• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran dan Model-model Pembelajaran

Dalam dokumen M01 PSP SUPERVISI AKADEMIK 07092016 (Halaman 40-58)

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

I. Kunci Jawaban

2. Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran dan Model-model Pembelajaran

antara peserta didik dengan pendidik dan antara peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan. Pada pelaksanaan pembelajaran Kurikulum 2013 digunakan pendekatan saintifik (scientific approach) dalam pembelajaran dan model-model pembelajaran seperti: problem -based learning, project-based learning dan inquiry/discovery learning.

a. Pendekatan Saintifik

1) Pengertian Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik adalah pendekatan berbasis proses keilmuan dilaksanakan dengan menggunakan modus pembelajaran langsung atau tidak langsung sebagai landasan dalam menerapkan berbagai strategi dan model pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan

31 Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring (nurturant effect). Capaiannya Kompetensi Inti (KI-1) dan Kompetensi Inti (KI- 2).

2) Karakteristik Pendekatan Saintifik

a) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.

b) Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

c) Mendorong dan menginspirasi peserta didik berlatih berfikir tingkat tinggi / higher order thinking skills (hots), berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

d) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.

e) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.

f) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.

g) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

3) Langkah-langkah Pendekatan Saintifik

Pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran. Urutan tersebut mencakup: a) mengamati (observing), b) menanya (questioning), c) mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting), d) menalar/mengasosiasi (associating); dan e) mengomunikasikan (communicating).

b. Model-Model Pembelajaran

Pada implementasi Kurikulum 2013 dikenal 3 macam model pembelajaran utama, yaitu:

1) Pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning/PBL)

PBL adalah lingkungan pembelajaran dimana permasalahan mendorong terjadinya pembelajaran. Ada beberapa cara mengimplementasikan PBL dalam pembelajaran, namun demikian hal yang terpenting adalah adanya masalah yang harus dipecahkan dengan menggunakan metode ilmiah.

Gambar dibawah ini menjelaskan lima tahapan dan perilaku guru dalam menggunakan PBL (Arend, 1997),

Gambar 7. Tahapan Pembelajaran Problem Based Learning 2) Pembelajaran Berbasis Project (Project-Based Learning/PjBL)

Project Based Learning (PjBL) adalah model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam suatu kegiatan (proyek) yang menghasilkan suatu produk. Keterlibatan peserta didik mulai dari merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk dan laporan pelaksanaan. PjBL menekankan pada proses pembelajaran jangka panjang, peserta didik terlibat secara langsung dengan berbagai isu dan persoalan kehidupan sehari-hari, belajar bagaimana memahami dan menyelesaikan persoalan nyata, bersifat interdisipliner, dan melibatkan peserta didik sebagai pelaku mulai dari merancang, melaksanakan dan melaporkan hasil kegiatan Gambar dibawah ini menjelaskan tahapan pembelajaran yang menggunakan PjBL. Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan

STRATEGI PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING

Orientasi kepada Masalah Pengorganisasian Belajar Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok

33 Gambar 8. Tahapan Project Based Learning (PjBL)

3) Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)

Pembelajaran penemuan (Discovery Learning) adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran dimana peserta didik menemukan sendiri konsep ilmu yang dipelajari melalui kegiatan belajar yang bervariasi. Dalam mengaplikasikan model Discovery Learning guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan dan mengarahkan peserta didik untuk belajar secara aktif untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Gambar dibawah ini menjelaskan tahapan pembelajaran yang menggunakan Discovery Learning.

Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan STRATEGI PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

Penentuan Pertanyaan Mendasar Menyusun Perencanaan Proyek Menyusun Perencanaan Proyek Monitoring Menguji Hasil Evaluasi Pengalaman

Gambar 9. Tahapan Discovery Learning

Berdasarkan penjelasan diatas, dpat dikatakan bahwa model pembelajaran dengan menggunakan PBL, PjBL, dan Discovery Learning adalah pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (Student Centred Learning) dan bukan berpusat pada guru (Teacher Centered Learning).

D. Aktivitas Pembelajaran

Saudara akan melaksanakan serangkaian kegiatan yang memberikan pengalaman belajar untuk memahami dasar-dasar pelaksanaan supervisi akademik yang baik sesuai standar yang berlaku.

