkinkan proses pembentukan atap bangunan bermassa yang terjadi, untuk menghindari sinar matahari langsung, dapat dicapai dengan penggunaan sunscreen dan pohon-pohon sebagai filterisasi sinar matahari secara langsung dan lain sebagainya.

Gambar V.8 Orientasi Matahari

Orientasi dan tata letak bangunan pada kompleks Balai Pnelitian dan Pengembangan Islam mengacu pada Al-Qur‟an yaitu :

“Dan dari mana saja kamu keluar (datang), maka palingkanlah wajahmu kearah Masjidil Haram, sesungguhnya ketentuan itu benar-benar sesuatu yang hak dari Tuhanmu. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. Al Baqarah ayat 149).

Orientasi tata letak bangunan sangat berpengaruh terhadap kelancaran aktifitas pada suatu lokasi site. Penerangan dalam hal arsitektur Islam tercermin antara lain dari bangunan yang searah tegak

lurus dengan arah kiblat, dengan penempatan bangunan sedemikian rupa otomatis akan berpengaruh terhadap tata ruang serta letak jalan, dalam usaha mengurangi efek silau dari sinar matahari.

Dari pertimbangan di atas, maka dapat diperoleh kriteria-kriteria penzoningan dalam tapak/site kompleks Balai Pnelitian dan Pengembangan Islamsebagai berikut :

1) Pencapaian dan sirkulasi 2) Pola ruang luar

3) View terbaik

4) Orientasi dan sudut pandang 5) Urutan kegiatan

6) Keadaan site.

B. Pendekatan Mikro

1. Pendekatan kebutuhan dan Besaran ruang

Analisis penentuan kebutuhan ruang dilakukan berdasarkan aspek pelaku dan jenis kegiatan pada Balai penelitian dan pengembangan islam.

a. Identifikasi Pelaku Kegiatan 1) Pengunjung

a) Pengunjung perorangan

Pengunjung yang terdiri dari anak-anak, remaja/dewasa, orang tua yang datang untuk melaksankan ibadah, mengaji, kursus, menghadiri perayaan-perayaan yang dilaksanakan, dan sebagainya.

b) Pengunjung umum/berkelompok

Pengunjung yang datang berkelompok dalam jumlah banyak biasanya sebagai peserta seminar ilmah, diklat, kajian-kajian islam dan sebagainya.

2) Pengelola/karyawan

b. Identifikasi jenis kegiatan

Secara umum jenis kegiatan yang dilakukan pada Balai penelitian dan pengembangan islam adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan peribadatan

Yaitu kegiatan mendirikan dan melaksanakan peribadatan seperti shalat, dzikir, wudhu, dan sebagainya sebagai bentuk kesyukuran seorang hamba kepada Tuhan-Nya, dari apa yang telah didapatkannya selama ini.

2) Kegiatan pertemuan

Yaitu kegiatan yang melibatkan sekelompok orang, atau lembaga tertentu dalam rangka bertemu dan membahas masalah-masalah yang berkaitan kepentingan bersama yang dilakukan pada suatu tempat dengan sarana dan suasana yang mendukung.

Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : a) Kegiatan yang bersifat educational :

1) Rapat/sidang

2) Seminar/diskusi ilmiah 3) Kajian-kajian Islam

4) Pendidikan dan pelatihan (diklat) b) Kegiatan yang bersifat ceremonial :

1) Resepsi pernikahan

2) Peringatan hari-hari besar Islam 3) Halal bi halal

4) Penamatan siswa-siswi 5) Pertunjukan seni

3) Kegiatan pendidikan dan pembinaan

Kegiatan pendidikan meliputi paket-paket kursus bahasa (Arab, Inggris) serta taman pendidikan Quran (TPQ) yang diklasifikasikan berdasarkan usia. Selain itu, kegiatan pembinaan berupa kajian-kajian Islam, dan kegiatan manasik haji.

4) Kegiatan penunjang a) Kewirausahaan

Kegiatan kewirausahaan sebagai penunjang kegiatan lainnya dan membantu pergerakan perekonomian pada Balai penelitian dan pengembangan islam.

Kewirausahaan meliputi penjualan-penjualan busana, souvenir, serta fasilitas kantin, yang bisa mendukung kegiatan-kegiatan pada Pusat penelitian dan pengembangan islam.

b) Penginapan/mess

Merupakan kegiatan yang menyediakan fasilitas penginapan bagi pengunjung/tamu yang berasal dari luar kota atau tamu yang kegiatannya membutuhkan waktu lebih dari 1 hari seperti kegiatan diklat.

c) Perpustakaan

Fasilitas yang mencakup kegiatan membaca dan mencari informasi yang dibutuhkan dan ditujukan untuk masyarakat umum khususnya pengunjung, pengelola Pusat penelitian dan pengembangan islam.

5) Kegiatan pengelolaan

Pada kegiatan pengelolaan terdapat jenis-jenis kegiatan :

1) Bagian administrasi yang menerima dan melayani pengunjung dengan memberikan informasi tentang kondisi Balai penelitian dan pengembangan islam yang ada. Mengurus administrasi dan keuangan serta mengontrol penggunaan fasilitas yang ada

2) Service/pelayanan

Adalah bagian yang memberikan pelayanan terhadap pengunjung berupa fasilitas ibadah, pertemuan, pendidikan, penginapan, pelayanan parkir dan penjagaan kendaraan serta memberikan informasi kepada pengunjung jika ada sesuatu hal yang tidak diketahui.

Untuk lebih jelas pelaku dan jenis kegiatan pada Balai penelitian dan pengembangan islam dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel V.4

Identifikasi pelaku dan jenis kegiatan.

No Fasilitas Pelaku

Kegiatan Aktivitas Kebutuhan

Ruang 1 Masjid Pengunjung :

tamu, masyarakat umum.

Pengelola

1. Melaksanakan shalat.

2. Membersihkan badan/wudhu 3. Mempersiapkan

peralatan masjid 4. Mengurus

administrasi

1. Rg. Shalat.

2. Mihrab 3. Area wudhu 4. Lavatory 5. Rg. Alat 6. Rg. Pengurus

2 Gedung Serbaguna

Pengunjung : tamu

masyarakaat umum Pengelola

1. Seminar/kajian-kajian islam 2. Perayaan hari

besar islam 3. Resepsi

pernikahandan

1. Ruang serbaguna 2. Rg. Rapat

3. Stage 4. Lobby/Rg.

registrasi 5. Rg. peralatan

perayaan-perayaan umum lainnya 4. Mempersiapkan

peralatan 5. Mengontrol

kegiatan 6. MCK

6. Rg. kontrol 7. Rg. Ganti 8. Lavatory

3. Pendidikan dan pembinaan

Peserta Kursus/santri Pengunjung Pengelola

1. Registrasi

2. Belajar baca qur’an 3. Kursus

4. Istirahat 5. Mengajarbaca

qur’an 6. Mengurus

administrasi 7. Rapat 8. Menyiapkan

peralatan 9. MCK

1. Lobby 2. Rg. TPA 3. Rg.Belajar/

kursus 4. Rg. pembina 5. Rg. pimpinan 6. Rg. sekretaris 7. Rg. administrasi 8. Rg. rapat 9. Rg. istirahat 10. Gudang 11. Km/wc 12. Pantry 4 Pengelolaan Pengunjung/t

amu Pengelola

1. Koordinasi 2. Menerima dan

melayani tamu 3. Memberikan

informasi 4. Melayani

administrasi 5. Menyimpan arsip 6. Rapat

7. Mengontrol penggunaan fasilitas

8. Penerimaan dan penyaluran zakat,infaq, sedekah 9. MCK

1. Lobby/hall 2. Rg. pimpinan 3. Rg.wakil pimpinan 4. Rg. bendahara 5. Rg. staf 6. Rg. tamu 7. Rg. arsip 8. Rg. rapat 9. Rg. bazda 10. Gudang 11. Lavatory 12. Pantry