Kegiatan 2.1 Berpikir Reflektif Tentang Pemahaman Konsep, Prinsip, Teori Dasar, Karakteristik, dan Kecenderungan Perkembangan Tiap Bidang Pengembangan dan Proses Pembelajaran Tiap Atau Mata Pelajaran (45 menit)

Secara individu kerjakanlah LK 2.1 di bawah ini dan tuliskan jawaban Saudara pada kolom yang disediakan. Kemudian bentuk kelompok dan diskusikan jawaban individu yang sudah di kerjakan.

LK.2.1. Mengenai Teori Dasar dan Karakteristik Supervisi Akademik Mengamati, Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan STRATEGI PEMBELAJARAN DISCOVERY/INQUIRY Menciptakan Situasi (Stimulation) Pembahasan Tugas dan

Identifikasi Malasah (Stimulation)

Observasi

Pengumpulan Data

Pengolahan Data dan Analisis

35

No Pertanyaan Jawaban

1. Tuliskan teori-teori yang mendasari supervisi akademik (minimal 3 teori)

2. Tentukan karakteristik supervisi akademik sesuai bidang/jenjang pengawasan Saudara.

3. Bagaimana cara Saudara melaksanakan Supervisi Akademik terhadap guru binaan

Setelah Saudara memahami konsep, prinsip, teori dasar dan karakteristik supervisi, Saudara diminta mengerjakan kegiatan 2.2 untuk mempelajari berbagai pendekatan dan strategi/model dalam pembelajaran.

Kegiatan 2.2 Diskusi Kelompok (Berpasangan) Tentang Pemahaman Berbagai Pendekatan dan Strategi/Model Dalam Mengembangkan Mata Pelajaran (90 menit)

Perhatikanlah lembar kegiatan di bawah ini,

LK.2.2.1 terkait dengan langkah-langkah pendekatan saintifik (scientific approach) LK.2.2.2terkait dengan langkah-langkah model pembelajaran problem based learning LK.2.2.3terkait dengan langkah-langkah model pembelajaran project based learning LK.2.2.4 terkait dengan langkah-langkah model pembelajaran discovery /inquiry learning Kerjakanlah masing-masing LK tersebut dengan pasangan (rekan yang juga mempelajari modul ini). Isilah setiap kolom dengan kegiatan pembelajaran peserta didik dengan langkah pendekatan/ modelnya sesuai dengan mata pelajaran dan KD yang disepakati oleh masing-masing kelompok.

LK 2.2.1 Pendekatan Saintifik

LK 2.2.2 Model Problem Based Learning. Langkah

Problem Based Learning Kegiatan Pembelajaran

Langkah Pendekatan Saintifik Kegiatan Pembelajaran a. Mengamati (Observing)

b. Menanya (Questioning)

c. Mengumpulkan informasi/ Melakukan percobaan (Experimenting )

d. Mengasosiasi/Menalar (Associating) e. Mengkomunikasikan/ Membuat jejaring

LK 2.2.3 Model Project Based Learning.

Langkah Project Based

Learning Kegiatan Pembelajaran

LK 2.2.4 Model Discovery/Inquiry Learning Langkah Model

Discovery/Inquiry Learning

Kegiatan Pembelajaran

Setelah Saudara memahami berbagai pendekatan dan strategi/model dalam pembelajaran, Saudara diminta mengerjakan kegiatan 2.3 untuk menganalisis SK/KI dan KD serta merumuskan indikator pencapaian kompetensi.

Kegiatan 2.3 Presentasi Hasil Analisis SK/KI-KD dan Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi serta Menentukan Materi Pembelajaran (90 menit)

Pelajari contoh analisis KI - KD dan rumusan IPK dan materi pembelajaran Bahasa Inggris kelas IX berikut ini

CONTOH HASIL ANALISIS KI-KD

Mata Pelajaran: Bahasa Inggris Semester : 1 (satu) Kelas : IX Tahun Pelajaran :

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Pembelajaran Topik/Subtopik 3) Memahami dan 3.1.Menerapkan struktur teks dan

 Menggunakan struktur teks yang

Struktur teks

37 konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata melaksanakan fungsi sosial dari ungkapan harapan atau doa dan ucapan selamat atas suatu kebahagiaan dan prestasi, serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya ungkapan

harapan atau doa dan ucapan selamat atas suatu kebahagiaan dan prestasi, serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya  Menggunakan unsur kebahasaan yang tepat untuk melaksanakan fungsi sosial dari ungkapan

harapan atau doa dan ucapan selamat atas suatu kebahagiaan dan prestasi, serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya. I hope so., dan semacamnya. b. I got the first prize of

Speech Contest.