5 Kewirausahaan Pengunjung/t amu

Masyarakat umum Pengelola

10. Melayani

pengunjung/tamu 11. Penjualan

12. Makan dan minum 13. berbelanja

14. Meyimpan peralatan 15. Membersihkan

peralatan 16. Buang air

1. Rg. makan 2. Dapur 3. Pantry

4. Retail souvenir 5. Retail busana 6. Toko buku dan alat

tulis 7. Apotek

8. Gudang 9. Km/wc 6 Penginapan/me

ss

Pengunjung/t amu

Pengelola :cleaning service

1. Tidur 2. Makan 3. MCK 4. Istirahat 5. Melayani tamu 6. Menyimpan

peralatan

1. Lobby 2. Rg.tidur 3. Km/wc 4. Rg. makan 5. Rg. santai 6. Dapur 7. Pantry 8. Rg. cleaning

service 9. Laundry

10. Tempat jemuran 11. Gudang

7 Perpustakaan Pengunjung/t amu

Masyarakat umum Pengelola

1. Registrasi

2. Menitipkan barang 3. Membaca buku 4. Meminjam buku 5. Istirahat

6. Melayani pengunjung 7. Mengurus

administrasi 8. Rapat 9. Istirahat 10. MCK

1. Lobby

2. Rg. peminjaman 3. Rg. penitipan 4. Ruang baca umum 5. Rg. baca anak 6. Rg. referensi 7. Rg. koleksi 8. Rg. pimpinan 9. Rg. sekretaris 10. Rg. staf 11. Rg. rapat 12. Rg. fotocopy 13. Gudang 14. Km/wc

8 8

Pengelola (service)

Pengelola Pengunjung

1. Parkir kendaraan 2. Menjaga

keamanan 3. Istirahat 4. Buang air 5. Manasik haji

1. Area parkir 2. Ruang genset 3. Pos jaga 4. Km/wc 5. Plaza

a. Kebutuhan ruang

Berdasarkan hasil identifikasi pelaku dan jenis kegiatan di atas, maka didapatkan kebutuhan-kebutuhan ruangan sebagai berikut :

1) Kelompok kegiatan utama terdiri dari : a) Kegiatan ibadah/masjid

(1) R. sholat (2) R. mihrab (3) Tempat wudhu (4) Menara (5) Ruang alat

(6) Ruang pengurus masjid (7) Lavatory

b) Gedung serbaguna (1) Lobby/ rg. registrasi (2) Ruang serbaguna (3) Ruang rapat (4) Stage

(5) Ruang peralatan (6) Ruang kontrol (7) Ruang ganti laki-laki (8) Ruang ganti perempuan (9) Lavatory

(10) Ruang persiapan

c) Fasilitas pendidikan dan pembinaan

(1) Lobby

(2) Ruang TPA anak-anak

(3) Ruang TPA remaja/dewasa masing-masing untuk akhwat (wanita) dan ikhwan (laki-laki)

(4) Ruang belajar/kursus bahasa Arab masing-masing untuk akhwat (wanita) dan ikhwan (laki-laki)

(5) Ruang belajar/kursus bahasa Inggris masing-masing untuk akhwat (wanita) dan ikhwan (laki-laki)

(6) Ruang pembina/guru (7) Ruang pimpinan (8) Ruang sekretaris (9) Ruang administrasi (10) Ruang rapat (11) Ruang istirahat (12) Gudang (13) Km/wc (14) Pantry

d) Gedung pengelola (1) Lobby/hall (2) Ruang pimpinan (3) Ruang wakil pimpinan (4) Ruang bendahara (5) Ruang staf :

(a) Divisi perlengkapan (b) Divisi bangunan (c) Divisi penerangan (6) Ruang arsip

(7) Ruang BAZDA

(8) Ruang cleaning service

(9) Gudang (10) Lavatory (11) Pantry

2) Kelompok kegiatan penunjang terdiri dari ; a) Kewirausahaan

(1) Ruang makan (2) Kasir

(3) Dapur

(4) Retail/toko souvenir (5) Retail/toko busana muslim

(6) Retail/toko buku agama dan alat tulis (7) Apotek

(8) Gudang (9) Km/wc b) Penginapan/mess

Penginapan/mess terdiri dari 2 unit bangunan masing-masing untuk pria dan wanita.