Congratulations. I’m

happy for you. You did it well. Thanks., dan semacamnya. Unsur kebahasaan

(1) Kosa kata: hope, so, Congratulations! happy for you.

(2) Tata bahasa: will, can (3) Penggunaan nominal

singular dan plural secara tepat, dengan atau tanpa a, the, this, those, my, their, dsb secara tepat dalam frasa nominal

(4) Ucapan, tekanan kata, intonasi,

(5) Ejaan dan tanda baca (6) Tulisan tangan.

1. Siapkan dokumen kurikulum KI – KD dan silabus sesuai bidang Saudara.

2. Isilah lembar kerja (LK 2.3.1) yang tersedia dengan KI dan KD yang Saudara pilih. 3. Rumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) hasil analisis KD tersebut,

cantumkan pada kolom yang tersedia

4. Tentukan materi/topik pembelajaran yang sesuai dengan KD dan rumusan indikator

5. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Saudara

6. Perbaiki hasil kerja kelompok Saudara jika ada masukan dari kelompok lain LK 2.3.1 Format Isian Analisis SK/KI-KD

Mata Pelajaran : ……….

Kelas : ………..

Semester : ………. Kompetensi Inti Kompetensi

Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Materi Pembelajaran Topik/Sub Topik

Setelah Saudara berlatih menganalisis SK/KI-KD dan merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) serta menentukan materi pembelajaran, berikutnya Saudara akan mencoba bermain peran dalam penentuan strategi dan metode/teknik pembelajaran yang dapat mengembangkan berbagai potensi peserta didik.

Kegiatan 2.4. Simulasi Metode/Teknik Pembelajaran yang Dapat Mengembangkan Berbagai Potensi Peserta didik (90 menit)

Berikut adalah beberapa metode/teknik dalam pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning), (Two Stay Two Stray), (Numbered Head Together), (Talking Stick), dan STAD (Student Team Achievement Division).

Bekerjalah dalam kelompok kecil (berpasangan) dalam pilihan modul yang sama. Kemudian, buatlah 4 (empat) buah rancangan pembelajaran yang masing-masing menggunakan salah satu dari metode/teknik tersebut di atas.

Tuliskan rancangan yang Saudara buat ke dalam LK 2.4.1, LK 2.4.2, LK 2.4.3 dan LK 2.4.4 Saudara dapat mengerjakan LK ini pada lembar terpisah.

Simulasikan masing-masing rancangan secara bergiliran dari satu kelompok ke kelompok lainnya.

LK 2.4.1 Dua Tinggal Dua Bertamu (Two Stay Two Stray)

LK 2.4.2 Kepala Bernomor Bersama (Numbered Head Together)

39 LK 2.4.4 STAD (Student Team Achievement Division).

Pemahaman Saudara tentang kegiatan 2.4 di atas sangat berguna dalam mengerjakan kegiatan selanjutnya, yaitu kegiatan 2.5.berikut.

Kegiatan 2.5 Diskusi Kelompok Merumuskan Tujuan/Indikator Pencapaian, Materi, Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar dan Rancangan Penilaian Hasil Belajar (90 menit)

Setelah mempelajari teknik pembelajaran cooperative learning diatas, selanjutnya Saudara diminta melakukan kajian silabus secara berpasangan (dalam kelompok kecil 2-4 orang) untuk merumuskan tujuan, materi, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan rancangan penilaian.

kemudian rancanglah sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) minimal memuat komponen tujuan, materi, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan rancangan penilaian. Rancangan tersebut dapat Saudara tuangkan ke dalam LK 2.5.berikut.

LK 2.5 Hasil Diskusi Kelompok Merumuskan Tujuan/Indikator Pencapaian, Materi, Kegiatan Pembelajaran, Sumber Belajar dan Rancangan Penilaian Hasil Belajar

No Komponen Uraian

1. Tujuan/ Indikator Pencapaian

2. Materi

3. Kegiatan Pembelajaran

4. Sumber Belajar

Kegiatan 2.6. Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran di Kelas / Lab. / Lapangan (45 menit)

Setelah Saudara melaksanakan diskusi kelompok mengenaikajian silabus untuk dapat merumuskan tujuan, materi, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan rancangan penilaian. Selanjutnya, Saudara melakukan simulasi dengan membaca dan mempelajari terlebih dahulu kasus dibawah ini;

Dalam proses pembelajaran ada 3 (tiga) peserta didik yang selalu mengganggu pelaksanaan pembelajaran. Guru Mapel/Kelas yang mengajar di kelas lainnya mengeluh kepada kepala sekolah bahwa guru yang bersangkutan tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut. Kepala sekolah menyampaikan permasalahanini kepada pengawas sekolah pembinanya. Bagaimana Saudara sebagai seorang pengawas sekolah melakukan supervisi klinis. Diketahui guru tersebut kemampuan akademis, abstraks, dan komitmennya rendah. Selesaikan masalah tersebut dengan pendekatan simulasi!. Untuk melakukan simulasi, tentukan peran masing-masing, siapa yang berperan sebagai pengawas sekolah, sebagai guru, 3 (tiga) orang peserta didik yang selalu mengganggu peserta didik yang lainnya, dan pengamat dalam simulasi. Tuliskan hasil supervisi dengan pendekatan simulasi pada LK 2.6

LK 2.6

Kegiatan 2.7. Membimbing Penyusunan Program Penugasan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (45 menit)

Sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, para guru dalam memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik idealnya berpijak pada prinsip pembelajaran sepanjang hayat. Pelaksanaan pembelajaran sepanjang hayat diwujudkan dalam kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Pada kegiatan 2.6 Saudara sudah mengetahui bahwa untuk merancang program pembelajaran para guru harus diawali dengan membuat pemetaan SK/KI-KD seperti contoh berikut

41 Pemetaan SK/KI-KD

Sekolah: SD/SMP/SMA/SMK *) Mata Pelajaran:...

Kelas/Semester : Tahun Pelajaran :

SK/KI KD Tahapan

Berpikir Indikator

Tahapan

Berpikir Materi Pokok

Ruang Lingkup Alokasi Waktu 1.Menerap kan konsep besaran fisika dan pengukurannya 1.1 Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu)

C-3 1. dapat mendefinisikan arti mengukur

2. dapat membeda kan besaran pokok dan besaran turunan 3. dapat mengidentifikasi

penggunaan alat ukur yang tepat dalam kehidupan sehari-hari 4. dapat menunjukkan hasil pengukuran dengan benar C-1 C-2 C-2 C-3  Pengertian Mengukur  Besaran Pokok dan

Besaran Turunan  Jenis- jenis Alat Ukur

 Angka Penting

1 2 x 45 “

*) Coret yang tidak sesuai

Agar dalam menentukan program tatap muka, penugasan terstrurktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur yang dilakukan oleh para guru sesuai dengan ketentuan, sebagai pengawas sekolah Saudara mempunyai tanggung jawab untuk membimbing guru dalam menentukan program tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Prosedur kerja dalam merancang program ini dapat dilihat pada contoh berikut.

Contoh prosedur kerja merancang Program Tatap Muka, PT, dan KMTT

Sumber: Juknis KTSP 2010

Gambar 10. Contoh Prosedur Kerja Merancang Program Tatap Muka, PT, Dan KMTT

Pembimbingan penyusunan program terhadap guru di sekolah binaan Saudara dapat dilakukan dalam bentuk tatap muka atau berbasis TIK. Teknik pembimbingan bisa dilakukan secara individu maupun melalui MGMP Sekolah. Untuk mengefektifkan proses pembimbingan Saudara disarankan untuk berkoordinasi dan berkolaborasi dengan kepala sekolah.