(1) Lobby

(2) Ruang tidur dan Km/wc (3) Km/wc umum

(4) Ruang makan (5) Ruang santai (6) Dapur (7) Pantry

(8) Ruang cleaning service (9) Laundry

(10) Tempat jemuran (11) Gudang

c) Perpustakaan

(1) Lobby

(2) Ruang peminjaman (3) Ruang penitipan (4) Ruang baca umum (5) Ruang baca anak (6) Ruang referensi (7) Ruang koleksi buku (8) Ruang fotocopy (9) Ruang pimpinan (10) Ruang sekretaris (11) Ruang staf (12) Ruang rapat (13) Gudang (14) Km/wc d) Pengelola (service)

(1) Area parkir (2) Ruang genzet (3) Pos jaga (4) Km/wc

(5) Plaza (manasik haji) b. Pendekatan besaran ruang

Perhitungan besaran ruang dihitung berdasarkan pertimbangan fungsi ruang, kapasitas pelaku, dan sirkulasi, serta standar ruang gerak manusia berdasarkan Neufert Architect Data dan Dimensi Ruang dan Interior Ruang.

Adapun besaran ruang dalam perencanaan Balai penelitian dan pengembangan islam Kabupaten Maluku Tengah :

a. Fasilitas masjid

Dalam perencanaan kapasitas ruang ibadah Balai penelitian dan pengembangan islam di Kabupaten Maluku Tengah. Sehingga

perhitungan kapasitas ruang ibadah untuk Balai penelitian dan pengembangan islam di Kabupaten Maluku Tengah sebagai berikut.

Untuk jama’ah pria = 2.940 jama’ah Untuk jama’ah wanita = 600 jama’ah.

Perhitungan untuk ruang shalat pada masjid : Luas untuk 1 orang shalat : 0,72 m²

Luar ruang jama’ah = 3.540 x 0,72= 2592 m Perhitungan lavatory untuk masjid :

Berdasarkan Mechanical dan Electrical Equipment for Buildings, jumlah kebutuhan peralatan untuk plumbing tempat ibadah.

Untuk pria 1 WC = 300 orang untuk 1 unit Untuk pria 1 Urinoir = 300 orang sebanyak 1 buah Untuk pria 1 wastafel = sama dengan jumlah closed.

Untuk wanita 1 WC = 150 orang untuk 1 unit Untuk wanita 1 wastafel = sama dengan jumlah closed.

Untuk kebutuhan toilet pria 3000 orang :

WC = 2.940/300 = 9,8 = 10 unit

Urinoir = 2.940/300 = 9,8 = 10 unit Wastafel = 2.940/300 = 9,8 = 10 unit Untuk kebutuhan toilet wanita 600 orang :

WC = 600/150 = 4 unit

Wastafel = 600/150 = 4 unit

Tabel V.5

Program Besaran Ruang Masjid

MASJID Program

Ruang

Kapasitas Ruang

Standar Ruang Gerak

Luasan Perabot

Jumlah

Ruang Perhitungan Luas Ruang

shalat jama‟ah

3540

orang 0,72 m²/orang 2 (3540x0,72) 2592 m²

Mihrab 2 orang 3 m²/orang 18,37

m² 1

(2x3)+18,37

=24,37x30%

=(7,31+24,37)

31,68 m²

Ruang

alat 4 orang 3,15 m²/orang 3,55 m² 1

(4x3,15)+3,55

=16.15x30%

=(4,84+16.15)

21 m²

Ruang

pengurus 4 orang 3,75 m²/Orang 7,24 m² 1

(4x3,75)+7,24

=22,24x30%

=(6,67+22,24)

28,91 m²

Area

wudhu 75 orang 0,75 m²/orang 2

(75x0,70)=56.2x30

%=15,75+56.2=

(71,96x2)

144.1 m²

Lavatory pria

10 WC 10 Urinoir 10 Wastafel

Wc : 13,5 m²/org Urinoir : 0,65 m²/org

Wastafle : 0,65 m²/org

10 m² 1

(13,5+6,5+6,5)+7=

33,5x30%=(10+33, 5)