LK 2.7.1 dan 2.7.2 dibawah ini adalah kegiatan yang harus Saudara selesaikan terkait dengan proses pembimbingan penyusunan rancangan program penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

1. Setelah Saudara memperhatikan contoh pemetaan SK/KD dan prosedur kerja perancangan penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, tuliskan tahapan kegiatan pembimbingan yang seharusnya saudara lakukan pada LK 2.7.1. Lembar LK 2.7.1

43 Pada saat Saudara membimbing guru gunakan format sebagai berikut ini:

Contoh Format Rancangan Program Tatap Muka, Penugasan Terstruktur, Kegiatan Madiri Tidak Terstruktur

Mapel : Semester :

Kelas/Jurusan : Tahun Pelajaran :

Ming gu Ke KD Kegiatan Belajar Tatap Muka Pendekatan/ Model Pembelajaran Penuga san Ter struktur Pendekatan /Model Pem belajaran Kegiatan Mandiri Tidak Ter struktur Pendekat an/Model Pem belajaran

2. Mengacu pada format tersebut untuk melaksanakan pembimbingan guru dalam merancang program tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Tuliskan instruksi kerja yang Saudara gunakan dalam proses pembimbingan tesebut pada LK 2.7.2

LK 2.7.2

Kegiatan 2.8. Membimbing dalam Mengelola, Merawat, Mengembangkan, Alat dan Menggunakan Media Pembelajaran (45 menit)

Studi Kasus

Pada suatu hari seorang pengawas melaksanakan observasi kegiatan belajar siswa kelas VII yang dilakukan oleh seorang guru IPA di laboratorium. Pembelajaran yang berlangsung di laboratorium tersebut menggunakan metode eksperimen untuk kompetensi dasar yang di ajarkan. Pada awal pembelajaran guru tidak memberikan arahan maupun petunjuk apapun kepada para siswa tentang alat-alat yang diperlukan untuk praktikum tersebut, baik berkaitan dengan jenis alat, kegunaan alat, cara menggunakannya, termasuk cara membaca data dari alat yang digunakan. Guru tersebut hanya membagikan lembar kegiatan siswa (LKS) dan langsung memerintahkan siswa untuk melaksanakan praktikum. Ketika siswa akan melaksanakan kegiatan praktikum mereka berebut untuk mengambil alat sehingga ada beberapa alat yang jatuh bahkan pecah sehingga suasana laboratorium dan proses pembelajaran menjadi kurang kondusif. Kondisi laboratorium yang demikian itu, mengakibatkan:

1. Pembelajaran dengan metode eksperimen tidak berjalan efektif

2. Alat dan bahan yang di gunakan siswa ada yang tidak sesuai dengan peruntukannnya.

3. Data hasil pengamatan dari beberapa siswa kurang valid karena pembacaan alat yang tidak tepat.

4. Hasil belajar siswa belum sesuai dengan capaian kompetensi minimal (CKM) yang telah ditetapkan

Berdasarkan kasus diatas, bagaimana sebaiknya bentuk pembinaan yang harus dilakukan oleh pengawas sekolah terhadap guru IPA tersebut. Tuliskan prosedur pembimbingan yang harus dilakukan oleh pengawas. Gunakan LK 2.7 untuk menuliskannya.

LK 2.8

E. Latihan/Kasus/Tugas

Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf A, B, C, atau D!

1. Salah satu tahapan dalam instruksi kerja pembimbingan terhadap guru dalam penyusunan program tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah ....

A. Analisis SK/KI dan KD B. Analsis Silabus

C. Analisis RPP D. Analisis Bahan Ajar

2. Aspek utama yang harus mendapat perhatian seorang pengawas sekolah ketika melakukan pembinaan guru disekolah binaan dalam menentukan model pembelajaran pada penyusunan RPP agar pembinaan dapat berjalan secara efektif adalah ...

A. program Tahunan. B. program Semester C. RPA/RPBK.

45 A. (1) Surat keterangan pelaksanaan supervisi kelas dari kepala sekolah binaan; (2) Daftar guru yang dipantau; (3) Instrumen yang telah diisi; dan (4) Tindak lanjut hasil pemantauan proses pembelajaran.

B. (1) Instrumen yang telah diisi; (2) Hasil pengolahan pemantauanpembelajaran; (3) Kesimpulan temuan pemantauan pembelajaran; dan (4) Tindak lanjut hasil pemantauan pembelajaran.

C. (1) Surat keterangan pelaksanaan pemantauan pembelajaran; (2) Daftar sekolah yang dipantau; (3) Instrumen yang telah diisi; dan (4) Tindak lanjut hasil pemantauan pembelajaran.

D. (1) Daftar guru yang dipantau; (2) Hasil pengolahan pemantauan; (3) Instrumen yang telah diisi; dan (4) Kesimpulan temuan pemantauan.

4. Urutan aktivitas yang paling tepat dilakukan oleh pengawas sekolah pada tahap kegiatan supervisi klinis adalah ....

A. Mengecek jadwal mengajar, memantau pembelajaran, menilai hasil pemantauan B. Wawancara dengan guru, memantau proses pembelajaran, memberikan

feedback hasil pemantauan

C. Menganalisa perangkat pembelajaran, Menganalisa peristiwa pada saat prses pembelajaran, Menganalisa prilaku mengajar

D. Menganalisis RPP, Menganalisa peristiwa pada saat proses pembelajaran, Menganalisis prilaku mengajar

5. Berikut ini merupakan langkah-langkah pemberian umpan balik;

(1) Memberikan penghargaan, (2) Merencanakan sendiri perbaikan; (3) Memberikan usul, saran, atau mendiskusikan hal-hal yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran; (4) Mengembangkan rencana tindak lanjut; (5) Melakukan sendiri refleksi kritis

Urutan yang paling tepat dalam pemberian umpan balik adalah .... A. (1),(2),(3),(4),(5)

B. (1),(5),(3),(2),(4) C. (1),(4),(5),(2),(3) D. (1),(3),(4),(5),(2)

F. Rangkuman

Keterampilan utama dari seorang pengawas sekolah adalah melakukan penilaian dan pembinaan kepada guru untuk secara terus menerus meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas dan/atau di luar kelas agar berdampak pada kualitas hasil belajar peserta didik. Untuk dapat mencapai kompetensi tersebut pengawas diharapkan dapat melakukan supervisi akademik yang didasarkan pada pendekatan, model dan teknik supervisi yang tepat sesuai dengan kebutuhan guru. Dikenal 3 (tiga) macam pendekatan supervisi akademik, yaitu pendekatan direktif, pendekatan kolaboratif dan pendekatan non-direktif. Supervisi akademik dibedakan juga atas 3 (tiga) model, yaitu model saintifik, model artistik dan model klinis. Semua macam pendekatan dan model dapat dilaksanakan dengan teknik supervisi individual dan/atau supervisi kelompok.

Dalam pelaksanaan supervisi akademik, pengawas sekolah harus menguasai berbagai pendekatan, model, metode/teknik pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku.

G. Umpan Balik

Cocokkanlah jawaban saudara dengan kunci jawaban kegiatan pembelajaran 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Saudara yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap kegiatan pembelajaran 2.

Arti tingkat persentase penguasaan yang Saudara capai: 90 – 100 = sangat baik

80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup 60 – 69 = kurang

 60 = sangat kurang

Apabila Saudara mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Saudara dapat meneruskan dengan modul berikutnya. Bagus! Tetapi apabila tingkat penguasaan masih di bawah 80%, Saudara harus mengulangi kegiatan pembelajaran 2, terutama bagian yang belum dikuasai.

H. Refleksi dan Tindak Lanjut

No Tujuan Pembelajaran Tercapai Belum

Tercapai Keterangan 1 Memahami konsep, prinsip, teori dasar,

karakteristik, dan kecenderungan perkem bangan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.

2 Memahami konsep, prinsip, teori/ teknologi, karakteristik, dan kecenderungan perkem bangan proses pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran.

3 Membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang pengem bangan atau mata pelajaran berlandaskan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar, dan Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Benar X

Jumlah Soal

47 mengembangkan berbagai potensi peserta

didik melalui tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran

5 Membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran

6 Membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di lapangan) untuk tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran

7 Membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran Tindak lanjut:

Kegiatan yang membuat saya belajar lebih efektif .

Kegiatan yang membuat saya tidak efektif belajar dan saran perbaikan.

I. Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Latihan Soal Kegiatan Pembelajaran 2 1. B

2. C 3. A 4. B 5. B

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

TINDAK LANJUT SUPERVISI AKADEMIK

( WAKTU 8 JP )

Dalam dokumen M01 PSP SUPERVISI AKADEMIK 07092016 (Halaman 40-58)

Dokumen terkait