43,5m²

Lavatory wanita

4 WC 4

Wastafel

Wc : 1,35 m²/org Wastafle : 0,65

m²/org 2,3 m² 1

(5,4+2,24)+2,3=9, 94x30%

=(2,98+9,94)

12.9m²

Menara 2 Unit 4 X 4 = 16 x 2 unit 32m²

Jumlah 2.908

Sumber : Data Arsitek dan Dimensi Manusia dan Interior Ruang

b. Fasilitas Gedung Serbaguna

Dalam perencanaan kapasitas ruang serbaguna Balai penelitian dan pengembangan islam di Kabupaten Maluku Tengah, dengan prediksi jumlah umat muslim Maluku Tengah pada tahun 2028 sebanyak 498.546 Jiwa. Sehingga perhitungan kapasitas ruang serbaguna untuk Balai penelitian dan pengembangan islam di Kabupaten Maluku Tengah sebagai berikut :

Jumlah pengunjung/tamu = 0,16 % x 498.546 jiwa

= 800 pengunjung

Perhitungan untuk lavatory pada ruang serbaguna dengan kapasitas 800 orang:

Berdasarkan Mehcanical dan Electrical Equipment for Buildings, jumlah kebutuhan peralatan untuk plumbing ruang serbaguna :

Untuk closed pria/wanita 1 – 100 orang membutuhkan 1 unit Untuk urinoir pria 1 - 200 orang membutuhkan 1 unit

Untuk wastafel pria/wanita 1 – 200 orang membutuhkan 1 unit Untuk kebutuhan closed pria/wanita kapasitas 800 orang : Closed pria / wanita = 800 orang/100 = 8 unit Urinoir = 800 orang/200 = 4 unit Wastafel pria / wanita = 800 orang/200 = 4 unit

Tabel V.6

Program Besaran Ruang Gedung Serbaguna GEDUNG SERBAGUNA

Program Ruang

Kapasitas Ruang

Standar Ruang Gerak

Luasan Perabot

Jumlah

Ruang Perhitungan Luas

Hall 50 Orang 0,8

m²/Orang 5,19 m² 3

(50x0,8)+5,19

=45,19x30%

=(13,6+45,19) x

176,4m²

3 Ruang

Serbaguna

800 Orang

0,64m²/Ora

ng 1

(800x0,64)

=512x30%

=(153,6+512)

665,6m²

Ruang

Konferensi 20 Orang 2,0

m²/Orang 23,6 m² 2

(20x2,0)=40+23 ,6

=63,6x20%

=(12,7+63,6)

=76,3 x 2

152,6m²

Stage 20 Orang 3 m²/Orang 1

(20x3)=60x30

%

=(18+60)

78 m²

Ruang

Peralatan 6 Orang 3,15

m²/Orang 7,95 m² 1

(6x3,15)=18‟9+

7,9=26,8x30%

=(8,04+26,8)

34,84m²

Ruang

Kontrol 2 Orang 3,15

m²/Orang 4,31 m² 1

(2x3,15)=6,3+4, 31=10,61x20%

=(2,12+10,61)

12,73m²

Ruang

Ganti 5 Orang 2,4

m²/Orang 1,88 m² 2

(5x2,4)=12+1,8 8 =13,88x30%

=(4,16+13,88)

=18,04 x 2

36,08m²

Ruang

Persiapan 5 Orang 2 m²/Orang 2 (5x2)=10x30%

=(3+10) x 2 26m²

Lavatory Pria

8 WC 4 Urinoir 4

Wastafel

Wc : 1,35 m²/org Urinoir : 0,65m²/org Wastafle : 0,65m²/org

8 m² 1

=(8x1,35)=10,8 (4x1,35)=5,4 (4x1,35)=5,4 10,8+5,4+5,4+8

=30x30%

=(9+30)

39 m²

Lavatory Wanita

8 WC 4

Wastafel

Wc : 1,35 m²/org Wastafle : 0,65m²/org

5,6 m² 1

(8x1,35)=10,8 (4x1,35)=2,6 10,8+2,6+5,6=

19x30%

=(5,7+19)

24,7 m²

Jumlah 1.204 m²

Dokumen terkait